29. Infanterie-Division dibentuk pada tanggal 1 Oktober 1936 dan anggota intinya diambil dari Infanterie-Regiment 15 yang merupakan salah satu resimen Reichswehr yang bermarkas di Thuringia. Pada musim gugur tahun 1937 kekuatannya diupgrade menjadi 29. Infanterie-Division (motorisiert), sebelum kemudian dirubah kembali menjadi 29. Panzergrenadier-Division pada tanggal 23 Juni 1943. Para komandan yang tercatat pernah memimpin divisi ini: Generalleutnant Gustav Anton von Wietersheim (1 Oktober 1936 - 1 Maret 1938), Generalleutnant Joachim Lemelsen (1 Maret 1938 - 7 Mei 1940), Generalmajor Willibald Freiherr von Langermann und Erlencamp (7 Mei 1940 - 1 Juli 1940), Generalmajor Walter von Boltenstern (1 Juli 1940 - 20 September 1941), Generalmajor Max Fremerey (20 September 1941 - 25 September 1942), Generalmajor Hans-Georg Leyser (25 September 1942 - February 1943), Generalleutnant Walter Fries (1 Maret 1943 - 5 Maret 1944), Oberst Dr. Hans Boelsen (5 Maret 1944 - 20 Maret 1944), Generalleutnant Walter Fries (20 Maret 1944 - 31 Agustus 1944), dan Generalleutnant Dr. Fritz Polack (24 Agustus 1944 - 24 April 1945). Divisi ini dikenal juga dengan nama Falke-Division (Falcon Division) berdasarkan lambangnya yang berupa burung habis kena sifilis
Bertempat di Kaserne (barak) Wachregiment Berlin, dua orang prajurit dari I.Bataillon / Infanterie-Regiment 15 / 29.Infanterie-Division (motorisiert) mencoba seragam baru Wehrmacht mereka. Foto ini diambil pada tanggal 22 Maret 1938, hanya berselang satu minggu setelah "Anschluss" (Penyatuan) antara Jerman dan Austria. Para prajurit dari batalyon pertama sebagian besar baru saja pulang dari tugas militer di kota Wina, tugas yang awalnya diperkirakan akan berujung pada baku senjata dengan tentara Austria, tapi akhirnya malah berujung negara tersebut yang menyerah secara sukarela terhadap tuntutan penyatuan dengan Jerman!
29. Infanterie-Division (mot.) ikut berperan besar dalam merebut wilayah Smolensk dari tangan pasukan Rusia pada tanggal 17 Juli 1941. Meskipun begitu, sama seperti unit-unit lain yang berada di bawah Panzergruppe Guderian, divisi ini masih harus bertempur penuh selama tiga minggu sebelum kepungan raksasa yang mengelilingi kota strategis di Uni Soviet tersebut bisa dikatakan "telah tertutup". Pihak Jerman, yang kekurangan sumber daya manusia demi menambal setiap usaha terobosan yang dilakukan oleh musuh, pada akhirnya tak mampu menahan beribu-ribu Tentara Merah yang berhasil lolos dari kepungan. Kegagalan ini terbukti fatal di masa depan saat pasukan yang melarikan diri tersebut balik badan untuk bertempur kembali melawan pihak penyerbu
Sebuah Sd.Kfz.223 milik Aufklärungs-Abteilung 29 / 29.Infanterie-Division (mot.) di dekat Kwassuy/Smolensk, musim panas 1941. Kendaraan lapis baja ringan bertenaga mesin Horch V-8 ini dipersenjatai dengan sebuah MG 34 dan mempunyai kemampuan cross-country sampai 200km. Dalam foto ini tampak bagian kompartemennya ditutupi dengan sebuah bendera swastika besar yang berfungsi sebagai pengenal bagi pesawat-pesawat Luftwaffe di atas
Generalmajor Walter von Boltenstern (kedua dari kiri, Kommandeur 29. Infanterie-Division [mot.]) mendiskusikan penempatan terbaru Infanterie-Regiment 15 (mot.) bersama dengan komandan resimen tersebut, Oberst Walter Wessel (kanan). Infanterie-Regiment 15 (mot.) merupakan salah satu dari dua resimen infanteri yang berada di bawah komando 29. Infanterie-Division (satunya lagi adalah Infanterie-Regiment 71 di bawah pimpinan Oberst Hans Lisso). Foto ini sendiri diambil selama berlangsungnya Pertempuran Smolensk di musim panas tahun 1941
Generalmajor Walter von Boltenstern (di dalam mobil, Kommandeur 29. Infanterie-Division [mot.]) bersama dengan para bawahannya selama berlangsungnya Pertempuran Smolensk tanggal 15 Juli 1941. Boltenstern menjadi komandan divisi sampai dengan tanggal 20 September 1941. Dari sana dia kemudian menjadi komandan 179. Reserve-Panzer-Division sebelum pensiun dari dinas militer tanggal 31 Januari 1945. Pada tanggal 8 Mei 1945 pasukan Rusia menculiknya dari kediamannya dan Boltenstern menjalani kehidupan selanjutnya sebagai tawanan perang sampai dengan saat meninggalnya pada tanggal 19 Januari 1952
Upacara
penganugerahan Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes untuk anggota 29.
