Generalmajor
(Luftwaffe) Kurt Andersen (1898-2003). Di sebelah kiri adalah foto Kurt
Andersen sebagai Oberst Luftwaffe dan komandan Flak-Regiment 153,
sementara di kanan adalah foto dirinya sebagai Inspekteur des
BundesGrenzSchutz di tahun 1958. Perhatikan bahwa di lengan seragam
hijaunya hanya ada panji BGS tanpa ada embel apa-apa lagi. tulisan
BUNDESGRENZSCHUTZ baru nongol di versi seragam selanjutnya, sementara
seragam hijau ini dipakai dari tahun 1950-an sampai dengan 1980-an. Satu
lagi yang dahsyat: Andersen meninggal di usia 104 tahun!!!
Oberstleutnant Wilhelm "Willy" Antrup (1 Februari 1910 - 24 November 1984) memasuki Deutschen Verkehrsfliegerschule di Cottbus tahun 1934 setelah lulus sekolah umum. Setelah menjalani pelatihan sebagai pilot dia bergabung dengan Luftwaffe tahun 1935. Antrup ikut ambil bagian dalam Perang Saudara Spanyol (1936-1939) sebagai Leutnant di Kondor Legion, dilanjutkan dengan kampanye di Polandia, Belanda, Belgia, Prancis, Britania, Barbarossa, Kiev, Kaukasus, Stalingrad, Kursk, dan banyak lagi. Dia bertugas di Kampfgeschwader 55 "Greif" dari tahun 1939 dan diangkat secara resmi sebagai Komodornya dari tanggal 8 Agustus 1943 s/d 21 November 1944 menggantikan Oberstleutnant Dr. Ernst Kühl (dan nantinya digantikan oleh Major Richard Brunner) Antrup. dianugerahi Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes tanggal 13 November 1942 sebagai Hauptmann dan Staffelkapitän 5.Staffel / II.Gruppe / Kampfgeschwader 55 (KG 55) "Greif" / VIII.Fliegerkorps / Luftflotte 4, serta Eichenlaub #655 tanggal 18 November 1944 sebagai Oberstleutnant dan Geschwaderkommodore Kampfgeschwader 55 (KG 55) "Greif" / IX.Fliegerkorps / Luftflotte 10. Di akhir Perang Dunia II dia ditawan oleh pasukan Amerika. Pada tahun 1956 dia bergabung dengan Bundesluftwaffe sebagai Leiter der Technischen Schule der Luftwaffe dan pensiun pada tanggal 31 Maret 1968 dengan pangkat Brigadegeneral. Dalam Perang Dunia II Antrup ikut serta dalam 612 misi operasional. Medali dan penghargaan lain yang diraihnya: Flugzeugführerabzeichen; Eisernes Kreuz II.Klasse (1941) dan I.Klasse (1941); Luftwaffe Ehrenpokale für Besondere Leistungen im Luftkrieg (1941); Deutsches Kreuz in Gold #6/14 (2 Januari 1942); Dienstauszeichnung der Wehrmacht III.Klasse 12 jahre (1943); serta Frontflugspange für Kampfflieger in Gold mit Anhänger. Namanya juga disebutkan dalam Wehrmachtbericht edisi 22 Juni 1944
Oberstleutnant Hansgeorg Bätcher (13 Januari 1914 - 23 April 2003) menerima pelatihan terbang di Fliegergruppe Tutow (November 1935 - Maret 1936) sebelum bergabung dengan Kampfgeschwader 157 bulan Desember 1938. Dia ikut berpartisipasi dalam invasi Jerman atas Polandia (1939) dan Prancis (1940). Di yang terakhir Bätcher sempat tertawan tanggal 5 Juni 1940 setelah pesawatnya ditembak jatuh, tapi dilepaskan kembali ketika Prancis menyerah atas Jerman beberapa hari kemudian. Dia ditugaskan sebagai instruktur terbang selama beberapa bulan sebelum aktif kembali di front bulan Mei 1941 dengan bergabung bersama Kampfgeschwader 100 yang dilengkapi oleh pesawat pembom Heinkel He 111. Pada awal tahun 1942 unitnya terlibat dalam pemboman maritim atas kapal-kapal soviet di Laut Hitam dan Bätcher menjadi pilot pembom tersukses dalam operasi ini setelah berhasil menenggelamkan dan merusak beberapa kapal musuh. Setelah itu Bätcher berpindah tugas ke Kaukasus dan Stalingrad. Dia selalu menunjukkan prestasi yang jempolan sebagai veteran bomber sehingga dianugerahi Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes tanggal 21 Desember 1942 sebagai Hauptmann dan Staffelkapitän 1.Staffel / I.Gruppe / Kampfgeschwader 100 "Wiking" / VIII.Fliegerkorps / Luftflotte 4. Setelah menyelesaikan misi tempurnya yang ke-658 bulan Februari 1944, Bätcher dianugerahi Eichenlaub #434 tanggal 24 Maret 1944 sebagai Major dan Gruppenkommandeur I.Gruppe / Kampfgeschwader 4 "General