Pada
tanggal 25 Mei 1944, SS-Fallschirmjäger-Bataillon 500 melancarkan
operasi penyergapan super-nekad terhadap markas pemimpin Partisan
Yugoslavia Josif Broz Tito. Serangan tersebut, yang diberi nama sebagai
Unternehmen Rösselsprung (Operasi Lompatan Ksatria), melibatkan empat
kompi di bawah pimpinan langsung komandan batalyon SS-Hauptsturmführer
Kurt Rybka. Operasi ini bisa dibilang gagal karena Tito keburu kabur
ketika markasnya diduduki dan pasukan penyerbu hanya menemukan
seragamnya (lihat foto) sebagai suvenir. Selain itu, dari 1.000 orang
yang diterjunkan dalam penyerbuan, 800 orang di antaranya tewas dan
luka-luka! Foto di atas menarik karena tidak dipublikasikan di masa
perang. kenapa? Sebab dia memperlihatkan kragenspiegel kosong tanpa rune
SS yang biasa dipakai oleh B-Soldaten, prajurit indisipliner yang
terkena hukuman (lihat prajurit di kanan!). Selain itu, dia juga
memperlihatkan anggota Heer-Brandenburger yang memakai seragam buatan
lokal dengan bahan kamuflase pola Telo Mimetico M29 Italia (kiri).
Foto-foto yang dipublikasikan dari roll film ini tidak memperlihatkan
kragenspiegel versi B-Soldaten!
Pada
tanggal 25 Mei 1944 “Unternehmen Rösselsprung” dimulai. Target dari
operasi ini adalah Partisan komunis pimpinan Josif Broz Tito. Dalam
operasi ini dilibatkan 850 orang prajurit dari
SS-Fallschirmjäger-Bataillon 500 (yang telah mendapat tambahan kekuatan)
yang diterjunkan dari 40 buah pesawat Junkers Ju 52 dari II./TG 4, atau
diturunkan menggunakan 33 buah pesawat glider DFS 230 di dekat kota
Bosnia bernama Drvar, barat-daya Banja-Luka, dengan tugas untuk menyerbu
markas Partisan. Glider-glider DFS 230 tersebut berasal dari II. dan
III./LLG 2 serta 1. dan 2.(DFS)/Schlepgruppe 1. Pasukan terjun paying SS
Jerman menderita kerugian besar, dan selama 24 jam pertama operasi
bahkan hampir terancam binasa! Hanya tambahan bantuan pasukan serta
serangan dari pesawat-pesawat tukik Jerman yang mampu menyelamatkan
mereka. Dalam foto ini kita bisa melihat sebuah DFS 230 “H4+3-6” dari
II. atau III./LLG 1. Pesawat ini hilang di pagi tanggal 25 Mei saat dia
mendarat darurat di dekat Drvar. Pesawat dari jenis glider DFS 230
memang tidak dilengkapi lambang swastika di sirip belakang seperti
umumnya pesawat Luftwaffe
Anggota
SS-Fallschirmjäger-Bataillon 500 di dekat sungai Memel (Neman) yang
berada di kota Kauen (Kaunas) di Lithuania tanggal 29 Juli 1944 tak lama
setelah Unternehmen Rösselsprung (25 Mei – 3 Juli 1944) usai. Operasi
ini bertujuan untuk menghantam pemimpin Partisan Yugoslavia Marsekal
Josip Broz Tito di markasnya. Karena markasnya terletak di pegunungan,
maka terlihat prajurit di kanan memakai bergstiefel (sepatu gunung)
Sumber :
Majalah "Luftwaffe im Focus" edisi no.1 tahun 2002
www.forum.axishistory.com
No comments:
Post a Comment