Generalmajor / Generalleutnant Helmuth Beukemann (15 September 1942 - 9 Juli 1944)
Generalleutnant Helmuth Beukemann (9 Mei 1894 - 13 Juli 1981) mengawali karir militernya sebagai Fahnenjunker di Kaiserliche Armee pada tahun 1914, sebelum ikut berpartisipasi dalam Perang Dunia Pertama. Setelah perang usai dia melanjutkan karirnya di Reichswehr (1919-1935) dan Wehrmacht (1935-1945). Dia dianugerahi medali Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes pada tanggal 14 Mei 1941 sebagai Oberst dan Kommandeur Infanterie-Regiment 382 / 164.Infanterie-Division, sebagai penghargaan atas prestasinya memimpin resimennya dalam penyerbuan ke Yunani. Unitnya selalu menjadi ujung tombak dari divisinya, dan meraih kesuksesan dalam mengatasi benteng Yunani di dekat Meg Palas. Beukemann melanjutkan gerak maju pasukannya, dan berhasil merebut kota Xanthi dari tangan musuh pada tanggal 8 April 1941. Atas usahanya tersebut, XXX. Armeekorps dan 50. Infanterie-Division leluasa menyeberangi sungai Nestos. Tidak cukup sampai disana, Beukemann bahkan memandu langsung tembakan flak, artileri dan senjata anti-tank dalam usahanya menguasai Bukit 785 (Benteng Chinos) yang merupakan bagian dari Garis Metaxas. Serbuan Infanterie-Regiment 382 yang dipimpin langsung oleh komandan resimennya berperan besar dalam membuat Satuan Darat Yunani di Masedonia Timur menyerah kepada pasukan Jerman pada tanggal 10 April 1941. Beukemann dipromosikan menjadi Generalmajor pada tanggal 1 November 1942 dan Generalleutnant pada tanggal 1 Mei 1943. Dia tercatat menjadi Komandan 75. Infanterie-Division (15 September 1942 - 10 Juli 1944) dan Division z.b.V. 539 (4 September 1944 - 9 Mei 1945). Medali dan penghargaan lain yang diterimanya: 1914 Eisernes Kreuz II.Klasse (9 September 1914) und I.Klasse (23 Mei 1916); Braunschweigisches Kriegsverdienstkreuz II.Klasse (24 Juni 1915) und I.Klasse (21 Mei 1918); Hamburgisches Hanseatenkreuz (16 Mei 1916); Bewährungsabzeichen zum Kriegsverdienstkreuz II.Klasse (18 Juni 1918); Verwundetenabzeichen 1918 in Schwarz (17 Agustus 1918); Ritterkreuz des Königlicher Preußen Hausordens von Hohenzollern mit Schwertern (24 Oktober 1918); Ehrenkreuz für Frontkämpfer 1914/1918; Dienstauszeichnung der Wehrmacht IV.Klasse bis II.Klasse (2 Oktober 1936); 1939 spange zum 1914 Eisernes Kreuz II.Klasse (21 September 1939) und I.Klasse (15 Oktober 1939); Infanterie-Sturmabzeichen; Anerkennungsurkunde des Oberbefehlshabers des Heeres (1 Mei 1941); Medaglia d'argento al Valore Militare Italia (1942); serta Deutsches Kreuz in Gold (20 Januari 1944)
Oberst / Generalmajor Karl Arning (10 Juli 1944 - 5 April 1945)
Generalmajor Karl Arning (10 Februari 1892 - 17 November 1964) menjadi Fahnenjunker (Kadet) di 3. (Brandenb.) Infanterie-Regiment "Graf Tauentzien von Württemberg" Nr. 20 tanggal 16 September 1912. Dia ikut bertempur dalam Perang Dunia Pertama dan juga Perang Dunia Kedua. Tragisnya, baru dua hari Perang Dunia II pecah Arning sudah terluka parah sehingga menghabiskan waktu dua tahun di rumah sakit! Sekeluarnya dari perawatan, sang komandan ternyata tidak kehilangan keberaniannya sedikitpun sehingga dia kemudian dianugerahi Deutsches Kreuz in Gold dan Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes. Yang terakhir diraihnya tanggal 11 Oktober 1943 sebagai Oberst dan Kommandeur Grenadier-Regiment 24 / 21.Infanterie-Division / XXVI.Armeekorps/ 18.Armee/ Heeresgruppe Nord setelah dalam pertempuran di Dataran Tinggi Sinyavino resimen yang dipimpinnya menyerang balik XXX. Guard Corps Soviet yang sebelumnya mengusir mereka dari posisi pertahanan di Bukit 50,1. Pada awalnya anakbuahnya terlihat kurang antusias sehingga Arning sendiri yang harus maju paling depan menyerbu musuh! Pada tanggal 1 September 1944 dia menjadi komandan 75. Infanterie-Division (sampai 6 April 1945) sebelum mengakhiri perang sebagai Kampfkommandant Mährisch-Ostrau. Dia ditangkap oleh pasukan Soviet dan menghabiskan waktu sebagai tawanan selama 10 tahun (10 Mei 1945 - 8 Oktober 1955). Medali dan penghargaan lain yang diterimanya: 1914 Eisernes Kreuz II.Klasse dan I.Klasse; Verwundetenabzeichen 1918; Ehrenkreuz für Frontkämpfer 1914/1918 (9 Maret 1935); Dienstauszeichnung der Wehrmacht IV.Klasse (2 Oktober 1936) dan III.Klasse (16 Juni 1938); Verwundetenabzeichen 1939 in Silber (2 September 1939); 1939 spange zum 1914 Eisernes Kreuz II.Klasse (27 September 1939) dan I.Klasse (22 Oktober 1939); Medaille Winterschlacht im Osten 1941/42 (30 Juli 1942); serta Deutsches Kreuz in Gold #367/5 (30 April 1943)
