Benito Mussolini dalam masa kejayaannya, tak lama setelah naik ke tampuk kekuasaan di tahun 1922. Disini dia sedang mengunjungi pasukan Bersaglieri Italia yang sedang berperang di Ethiopia, dengan komandannya jenderal Alessandro Pirzio Biroli. Akhir dari hidupnya begitu mengenaskan : digantung terbalik di lapangan kota Milan, diludahi, ditendangi dan dihancurkan mukanya sampai tak terbentuk!
SS-Untersturmführer Robert Warger memakai seragam matrosen (pelaut) Kriegsmarine di Santa Maddalena, Italia, tahun 1943. Disana sang perwira SS yang hampir tidak pernah menyentuh alkohol dan fasih berbahasa Italia ini berlatih keras demi memerankan diri sebagai seorang bartender bar sekaligus pemabuk sehingga pada akhirnya bisa mengorek keterangan tentang keberadaan mantan diktator Italia Benito Mussolini yang disekap dari seorang pelaut Italia yang diajaknya mabuk-mabukan!
Sebelum operasi penyelamatan terhadap Mussolini di Gran Sasso dimulai (12 September 1943), SS-Hauptsturmführer der Reserve Otto Skorzeny (pimpinan operasi) menggembleng timnya dengan sepenuh hati agar menjamin hasil yang diraih tidak mengecewakan. Disini dia sedang melapor kepada panglima Fallschirmjäger, General der Fallschirmtruppe Kurt Student. Sebagian besar anggota operasi ini memang diambil dari Fallschirmjäger-nya Luftwaffe, sementara Skorzeny sendiri berasal dari SS!
Diktator Italia Benito Mussolini berfoto bersama dengan orang-orang yang membebaskannya dari penyekapan di atas puncak Gran Sasso, Italia, tanggal 12 September 1943. Dari kiri ke kanan: SS-Hauptsturmführer der Reserve Dipl.Ing. Otto Skorzeny (Kommandeur Sonderverband z.b.V. Friedenthal), Oberleutnant Karl Schulze (Chef 3.Kompanie / I.Bataillon / Fallschirmjäger-Regiment 7 / 2.Fallschirmjäger-Division), Mussolini, SS-Untersturmführer Otto Schwerdt (anggota Sonderverband z.b.V. Friedenthal), tidak diketahui, dan SS-Obersturmführer Karl Radl (Adjutant Kommandeur Sonderverband z.b.V. Friedenthal)
Benito Mussolini berfoto bersama para penolongnya. Di sebelah kirinya adalah Hauptmann Gerhard Langguth (Ic Dritter Generalstabsoffizier IX. Fliegerkorps) dan Major Otto-Harald Mors (Kommandeur Fallschirmjäger-Lehr-Bataillon) dari Fallschirmjäger. Wajah pelawak dengan helm para yang nongol di antara Mors dan Mussolini adalah Oberleutnant Karl Schulze (Chef 3.Kompanie / I.Bataillon / Fallschirmjäger-Regiment 7 / 2.Fallschirmjäger-Division), sementara paling kanan adalah SS-Untersturmführer Otto Schwerdt (anggota Sonderverband z.b.V. Friedenthal). Lah, Skorzenynya mana? Katanya minta izin dulu sebentar buat buang hajat alias BERAK di hotel!