Infanterie-Division (motorisiert) di Front Timur, 13 Agustus 1941.
Generalmajor
Walter von Boltenstern (kommandeur 29.Infanterie-Division
[motorisiert]) mendapat
kalungan Ritterkreuz oleh General der Panzertruppe Joachim Lemelsen
(Kommandierender General XXXXVII. Armeekorps [motorisiert]). Selain
Ritterkreuz, Boltenstern juga mendapat Eisernes Kreuz II klasse (24
September 1939), Eisernes Kreuz I klasse (2 Oktober 1939), dan Ordine
Della Corona D'Italia - Commendatore (27 Agustus 1940). Pangkat
terakhirnya adalah Generalleutnant
Upacara penganugerahan Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes untuk anggota 29. Infanterie-Division (motorisiert) di Front Timur, 13 Agustus 1941. Kini giliran Leutnant Wilhelm Henz (Führer 2.Kompanie / Kradschützen-Bataillon 29) untuk mendapatkan medali bergengsi tersebut dari tangan General der Panzertruppe Joachim Lemelsen (Kommandierender General XXXXVII. Armeekorps [motorisiert]). Henz sendiri telah menerima berita penganugerahannya dari tanggal 8 Agustus 1941. Dia nantinya terbunuh dalam pertempuran di Stalingrad pada tanggal 30 Januari 1943, sementara 29. Infanterie-Division (motorisiert) sendiri musnah sebagai satu unit tempur dalam pergulatan sengit yang berlangsung di kota tersebut
Upacara penganugerahan Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes untuk anggota 29. Infanterie-Division (motorisiert) di Front Timur, 13 Agustus 1941. Kini Jenderal Lemelsen (Kommandierender General XXXXVII. Armeekorps [motorisiert]) yang membawahi - salah satunya - 29ID, berfoto bersama para Ritterkreuzträger dari divisi infanteri bermotor Wehrmacht tersebut. Dari kiri ke kanan: Oberstleutnant Hans Hecker (Kommandeur Pionier-Bataillon 29 [motorisiert]. Ritterkreuz tanggal 5 Agustus 1940), Generalmajor Walter von Boltenstern (kommandeur 29.Infanterie-Division [motorisiert]. Ritterkreuz tanggal 13 Agustus 1941), Leutnant Wilhelm Henz (Führer 2.Kompanie / Kradschützen-Bataillon 29. Ritterkreuz tanggal 8 Agustus 1941), General der Panzertruppe Joachim Lemelsen (Kommandierender General XXXXVII. Armeekorps [motorisiert]. Ritterkreuz tanggal 27 Agustus 1941 dan Eichenlaub #294 tanggal 7 September 1943), dan Ritterkreuzträger yang tidak diketahui namanya
Dalam pertempuran di front Italia, 29.Panzergrenadier-Division bertarung dengan begitu baiknya di bawah pimpinan Generalleutnant Walter Fries (Schwerterträger, pangkat terakhir General der Panzertruppe). Pihak Amerika harus membayar setiap gerak majunya dengan kerugian besar dalam hal korban manusia dan material. Salah satu yang paling menonjol dalam fase ini adalah Hauptmann Helmut Meitzel (pangkat terakhir Major), komandan II./Grenadier-Regiment 15 (mot.) yang baru berusia 24 tahun. Setelah mempertunjukkan keberanian yang mengagumkan dalam memimpin unitnya di pertempuran Calabria dekat Salerno (masih wilayah Cassino) dan mengalami luka yang ketujuh kalinya (!), Meitzel mendapatkan ganjaran yang selayaknya dengan menerima Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes tanggal 27 Juli 1944
