Feldwebel Otto Angel (20 Februari 1913 - 14 Oktober 2002) bergabung dengan Artillerie-Regiment 7 tanggal 4 April 1934. Tak lama kemudian dia berhenti dari dinas militer hanya untuk masuk lagi tanggal 20 Agustus 1939 di Artillerie-Regiment 103. Resimen tersebut menjadi bagian dari 4. Panzer-Division dan ikut serta dalam penyerbuan ke Polandia, Prancis, dan Rusia tengah. Setelah pelatihan lebih lanjut, Angel ditempatkan di Sturmgeschütz-Abteilung 185 yang menjadi unitnya paling lama. Dia dianugerahi Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes tanggal 15 Maret 1945 sebagai Unteroffizier der Reserve dan Zugführer di Panzerjäger-Abteilung 6 /
Panzerjäger-Brigade 104 / Kampfgruppe Munzel (Sturmgeschütz-Brigade 185)
/ XX.Armeekorps / 2.Armee / Heeresgruppe Mitte. Ada cerita menarik di balik alasan kenapa dia mendapat RK: Karena tak dapat kembali ke unitnya setelah cuti singkat bulan Januari 1945, Angel ditugaskan ke Panzerjäger-Abteilung 6 yang berdekatan. Dalam pertempuran di Körlin dekat Stettin tak lama setelahnya, Angel mengamuk: Dalam waktu hanya 7 menit dia menghancurkan 6 tank Soviet menggunakan Jagdpanzer 38(t) Hetzer-nya (satu-satunya yang masih operasional dari unitnya!) , dan keesokan harinya dia kembali menghancurkan 8 tank tambahan, sehingga menambah jumlah tank yang menjadi korbannya menjadi 38! Angel memberikan kontribusi yang signifikan terhadap penggagalan serangan musuh sehingga jembatan Altdamm tetap berada di tangan Jerman. Medali dan penghargaan lain yang diraihnya: Eisernes Kreuz II.Klasse dan I.Klasse; Allgemeines-Sturmabzeichen; Verwundetenabzeichen in Schwarz; serta Medaille Winterschlacht im Osten 1941/42
Major im Generalstab Gottfried Geißler (17 Oktober 1914 - 21 Juli 2006) dianugerahi Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes pada tanggal 21 Agustus 1941 sebagai Oberleutnant dan Chef 3.Artillerie / Sturmgeschütz-Abteilung 185 / Kampfgruppe "Lasch" / 1.Infanterie-Division / 1.Armeekorps / 18.Armee / Heeresgruppe Nord. Pada tanggal 28 Juni 1941 sebelumnya, elemen-elemen 1. Infanterie-Division dan unit pembantunya - termasuk Stug.Abt.185 - bergerak maju di wilayah utara Front Timur dengan tujuan Riga, ibukota Latvia. Setelah mencapai pinggiran jembatan Daugava di pinngiran kota pada pukul 10:30 menjelang siang - yang dalam kondisi rusak berat karena dihancurkan oleh pasukan musuh - Oberleutnant Geißler dan StuG-StuG di bawah pimpinannya memimpin upaya pencarian bakal lokasi penyeberangan yang ideal, dan menemukan sebuah jembatan ponton yang masih berfungsi. Atas inisiatifnya sendiri, dia bergerak ke wilayah pinggir sungai sebelah timur bersama dengan tiga buah StuG lainnya serta satu regu Pioniere yang dilengkapi dengan senjata penyembur api. Persis setelah rombongan ini tiba di seberang, jembatan ponton tersebut - dan jembatan kereta api di dekatnya - meledak oleh bom detonasi. Sadar bahwa dia kini sendirian, dengan sigap Oberleutnant Geißler dan anakbuahnya membentengi diri seadanya, dan kemudian menghadapi serangan demi serangan musuh yang berlangsung sepanjang hari. Satu demi satu prajurit zeni yang bersamanya terbunuh, begitu pula dengan tiga buah StuG yang meledak secara berurutan oleh tembakan senjata anti-tank. Pada akhirnya, hanya kendaraan keempat milik Geißler yang masih berfungsi. Setelah terluka untuk kedua kalinya, dia dan awak StuG-nya keluar dari tunggangan mereka ketika hari menjelang gelap. Mereka berusaha mencapai sungai dan menyeberang ke arah barat dengan melalui jembatan kereta api yang rusak berat. Dihadang oleh awak senapan mesin Rusia, tiga orang Pioniere yang bersamanya terbunuh, sementara Geißler sendiri terluka untuk yang ketiga kalinya! Meskipun begitu, hanya dia - dan tiga orang sisa anakbuahnya - yang berhasil selamat kembali ke wilayah yang diduduki oleh pasukan Jerman. Aksinya di hari itu membuat musuh terkonsentrasi menghadapinya sementara mengabaikan pertahanan di wilayah lainnya. Pasukan Jerman pun akhirnya berhasil menduduki kota Riga tak lama kemudian, dan Oberleutnant Gottfried Geißler mendapatkan Ritterkreuz atas jasa-jasanya. BTW, orang ini sering tertukar dengan Karl-Heinrich Banze karena mempunyai wajah mirip, foto mirip, dan juga sama-sama berasal dari unit Sturm-Artillerie!