Operasi penyelamatan terhadap diktator Italia Benito Mussolini yang ditawan di Gran Sasso yang berlangsung tanggal 12 September 1943. Dari kiri ke kanan: SS-Hauptsturmführer der Reserve Dipl.Ing. Otto Skorzeny (Kommandeur Sonderverband z.b.V. Friedenthal), Major Otto-Harald Mors (Kommandeur Fallschirmjäger-Lehr-Bataillon), SS-Untersturmführer Otto Schwerdt (tertutup oleh Mussolini, anggota Sonderverband z.b.V. Friedenthal), Benito Mussolini, SS-Obersturmführer Karl Radl (Adjutant Sonderverband z.b.V. Friedenthal), dan Jenderal Cueli yang berpakaian sipil. Yang terakhir merupakan penanggungjawab kondisi Mussolini (terutama kesehatannya) selama dalam masa penahanan di Gran Sasso
Benito Mussolini berada di tengah para pembebasnya setelah dikeluarkan dari penjara yang berada di Campo Imperatore, Pegunungan Gran Sasso d'Italia, tanggal 12 September 1943. Ikut mengerubunginya Jenderal Ferdinando Soleti dan Kepala Penjaga Jenderal Cueli yang bertanggungjawab atas keamanannya selama Mussolini disekap di Campo Imperatore (yang kini berbalik menjadi tawanan)
Otto Skorzeny bersama dengan Benito Mussolini dan para "hulubalang" sedang menuju ke pesawat Fieseler Fi 156 "Storch" yang akan membawa mereka terbang dari Gran Sasso. Di sebelah kanan dari Mussolini adalah Jenderal Ferdinando Soleti, pengikut setia Mussolini
Mantan diktator Italia Benito Mussolini berjalan menuju pesawat Fieseler Fi 156 "Storch" yang akan membawanya keluar dari Gran Sasso. Dia diiringi oleh pasukan gabungan Jerman dari Fallschirmjäger dan Waffen-SS, yang beberapa saat sebelumnya membebaskannya dari penahanan di puncak gunung yang terletak di Italia tengah tersebut. Di sebelah kiri adalah Oberleutnant Karl Schulze (Chef 3.Kompanie / I.Bataillon / Fallschirmjäger-Regiment 7 / 2.Fallschirmjäger-Division), Foto diambil pada tanggal 12 September 1943
Setelah dibebaskan dari penjara yang berada di hotel Campo Imperatore tanggal 12 September 1943, Benito Mussolini menaiki pesawat ringan Fieseler Fi 156 "Storch" yang menunggu di dataran tinggi berbatu Gran Sasso dan akan membawanya keluar dari sana. Pilot dengan FJ-Helm di kontrol kemudi adalah Hauptmann Heinrich Gerlach (Flugzeugführer Kommandierender General der XI.Fliegerkorps), sementara pria raksasa yang menunduk di belakang Mussolini adalah SS-Hauptsturmführer der Reserve Dipl.Ing. Otto Skorzeny (Kommandeur Sonderverband z.b.V. Friedenthal) yang bersikeras untuk ikut serta menemani Sang Duce terbang melewati lembah pegunungan Italia di dalam pesawat mungil nan sempit tersebut!
Upacara penganugerahan Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes (vorschlagnummer 2153) untuk "Sang Pembebas Mussolini" Otto Skorzeny yang diselenggarakan di Führerhauptquartier Wolfsschanze (Rastenburg/Prusia Timur) tanggal 13 September 1943 (versi Ullsteinbild adalah 15 September 1943). Dari kiri ke kanan: SS-Obergruppenführer und General der Polizei Dr.jur. Ernst Kaltenbrunner (Chef des Sicherheitsdienst und Reichssicherheitshauptamt), SS-Hauptsturmführer der Reserve Dipl.-Ing. Otto Skorzeny (Kommandeur Sonderverband z.b.V. Friedenthal), SS-Sturmbannführer Fritz Darges (Persönlicher SS Adjutant “Führer und Reichskanzler”), Adolf Hitler (Führer und Reichskanzler), dan SS-Hauptsturmführer Heinz Linge (Persönlicher Ordonnanzoffizier “Führer und Reichskanzler”)
Friedenthal 1943, tak lama setelah kesuksesan operasi di Gran Sasso. Para "Kalangan Dalam" alias tim Skorzeny dalam operasi pembebasan Mussolini berkumpul di depan apa yang disebut sebagai "Lumbung". Dari kiri ke kanan: SS-Hauptsturmführer der Reserve Dipl.Ing. Otto Skorzeny (Kommandeur Sonderverband z.b.V. Friedenthal), SS-Untersturmführer Robert Warger, SS-Unterscharführer Bernhard Cieslewitz (belakang), SS-Obersturmführer Ulrich Menzel, SS-Untersturmführer Otto Schwerdt, SS-Oberscharführer Adam Gföller (tertutup oleh Radl), dan SS- Obersturmführer Karl Radl
SS-Untersturmführer Robert Warger memakai seragam matrosen (pelaut) Kriegsmarine di Santa Maddalena, Italia, tahun 1943. Disana sang perwira SS yang hampir tidak pernah menyentuh alkohol dan fasih berbahasa Italia ini berlatih keras demi memerankan diri sebagai seorang bartender bar sekaligus pemabuk sehingga pada akhirnya bisa mengorek keterangan tentang keberadaan mantan diktator Italia Benito Mussolini yang disekap dari seorang pelaut Italia yang diajaknya mabuk-mabukan!