Bertempat di Kaserne (barak) Wachregiment Berlin, dua orang prajurit dari I.Bataillon / Infanterie-Regiment 15 / 29.Infanterie-Division (motorisiert) mencoba seragam baru Wehrmacht mereka. Foto ini diambil pada tanggal 22 Maret 1938, hanya berselang satu minggu setelah "Anschluss" (Penyatuan) antara Jerman dan Austria. Para prajurit dari batalyon pertama sebagian besar baru saja pulang dari tugas militer di kota Wina, tugas yang awalnya diperkirakan akan berujung pada baku senjata dengan tentara Austria, tapi akhirnya malah berujung negara tersebut yang menyerah secara sukarela terhadap tuntutan penyatuan dengan Jerman!
29. Infanterie-Division (mot.) ikut berperan besar dalam merebut wilayah Smolensk dari tangan pasukan Rusia pada tanggal 17 Juli 1941. Meskipun begitu, sama seperti unit-unit lain yang berada di bawah Panzergruppe Guderian, divisi ini masih harus bertempur penuh selama tiga minggu sebelum kepungan raksasa yang mengelilingi kota strategis di Uni Soviet tersebut bisa dikatakan "telah tertutup". Pihak Jerman, yang kekurangan sumber daya manusia demi menambal setiap usaha terobosan yang dilakukan oleh musuh, pada akhirnya tak mampu menahan beribu-ribu Tentara Merah yang berhasil lolos dari kepungan. Kegagalan ini terbukti fatal di masa depan saat pasukan yang melarikan diri tersebut balik badan untuk bertempur kembali melawan pihak penyerbu
Sebuah Sd.Kfz.223 milik Aufklärungs-Abteilung 29 / 29.Infanterie-Division (mot.) di dekat Kwassuy/Smolensk, musim panas 1941. Kendaraan lapis baja ringan bertenaga mesin Horch V-8 ini dipersenjatai dengan sebuah MG 34 dan mempunyai kemampuan cross-country sampai 200km. Dalam foto ini tampak bagian kompartemennya ditutupi dengan sebuah bendera swastika besar yang berfungsi sebagai pengenal bagi pesawat-pesawat Luftwaffe di atas
Generalmajor Walter von Boltenstern (kedua dari kiri, Kommandeur 29. Infanterie-Division [mot.]) mendiskusikan penempatan terbaru Infanterie-Regiment 15 (mot.) bersama dengan komandan resimen tersebut, Oberst Walter Wessel (kanan). Infanterie-Regiment 15 (mot.) merupakan salah satu dari dua resimen infanteri yang berada di bawah komando 29. Infanterie-Division (satunya lagi adalah Infanterie-Regiment 71 di bawah pimpinan Oberst Hans Lisso). Foto ini sendiri diambil selama berlangsungnya Pertempuran Smolensk di musim panas tahun 1941
Generalmajor Walter von Boltenstern (di dalam mobil, Kommandeur 29. Infanterie-Division [mot.]) bersama dengan para bawahannya selama berlangsungnya Pertempuran Smolensk tanggal 15 Juli 1941. Boltenstern menjadi komandan divisi sampai dengan tanggal 20 September 1941. Dari sana dia kemudian menjadi komandan 179. Reserve-Panzer-Division sebelum pensiun dari dinas militer tanggal 31 Januari 1945. Pada tanggal 8 Mei 1945 pasukan Rusia menculiknya dari kediamannya dan Boltenstern menjalani kehidupan selanjutnya sebagai tawanan perang sampai dengan saat meninggalnya pada tanggal 19 Januari 1952
