Hauptmann Friedrich "Fritz" Adrario (29 November 1918 - 15 Juni 2011) adalah mantan Gebirgsjäger yang kemudian menjadi "pemburu tank" handal Wehrmacht. Dia dianugerahi Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes tanggal 26 Desember 1944 sebagai Führer Panzerjäger-Abteilung 272 / 272.Volksgrenadier-Division / LXXIV.Panzerkorps / 7.Armee / Heeresgruppe B setelah unitnya (yang dengan bangga menyebut diri mereka sebagai "Abteilung Adrario") menghancurkan 116 tank, senjata anti-tank dan kendaraan Sekutu lainnya di palagan Normandia hanya dalam jangka waktu Juli-Agustus 1944! Seusai perang pejuang kelahiran Pidicolle (Austria) ini bergabung dengan Bundesheer Austria (1956-1983) dan pensiun dengan pangkat Generalmajor. Medali dan penghargaan lain yang diterimanya: Eisernes Kreuz II.Klasse (1940) dan I.Klasse (1942); Allgemeines-Sturmabzeichen in Bronze; Medaille Winterschlacht im Osten 1941/42 (Ostmedaille); Verwundetenabzeichen in Silber; Nahkampfspange in Silber; serta Deutsches Kreuz in Gold (6 Mei 1942). Untuk pengabdiannya setelah perang dia menerima Goldenen Ehrenzeichens der Republik; Goldenen Ehrenzeichens des Landes Niederösterreich; dan Tiroler-Adler-Orden
Hauptmann Eckart Afheldt (15 Agustus 1921 - 3 Desember 1999) memulai karir militernya sebagai Fahnenjunker di Infanterie-Regiment 21 tanggal 1 September 1939. Dari sana catatan prestasinya diselimuti oleh "kegelapan", dan tak banyak yang bisa diketahui. Di malam tanggal 17 Januari 1945, batalyon Jäger (Pemburu) yang dikomandani Afheldt mendapati tank-tank berat Soviet telah berkumpul di dekat kota Petrikau. Mengetahui dengan pasti kemana tujuan tank-tank tersebut, dia mempersiapkan kekuatan untuk melakukan sergapan dadakan di wilayah Wiersewitz dengan dibantu oleh unit Sturmgeschütz dan Panzerjäger. Sergapan yang dilakukannya berhasil, dan tak lama setelah pertempuran bangkai tank-tank Soviet berserakan di sekitar kota dan hutan di dekatnya! Atas prestasinya tersebut, Afheldt dianugerahi Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes tanggal 17 Maret 1945 sebagai Oberleutnant dan Führer II.Bataillon / Jäger-Regiment 2 / Panzergrenadier-Division "Brandenburg" / Panzerkorps Großdeutschland / 4.Panzerarmee / Heeresgruppe Mitte. Medali dan penghargaan lain yang diterimanya: Eisernes Kreuz II.Klasse (19 Mei 1941) dan I.Klasse (16 Oktober 1942); Verwundetenabzeichen in Gold; Infanterie-Sturmabzeichen; serta Medaille Winterschlacht im Osten 1941/42 (Ostmedaille). Afheldt ditangkap oleh Soviet bulan Mei 1945 tapi kemudian dilepaskan hanya beberapa bulan kemudian (Juli 1945). Dia lalu melanjutkan karir militernya di Bundeswehr (2 Januari 1956 - 30 September 1981) dan pensiun dengan pangkat Brigadegeneral
Feldwebel Hinrich Ahrens (15 Maret 1921 - 31 Desember 2009) adalah Geschützführer dari 13.Kompanie / Grenadier-Regiment 1141 / 561.Volks-Grenadier-Division yang tercatat meraih empat Panzervernichtungsabzeichen (7 Februari 1943, 9 November 1943, 19 November 1943, dan 18 November 1944). Yang terakhir diraihnya saat pasukan Soviet melancarkan serangan besar-besaran tanggal 16 Oktober 1944, dan unit PaK (Panzerabwehrkanone) Ahrens menghancurkan sebagian besar dari 70 tank musuh yang dihancurkan oleh divisinya di hari itu. Salah