Sebelum operasi penyelamatan terhadap Mussolini di Gran Sasso dimulai (12 September 1943), SS-Hauptsturmführer der Reserve Otto Skorzeny (pimpinan operasi) menggembleng timnya dengan sepenuh hati agar menjamin hasil yang diraih tidak mengecewakan. Disini dia sedang melapor kepada panglima Fallschirmjäger, General der Fallschirmtruppe Kurt Student. Sebagian besar anggota operasi ini memang diambil dari Fallschirmjäger-nya Luftwaffe, sementara Skorzeny sendiri berasal dari SS!
Diktator Italia Benito Mussolini berfoto bersama dengan orang-orang yang membebaskannya dari penyekapan di atas puncak Gran Sasso, Italia, tanggal 12 September 1943. Dari kiri ke kanan: SS-Hauptsturmführer der Reserve Dipl.Ing. Otto Skorzeny (Kommandeur Sonderverband z.b.V. Friedenthal), Oberleutnant Karl Schulze (Chef 3.Kompanie / I.Bataillon / Fallschirmjäger-Regiment 7 / 2.Fallschirmjäger-Division), Mussolini, SS-Untersturmführer Otto Schwerdt (anggota Sonderverband z.b.V. Friedenthal), tidak diketahui, dan SS-Obersturmführer Karl Radl (Adjutant Kommandeur Sonderverband z.b.V. Friedenthal)
Benito Mussolini berfoto bersama para penolongnya. Di sebelah kirinya adalah Hauptmann Gerhard Langguth (Ic Dritter Generalstabsoffizier IX. Fliegerkorps) dan Major Otto-Harald Mors (Kommandeur Fallschirmjäger-Lehr-Bataillon) dari Fallschirmjäger. Wajah pelawak dengan helm para yang nongol di antara Mors dan Mussolini adalah Oberleutnant Karl Schulze (Chef 3.Kompanie / I.Bataillon / Fallschirmjäger-Regiment 7 / 2.Fallschirmjäger-Division), sementara paling kanan adalah SS-Untersturmführer Otto Schwerdt (anggota Sonderverband z.b.V. Friedenthal). Lah, Skorzenynya mana? Katanya minta izin dulu sebentar buat buang hajat alias BERAK di hotel!
