Para
Regimentskommandeur (Komandan Resimen) dari Infanterie-Regiment 16
berfoto bersama dalam sebuah acara di Oldenburg-Kreyenbrück, hari minggu
tanggal 23 Mei 1937. Dari kiri ke kanan: Generalmajor Hartwig von Platen (Komandan periode 1 April 1928 - 30 September 1929), General der Infanterie Hans Freiherr Seutter von Lötzen (Komandan periode 1 April 1925 - 30 September 1926), Oberst Hans Kreysing (Komandan periode 1 Oktober 1936 - 10 September 1940), General der Infanterie Leopold Freiherr von Ledebur (Komandan periode 27 September 1920 - 14 Juni 1921), Generalleutnant Johannes Severin (Komandan periode 15 Juni 1921 - 31 Maret 1925), Generalmajor der Luftwaffe Karl von Roques (Komandan periode 1 Oktober 1929 - 30 September 1931), dan Generalmajor Athos von Schauroth
(Komandan periode 1 Oktober 1933 - 30 September 1936).
Regimentskommandeur lain yang tidak nongol dalam foto ini adalah
Generalmajor Erich Gudowius (Komandan periode 1 Oktober 1926 - 31 Maret 1928) dan Generalleutnant Gerhard Glokke (Komandan periode 1 Oktober 1931 - 30 September 1933)
Dari kiri ke kanan: Oberst Otto Roettig (Kommandeur Infanterie-Regiment 47 / 22.Infanterie-Division) dan Oberstleutnant Eberhard von Fabrice-Falk (Kommandeur I.Bataillon / Infanterie-Regiment 47 / 22.Infanterie-Division). Foto ini kemungkinan besar diambil pada saat Regimentskommandeur Roettig menginspeksi Batalyon Pertama pimpinan Fabrice-Falk. Rentang waktunya antara April 1937 s/d Juni 1939. Roettig sendiri mengakhiri perang dengan pangkat General der Infanterie, sementara Fabrice-Falk Generalleutnant
Ritterkreuzverleihung (upacara penganugerahan Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes) untuk para anggota Infanterie-Regiment 16 / 22.(Luftlande) Infanterie-Division yang diselenggarakan di Rotterdam (Belanda) pada tanggal 29 Mei 1940 dan diserahkan langsung oleh Panglima Luftwaffe Generalfeldmarschall Hermann Göring. Para penerimanya, dari kiri ke kanan: Oberleutnant Hermann-Albert Schrader (Chef 11.Kompanie / III.Bataillon. RK 29 Mei 1940), Oberstleutnant Dietrich von Choltitz (Kommandeur III.Bataillon. RK 18 Mei 1940), Oberst Hans Kreysing (Kommandeur Infanterie-Regiment 16. RK 18 Mei 1940), Oberfeldwebel August Grauting (Zugführer di Infanterie-Regiment 16. RK 29 Mei 1940), dan Oberleutnant Dr.jur. Hellmuth Schreiber-Volkening (Chef 9.Kompanie / III.Bataillon. RK 29 Mei 1940). Yang terakhir (Schreiber-Volkening) dilahirkan pada tanggal 22 November 1911 di... Radja, Pulau Sumatera! Biografi singkatnya bisa dilihat DISINI
Foto ini diambil di Casino Saloniki, Yunani, kemungkinan besar sewaktu serah-terima jabatan Divisionskommandeur (Komandan Divisi) 22. Infanterie-Division dari Generalmajor Ludwig Wolff (tengah) kepada Generalmajor Friedrich-Wilhelm Müller (sebelah kanan Wolff), bulan Agustus 1942. Momen ini dimanfaatkan dengan sesi foto bareng para perwira dari 22. Infanterie-Division bersama dengan dua orang komandan mereka. Baris depan keempat dari kiri adalah Oberstleutnant Heinz Langmann (Chef des Stabes 22. Infanterie-Division)