Wever" / I.Fliegerkorps / Luftflotte 4. Jasanya begitu diperlukan sehingga dia dilarang untuk terbang dan dialihtugaskan sebagai perwira staff sampai bulan Desember 1944 ketika dibalikkan lagi sebagai perwira lapangan di Kampfgeschwader 76 yang dilengkapi oleh pesawat-pesawat pembom bermesin jet Arado Ar 234. Pada bulan Februari 1945 dia ditunjuk sebagai komandan KG(J) 54 yang dilengkapi oleh pesawat-pesawat Messerschmitt Me 262 fighter-bomber sampai dengan akhir perang. Seusai perang dia menjadi pengusaha plastik yang super sukses. Medali dan penghargaan lain yang diterimanya: Flugzeugführerabzeichen; Eisernes Kreuz II.Klasse (27 September 1939); Eisernes Kreuz I.Klasse (15 Juli 1940); Frontflugspange für Kampfflieger in Bronze (23 Agustus 1941); Frontflugspange für Kampfflieger in Silber (3 September 1941); Frontflugspange für Kampfflieger in Gold (8 November 1941); Luftwaffe Ehrenpokale für Besondere Leistungen im Luftkrieg (24 November 1941); serta Deutsches Kreuz in Gold #71/28 (2 Juli 1942)
Oberfeldwebel Günther Bahr (18 Juli 1921 - 29 April 2009) bertugas sebagai instruktur terbang di Zerstörerschule 1 pada tahun 1941. Pada tanggal 19 Desember tahun yang sama dia dipindahkan ke 6./SKG 210 yang beroperasi di Front Timur. Unit tersebut dinamai ulang menjadi 6./ZG 1 pada tanggal 4 Januari 1942. Bahr mengklaim kemenangan udara pertamanya pada tanggal 4 Maret 1942 ketika dia menembak jatuh sebuah pesawat bomber/pengintai ringan bersayap ganda R-5 Rusia. Pada akhir bulan Maret 1942 Bahr menjalani pelatihan untuk menjadi pilot terbang malam. Pada awalnya dia dipindahkan ke I./NJG 1 tapi kemudian, dari tanggal 1 Juli 1943, bertugas dengan sukses bersama dengan 4, 8, dan 12./NJG 4. Pada tanggal 1 Agustus 1943 12./NJG 4 dinamai ulang menjadi 3./NJG 6. Bahr mengklaim kemenangan malam pertamanya di malam tanggal 23/24 Agustus 1942 ketika dia merontokkan sebuah pesawat pembom bermesin empat Stirling RAF di dekat Berlin. Pada akhir 1943 dia telah mengemas 10 kemenangan termasuk dua pembom bermesin empat B-17 USAAF yang ditembak jatuhnya di siang hari tanggal 14 Oktober 1943 dan tiga pembom bermesin empat RAF di malam tanggal 20/21 Desember 1943. Pada akhir tahun 1944 Bahr sudah mengemas 20 kemenangan. Dan kemudian di tiga malam, dia mengklaim 15 kemenangan, termasuk masing-masing empat di malam tanggal 7/8 Januari 1945 dan 28/29 Januari 1945, serta tujuh di malam tanggal 21/22 Februari 1945! Dia dianugerahi Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes tanggal 28 Maret 1945 sebagai Oberfeldwebel dan Flugzeugführer di 3.Staffel / I.Gruppe / Nachtjagdgeschwader 6 (NJG 6) / 7.Jagd-Division / IX.(Jagd)Fliegerkorps / Luftflotte Reich setelah berhasil mencetak 37 kemenangan udara. Bahr lalu ditransfer ke 7./NJG 6 tanggal 2 April 1945. Dia tetap bersama dengan unit ini sampai dengan akhir perang. Günther Bahr tercatat mencetak 37 kemenangan udara, dengan 34 di antaranya dicetak di malam hari - semuanya adalah pesawat pembom bermesin empat - dalam 90 misi tempur. Sebagai tambahan, dia juga mencatat satu kemenangan udara di siang hari di Front Timur serta dua pembom bermesin empat yang ditembak jatuhnya di siang hari di Front Barat. Seusai Perang Dunia II dia melanjutkan karirnya di Bundesluftwaffe (15 Februari 1962 - 30 September 1975) dan pensiun dengan pangkat Major. Medali dan penghargaan lain yang diterimanya: Eisernes Kreuz I.Klasse; Eisernes Kreuz II.Klasse; Luftwaffe Ehrenpokale für Besondere Leistungen im Luftkrieg (15 Mei 1944); serta Deutsches Kreuz in Gold (13 Juni 1944)