Operasi penyelamatan terhadap diktator Italia Benito Mussolini yang ditawan di Gran Sasso yang berlangsung tanggal 12 September 1943. Dari kiri ke kanan: SS-Hauptsturmführer der Reserve Dipl.Ing. Otto Skorzeny (Kommandeur Sonderverband z.b.V. Friedenthal), Major Otto-Harald Mors (Kommandeur Fallschirmjäger-Lehr-Bataillon), SS-Untersturmführer Otto Schwerdt (tertutup oleh Mussolini, anggota Sonderverband z.b.V. Friedenthal), Benito Mussolini, SS-Obersturmführer Karl Radl (Adjutant Sonderverband z.b.V. Friedenthal), dan Jenderal Cueli yang berpakaian sipil. Yang terakhir merupakan penanggungjawab kondisi Mussolini (terutama kesehatannya) selama dalam masa penahanan di Gran Sasso
Benito Mussolini berada di tengah para pembebasnya setelah dikeluarkan dari penjara yang berada di Campo Imperatore, Pegunungan Gran Sasso d'Italia, tanggal 12 September 1943. Ikut mengerubunginya Jenderal Ferdinando Soleti dan Kepala Penjaga Jenderal Cueli yang bertanggungjawab atas keamanannya selama Mussolini disekap di Campo Imperatore (yang kini berbalik menjadi tawanan)
Otto Skorzeny bersama dengan Benito Mussolini dan para "hulubalang" sedang menuju ke pesawat Fieseler Fi 156 "Storch" yang akan membawa mereka terbang dari Gran Sasso. Di sebelah kanan dari Mussolini adalah Jenderal Ferdinando Soleti, pengikut setia Mussolini
Setelah dibebaskan dari penjara yang berada di hotel Campo Imperatore tanggal 12 September 1943, Benito Mussolini menaiki pesawat ringan Fieseler Fi 156 "Storch" yang menunggu di dataran tinggi berbatu Gran Sasso dan akan membawanya keluar dari sana. Pilot dengan FJ-Helm di kontrol kemudi adalah Hauptmann Heinrich Gerlach (Flugzeugführer Kommandierender General der XI.Fliegerkorps), sementara pria raksasa yang menunduk di belakang Mussolini adalah SS-Hauptsturmführer der Reserve Dipl.Ing. Otto Skorzeny (Kommandeur Sonderverband z.b.V. Friedenthal) yang bersikeras untuk ikut serta menemani Sang Duce terbang melewati lembah pegunungan Italia di dalam pesawat mungil nan sempit tersebut!
Upacara penganugerahan Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes (vorschlagnummer 2153) untuk "Sang Pembebas Mussolini" Otto Skorzeny yang diselenggarakan di Führerhauptquartier Wolfsschanze (Rastenburg/Prusia Timur) tanggal 13 September 1943 (versi Ullsteinbild adalah 15 September 1943). Dari kiri ke kanan: SS-Obergruppenführer und General der Polizei Dr.jur. Ernst Kaltenbrunner (Chef des Sicherheitsdienst und Reichssicherheitshauptamt), SS-Hauptsturmführer der Reserve Dipl.-Ing. Otto Skorzeny (Kommandeur Sonderverband z.b.V. Friedenthal), SS-Sturmbannführer Fritz Darges (Persönlicher SS Adjutant “Führer und Reichskanzler”), Adolf Hitler (Führer und Reichskanzler), dan SS-Hauptsturmführer Heinz Linge (Persönlicher Ordonnanzoffizier “Führer und Reichskanzler”)
Friedenthal 1943, tak lama setelah kesuksesan operasi di Gran Sasso. Para "Kalangan Dalam" alias tim Skorzeny dalam operasi pembebasan Mussolini berkumpul di depan apa yang disebut sebagai "Lumbung". Dari kiri ke kanan: SS-Hauptsturmführer der Reserve Dipl.Ing. Otto Skorzeny (Kommandeur Sonderverband z.b.V. Friedenthal), SS-Untersturmführer Robert Warger, SS-Unterscharführer Bernhard Cieslewitz (belakang), SS-Obersturmführer Ulrich Menzel, SS-Untersturmführer Otto Schwerdt, SS-Oberscharführer Adam Gföller (tertutup oleh Radl), dan SS- Obersturmführer Karl Radl
Komandan
Sonderverband z.b.V. Friedenthal, Otto Skorzeny, bersama dengan
anakbuahnya yang ikut serta dalam operasi pembebasan Benito Mussolini di
Gran Sasso. Mereka semua mengenakan tropenuniform (seragam tropis).
