Parade
kemenangan Jerman di Warsawa yang diadakan tanggal 5 Oktober 1939. Dari
kiri ke kanan: Generaloberst Johannes Blaskowitz (Oberbefehlshaber 2.
Armee), General der Flieger Albert Kesselring (Chef Luftflotte 1), General der Flieger Alexander Löhr (Chef Luftflotte 4),
Generalmajor Karl-Heinrich Bodenschatz (Chef des Ministeramtes des
Reichministers der Luftfahrt und Oberbefehlshabers der Luftwaffe), dan SA-Obergruppenführer
Wilhelm Brückner (Chefadjutant des "Führers und Reichskanzlers“). Dalam foto ini
Brückner mengenakan schirmmütze (topi visor) SA masa perang yang langka
yang hanya diperuntukkan bagi para staff pribadi Adolf Hitler. Topi
jenis tersebut bisa dkenali dari bagian tengahnya yang berwarna coklat
gelap dengan lambang Reichsadler SA di tengah atas yang mirip-mirip
Reichsadler Heer/Kriegsmarine. Foto oleh Hugo Jaeger, salah seorang fotografer pribadi Hitler
Generalleutnant Erwin Rommel (Kommandierender General Deutsches Afrikakorps) mengkonsultasikan sebuah peta bersama dengan Generalmajor Stefan Fröhlich yang, sebagai seorang Fliegerführer Afrika, memimpin dukungan udara terhadap Afrikakorps Jerman dalam kampanye musim dingin tahun 1941/1942. Rommel seringkali memindahkan markasnya secara mendadak selama berlangsungnya ofensif karena dia percaya penuh bahwa seorang komandan harus selalu dekat dengan front depan pertempuran agar bisa bereaksi secara cepat terhadap perubahan apapun yang terjadi di tengah kancah peperangan. Foto di atas pertama kali dipublikasikan tahun 1943 dalam buku "Balkenkreuz Über Wüstensand" (Salib Balkan di atas Padang Pasir) terbitan Gerhard Stalling Verlag
Dari kiri ke kanan: Generalmajor Ernst Schnarrenberger, Kommandant für das rückwärtige Armeegebiet 556 (Korück 556), dan Oberst Gerhard Müller, Kommandeur Panzer-Regiment 5 / 21.Panzer-Division. Schnarrenberger mengenakan Ärmelstreifen AFRIKAKORPS. Disini kita bisa melihat perpaduan warna seragam yang berbeda meskipun sama-sama disebut sebagai "tropen-uniform" (seragam tropis): Schnarrenberger mengenakan seragam warna coklat sementara Müller mengenakan seragam tropis coklat muda dengan insignia Heer dan pin Totenkopf Panzertruppen metalik di kerah yang dipadukan dengan tropen-hose (celana tropis) Luftwaffe. Selain itu, Leutnant Panzertruppen di kiri mengenakan seragam dengan warna yang lebih pudar dipadukan dengan Feldmütze M36 (Schiffchen) Panzer hitam. Jangan lupakan pula dua orang sisanya yang mengenakan seragam hijau zaitun. Disini kita bisa dengan jelas melihat bahwa tangan kiri Müller buntung. Dia kehilangan tangannya karena diamputasi tanggal 29 Juni 1941 setelah terluka dalam pertempuran di Rusia sebagai Kommandeur I.Abteilung / Panzer-Regiment 33
Dari kiri ke kanan: Generalleutnant Hans Suttner, SS-Brigadeführer und Generalmajor der Polizei Oskar Knofe (Befehlshaber der Ordnungspolizei di Salzburg), SS-Brigadeführer und Generalmajor der Polizei Karl Heinrich Brenner (ditempatkan di Aufstellungsstab SS-Generalkommando), dan SS-Standartenführer Dr. Walter Blume. Acaranya adalah proklamasi dari Gauleiter Dr. Friedrich Rainer yang mencabut kembali pemberian kewarganegaraan Jerman kepada masyarakat yang tinggal di Carniola Atas/Oberkrain/Gorenjska, Slovenia (auf Widerruf), tanggal 27 September 1942. Seremonialnya diawali oleh parade di Krainburg/Kranj pukul 9:00, dilanjutkan dengan ziarah ke Pemakaman Militer "Heldenfriedhof" di Krainburg/Kranj sekitar pukul 11:00 (dimana foto ini diambil). Pada pukul 12:00 adalah puncak acara yaitu proklamasi Gauleiter Dr. Rainer yang dilaksanakan di Krainburg/Kranj. Carniola Atas sendiri tidak pernah menjadi bagian dari Nazi Jerman, karena dia adalah wilayah pendudukan dengan gerilyawan yang aktif melakukan sabotase