Upacara penganugerahan Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes untuk anggota 29. Infanterie-Division (motorisiert) di Front Timur, 13 Agustus 1941. Kini giliran Leutnant Wilhelm Henz (Führer 2.Kompanie / Kradschützen-Bataillon 29) untuk mendapatkan medali bergengsi tersebut dari tangan General der Panzertruppe Joachim Lemelsen (Kommandierender General XXXXVII. Armeekorps [motorisiert]). Henz sendiri telah menerima berita penganugerahannya dari tanggal 8 Agustus 1941. Dia nantinya terbunuh dalam pertempuran di Stalingrad pada tanggal 30 Januari 1943, sementara 29. Infanterie-Division (motorisiert) sendiri musnah sebagai satu unit tempur dalam pergulatan sengit yang berlangsung di kota tersebut
Upacara penganugerahan Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes untuk anggota 29. Infanterie-Division (motorisiert) di Front Timur, 13 Agustus 1941. Kini Jenderal Lemelsen (Kommandierender General XXXXVII. Armeekorps [motorisiert]) yang membawahi - salah satunya - 29ID, berfoto bersama para Ritterkreuzträger dari divisi infanteri bermotor Wehrmacht tersebut. Dari kiri ke kanan: Oberstleutnant Hans Hecker (Kommandeur Pionier-Bataillon 29 [motorisiert]. Ritterkreuz tanggal 5 Agustus 1940), Generalmajor Walter von Boltenstern (kommandeur 29.Infanterie-Division [motorisiert]. Ritterkreuz tanggal 13 Agustus 1941), Leutnant Wilhelm Henz (Führer 2.Kompanie / Kradschützen-Bataillon 29. Ritterkreuz tanggal 8 Agustus 1941), General der Panzertruppe Joachim Lemelsen (Kommandierender General XXXXVII. Armeekorps [motorisiert]. Ritterkreuz tanggal 27 Agustus 1941 dan Eichenlaub #294 tanggal 7 September 1943), dan Ritterkreuzträger yang tidak diketahui namanya
Dalam pertempuran di front Italia, 29.Panzergrenadier-Division bertarung dengan begitu baiknya di bawah pimpinan Generalleutnant Walter Fries (Schwerterträger, pangkat terakhir General der Panzertruppe). Pihak Amerika harus membayar setiap gerak majunya dengan kerugian besar dalam hal korban manusia dan material. Salah satu yang paling menonjol dalam fase ini adalah Hauptmann Helmut Meitzel (pangkat terakhir Major), komandan II./Grenadier-Regiment 15 (mot.) yang baru berusia 24 tahun. Setelah mempertunjukkan keberanian yang mengagumkan dalam memimpin unitnya di pertempuran Calabria dekat Salerno (masih wilayah Cassino) dan mengalami luka yang ketujuh kalinya (!), Meitzel mendapatkan ganjaran yang selayaknya dengan menerima Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes tanggal 27 Juli 1944
-----------------------------------------------------------------------
PERAIH RITTERKREUZ
Feldwebel Oskar Albrecht (24 September 1914 - 13 November 1992) masuk dinas militer tanggal 19 Oktober 1936. Dia ikut terlibat dalam kampanye Wehrmacht di Sudetenland, Polandia, Prancis, Unternehmen Barbarossa, Pertempuran Bialystok-Minsk, dan Smolensk. Dalam pertempuran di Zelwianka tanggal 20 Juni 1941, pihak Soviet mengerahkan 35 tank mereka untuk menerobos pertahanan unit Albrecht dan berhasil masuk dari belakang dan samping. Unteroffizier Albrecht menempatkan beberapa senjata anti-tank di lokasi-lokasi kritis dan dalam jarak 30-70 meter dia menghancurkan tiga buah tank berat musuh serta dua lagi tak lama kemudian. Ketika senjatanya balik dihantam musuh sampai tak berfungsi, Albrecht tidak menyerah dan menghancurkan tank keenam dalam pertempuran jarak dekat menggunakan granat tangan! Aksi heroiknya tidak sia-sia, dan sisa tank musuh mengundurkan diri setelah kehilangan enam tank hanya