Foto diambil bulan September 1943 di Avezzano (L'Aquila, Italia) tak
lama setelah upacara penganugerahan medali. Berdiri dari kiri ke kanan:
SS-Untersturmführer Robert Warger, SS-Hauptsturmführer der Reserve
Dipl.Ing. Otto Skorzeny, SS-Unterscharführer Hans Holzer, Werner Holzer
(saudara Hans Holzer), SS-Oberscharführer Fritz Himmel,
SS-Obersturmführer Ulrich Menzel, dan SS-Oberscharführer Walther
Gläsner. Duduk di latar depan: Wagner (tidak diketahui nama depan atau
pangkatnya), SS-Obersturmführer Karl Radl, dan SS-Oberscharführer Adam
Gföller
Kalau anak buahnya saja mendapat Ritterkreuz, apalagi gembongnya! Disini Otto Skorzeny berpose bersama pujaannya sang Führer Adolf Hitler dalam acara penganugerahan Ritterkreuz nomor 2153 di Rastenburg yang berlangsung pada tanggal 13 September 1943
SS-Hauptsturmführer Otto Skorzeny, sang penolong Mussolini dalam Operasi penyelamatan di Gran Sasso. Begitu berharganya manusia satu ini, sehingga ketika perang usai jasanya dimanfaatkan oleh pihak-pihak yang dulu merupakan musuh beratnya!
Tipikal dari seragam Fallschirmjäger anggota tim Skorzeny yang ditugaskan dalam operasi di Gran Sasso. Setelah kesuksesan operasi ini, mesin propaganda Goebbels memutuskan untuk mengadakan rekonstruksi penyelamatan Mussolini, dan prajurit satu ini termasuk yang ikut di antaranya. Operasi militer di Gran Sasso juga menandai penggunaan untuk pertama kalinya senjata yang khusus dipersembahkan untuk Fallschirmjäger, Fallschirmjägergewehr-42 (FG-42), seperti yang disandang di punggung prajurit di atas
Upacara pemberian medali untuk para anggota Fallschirmjäger yang sukses dalam operasi pembebasan Mussolini di Gran Sasso (Unternehmen Eiche) tanggal 28 September 1943. Dari kiri ke kanan: Hauptmann Heinrich Gerlach (Flugzeugführer Kommandierender General der XI.Fliegerkorps) yang mendapat Ritterkreuz tanggal 19 September 1943, Leutnant Elimar Meyer-Wehner (Lastenseglerpilot 12.Staffel / Luftlandegeschwader 1) yang mendapat Ritterkreuz tanggal 17 September 1943, Major Otto-Harald Mors (Kommandeur Fallschirmjäger-Lehr-Bataillon) yang mendapat Deutsches Kreuz in Gold tanggal 26 September 1943, Hauptmann Gerhard Langguth (Ic Dritter Generalstabsoffizier IX. Fliegerkorps) yang mendapat Deutsches Kreuz in Gold tanggal 26 September 1943, Feldwebel Heiner Lohrmann (Flugzeugführer di 12.Staffel / III.Gruppe / Luftlandegeschwader 1) yang mendapat Deutsches Kreuz in Gold tanggal 26 September 1943, Oberfeldwebel Hans-Gustav Neelmeyer (Flugzeugführer di 12.Staffel / III.Gruppe / Luftlandegeschwader 1) yang mendapat Deutsches Kreuz in Gold tanggal 26 September 1943, Unteroffizier Gustav Thielmann (Flugzeugführer di 12.Staffel / III.Gruppe / Luftlandegeschwader 1) yang mendapat Deutsches Kreuz in Gold tanggal 26 September 1943, dan General der Fallschirmtruppe Kurt Student (Kommandierender General Fallschirmjäger / IX. Fliegerkorps) yang mendapat Eichenlaub zum Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes #305 tanggal 27 September 1943
Upacara pemberian medali untuk para anggota Fallschirmjäger yang sukses dalam operasi pembebasan Mussolini di Gran Sasso (Unternehmen Eiche) tanggal 28 September 1943. Dari kiri ke kanan: Feldwebel Heiner Lohrmann (Flugzeugführer di 12.Staffel / III.Gruppe / Luftlandegeschwader 1) yang mendapat Deutsches Kreuz in Gold tanggal 26 September 1943, Oberfeldwebel Hans-Gustav Neelmeyer (Flugzeugführer di 12.Staffel / III.Gruppe / Luftlandegeschwader 1) yang mendapat Deutsches Kreuz in Gold tanggal 26 September 1943, Unteroffizier Gustav Thielmann (Flugzeugführer di 12.Staffel / III.Gruppe / Luftlandegeschwader 1) yang mendapat Deutsches Kreuz in Gold tanggal 26 September 1943, dan General der Fallschirmtruppe Kurt Student (Kommandierender General Fallschirmjäger / IX. Fliegerkorps) yang mendapat Eichenlaub zum Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes #305 tanggal 27 September 1943