satunya (tank T-34) dimusnahkan secara pribadi oleh Ahrens dengan menggunakan granat tangan. Medali-medali lain yang diraihnya: Medaille Winterschlacht im Osten 1941/42 (23 Juli 1942); Infanterie-Sturmabzeichen in Silber (7 November 1941); Verwundetenabzeichen in Schwarz (24 Maret 1942), in Silber (2 Agustus 1942) dan in Gold (23 Agustus 1943); Eisernes Kreuz II.Klasse (10 Agustus 1942) dan I.Klasse (29 November 1942); Nahkampfspange in Bronze (10 Agustus 1944); Deutsches Kreuz in Gold (7 April 1944); dan Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes (9 Januari 1945)
Oberst im Generalstab Bern von Baer (20 Maret 1911 - 27 November 1981) adalah anak pegawai bank yang bergabung dengan Infanterie-Regiment 3 tanggal 1 April 1930. Dari pertama dia sudah menapaki karir sebagai perwira staff, dan sempat bertugas di Stalingrad bersama dengan 16. Panzer-Division. Baer diterbangkan dari kota yang terkepung itu pada tanggal 23 Januari 1943, hanya beberapa hari setelah ratusan ribu pasukan Jerman menyerah disana! Dari situ dia dipindahkan ke medan perang Italia selama beberapa waktu sebelum dilempar kembali ke Front Timur. Dia dianugerahi Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes #2539 tanggal 13 Januari 1944 sebagai Oberstleutnant i.G. dan Ia Erster Generalstabsoffizier 16.Panzer-Division / 4.Panzerarmee / Heeresgruppe Süd setelah memimpin sebuah Kampfgruppe (Grup Tempur) menuju kemenangan dalam pertempuran di dekat Bobruisk. Pada bulan Juni 1944 Baer dipindahkan ke Divisi "Hermann Göring" (Luftwaffe) sebagai Kepala Staff. Dalam posisi ini dia berperan besar dalam kesuksesan unitnya saat mempertahankan Prusia Timur dari serangan bertubi-tubi Tentara Merah, sehingga mendapat kehormatan dengan disebutkan dua kali dalam Wehrmachtbericht (siaran radio propaganda Wehrmacht). Kesuksesannya terlihat saat dia melaporkan ke OKW (Oberkommando der Wehrmacht) bahwa unitnya telah menghancurkan 47 tank Soviet tanggal 28 Januari 1945, serta tambahan 80 tank lagi hanya berselang 5 hari kemudian! Atas kesuksesan korpsnya, Baer dianugerahi Eichenlaub zum Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes #761 tanggal 28 Februari 1945 sebagai Oberstleutnant i.G. dan Chef des Stabes Fallschirm-Panzer-Korps "Hermann Göring" / 4.Armee / Heeresgruppe Nord. Dia ditangkap oleh pasukan Soviet tanggal 10 Mei 1945 tapi berhasil melarikan diri beberapa hari kemudian dan kabur ke Jerman Barat (bukan Jawa Barat!). Seusai perang dia bergabung dengan Bundeswehr (16 Februari 1956 - 31 Maret 1968) dan pensiun dengan pangkat Generalmajor. Medali dan penghargaan lain yang diterimanya: Wehrmacht-Dienstauszeichnungen; Eisernes Kreuz II.Klasse (21 September 1939) dan I.Klasse (29 Mei 1940); Medaille Winterschlacht im Osten 1941/42 (18 Agustus 1942); serta Großes Verdienstkreuz des Verdienstordens der Bundesrepublik Deutschland (20 Maret 1968)