Generalmajor Friedrich-Wilhelm Müller saat baru saja tiba di Pulau Kreta, Yunani, untuk menempati posisi barunya sebagai Komandan 22. Infanterie-Division, akhir musim panas tahun 1942. Sebagai seorang pimpinan pasukan Jerman di wilayah pendudukan, Müller terkenal brutal terhadap penduduk lokal. Berkali-kali dia memerintahkan eksekusi terhadap warga sipil sebagai balasan atas anakbuahnya yang mendapat serangan atau dibunuh. Beberapa diantara kekejaman tersebut adalah peristiwa pembantaian di Viannos, Anogia, Amari, Damasta, dan Malathyros. Begitu terkenalnya kesadisan sang jenderal, sehingga dia dijuluki sebagai "The Butcher of Crete" (Tukang Jagal dari Kreta)! Hal inilah yang menyebabkan Müller diseret ke depan pengadilan penjahat perang Yunani seusai Perang Dunia II, dan kemudian dijatuhi hukuman mati pada tahun 1947
Upacara penganugerahan Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes untuk Oberleutnant Hans-Jürgen Schreiber (Chef 4.Schwadron / Aufklärungs-Abteilung 22 / 22.Infanterie-Division), yang diselenggarakan di Pulau Kreta, Yunani, pada bulan Maret 1943 (dokumen Ritterkreuz-nya sendiri tertanggal 3 Januari 1943). Schreiber mendapatkan medali bergengsi tersebut setelah menunjukkan prestasi yang mengesankan sebagai pimpinan sebuah Kampfgruppe (Grup Tempur) dalam pertempuran sengit melawan pasukan Soviet di Semenanjung Kerch, Krim, pada akhir tahun 1942. Tak lama setelahnya, Divisi Infanteri ke-22 Jerman ditarik dari Front Timur dan dipindahtugaskan ke Kreta. Dalam foto-foto ini, Schreiber adalah orang yang mengenakan stahlhelm, sementara yang mengiringinya adalah Generalmajor Friedrich-Wilhelm Müller, Komandan 22. Infanterie-Division (Luftlande motorisiert tropen). Uniknya, divisi tersebut menjadi satu-satunya unit di seantero Wehrmacht yang mendapat tambahan "Luftlande motorisiert tropen", alias pasukan darat-udara bermotor tropis!
Para perwira staff dari 22. Infanterie-Division berfoto bersama dengan sang Divisionskommandeur, Friedrich-Wilhelm Müller (tengah) di Arkhanes - sebuah kota di Yunani yang menjadi bagian dari wilayah Heraklion, Pulau Kreta - pada musim panas tahun 1943. Berdiri kedua dari kiri adalah Major Sylvester von Saldern-Brallentin (Kommandeur II.Bataillon / Grenadier-Regiment 65. Ritterkreuz tanggal 21 November 1943); sementara itu, keempat dari kiri adalah Oberstleutnant Adolf-Wilhelm von Salviati (Kommandeur III.Abteilung / Artillerie-Regiment 22. Ordinul Steaua Romaniei tanggal 15 Januari 1943), diikuti ke sebelah kanannya oleh Oberst Werner Haag (Kommandeur Grenadier-Regiment 16. Eisernes Kreuz I.Klasse tanggal 18 Mei 1940), Hauptmann Philipp Aschoff (Kommandeur II.Bataillon / Grenadier-Regiment 16. Deutsches Kreuz in Gold tanggal 30 Desember 1943), Hauptmann Heinrich Freese (Adjutant Grenadier-Regiment 16. Deutsches Kreuz in Gold tanggal 27 April 1945), Generalleutnant Friedrich-Wilhelm Müller (Kommandeur 22. Infanterie-Division. Ritterkreuz tanggal 22 September 1941, Eichenlaub tanggal 8 April 1942, dan Schwerter tanggal 27 Januari 1945), Major Werner Knebel (Kommandeur Panzer-Abwehr-Abteilung 22. Deutsches Kreuz in Gold tanggal 3 Agustus 1942), serta Oberst Hans Baethmann (Kommandeur Grenadier-Regiment 65. Eisernes Kreuz I.Klasse). Terakhir, paling kanan adalah Major Wilhelm Kordt (II.Kommandant Stabsquartier 22. Infanterie-Division)