Acara perayaan Hari Thanksgiving (Erntedanktag) yang diselenggarakan di Sportpalast Berlin tanggal 3 Oktober 1943. Para anggota Sonderverband z.b.V. Friedenthal pimpinan Otto Skorzeny - yang ikut berperan serta dalam operasi pembebasan Benito Mussolini tanggal 12 September 1943 sebelumnya - ikut menjadi tamu kehormatan dalam acara ini. Dari kiri ke kanan: SS-Unterscharführer Bernhard Cieslewitz, SS-Hauptscharführer Manns, SS-Untersturmführer Robert Warger, SS-Unterscharführer Hans Holzer, SS-Untersturmführer Otto Schwerdt, dan SS-Obersturmführer Ulrich Menzel. Perhatikan bahwa bintara Heer di kiri hanya mempunyai satu kaki! Foto oleh Kriegsberichter Ernst Schwahn dari Scherl Bilderdienst
------------------------------------------------------------------------------------
PERAIH RITTERKREUZ
SS-Standartenführer der Reserve Dipl.Ing. Otto Skorzeny (12 Juni 1908 - 5 Juli 1975) adalah perwira Waffen-SS dari Austria yang merupakan veteran pertempuran di Front Timur. Dia dipilih oleh Adolf Hitler untuk memimpin upaya pembebasan Benito Mussolini di Gran Sasso yang kemudian mengemuka ke seluruh dunia. Atas prestasinya tersebut dia dianugerahi Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes tanggal 13 September 1943 sebagai SS-Hauptsturmführerr der Reserve dan Kommandeur Sonderverband z.b.V. Friedenthal. Skorzeny juga terkenal sebagai pimpinan Unternehmen Greif yang merupakan operasi penyusupan prajurit-prajurit Jerman yang fasih berbahasa Inggris ke garis belakang pasukan Amerika dalam Pertempuran Bulge. Menjelang berakhirnya perang dia diganjar dengan Eichenlaub #826 tanggal 9 April 1945 sebagai SS-Obersturmbannführer der Reserve dan Kommandeur SS-Jagdverbände und der Division Schwedt an der Oder. Setelah Perang Dunia II usai dia sempat kabur ke berbagai negara sebelum akhirnya menetap di Spanyol sampai dengan akhir hayatnya. Medali dan penghargaan lain yang diraihnya: Deutsches Reichssportabzeichen; Medaille zur Erinnerung an den 13. März 1938; Medaille zur Erinnerung an den 1. Oktober 1938 mit spange Prager Burg; Nationalsozialistischer Deutscher Studentenbund Ehrenzeichen; Eisernes Kreuz II.Klasse; Eisernes Kreuz I.Klasse; Gemeinsames Flugzeugführer- und Beobachterabzeichen in Gold mit Brillanten; Dienstauszeichnung der NSDAP in Silber; Magyar Köztársasági Érdemrend (Hungaria); Verwundetenabzeichen in Silber; Allgemeines-Sturmabzeichen; Deutsches Kreuz in Gold (16 Januari 1945); serta Ehrenblattspange des Heeres und Waffen-SS (5 Februari 1945)
Hauptmann Heinrich Gerlach, sang pilot jagoan yang menerbangkan Fieseler "Storch" walaupun kelebihan muatan, dengan Mussolini yang gendut dan Skorzeny yang raksasa di dalamnya! Wajarlah untuk menghargai pencapaian luar biasa yang telah dilakukannya, Wehrmacht menganugerahinya dengan Ritterkreuz
Kalau anak buahnya saja mendapat Ritterkreuz, apalagi gembongnya! Disini Otto Skorzeny berpose bersama pujaannya sang Führer Adolf Hitler dalam acara penganugerahan Ritterkreuz nomor 2153 di Rastenburg yang berlangsung pada tanggal 13 September 1943
SS-Hauptsturmführer Otto Skorzeny, sang penolong Mussolini dalam Operasi penyelamatan di Gran Sasso. Begitu berharganya manusia satu ini, sehingga ketika perang usai jasanya dimanfaatkan oleh pihak-pihak yang dulu merupakan musuh beratnya!