di tangan satu orang! Tentu saja tindakannya layak untuk diganjar combro, dan Albrecht dianugerahi Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes oleh General der Panzertruppe Joachim Lemelsen tanggal 24 Juli 1941 sebagai Unteroffizier dan Geschützführer di 14.Kompanie (Panzerjäger) / Infanterie-Regiment 15 (motorisiert) / 29.Infanterie-Division (motorisiert) / XXXXVI.Armeekorps / Panzergruppe 2 / Heeresgruppe Mitte. Pada tanggal 1 September 1941 kendaraannya terkena ranjau darat dan dia terluka oleh ledakan yang kemudian terjadi. Luka tersebut membuatnya dianggap "kurang mampu" untuk bertugas di front depan sehingga pahlawan pemberani ini menghabiskan sisa perang di unit-unit cadangan dan pengganti. Medali dan penghargaan lain yang diterimanya: Medaille zur Erinnerung an den 1. Oktober 1938 mit Spange Prager Burg; Eisernes Kreuz II.Klasse (4 Juni 1940) dan I.Klasse (2 Juli 1941); Verwundetenabzeichen in Silber; Allgemeines-Sturmabzeichen; serta Medaille Winterschlacht im Osten 1941/42 (Ostmedaille)
PERAIH RITTERKREUZ
Feldwebel Oskar Albrecht (24 September 1914 - 13 November 1992) masuk dinas militer tanggal 19 Oktober 1936. Dia ikut terlibat dalam kampanye Wehrmacht di Sudetenland, Polandia, Prancis, Unternehmen Barbarossa, Pertempuran Bialystok-Minsk, dan Smolensk. Dalam pertempuran di Zelwianka tanggal 20 Juni 1941, pihak Soviet mengerahkan 35 tank mereka untuk menerobos pertahanan unit Albrecht dan berhasil masuk dari belakang dan samping. Unteroffizier Albrecht menempatkan beberapa senjata anti-tank di lokasi-lokasi kritis dan dalam jarak 30-70 meter dia menghancurkan tiga buah tank berat musuh serta dua lagi tak lama kemudian. Ketika senjatanya balik dihantam musuh sampai tak berfungsi, Albrecht tidak menyerah dan menghancurkan tank keenam dalam pertempuran jarak dekat menggunakan granat tangan! Aksi heroiknya tidak sia-sia, dan sisa tank musuh mengundurkan diri setelah kehilangan enam tank hanya di tangan satu orang! Tentu saja tindakannya layak untuk diganjar combro, dan Albrecht dianugerahi Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes oleh General der Panzertruppe Joachim Lemelsen tanggal 24 Juli 1941 sebagai Unteroffizier dan Geschützführer di 14.Kompanie (Panzerjäger) / Infanterie-Regiment 15 (motorisiert) / 29.Infanterie-Division (motorisiert) / XXXXVI.Armeekorps / Panzergruppe 2 / Heeresgruppe Mitte. Pada tanggal 1 September 1941 kendaraannya terkena ranjau darat dan dia terluka oleh ledakan yang kemudian terjadi. Luka tersebut membuatnya dianggap "kurang mampu" untuk bertugas di front depan sehingga pahlawan pemberani ini menghabiskan sisa perang di unit-unit cadangan dan pengganti. Medali dan penghargaan lain yang diterimanya: Medaille zur Erinnerung an den 1. Oktober 1938 mit Spange Prager Burg; Eisernes Kreuz II.Klasse (4 Juni 1940) dan I.Klasse (2 Juli 1941); Verwundetenabzeichen in Silber; Allgemeines-Sturmabzeichen; serta Medaille Winterschlacht im Osten 1941/42 (Ostmedaille)
Sumber :
www.en.wikipedia.org
www.forum.axishistory.com
www.instahlgewittern.com
www.kultur-pool.at
www.lexikon-der.wehrmacht.de
www.ritterkreuztraeger-1939-45.de
No comments:
Post a Comment