Prajurit Jerman yang terluka dari 26. Infanterie-Division membopong Zugführer (Kepala Peleton) mereka ke tempat perawatan sementara di garis belakang, Front Timur tahun 1941. Sang Zugführer terluka parah oleh pecahan peluru artileri. Seragam dan celananya telah digunting untuk memudahkan perawatan dari luka-luka yang terutama mengenai kepala, dada dan kakinya. Korban di pihak Wehrmacht meningkat secara geometris seiring dengan makin sengitnya perang yang terjadi antara Jerman dan Rusia. "Trend" ini terus meningkat tanpa ampun sampai dengan hancurnya Nazi Jerman di tahun 1945
Dua orang Landser (prajurit Jerman) membantu rekan mereka yang terluka untuk menjauh dari medan pertempuran di pinggiran kota Stalingrad, September 1942. Luka di bahunya mendapatkan pertolongan pertama setelah dibalut menggunakan Verbandspäckchen (kasa perban). Kalau dia "beruntung", luka yang diderita si prajurit bisa digolongkan sebagai Heimatschuß (luka rumah) yang membuat dia berhak untuk diterbangkan ke tanah air Jerman demi mendapatkan perawatan lanjutan
Para Panzergrenadier dari SS-Panzergrenadier-Division "Leibstandarte SS Adolf Hitler" ramai-ramai menaiki panzer dalam kancah Pertempuran Prokhorovka yang merupakan bagian dari Pertempuran Kursk bulan Juli 1943. Foto oleh SS-Kriegsberichter Max Büschel. Dalam pertempuran sengit antar tank yang berlangsung sehari penuh tersebut (12 Juli 1943), 5th Guards Tank Army Soviet yang berkekuatan 850 tank kehilangan lebih dari 400 tanknya yang menjadi korban tank-tank Jerman, sementara LSSAH sendiri mengklaim 192 tank musuh yang berhasil dihancurkan! Ketika mendapat laporan yang luar biasa tersebut, SS-Obergruppenführer und General der Waffen-SS Paul Hausser (Kommandierender General II. SS-Panzerkorps yang membawahi divisi SS LSSAH, Das Reich dan Totenkopf) tidak langsung mempercayainya dan menyuruh staffnya untuk menghitung sendiri jumlah tank Soviet yang berserakan menggunakan papan tulis dan kapur putih! Jumlah korban yang diderita oleh Waffen-SS di hari itu adalah 70-80 panzer, yang sebagian besar berasal dari SS-Panzergrenadier-Division "Totenkopf" (yang kebagian tugas mempertahankan jembatan Psel), sementara SS-Panzergrenadier-Division "Leibstandarte SS Adolf Hitler" sendiri hanya kehilangan 11 panzer! Melihat jumlah kerugian massal yang diderita oleh Tentara Merah di hari itu bisa dibilang sebagai korban tank terbesar dalam satu hari dalam satu pertempuran di sepanjang kancah Perang Dunia II. Perbedaannya terletak pada cepatnya penggantian tank yang hancur oleh pihak Soviet, sementara untuk pihak Jerman tidak semudah itu sehingga setiap kehilangan yang diderita begitu terasa pengaruhnya
Para prajurit Jerman yang terluka dalam pertempuran di Barat dengan antusias menunggu kedatangan Führer mereka, Berlin tanggal 6 Juli 1940. Jenis luka mereka bermacam-macam: ada yang luka di kepala, mata, tangan, dan bahkan ada yang buntung. Sebagian dari mereka dengan bangga memajang medali di seragam, meskipun jumlahnya masih belum terlalu banyak. Kemungkinan besar audiensi antara Hitler dengan para prajuritnya ini diselenggarakan di pagi atau siang hari, karena sorenya sang Führer berangkat ke Münich untuk suatu keperluan
Prajurit muda Heer yang terluka di Riga, Latvia, berpose sambil memamerkan perbannya, 1941/1942
Prajurit Jerman yang terluka di kamp tawanan