Oberstleutnant Siegfried Barth (23 Januari 1916 - 19 Desember 1997) bergabung dengan dinas militer tahun 1936. Dia dilatih untuk menjadi pilot pembom di Kampfgeschwader 255 (KG 255) "Edelweiss" yang nantinya dinamai ulang menjadi Kampfgeschwader 51 tanggal 1 Mei 1939. Dia terbang dalam misi pertamanya dalam Pertempuran Prancis dengan tugas membombardir lapangan udara dan kapal-kapal yang berseliweran di Dunkirk. Dalam Pertempuran Britania Barth juga turut serta dalam aksi pemboman pusat-pusat industri di Inggris. Dalam Unternehmen Barbarossa dia bertugas di selatan Rusia dan biasa menyerang lapangan udara, stasiun kereta serta konsentrasi pasukan dan tank. Pesawat andalannya adalah Junkers Ju 88. Barth dianugerahi Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes tanggal 2 Oktober 1942 sebagai Hauptmann dan Staffelkapitän 4.Staffel / II.Gruppe / Kampfgeschwader 51 (KG 51) " Edelweiss" / IV.Fliegerkorps / Luftflotte 4. Dia ditunjuk untuk menjadi Gruppenkommandeur IV./KG 51 tanggal 1 Februari 1944 dan bertanggungjawab untuk pelatihan awak-awak udara baru unitnya. Pesawat-pesawat yang mereka gunakan beragam, mulai dari Messerschmitt Me 410, Focke-Wulf Fw 190, sampai ke Messerschmitt Me 262 yang merupakan jet fighter-bomber pertama yang beroperasi di dunia. Pada tanggal 19 April 1945 Barth menjadi Kommodore unitnya, yang dia pimpin sampai dengan berakhirnya Perang Dunia II. Dia lalu meniti karir lanjutan di Bundeswehr dan pensiun pada tanggal 31 Maret 1973 dengan pangkat terakhir Oberst im Generalstab. Di era Perang Dingin Barth terutama terkenal saat Insiden F-84 Thunderstreak terjadi tahun 1961 yang membuatnya dicopot dari jabatannya, hanya untuk dipulihkan kembali setelah investigasi mendalam atas peristiwa tersebut. Medali dan penghargaan lain yang diterimanya: Flugzeugführerabzeichen; Eisernes Kreuz II.Klasse (17 Juli 1940); Eisernes Kreuz I.Klasse; Luftwaffe Ehrenpokale für Besondere Leistungen im Luftkrieg (4 Mei 1942); serta Deutsches Kreuz in Gold (27 Juli 1942)
Oberleutnant Konrad "Pitt" Bauer (9 Februari 1919 - 17 Juni 1990) bertugas bersama Jagdgeschwader 51 di Front Timur pada bulan Maret 1943. Dia mencatat kemenangan pertamanya saat menembak jatuh sebuah pesawat pembom Pe-2 bermesin ganda Rusia pada tanggal 20 Maret 1943. Pada tanggal 15 Desember 1943 Bauer mengklaim enam kemenangan dalam satu hari, dengan lima diantaranya dia hancurkan hanya dalam waktu lima menit! Setelah mencatat total 18 kemenangan di Front Timur, pada bulan Maret 1944 dia dipindahkan ke JG 3 "Udet" untuk melakukan tugas "Reichsverteidigung" (Pertahanan Reich). Dia mencatat kemenangan udara pertamanya melawan Sekutu Barat tanggal 18 April 1944 setelah menembak jatuh sebuah pembom B-17 bermesin empat dari USAAF. Pada bulan Juni 1944 Bauer dipindahkan lagi ke II./JG 300, sebuah unit khusus yang dilengkapi dengan pesawat-pesawat Focke-Wulf Fw 190 dengan dua kanon 30mm dan dua kanon 20mm demi mengantisipasi semakin bertambahnya jumlah bomber bermesin empat Sekutu yang merongrong Jerman. Dengan unit inilah Bauer menjelma menjadi salah satu "Viermottöters" (pembunuh bomber bermesin empat) terbaik dengan menembak jatuh 29 buah pesawat pembom dari jenis tersebut! Dia dianugerahi Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes tanggal 31 Oktober 1944 sebagai Feldwebel dan Flugzeugführer di 5.Staffel / II.(Sturm)Gruppe / Jagdgeschwader 300 (JG 300) "Wilde Sau" / 3.Jagd-Division / I.Jagdkorps / Luftflotte Reich setelah berhasil mencatatkan kemenangan udara ke-34 (termasuk 14 pembom bermesin empat). Di bulan-bulan terakhir perang Bauer direkomendasikan untuk menerima Eichenlaub tapi tidak pernah kesampaian. "Pitt" Bauer tercatat terbang dalam 416 misi tempur dan menembak jatuh 57 pesawat. 18 dari kemenangannya diraih di Front Timur, sementara dari 39 kemenangan di Front Barat, 32 diantaranya diraih dari pesawat pembom bermesin empat (termasuk juga beberapa Herausschüsse dan setidaknya lima pemburu P-51). Di lain pihak, Bauer juga merasakan ditembak jatuh sebanyak tujuh kali. Seusai perang dia bergabung dengan Bundesluftwaffe dan pensiun pada tanggal 31 Desember 1960 dengan pangkat Hauptmann. Medali dan penghargaan lain yang diterimanya: Flugzeugführerabzeichen; Eisernes Kreuz II.Klasse; Eisernes Kreuz I.Klasse; Luftwaffe Ehrenpokale für Besondere Leistungen im Luftkrieg (31 Maret 1944); serta Deutsches Kreuz in Gold (10 Juli 1944)