Leutnant Ludwig Bauer (16 Februari 1923 - ) pertama kali mencicipi pertarungan hidup dan mati dalam Pertempuran Moskow akhir tahun 1941 bersama dengan 9. Panzer-Division. Terluka dalam pertempuran tersebut, dia kembali ke unitnya untuk ikut berpartisipasi dalam ofensif Wehrmacht ke Kaukasus. Ketika 9. Panzer-Division ditransfer ke Front Barat, Bauer kembali berada di tengah kecamuk pertempuran dalam Ofensif Ardennes akhir tahun 1944 dengan menjadi komandan StuG yang bertugas membebaskan 2. Panzer-Division yang terperangkap di bagian timur sungai Meuse. Di akhir perang dia menjadi komandan tank dari jenis Panther yang bertugas sebagai pengintai pergerakan musuh. Suatu waktu Bauer tertidur kelelahan di dalam tanknya dan, ketika bangun, mendapati prajurit-prajurit Amerika sedang berkumpil di atas karena menyangka Panther tersebut sudah ditinggalkan oleh awaknya! Bauer langsung menghidupkan mesin tanknya dan buru-buru kabur ke wilayah Jerman dengan diiringi oleh tembakan bazooka musuh (tiga diantaranya mengenai Panthernya). Sialnya, ketika hampir sampai di garis pertahanan Jerman, dia disangka sebagai tank Amerika yang menyerbu dan ditembaki oleh Panther temannya! Untung saja Bauer dan awaknya bisa keluar dengan selamat dari tank mereka yang terbakar. Dahsyatnya, itu adalah kali KESEMBILAN dia berhasil selamat hidup-hidup dari tank yang terbakar dalam kancah Perang Dunia II! Bauer dianugerahi Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes tanggal 29 April 1945 sebagai Leutnant di 1.Kompanie / I.Abteilung / Panzer-Regiment 33 / 9.Panzer-Division / LVIII.Panzerkorps / 5.Panzerarmee / Heeresgruppe B. Sayangnya, tak ada bukti penganugerahannya yang tersimpan di Bundesarchiv meskipun organisasi veteran 9. Panzer-Division telah mengkonfirmasikan hal tersebut melalui upacara penganugerahan ulang di tahun 1954. Medali dan penghargaan lain yang diterimanya: Verwundetenabzeichen in Schwarz (12 Desember 1941); Panzerkampfabzeichen II.Stufe "25" (18 Juli 1942); Medaille Winterschlacht im Osten 1941/42 (1 Agustus 1942); Eisernes Kreuz II.Klasse (1 September 1942); Eisernes Kreuz I.Klasse (1943); serta Verwundetenabzeichen in Gold. Biografi singkatnya bisa dilihat DISINI
Major Heinz Baurmann (11 November 1919 - 7 Desember 1996) adalah jagoan pembunuh tank dengan 38 korban yang dicetaknya semasa bergabung dengan Sturmgeschütz-Abteilung 667, Sturmgeschütz-Brigade 322 serta Sturmgeschütz-Brigade 300. Prestasi terbesarnya dicatatnya pada bulan April 1945 saat StuG-Brigade 300 yang dipimpinnya menghancurkan 50 tank Soviet dalam Pertempuran Bautzen. Tak lama kemudian Baurmann dianugerahi Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes tanggal 4 Mei 1945 sebagai Hauptmann dan Kommandeur Sturmgeschütz-Brigade 300 (Feld) / VIII.Armeekorps / 17.Armee / Heeresgruppe Mitte saat masih tergolek di rumah sakit untuk menjalani perawatan atas luka ketujuh yang dideritanya di medan pertempuran dan membuat paha kanannya diamputasi! Sayangnya, tak ada bukti penganugerahan medali yang tersimpan di Bundesarchiv. Berdasarkan keterangan dari Walther-Peer Fellgiebel, presentasinya dibuat oleh Generalfeldmarschall Ferdinand Schörner berdasarkan peraturan tentang hak penganugerahan secara otonomi tertanggal 3 Mei 1945. Penulis buku Thomas dan Wegmann menyebutkan tentang adanya pesan teleprinter dari Schörner tertanggal 4 Mei 1945 yang memverifikasi klaim tersebut. Veit Scherzer menolak klaim ini, sementara Ordensgemeinschaft der Ritterkreuzträger des Eisernen Kreuzes e.V. alias OdR menerimanya. Seusai Perang Dunia II Baurmann bergabung dengan Bundeswehr (21 Maret 1956 - 31 Maret 1971) dan pensiun dengan pangkat Oberstleutnant. Medali dan penghargaan lain yang diterimanya: Eisernes Kreuz II.Klasse (1 Juli 1940); Eisernes Kreuz I.Klasse (11 September 1941); Medaille Winterschlacht im Osten 1941/42 (1942); Allgemeines-Sturmabzeichen in Silber; Verwundetenabzeichen in Gold; serta Deutsches Kreuz in Gold (16 April 1943)