Generalleutnant Friedrich-Wilhelm Müller sebagai Komandan 22. Infanterie-Division (1 Agustus 1942 - 15 Maret 1944). Kebanyakan orang mengira bahwa tropenuniform (seragam tropis) Wehrmacht hanya dikenakan oleh para personil Afrikakorps di medan perang Afrika Utara. Padahal kenyataannya seragam ini juga digunakan oleh pasukan Jerman yang ditempatkan di wilayah beriklim tropis seperti Mediterania, Yunani, Balkan serta Kaukasus. Divisi Infanteri ke-22 sendiri ditugaskan sebagai pasukan wilayah pendudukan di Yunani - utamanya pulau Kreta - dari bulan Agustus 1942 s/d September 1944
General der Infanterie Friedrich-Wilhelm Müller (tangan menunjuk, Kommandant Festung Kreta) bersama dengan Generalleutnant Helmut Friebe (Kommandeur 22. Infanterie-Division) di sebelah kanannya. Setelah sempat menjadi Komandan sementara V. Armeekorps dan LIX. Armeekorps di Front Timur, pada bulan Juli 1944 Müller kembali ke Kreta tempat masa tugasnya dulu sebagai Komandan 22. Infanterie-Division. Kali ini dia menjadi panglima seluruh pasukan Jerman di pulau Mediterania tersebut, yang telah dirubah menjadi "festung" (benteng pertahanan) demi untuk menghadapi kemungkinan invasi oleh Sekutu
--------------------------------------------------------------------
PERAIH RITTERKREUZ
Dari kiri ke kanan: Oberst Otto Roettig (Kommandeur Infanterie-Regiment 47 / 22.Infanterie-Division) dan Oberstleutnant Eberhard von Fabrice-Falk (Kommandeur I.Bataillon / Infanterie-Regiment 47 / 22.Infanterie-Division). Foto ini kemungkinan besar diambil pada saat Regimentskommandeur Roettig menginspeksi Batalyon Pertama pimpinan Fabrice-Falk. Rentang waktunya antara April 1937 s/d Juni 1939. Roettig sendiri mengakhiri perang dengan pangkat General der Infanterie, sementara Fabrice-Falk Generalleutnant
Ritterkreuzverleihung (upacara penganugerahan Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes) untuk para anggota Infanterie-Regiment 16 / 22.(Luftlande) Infanterie-Division yang diselenggarakan di Rotterdam (Belanda) pada tanggal 29 Mei 1940 dan diserahkan langsung oleh Panglima Luftwaffe Generalfeldmarschall Hermann Göring. Para penerimanya, dari kiri ke kanan: Oberleutnant Hermann-Albert Schrader (Chef 11.Kompanie / III.Bataillon. RK 29 Mei 1940), Oberstleutnant Dietrich von Choltitz (Kommandeur III.Bataillon. RK 18 Mei 1940), Oberst Hans Kreysing (Kommandeur Infanterie-Regiment 16. RK 18 Mei 1940), Oberfeldwebel August Grauting (Zugführer di Infanterie-Regiment 16. RK 29 Mei 1940), dan Oberleutnant Dr.jur. Hellmuth Schreiber-Volkening (Chef 9.Kompanie / III.Bataillon. RK 29 Mei 1940). Yang terakhir (Schreiber-Volkening) dilahirkan pada tanggal 22 November 1911 di... Radja, Pulau Sumatera! Biografi singkatnya bisa dilihat DISINI
Foto ini diambil di Casino Saloniki, Yunani, kemungkinan besar sewaktu serah-terima jabatan Divisionskommandeur (Komandan Divisi) 22. Infanterie-Division dari Generalmajor Ludwig Wolff (tengah) kepada Generalmajor Friedrich-Wilhelm Müller (sebelah kanan Wolff), bulan Agustus 1942. Momen ini dimanfaatkan dengan sesi foto bareng para perwira dari 22. Infanterie-Division bersama dengan dua orang komandan mereka. Baris depan keempat dari kiri adalah Oberstleutnant Heinz Langmann (Chef des Stabes 22. Infanterie-Division)