Oberstleutnant Wilhelm "Willy" Antrup (1 Februari 1910 - 24 November 1984) memasuki Deutschen Verkehrsfliegerschule di Cottbus tahun 1934 setelah lulus sekolah umum. Setelah menjalani pelatihan sebagai pilot dia bergabung dengan Luftwaffe tahun 1935. Antrup ikut ambil bagian dalam Perang Saudara Spanyol (1936-1939) sebagai Leutnant di Kondor Legion, dilanjutkan dengan kampanye di Polandia, Belanda, Belgia, Prancis, Britania, Barbarossa, Kiev, Kaukasus, Stalingrad, Kursk, dan banyak lagi. Dia bertugas di Kampfgeschwader 55 "Greif" dari tahun 1939 dan diangkat secara resmi sebagai Komodornya dari tanggal 8 Agustus 1943 s/d 21 November 1944 menggantikan Oberstleutnant Dr. Ernst Kühl (dan nantinya digantikan oleh Major Richard Brunner) Antrup. dianugerahi Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes tanggal 13 November 1942 sebagai Hauptmann dan Staffelkapitän 5.Staffel / II.Gruppe / Kampfgeschwader 55 (KG 55) "Greif" / VIII.Fliegerkorps / Luftflotte 4, serta Eichenlaub #655 tanggal 18 November 1944 sebagai Oberstleutnant dan Geschwaderkommodore Kampfgeschwader 55 (KG 55) "Greif" / IX.Fliegerkorps / Luftflotte 10. Di akhir Perang Dunia II dia ditawan oleh pasukan Amerika. Pada tahun 1956 dia bergabung dengan Bundesluftwaffe sebagai Leiter der Technischen Schule der Luftwaffe dan pensiun pada tanggal 31 Maret 1968 dengan pangkat Brigadegeneral. Dalam Perang Dunia II Antrup ikut serta dalam 612 misi operasional. Medali dan penghargaan lain yang diraihnya: Flugzeugführerabzeichen; Eisernes Kreuz II.Klasse (1941) dan I.Klasse (1941); Luftwaffe Ehrenpokale für Besondere Leistungen im Luftkrieg (1941); Deutsches Kreuz in Gold #6/14 (2 Januari 1942); Dienstauszeichnung der Wehrmacht III.Klasse 12 jahre (1943); serta Frontflugspange für Kampfflieger in Gold mit Anhänger. Namanya juga disebutkan dalam Wehrmachtbericht edisi 22 Juni 1944
Oberstleutnant Hansgeorg Bätcher (13 Januari 1914 - 23 April 2003) menerima pelatihan terbang di Fliegergruppe Tutow (November 1935 - Maret 1936) sebelum bergabung dengan Kampfgeschwader 157 bulan Desember 1938. Dia ikut berpartisipasi dalam invasi Jerman atas Polandia (1939) dan Prancis (1940). Di yang terakhir Bätcher sempat tertawan tanggal 5 Juni 1940 setelah pesawatnya ditembak jatuh, tapi dilepaskan kembali ketika Prancis menyerah atas Jerman beberapa hari kemudian. Dia ditugaskan sebagai instruktur terbang selama beberapa bulan sebelum aktif kembali di front bulan Mei 1941 dengan bergabung bersama Kampfgeschwader 100 yang dilengkapi oleh pesawat pembom Heinkel He 111. Pada awal tahun 1942 unitnya terlibat dalam pemboman maritim atas kapal-kapal soviet di Laut Hitam dan Bätcher menjadi pilot pembom tersukses dalam operasi ini setelah berhasil menenggelamkan dan merusak beberapa kapal musuh. Setelah itu Bätcher berpindah tugas ke Kaukasus dan Stalingrad. Dia selalu menunjukkan prestasi yang jempolan sebagai veteran bomber sehingga dianugerahi Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes tanggal 21 Desember 1942 sebagai Hauptmann dan Staffelkapitän 1.Staffel / I.Gruppe / Kampfgeschwader 100 "Wiking" / VIII.Fliegerkorps / Luftflotte 4. Setelah menyelesaikan misi tempurnya yang ke-658 bulan Februari 1944, Bätcher dianugerahi Eichenlaub #434 tanggal 24 Maret 1944 sebagai Major dan Gruppenkommandeur I.Gruppe / Kampfgeschwader 4 "General Wever" / I.Fliegerkorps / Luftflotte 4. Jasanya begitu diperlukan sehingga dia dilarang untuk terbang dan dialihtugaskan sebagai perwira staff sampai bulan Desember 1944 ketika dibalikkan lagi sebagai perwira lapangan di Kampfgeschwader 76 yang dilengkapi oleh pesawat-pesawat pembom bermesin jet Arado Ar 234. Pada bulan Februari 1945 dia ditunjuk sebagai komandan KG(J) 54 yang