Dua orang Landser (prajurit Jerman) membantu rekan mereka yang terluka untuk menjauh dari medan pertempuran di pinggiran kota Stalingrad, September 1942. Luka di bahunya mendapatkan pertolongan pertama setelah dibalut menggunakan Verbandspäckchen (kasa perban). Kalau dia "beruntung", luka yang diderita si prajurit bisa digolongkan sebagai Heimatschuß (luka rumah) yang membuat dia berhak untuk diterbangkan ke tanah air Jerman demi mendapatkan perawatan lanjutan
Unternehmen
Schwarz, 20 Mei 1943: Para legiuner Kroasia yang merupakan anggota dari
369. (Kroatische) Infanterie-Division "Teufels-Division" dengan
terburu-buru membawa rekan mereka yang terluka dalam pertempuran melawan
pasukan Partisan Yugoslavia di lembah Ćehotina yang terletak di dekat
Gradac (Pljevlja). Dengan dukungan penuh kekuatan udara, divisi yang
anggotanya sebagian besar adalah sukarelawan Kroasia tersebut berhasil
memukul mundur kekuatan musuh yang berasal dari 6. Istočnobosansku
Brigadu (Brigade Bosnia Timur ke-6), 3. Dalmatinsku Brigadu (Brigade
Dalmatia ke-3), dan 7. Banijsku Brigadu (Brigade Banija ke-7)
Para Panzergrenadier dari SS-Panzergrenadier-Division "Leibstandarte SS Adolf Hitler" ramai-ramai menaiki panzer dalam kancah Pertempuran Prokhorovka yang merupakan bagian dari Pertempuran Kursk bulan Juli 1943. Foto oleh SS-Kriegsberichter Max Büschel. Dalam pertempuran sengit antar tank yang berlangsung sehari penuh tersebut (12 Juli 1943), 5th Guards Tank Army Soviet yang berkekuatan 850 tank kehilangan lebih dari 400 tanknya yang menjadi korban tank-tank Jerman, sementara LSSAH sendiri mengklaim 192 tank musuh yang berhasil dihancurkan! Ketika mendapat laporan yang luar biasa tersebut, SS-Obergruppenführer und General der Waffen-SS Paul Hausser (Kommandierender General II. SS-Panzerkorps yang membawahi divisi SS LSSAH, Das Reich dan Totenkopf) tidak langsung mempercayainya dan menyuruh staffnya untuk menghitung sendiri jumlah tank Soviet yang berserakan menggunakan papan tulis dan kapur putih! Jumlah korban yang diderita oleh Waffen-SS di hari itu adalah 70-80 panzer, yang sebagian besar berasal dari SS-Panzergrenadier-Division "Totenkopf" (yang kebagian tugas mempertahankan jembatan Psel), sementara SS-Panzergrenadier-Division "Leibstandarte SS Adolf Hitler" sendiri hanya kehilangan 11 panzer! Melihat jumlah kerugian massal yang diderita oleh Tentara Merah di hari itu bisa dibilang sebagai korban tank terbesar dalam satu hari dalam satu pertempuran di sepanjang kancah Perang Dunia II. Perbedaannya terletak pada cepatnya penggantian tank yang hancur oleh pihak Soviet, sementara untuk pihak Jerman tidak semudah itu sehingga setiap kehilangan yang diderita begitu terasa pengaruhnya
Para prajurit Jerman yang terluka dalam pertempuran di Barat dengan antusias menunggu kedatangan Führer mereka, Berlin tanggal 6 Juli 1940. Jenis luka mereka bermacam-macam: ada yang luka di kepala, mata, tangan, dan bahkan ada yang buntung. Sebagian dari mereka dengan bangga memajang medali di seragam, meskipun jumlahnya masih belum terlalu banyak. Kemungkinan besar audiensi antara Hitler dengan para prajuritnya ini diselenggarakan di pagi atau siang hari, karena sorenya sang Führer berangkat ke Münich untuk suatu keperluan
Prajurit muda Heer yang terluka di Riga, Latvia, berpose sambil memamerkan perbannya, 1941/1942
Prajurit Jerman yang terluka di kamp tawanan
Sumber :
Buku "Stalingrad Inferno: The Infantryman's War" karya Gordon Rottman dan Ronald Volstad
www.audiovis.nac.gov.pl
www.bandenkampf.blogspot.com
www.histomil.com
www.stabswache-de-euros.blogspot.com
www.talesofwar.tumblr.com
www.yadvashem.org
No comments:
Post a Comment