------------------------------------------------------------------------------------
Oberleutnant Eckhard Schneider (Führer 6.Kompanie / II.Bataillon / Füsilier-Regiment 202 / 75.Infanterie-Division) menerima kalungan medali Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes dari tangan Generalleutnant Helmuth Beukemann (Kommandeur 75. Infanterie-Division) pada tanggal 24 Juli 1943. Di seragamnya telah tersemat Ostmedaille, yang mempunyai nama lengkap "Medaille Winterschlacht im Osten 1941/42". Kurang dari tiga bulan setelah foto ini diambil, tepatnya pada tanggal 4 Oktober 1943, Schneider terbunuh dalam pertempuran melawan Tentara Merah di Raum Szumy, Ukraina!
Generalmajor Karl Arning (10 Februari 1892 - 17 November 1964) menjadi Fahnenjunker (Kadet) di 3. (Brandenb.) Infanterie-Regiment "Graf Tauentzien von Württemberg" Nr. 20 tanggal 16 September 1912. Dia ikut bertempur dalam Perang Dunia Pertama dan juga Perang Dunia Kedua. Tragisnya, baru dua hari Perang Dunia II pecah Arning sudah terluka parah sehingga menghabiskan waktu dua tahun di rumah sakit! Sekeluarnya dari perawatan, sang komandan ternyata tidak kehilangan keberaniannya sedikitpun sehingga dia kemudian dianugerahi Deutsches Kreuz in Gold dan Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes. Yang terakhir diraihnya tanggal 11 Oktober 1943 sebagai Oberst dan Kommandeur Grenadier-Regiment 24 / 21.Infanterie-Division / XXVI.Armeekorps/ 18.Armee/ Heeresgruppe Nord setelah dalam pertempuran di Dataran Tinggi Sinyavino resimen yang dipimpinnya menyerang balik XXX. Guard Corps Soviet yang sebelumnya mengusir mereka dari posisi pertahanan di Bukit 50,1. Pada awalnya anakbuahnya terlihat kurang antusias sehingga Arning sendiri yang harus maju paling depan menyerbu musuh! Pada tanggal 1 September 1944 dia menjadi komandan 75. Infanterie-Division (sampai 6 April 1945) sebelum mengakhiri perang sebagai Kampfkommandant Mährisch-Ostrau. Dia ditangkap oleh pasukan Soviet dan menghabiskan waktu sebagai tawanan selama 10 tahun (10 Mei 1945 - 8 Oktober 1955). Medali dan penghargaan lain yang diterimanya: 1914 Eisernes Kreuz II.Klasse dan I.Klasse; Verwundetenabzeichen 1918; Ehrenkreuz für Frontkämpfer 1914/1918 (9 Maret 1935); Dienstauszeichnung der Wehrmacht IV.Klasse (2 Oktober 1936) dan III.Klasse (16 Juni 1938); Verwundetenabzeichen 1939 in Silber (2 September 1939); 1939 spange zum 1914 Eisernes Kreuz II.Klasse (27 September 1939) dan I.Klasse (22 Oktober 1939); Medaille Winterschlacht im Osten 1941/42 (30 Juli 1942); serta Deutsches Kreuz in Gold #367/5 (30 April 1943)
------------------------------------------------------------------------------------
Oberleutnant Eckhard Schneider (Führer 6.Kompanie / II.Bataillon / Füsilier-Regiment 202 / 75.Infanterie-Division) menerima kalungan medali Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes dari tangan Generalleutnant Helmuth Beukemann (Kommandeur 75. Infanterie-Division) pada tanggal 24 Juli 1943. Di seragamnya telah tersemat Ostmedaille, yang mempunyai nama lengkap "Medaille Winterschlacht im Osten 1941/42". Kurang dari tiga bulan setelah foto ini diambil, tepatnya pada tanggal 4 Oktober 1943, Schneider terbunuh dalam pertempuran melawan Tentara Merah di Raum Szumy, Ukraina!
Sumber :
www.axishistory.com
www.en.wikipedia.org
www.lexikon-der-wehrmacht.de
www.rommel-lebt.com
No comments:
Post a Comment