dilengkapi oleh pesawat-pesawat Messerschmitt Me 262 fighter-bomber sampai dengan akhir perang. Seusai perang dia menjadi pengusaha plastik yang super sukses. Medali dan penghargaan lain yang diterimanya: Flugzeugführerabzeichen; Eisernes Kreuz II.Klasse (27 September 1939); Eisernes Kreuz I.Klasse (15 Juli 1940); Frontflugspange für Kampfflieger in Bronze (23 Agustus 1941); Frontflugspange für Kampfflieger in Silber (3 September 1941); Frontflugspange für Kampfflieger in Gold (8 November 1941); Luftwaffe Ehrenpokale für Besondere Leistungen im Luftkrieg (24 November 1941); serta Deutsches Kreuz in Gold #71/28 (2 Juli 1942)
Oberfeldwebel Günther Bahr (18 Juli 1921 - 29 April 2009) bertugas sebagai instruktur terbang di Zerstörerschule 1 pada tahun 1941. Pada tanggal 19 Desember tahun yang sama dia dipindahkan ke 6./SKG 210 yang beroperasi di Front Timur. Unit tersebut dinamai ulang menjadi 6./ZG 1 pada tanggal 4 Januari 1942. Bahr mengklaim kemenangan udara pertamanya pada tanggal 4 Maret 1942 ketika dia menembak jatuh sebuah pesawat bomber/pengintai ringan bersayap ganda R-5 Rusia. Pada akhir bulan Maret 1942 Bahr menjalani pelatihan untuk menjadi pilot terbang malam. Pada awalnya dia dipindahkan ke I./NJG 1 tapi kemudian, dari tanggal 1 Juli 1943, bertugas dengan sukses bersama dengan 4, 8, dan 12./NJG 4. Pada tanggal 1 Agustus 1943 12./NJG 4 dinamai ulang menjadi 3./NJG 6. Bahr mengklaim kemenangan malam pertamanya di malam tanggal 23/24 Agustus 1942 ketika dia merontokkan sebuah pesawat pembom bermesin empat Stirling RAF di dekat Berlin. Pada akhir 1943 dia telah mengemas 10 kemenangan termasuk dua pembom bermesin empat B-17 USAAF yang ditembak jatuhnya di siang hari tanggal 14 Oktober 1943 dan tiga pembom bermesin empat RAF di malam tanggal 20/21 Desember 1943. Pada akhir tahun 1944 Bahr sudah mengemas 20 kemenangan. Dan kemudian di tiga malam, dia mengklaim 15 kemenangan, termasuk masing-masing empat di malam tanggal 7/8 Januari 1945 dan 28/29 Januari 1945, serta tujuh di malam tanggal 21/22 Februari 1945! Dia dianugerahi Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes tanggal 28 Maret 1945 sebagai Oberfeldwebel dan Flugzeugführer di 3.Staffel / I.Gruppe / Nachtjagdgeschwader 6 (NJG 6) / 7.Jagd-Division / IX.(Jagd)Fliegerkorps / Luftflotte Reich setelah berhasil mencetak 37 kemenangan udara. Bahr lalu ditransfer ke 7./NJG 6 tanggal 2 April 1945. Dia tetap bersama dengan unit ini sampai dengan akhir perang. Günther Bahr tercatat mencetak 37 kemenangan udara, dengan 34 di antaranya dicetak di malam hari - semuanya adalah pesawat pembom bermesin empat - dalam 90 misi tempur. Sebagai tambahan, dia juga mencatat satu kemenangan udara di siang hari di Front Timur serta dua pembom bermesin empat yang ditembak jatuhnya di siang hari di Front Barat. Seusai Perang Dunia II dia melanjutkan karirnya di Bundesluftwaffe (15 Februari 1962 - 30 September 1975) dan pensiun dengan pangkat Major. Medali dan penghargaan lain yang diterimanya: Eisernes Kreuz I.Klasse; Eisernes Kreuz II.Klasse; Luftwaffe Ehrenpokale für Besondere Leistungen im Luftkrieg (15 Mei 1944); serta Deutsches Kreuz in Gold (13 Juni 1944)
Oberstleutnant Siegfried Barth (23 Januari 1916 - 19 Desember 1997) bergabung dengan dinas militer tahun 1936. Dia dilatih untuk menjadi pilot pembom di Kampfgeschwader 255 (KG 255) "Edelweiss" yang nantinya dinamai ulang menjadi Kampfgeschwader 51 tanggal 1 Mei 1939. Dia terbang dalam misi pertamanya dalam Pertempuran Prancis dengan tugas membombardir lapangan udara dan kapal-kapal yang berseliweran di Dunkirk. Dalam Pertempuran Britania Barth juga turut serta dalam aksi pemboman pusat-pusat industri di Inggris. Dalam Unternehmen Barbarossa dia bertugas di selatan Rusia dan biasa menyerang lapangan udara, stasiun kereta serta konsentrasi pasukan dan tank. Pesawat andalannya adalah Junkers Ju 88. Barth