Tipikal dari seragam Fallschirmjäger anggota tim Skorzeny yang ditugaskan dalam operasi di Gran Sasso. Setelah kesuksesan operasi ini, mesin propaganda Goebbels memutuskan untuk mengadakan rekonstruksi penyelamatan Mussolini, dan prajurit satu ini termasuk yang ikut di antaranya. Operasi militer di Gran Sasso juga menandai penggunaan untuk pertama kalinya senjata yang khusus dipersembahkan untuk Fallschirmjäger, Fallschirmjägergewehr-42 (FG-42), seperti yang disandang di punggung prajurit di atas
Upacara pemberian medali untuk para anggota Fallschirmjäger yang sukses dalam operasi pembebasan Mussolini di Gran Sasso (Unternehmen Eiche) tanggal 28 September 1943. Dari kiri ke kanan: Hauptmann Heinrich Gerlach (Flugzeugführer Kommandierender General der XI.Fliegerkorps) yang mendapat Ritterkreuz tanggal 19 September 1943, Leutnant Elimar Meyer-Wehner (Lastenseglerpilot 12.Staffel / Luftlandegeschwader 1) yang mendapat Ritterkreuz tanggal 17 September 1943, Major Otto-Harald Mors (Kommandeur Fallschirmjäger-Lehr-Bataillon) yang mendapat Deutsches Kreuz in Gold tanggal 26 September 1943, Hauptmann Gerhard Langguth (Ic Dritter Generalstabsoffizier IX. Fliegerkorps) yang mendapat Deutsches Kreuz in Gold tanggal 26 September 1943, Feldwebel Heiner Lohrmann (Flugzeugführer di 12.Staffel / III.Gruppe / Luftlandegeschwader 1) yang mendapat Deutsches Kreuz in Gold tanggal 26 September 1943, Oberfeldwebel Hans-Gustav Neelmeyer (Flugzeugführer di 12.Staffel / III.Gruppe / Luftlandegeschwader 1) yang mendapat Deutsches Kreuz in Gold tanggal 26 September 1943, Unteroffizier Gustav Thielmann (Flugzeugführer di 12.Staffel / III.Gruppe / Luftlandegeschwader 1) yang mendapat Deutsches Kreuz in Gold tanggal 26 September 1943, dan General der Fallschirmtruppe Kurt Student (Kommandierender General Fallschirmjäger / IX. Fliegerkorps) yang mendapat Eichenlaub zum Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes #305 tanggal 27 September 1943
Upacara pemberian medali untuk para anggota Fallschirmjäger yang sukses dalam operasi pembebasan Mussolini di Gran Sasso (Unternehmen Eiche) tanggal 28 September 1943. Dari kiri ke kanan: Feldwebel Heiner Lohrmann (Flugzeugführer di 12.Staffel / III.Gruppe / Luftlandegeschwader 1) yang mendapat Deutsches Kreuz in Gold tanggal 26 September 1943, Oberfeldwebel Hans-Gustav Neelmeyer (Flugzeugführer di 12.Staffel / III.Gruppe / Luftlandegeschwader 1) yang mendapat Deutsches Kreuz in Gold tanggal 26 September 1943, Unteroffizier Gustav Thielmann (Flugzeugführer di 12.Staffel / III.Gruppe / Luftlandegeschwader 1) yang mendapat Deutsches Kreuz in Gold tanggal 26 September 1943, dan General der Fallschirmtruppe Kurt Student (Kommandierender General Fallschirmjäger / IX. Fliegerkorps) yang mendapat Eichenlaub zum Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes #305 tanggal 27 September 1943