Generalmajor Friedrich-Wilhelm Müller saat baru saja tiba di Pulau Kreta, Yunani, untuk menempati posisi barunya sebagai Komandan 22. Infanterie-Division, akhir musim panas tahun 1942. Sebagai seorang pimpinan pasukan Jerman di wilayah pendudukan, Müller terkenal brutal terhadap penduduk lokal. Berkali-kali dia memerintahkan eksekusi terhadap warga sipil sebagai balasan atas anakbuahnya yang mendapat serangan atau dibunuh. Beberapa diantara kekejaman tersebut adalah peristiwa pembantaian di Viannos, Anogia, Amari, Damasta, dan Malathyros. Begitu terkenalnya kesadisan sang jenderal, sehingga dia dijuluki sebagai "The Butcher of Crete" (Tukang Jagal dari Kreta)! Hal inilah yang menyebabkan Müller diseret ke depan pengadilan penjahat perang Yunani seusai Perang Dunia II, dan kemudian dijatuhi hukuman mati pada tahun 1947
Upacara penganugerahan Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes untuk Oberleutnant Hans-Jürgen Schreiber (Chef 4.Schwadron / Aufklärungs-Abteilung 22 / 22.Infanterie-Division), yang diselenggarakan di Pulau Kreta, Yunani, pada bulan Maret 1943 (dokumen Ritterkreuz-nya sendiri tertanggal 3 Januari 1943). Schreiber mendapatkan medali bergengsi tersebut setelah menunjukkan prestasi yang mengesankan sebagai pimpinan sebuah Kampfgruppe (Grup Tempur) dalam pertempuran sengit melawan pasukan Soviet di Semenanjung Kerch, Krim, pada akhir tahun 1942. Tak lama setelahnya, Divisi Infanteri ke-22 Jerman ditarik dari Front Timur dan dipindahtugaskan ke Kreta. Dalam foto-foto ini, Schreiber adalah orang yang mengenakan stahlhelm, sementara yang mengiringinya adalah Generalmajor Friedrich-Wilhelm Müller, Komandan 22. Infanterie-Division (Luftlande motorisiert tropen). Uniknya, divisi tersebut menjadi satu-satunya unit di seantero Wehrmacht yang mendapat tambahan "Luftlande motorisiert tropen", alias pasukan darat-udara bermotor tropis!
Para perwira staff dari 22. Infanterie-Division berfoto bersama dengan sang Divisionskommandeur, Friedrich-Wilhelm Müller (tengah) di Arkhanes - sebuah kota di Yunani yang menjadi bagian dari wilayah Heraklion, Pulau Kreta - pada musim panas tahun 1943. Berdiri kedua dari kiri adalah Major Sylvester von Saldern-Brallentin (Kommandeur II.Bataillon / Grenadier-Regiment 65. Ritterkreuz tanggal 21 November 1943); sementara itu, keempat dari kiri adalah Oberstleutnant Adolf-Wilhelm von Salviati (Kommandeur III.Abteilung / Artillerie-Regiment 22. Ordinul Steaua Romaniei tanggal 15 Januari 1943), diikuti ke sebelah kanannya oleh Oberst Werner Haag (Kommandeur Grenadier-Regiment 16. Eisernes Kreuz I.Klasse tanggal 18 Mei 1940), Hauptmann Philipp Aschoff (Kommandeur II.Bataillon / Grenadier-Regiment 16. Deutsches Kreuz in Gold tanggal 30 Desember 1943), Hauptmann Heinrich Freese (Adjutant Grenadier-Regiment 16. Deutsches Kreuz in Gold tanggal 27 April 1945), Generalleutnant Friedrich-Wilhelm Müller (Kommandeur 22. Infanterie-Division. Ritterkreuz tanggal 22 September 1941, Eichenlaub tanggal 8 April 1942, dan Schwerter tanggal 27 Januari 1945), Major Werner Knebel (Kommandeur Panzer-Abwehr-Abteilung 22. Deutsches Kreuz in Gold tanggal 3 Agustus 1942), serta Oberst Hans Baethmann (Kommandeur Grenadier-Regiment 65. Eisernes Kreuz I.Klasse). Terakhir, paling kanan adalah Major Wilhelm Kordt (II.Kommandant Stabsquartier 22. Infanterie-Division)