dianugerahi Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes tanggal 2 Oktober 1942 sebagai Hauptmann dan Staffelkapitän 4.Staffel / II.Gruppe / Kampfgeschwader 51 (KG 51) " Edelweiss" / IV.Fliegerkorps / Luftflotte 4. Dia ditunjuk untuk menjadi Gruppenkommandeur IV./KG 51 tanggal 1 Februari 1944 dan bertanggungjawab untuk pelatihan awak-awak udara baru unitnya. Pesawat-pesawat yang mereka gunakan beragam, mulai dari Messerschmitt Me 410, Focke-Wulf Fw 190, sampai ke Messerschmitt Me 262 yang merupakan jet fighter-bomber pertama yang beroperasi di dunia. Pada tanggal 19 April 1945 Barth menjadi Kommodore unitnya, yang dia pimpin sampai dengan berakhirnya Perang Dunia II. Dia lalu meniti karir lanjutan di Bundeswehr dan pensiun pada tanggal 31 Maret 1973 dengan pangkat terakhir Oberst im Generalstab. Di era Perang Dingin Barth terutama terkenal saat Insiden F-84 Thunderstreak terjadi tahun 1961 yang membuatnya dicopot dari jabatannya, hanya untuk dipulihkan kembali setelah investigasi mendalam atas peristiwa tersebut. Medali dan penghargaan lain yang diterimanya: Flugzeugführerabzeichen; Eisernes Kreuz II.Klasse (17 Juli 1940); Eisernes Kreuz I.Klasse; Luftwaffe Ehrenpokale für Besondere Leistungen im Luftkrieg (4 Mei 1942); serta Deutsches Kreuz in Gold (27 Juli 1942)
Oberleutnant Konrad "Pitt" Bauer (9 Februari 1919 - 17 Juni 1990) bertugas bersama Jagdgeschwader 51 di Front Timur pada bulan Maret 1943. Dia mencatat kemenangan pertamanya saat menembak jatuh sebuah pesawat pembom Pe-2 bermesin ganda Rusia pada tanggal 20 Maret 1943. Pada tanggal 15 Desember 1943 Bauer mengklaim enam kemenangan dalam satu hari, dengan lima diantaranya dia hancurkan hanya dalam waktu lima menit! Setelah mencatat total 18 kemenangan di Front Timur, pada bulan Maret 1944 dia dipindahkan ke JG 3 "Udet" untuk melakukan tugas "Reichsverteidigung" (Pertahanan Reich). Dia mencatat kemenangan udara pertamanya melawan Sekutu Barat tanggal 18 April 1944 setelah menembak jatuh sebuah pembom B-17 bermesin empat dari USAAF. Pada bulan Juni 1944 Bauer dipindahkan lagi ke II./JG 300, sebuah unit khusus yang dilengkapi dengan pesawat-pesawat Focke-Wulf Fw 190 dengan dua kanon 30mm dan dua kanon 20mm demi mengantisipasi semakin bertambahnya jumlah bomber bermesin empat Sekutu yang merongrong Jerman. Dengan unit inilah Bauer menjelma menjadi salah satu "Viermottöters" (pembunuh bomber bermesin empat) terbaik dengan menembak jatuh 29 buah pesawat pembom dari jenis tersebut! Dia dianugerahi Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes tanggal 31 Oktober 1944 sebagai Feldwebel dan Flugzeugführer di 5.Staffel / II.(Sturm)Gruppe / Jagdgeschwader 300 (JG 300) "Wilde Sau" / 3.Jagd-Division / I.Jagdkorps / Luftflotte Reich setelah berhasil mencatatkan kemenangan udara ke-34 (termasuk 14 pembom bermesin empat). Di bulan-bulan terakhir perang Bauer direkomendasikan untuk menerima Eichenlaub tapi tidak pernah kesampaian. "Pitt" Bauer tercatat terbang dalam 416 misi tempur dan menembak jatuh 57 pesawat. 18 dari kemenangannya diraih di Front Timur, sementara dari 39 kemenangan di Front Barat, 32 diantaranya diraih dari pesawat pembom bermesin empat (termasuk juga beberapa Herausschüsse dan setidaknya lima pemburu P-51). Di lain pihak, Bauer juga merasakan ditembak jatuh sebanyak tujuh kali. Seusai perang dia bergabung dengan Bundesluftwaffe dan pensiun pada tanggal 31 Desember 1960 dengan pangkat Hauptmann. Medali dan penghargaan lain yang diterimanya: Flugzeugführerabzeichen; Eisernes Kreuz II.Klasse; Eisernes Kreuz I.Klasse; Luftwaffe Ehrenpokale für Besondere Leistungen im Luftkrieg (31 Maret 1944); serta Deutsches Kreuz in Gold (10 Juli 1944)
Foto
di kiri memperlihatkan Leutnant Hugo Broch (Flugzeugführer 8.Staffel /
III.Gruppe / Jagdgeschwader 54) di hari penganugerahan Ritterkreuz des
Eisernen Kreuzes tanggal 12 Maret 1945 setelah 79 kemenangan udara.