Acara perayaan Hari Thanksgiving (Erntedanktag) yang diselenggarakan di Sportpalast Berlin tanggal 3 Oktober 1943. Para anggota Sonderverband z.b.V. Friedenthal pimpinan Otto Skorzeny - yang ikut berperan serta dalam operasi pembebasan Benito Mussolini tanggal 12 September 1943 sebelumnya - ikut menjadi tamu kehormatan dalam acara ini. Dari kiri ke kanan: SS-Unterscharführer Bernhard Cieslewitz, SS-Hauptscharführer Manns, SS-Untersturmführer Robert Warger, SS-Unterscharführer Hans Holzer, SS-Untersturmführer Otto Schwerdt, dan SS-Obersturmführer Ulrich Menzel. Perhatikan bahwa bintara Heer di kiri hanya mempunyai satu kaki! Foto oleh Kriegsberichter Ernst Schwahn dari Scherl Bilderdienst
------------------------------------------------------------------------------------
PERAIH RITTERKREUZ
SS-Standartenführer der Reserve Dipl.Ing. Otto Skorzeny (12 Juni 1908 - 5 Juli 1975) adalah perwira Waffen-SS dari Austria yang merupakan veteran pertempuran di Front Timur. Dia dipilih oleh Adolf Hitler untuk memimpin upaya pembebasan Benito Mussolini di Gran Sasso yang kemudian mengemuka ke seluruh dunia. Atas prestasinya tersebut dia dianugerahi Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes tanggal 13 September 1943 sebagai SS-Hauptsturmführerr der Reserve dan Kommandeur Sonderverband z.b.V. Friedenthal. Skorzeny juga terkenal sebagai pimpinan Unternehmen Greif yang merupakan operasi penyusupan prajurit-prajurit Jerman yang fasih berbahasa Inggris ke garis belakang pasukan Amerika dalam Pertempuran Bulge. Menjelang berakhirnya perang dia diganjar dengan Eichenlaub #826 tanggal 9 April 1945 sebagai SS-Obersturmbannführer der Reserve dan Kommandeur SS-Jagdverbände und der Division Schwedt an der Oder. Setelah Perang Dunia II usai dia sempat kabur ke berbagai negara sebelum akhirnya menetap di Spanyol sampai dengan akhir hayatnya. Medali dan penghargaan lain yang diraihnya: Deutsches Reichssportabzeichen; Medaille zur Erinnerung an den 13. März 1938; Medaille zur Erinnerung an den 1. Oktober 1938 mit spange Prager Burg; Nationalsozialistischer Deutscher Studentenbund Ehrenzeichen; Eisernes Kreuz II.Klasse; Eisernes Kreuz I.Klasse; Gemeinsames Flugzeugführer- und Beobachterabzeichen in Gold mit Brillanten; Dienstauszeichnung der NSDAP in Silber; Magyar Köztársasági Érdemrend (Hungaria); Verwundetenabzeichen in Silber; Allgemeines-Sturmabzeichen; Deutsches Kreuz in Gold (16 Januari 1945); serta Ehrenblattspange des Heeres und Waffen-SS (5 Februari 1945)
Hauptmann Heinrich Gerlach, sang pilot jagoan yang menerbangkan Fieseler "Storch" walaupun kelebihan muatan, dengan Mussolini yang gendut dan Skorzeny yang raksasa di dalamnya! Wajarlah untuk menghargai pencapaian luar biasa yang telah dilakukannya, Wehrmacht menganugerahinya dengan Ritterkreuz
Sumber :
Buku "My Commando Operations: The Memoirs of Hitler's Most Daring Commando" karya Otto Skorzeny
Foto koleksi Bundesarchiv Jerman
www.forum.axishistory.com
www.forum.panzer-archiv.de
www.tipsimages.it
www.wehrmacht-awards.com
Foto koleksi Bundesarchiv Jerman
www.forum.axishistory.com
www.forum.panzer-archiv.de
www.tipsimages.it
No comments:
Post a Comment