Generalleutnant Erwin Rommel (Kommandierender General Deutsches Afrikakorps) mengkonsultasikan sebuah peta bersama dengan Generalmajor Stefan Fröhlich yang, sebagai seorang Fliegerführer Afrika, memimpin dukungan udara terhadap Afrikakorps Jerman dalam kampanye musim dingin tahun 1941/1942. Rommel seringkali memindahkan markasnya secara mendadak selama berlangsungnya ofensif karena dia percaya penuh bahwa seorang komandan harus selalu dekat dengan front depan pertempuran agar bisa bereaksi secara cepat terhadap perubahan apapun yang terjadi di tengah kancah peperangan. Foto di atas pertama kali dipublikasikan tahun 1943 dalam buku "Balkenkreuz Über Wüstensand" (Salib Balkan di atas Padang Pasir) terbitan Gerhard Stalling Verlag
Dari kiri ke kanan: Generalmajor Ernst Schnarrenberger, Kommandant für das rückwärtige Armeegebiet 556 (Korück 556), dan Oberst Gerhard Müller, Kommandeur Panzer-Regiment 5 / 21.Panzer-Division. Schnarrenberger mengenakan Ärmelstreifen AFRIKAKORPS. Disini kita bisa melihat perpaduan warna seragam yang berbeda meskipun sama-sama disebut sebagai "tropen-uniform" (seragam tropis): Schnarrenberger mengenakan seragam warna coklat sementara Müller mengenakan seragam tropis coklat muda dengan insignia Heer dan pin Totenkopf Panzertruppen metalik di kerah yang dipadukan dengan tropen-hose (celana tropis) Luftwaffe. Selain itu, Leutnant Panzertruppen di kiri mengenakan seragam dengan warna yang lebih pudar dipadukan dengan Feldmütze M36 (Schiffchen) Panzer hitam. Jangan lupakan pula dua orang sisanya yang mengenakan seragam hijau zaitun. Disini kita bisa dengan jelas melihat bahwa tangan kiri Müller buntung. Dia kehilangan tangannya karena diamputasi tanggal 29 Juni 1941 setelah terluka dalam pertempuran di Rusia sebagai Kommandeur I.Abteilung / Panzer-Regiment 33
Dari kiri ke kanan: Generalleutnant Hans Suttner, SS-Brigadeführer und Generalmajor der Polizei Oskar Knofe (Befehlshaber der Ordnungspolizei di Salzburg), SS-Brigadeführer und Generalmajor der Polizei Karl Heinrich Brenner (ditempatkan di Aufstellungsstab SS-Generalkommando), dan SS-Standartenführer Dr. Walter Blume. Acaranya adalah proklamasi dari Gauleiter Dr. Friedrich Rainer yang mencabut kembali pemberian kewarganegaraan Jerman kepada masyarakat yang tinggal di Carniola Atas/Oberkrain/Gorenjska, Slovenia (auf Widerruf), tanggal 27 September 1942. Seremonialnya diawali oleh parade di Krainburg/Kranj pukul 9:00, dilanjutkan dengan ziarah ke Pemakaman Militer "Heldenfriedhof" di Krainburg/Kranj sekitar pukul 11:00 (dimana foto ini diambil). Pada pukul 12:00 adalah puncak acara yaitu proklamasi Gauleiter Dr. Rainer yang dilaksanakan di Krainburg/Kranj. Carniola Atas sendiri tidak pernah menjadi bagian dari Nazi Jerman, karena dia adalah wilayah pendudukan dengan gerilyawan yang aktif melakukan sabotase
Sumber :
Buku "Kill Rommel! Operation Flipper 1941" karya Gavin Mortimer
www.life.com
No comments:
Post a Comment