Pilot kelahiran Januari 1922 ini (dan masih hidup sampai tulisan ini
dibuat!) adalah juga seorang DKiGträger (peraih Deutsches Kreuz in Gold)
yang diraihnya tanggal 17 Oktober 1943 sebagai Unteroffizier dan
Flugzeugführer di 6.Staffel / II.Gruppe / Jagdgeschwader 54. Pengalaman
tempur pertamanya adalah sebagai Kaczmarek (wingman) untuk Horst Ademeit
(166 kemenangan, RK-EL) dan Heinrich "Bazi" Sterr (130 kemenangan, RK).
Kemenangan pertamanya terjadi pada tanggal 7 Maret 1943 tapi sayangnya
tidak terkonfirmasi. Kemenangan terkonfirmasi pertamanya adalah tanggal
13 Maret 1943
Oberleutnant Rudolf Donth (1920-2001). Dia menerima Ritterkreuz setelah menghancurkan 6 buah tank musuh dengan tangannya sendiri. Dalam foto kanan (diambil tahun 1958), Donth bertugas sebagai perwira pasukan parasut di Bundeswehr dengan pangkat Hauptmann. Dia memakai pita medali yang memajang semua penghargaan yang telah diraihnya di atas saku kiri, sementara wing parasutnya dipasang di atas saku kanan
Oberfähnrich
Herbert Fries (lahir 1925) adalah prajurit Fallschirmjäger yang
mendapat Ritterkreuz dalam pertempuran di front Italia ketika ia
menghancurkan 16 tank Amerika hanya bermodalkan laras meriam Panther
yang ditanam dalam bunker!
Generalleutnant
Adolf Galland (1912-1996), jagoan udara Luftwaffe yang terkenal
flamboyan dan menjadi "bintang" dalam Pertempuran Udara Britania tahun
1940
Oberst
Hermann Graf (1912-1988), jagoan udara Luftwaffe dengan 212 kemenangan
udara. Seusai perang dia bekerja di sebuah perusahaan elektronik.
Beberapa tahun sebelum kematiannya dia didiagnosa menderita Parkinson,
sebuah penyakit yang banyak menyerang pilot-pilot yang terbang di
ketinggian dalam Perang Dunia II!
Hauptmann
Alfred Grislawski (1919-2003), jagoan udara Luftwaffe dengan 133
kemenangan dalam lebih dari 800 misi tempur yang menempa Erich Hartmann
menjadi pilot terbesar sepanjang sejarah!
Jagoan Luftwaffe Oberst Dietrich "Dieter" Hrabak (1914-1995), 125 kemenangan udara dalam 1000 misi tempur). Foto yang kanan memperlihatkan ketika ia sudah berpangkat Generalmajor di Bundesluftwaffe, Oktober 1970
Generalmajor Hans Kroh (1907-1967) dari Fallschirmjäger, peraih Schwerter. Seusai perang dia berkarir di Luftwaffe Bundeswehr dan pensiun dengan pangkat Generalmajor
Major Günther Rall (1918-2009) adalah jago udara Luftwaffe dengan 275 kemenangan. Setelah Perang Dunia II dia melanjutkan karir di Bundeswehr dan pensiun dengan pangkat Generalleutnant. Dalam foto di kanan adalah Rall dengan kapasitasnya sebagai Inspekteur der Luftwaffe der Bundeswehr, jabatan yang dia pegang dari tanggal 1 Januari 1971 sampai dengan 31 Maret 1973
Oberst Hans-Ulrich Rudel (1916-1982). Peraih medali tertinggi (Goldenem Eichenlaub) yang hanya dia satu-satunya peraihnya, Rudel dikenal sebagai fanatik Nazi sampai akhir hayatnya!