Generalleutnant Friedrich-Wilhelm Müller sebagai Komandan 22. Infanterie-Division (1 Agustus 1942 - 15 Maret 1944). Kebanyakan orang mengira bahwa tropenuniform (seragam tropis) Wehrmacht hanya dikenakan oleh para personil Afrikakorps di medan perang Afrika Utara. Padahal kenyataannya seragam ini juga digunakan oleh pasukan Jerman yang ditempatkan di wilayah beriklim tropis seperti Mediterania, Yunani, Balkan serta Kaukasus. Divisi Infanteri ke-22 sendiri ditugaskan sebagai pasukan wilayah pendudukan di Yunani - utamanya pulau Kreta - dari bulan Agustus 1942 s/d September 1944
General der Infanterie Friedrich-Wilhelm Müller (tangan menunjuk, Kommandant Festung Kreta) bersama dengan Generalleutnant Helmut Friebe (Kommandeur 22. Infanterie-Division) di sebelah kanannya. Setelah sempat menjadi Komandan sementara V. Armeekorps dan LIX. Armeekorps di Front Timur, pada bulan Juli 1944 Müller kembali ke Kreta tempat masa tugasnya dulu sebagai Komandan 22. Infanterie-Division. Kali ini dia menjadi panglima seluruh pasukan Jerman di pulau Mediterania tersebut, yang telah dirubah menjadi "festung" (benteng pertahanan) demi untuk menghadapi kemungkinan invasi oleh Sekutu
--------------------------------------------------------------------
PERAIH RITTERKREUZ
Oberstleutnant der Reserve Gustav Alvermann (9 Oktober 1897 – 7 Juni 1942) masuk dinas militer Kekaisaran Jerman tanggal 15 Maret 1916 di Infanterie-Regiment 19 Prusia, dimana dia diangkat sebagai Leutnant der Reserve tanggal 27 April 1918 di Front Barat. Pada tanggal 18 Agustus 1939 Alvermann menjadi komandan kompi ke-10 dari Resimen Infanteri ke-47 dan ikut ambil bagian dalam kampanye Wehrmacht di Barat tahun 1940. Sebagai bagian dari Operasi Udara untuk merebut "Festung Holland", Batalyon ke-3 dari Resimen ke-47 mendarat di Bandara Schiphol, Belanda, dan langsung bergerak ke Hague. Mereka didahului oleh pasukan pelopor dari 6.Kompanie / Fallschirmjäger-Regiment 2. Sialnya, pesawat Junkers Ju 52 yang digunakan untuk mengangkut pasukan nyungseb di lumpur dekat bandara sehingga tidak bisa membawa sisa resimen beserta batalyon lainnya, akibatnya kompi ke-10 di bawah pimpinan Alvermann menjadi sasaran serangan bertubi-tubi pasukan bantuan Belanda yang berdatangan. Dalam lima hari pertempuran, Alverman menunjukkan kepemimpinannya yang luar biasa dalam menggerakkan pasukannya yang terjepit untuk terus bertempur melawan musuh yang berkekuatan lebih besar dan membiarkan bandara tidak terlepas kembali dari genggaman mereka. Akhirnya pasukan bantuan Jerman datang dan pihak Belanda berhasil dipukul mundur. Atas jasa-jasanya Alvermann dianugerahi Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes tanggal 26 Mei 1940 sebagai Hauptmann der Reserve dan
Chef 10.Kompanie / III.Bataillon / Infanterie-Regiment 47 / 22.Infanterie-Division (LL) / zur Verfügung Oberkommando des Heeres (z.V. OKH). Major d.R. Alvermann gugur dalam Pengepungan Sebastopol di Krimea sebagai Kommandeur I.Bataillon / 22.Infanterie-Division dan secara anumerta dinaikkan pangkatnya menjadi Oberstleutnant d.R. tanggal 7 Oktober 1943. Medali dan penghargaan lain yang diraihnya: 1914 Eisernes Kreuz II.Klasse; Ehrenkreuz für Frontkämpfer (1934); 1939 spange zum 1914 Eisernes Kreuz II.Klasse (17 Mei 1940); Eisernes Kreuz I.Klasse (19 Mei 1940); Medaille Winterschlacht im Osten 1941/42 (1942); Infanterie-Sturmabzeichen in Silber; serta Krimschild (1942, secara anumerta)
Sumber :
www.forum.axishistory.com
www.historic.de
www.ritterkreuztraeger-1939-45.de
No comments:
Post a Comment