Major im Generalstab Gottfried Geißler (17 Oktober 1914 - 21 Juli 2006) dianugerahi Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes pada tanggal 21 Agustus 1941 sebagai Oberleutnant dan Chef 3.Artillerie / Sturmgeschütz-Abteilung 185 / Kampfgruppe "Lasch" / 1.Infanterie-Division / 1.Armeekorps / 18.Armee / Heeresgruppe Nord. Pada tanggal 28 Juni 1941 sebelumnya, elemen-elemen 1. Infanterie-Division dan unit pembantunya - termasuk Stug.Abt.185 - bergerak maju di wilayah utara Front Timur dengan tujuan Riga, ibukota Latvia. Setelah mencapai pinggiran jembatan Daugava di pinngiran kota pada pukul 10:30 menjelang siang - yang dalam kondisi rusak berat karena dihancurkan oleh pasukan musuh - Oberleutnant Geißler dan StuG-StuG di bawah pimpinannya memimpin upaya pencarian bakal lokasi penyeberangan yang ideal, dan menemukan sebuah jembatan ponton yang masih berfungsi. Atas inisiatifnya sendiri, dia bergerak ke wilayah pinggir sungai sebelah timur bersama dengan tiga buah StuG lainnya serta satu regu Pioniere yang dilengkapi dengan senjata penyembur api. Persis setelah rombongan ini tiba di seberang, jembatan ponton tersebut - dan jembatan kereta api di dekatnya - meledak oleh bom detonasi. Sadar bahwa dia kini sendirian, dengan sigap Oberleutnant Geißler dan anakbuahnya membentengi diri seadanya, dan kemudian menghadapi serangan demi serangan musuh yang berlangsung sepanjang hari. Satu demi satu prajurit zeni yang bersamanya terbunuh, begitu pula dengan tiga buah StuG yang meledak secara berurutan oleh tembakan senjata anti-tank. Pada akhirnya, hanya kendaraan keempat milik Geißler yang masih berfungsi. Setelah terluka untuk kedua kalinya, dia dan awak StuG-nya keluar dari tunggangan mereka ketika hari menjelang gelap. Mereka berusaha mencapai sungai dan menyeberang ke arah barat dengan melalui jembatan kereta api yang rusak berat. Dihadang oleh awak senapan mesin Rusia, tiga orang Pioniere yang bersamanya terbunuh, sementara Geißler sendiri terluka untuk yang ketiga kalinya! Meskipun begitu, hanya dia - dan tiga orang sisa anakbuahnya - yang berhasil selamat kembali ke wilayah yang diduduki oleh pasukan Jerman. Aksinya di hari itu membuat musuh terkonsentrasi menghadapinya sementara mengabaikan pertahanan di wilayah lainnya. Pasukan Jerman pun akhirnya berhasil menduduki kota Riga tak lama kemudian, dan Oberleutnant Gottfried Geißler mendapatkan Ritterkreuz atas jasa-jasanya. BTW, orang ini sering tertukar dengan Karl-Heinrich Banze karena mempunyai wajah mirip, foto mirip, dan juga sama-sama berasal dari unit Sturm-Artillerie!
Sumber :
Foto koleksi pribadi Jim Haley
www.balsi.de
www.lexikon-der-wehrmacht.de
No comments:
Post a Comment