Oberstleutnant Gerhart Schirmer (1913-2004) adalah pemegang Eichenlaub nomor 657. Setelah perang usai, dia bergabung dengan Bundeswehr sampai pensiunnya di tahun 1971
Generalleutnant Wilhelm Schmalz (1901-1983) yang merupakan komandan Divisi Fallschirm-Panzer-Division "Hermann Göring", satu-satunya divisi panzer yang dimiliki oleh Luftwaffe. Dia ditangkap oleh pasukan Amerika di Italia, dan dituntut atas kejahatan perang. Setelah 5 tahun, tuntutannya digugurkan
Oberst Johannes Steinhoff (1913-1994). Jagoan udara Luftwaffe dengan 176 kemenangan. Berkarir di Bundesluftwaffe dari tahun 1955 sampai dengan 31 Maret 1974. Pensiun dengan pangkat Generalleutnant
Oberfeldwebel Alexander Uhlig (9 Februari 1919 - 1 November 2008). Di foto kanan, perhatikan bahwa Ritterkreuz yang tergantung di lehernya masih memajang lambang Swastika, padahal pemakaian lambang tersebut di Jerman pasca perang adalah terlarang!
Major Rudolf Witzig (1916-2001) yang merupakan salah satu Fallschirmjäger dalam penyerbuan Benteng Eben-Emael tahun 1940. Sesuai perang dia berkarir di Bundeswehr dari tanggal 16 Januari 1956 s/d 30 September 1974 dengan pangkat terakhir Oberst
Oberleutnant
Walter Wolfrum (1923-2010), jagoan udara Luftwaffe dengan 143
kemenangan yang menempatkannya di jajaran pilot ke-43 dengan skor
kemenangan terbanyak di dunia. Setelah perang kecintaannya akan dunia
penerbangan berlanjut dengan menjadi seorang penerbang akrobatik udara
yang membuatnya banyak menggondol penghargaan dalam berbagai kejuaraan
-----------------------------------------------------------------------------
Enam orang Ritterkreuzträger (peraih medali Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes) dan mantan jagoan udara Luftwaffe dalam Perang Dunia II dari Jagdgeschwader 52 (JG 52), berkumpul di depan hanggar pesawat terbang di Ebern, Altenstein (Jerman), tahun 2002. Dari kiri ke kanan: Günther Rall (275 kemenangan. Ritterkreuz tanggal 3 September 1942, Eichenlaub tanggal 26 October 1942, dan Schwerter tanggal 12 September 1943), Friedrich "Fritz" Obleser (120 kemenangan. Ritterkreuz tanggal 23 Maret 1944), Peter "Bonifaz" Düttmann (152 kemenangan. Ritterkreuz tanggal 9 Juni 1944), Viktor Petermann (64 kemenangan. Ritterkreuz tanggal 29 Februari 1944), Walter Wolfrum (137 kemenangan. Ritterkreuz tanggal 27 Juli 1944), serta Heinz "Esau" Ewald (84 kemenangan. Ritterkreuz tanggal 20 April 1945)
-----------------------------------------------------------------------------
Enam orang Ritterkreuzträger (peraih medali Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes) dan mantan jagoan udara Luftwaffe dalam Perang Dunia II dari Jagdgeschwader 52 (JG 52), berkumpul di depan hanggar pesawat terbang di Ebern, Altenstein (Jerman), tahun 2002. Dari kiri ke kanan: Günther Rall (275 kemenangan. Ritterkreuz tanggal 3 September 1942, Eichenlaub tanggal 26 October 1942, dan Schwerter tanggal 12 September 1943), Friedrich "Fritz" Obleser (120 kemenangan. Ritterkreuz tanggal 23 Maret 1944), Peter "Bonifaz" Düttmann (152 kemenangan. Ritterkreuz tanggal 9 Juni 1944), Viktor Petermann (64 kemenangan. Ritterkreuz tanggal 29 Februari 1944), Walter Wolfrum (137 kemenangan. Ritterkreuz tanggal 27 Juli 1944), serta Heinz "Esau" Ewald (84 kemenangan. Ritterkreuz tanggal 20 April 1945)
Sumber :
Buku "Der Dienst" karya Reinhard Gehlen
Buku "Flucht Über die Ostsee 1944-45 im Bild" karya Heinz Schön
Buku "Soldat in stürzenden Reichen" karya Lothar Rendulic
Foto koleksi Bundesarchiv Jerman
Foto koleksi pribadi John P. Moore
Foto koleksi pribadi Mark C. Yerger
Foto koleksi pribadi Markus Lippl
Foto koleksi pribadi Paul E.
www.de.metapedia.orgwww.deutsche-marinesoldaten.de
www.commons.wikimedia.org
www.en.wikipedia.org
www.feldgrau.com
www.feldgrau.net
www.jabog32.de
www.lagoticaritrovata.it
www.lewisheatonbooks.com
www.luftwaffeinprofile.se
www.militaria321.com
www.regencystamps.com
www.ritterkreuztraeger-1939-45.de
www.ritterkreuztraeger.blogspot.com
www.rommel-lebt.com
www.warrelics.eu
www.wehrmacht-awards.com
www.ww2awards.com
No comments:
Post a Comment