Generalleutnant Fritz Bayerlein (14 Januari 1899 - 30 Januari 1970) adalah perwira veteran Perang Dunia Pertama dari Bavaria yang kemudian malang-melintang dalam Perang Dunia II, kebanyakan sebagai anggota staff unit. Dia mendapat nama harum saat menjadi Kepala Staff "Si Rubah Gurun" Erwin Rommel dalam medan pertempuran di Afrika Utara, sebelum kemudian dipercaya sebagai Komandan 3. Panzer-Division (20 Oktober 1943 - 5 Januari 1944), Panzer-Lehr-Division (10 Januari 1944 - 20 Januari 1945), dan LIII. Armeekorps (29 Maret 1945 - 8 Mei 1945). Karena sifatnya yang tidak bisa diduga baik oleh kawan maupun lawan, para komandan Amerika menjuluki setiap jenderal Jerman yang bersifat sama sebagai "being on the Fritz" (menjadi layaknya Fritz)! Kepahlawanannya di medan perang membuatnya dianugerahi empat medali bergengsi: Deutsches Kreuz in Gold (23 Oktober 1942), Ritterkreuz (26 Desember 1941), Eichenlaub (6 Juli 1943) serta Schwerter (20 Juli 1944). Medali dan penghargaan lain yang diperolehnya: 1914 Eisernes Kreuz II.Klasse (30 Agustus 1918); Verwundetenabzeichen 1918 in Schwarz (31 Agustus 1918); Ehrenkreuz für Frontkämpfer 1914/1918; Wehrmacht-Dienstauszeichnung IV. bis II. Klasse; Spange zum 1914 Eisernes Kreuz II.Klasse (13 September 1939) und I.Klasse (27 September 1939); Panzerkampfabzeichen in Silber; Ärmelband “Afrika”; Königlich Italienische Silberne Tapferkeitsmedaille; Ritterkreuz des Königlich Italienische Militärordens von Savoyen; Erinnerungsmedaille für den deutsch-italienischen Feldzug in Afrika; Verwundetenabzeichen in Silber; serta Nennung im Ehrenblatt des Heeres (6 Maret 1945). Namanya juga disebutkan dalam Wehrmachtbericht edisi 11 Januari 1944 dan 26 Juni 1944. Biografi singkatnya bisa dilihat DISINI
Major Winrich Behr (1918-2011) merupakan anggota staff intelijen 6. Armee dalam Pengepungan Stalingrad dan mendapat Ritterkreuz-nya di Afrika. Foto di masa tuanya diambil pada tanggal 3 Januari 2008
Hauptmann Eckart Afheldt (15 Agustus 1921 - 3 Desember 1999) memulai karir militernya sebagai Fahnenjunker di Infanterie-Regiment 21 tanggal 1 September 1939. Dari sana catatan prestasinya diselimuti oleh "kegelapan", dan tak banyak yang bisa diketahui. Di malam tanggal 17 Januari 1945, batalyon Jäger (Pemburu) yang dikomandani Afheldt mendapati tank-tank berat Soviet telah berkumpul di dekat kota Petrikau. Mengetahui dengan pasti kemana tujuan tank-tank tersebut, dia mempersiapkan kekuatan untuk melakukan sergapan dadakan di wilayah Wiersewitz dengan dibantu oleh unit Sturmgeschütz dan Panzerjäger. Sergapan yang dilakukannya berhasil, dan tak lama setelah pertempuran bangkai tank-tank Soviet berserakan di sekitar kota dan hutan di dekatnya! Atas prestasinya tersebut, Afheldt dianugerahi Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes tanggal 17 Maret 1945 sebagai Oberleutnant dan Führer II.Bataillon / Jäger-Regiment 2 / Panzergrenadier-Division "Brandenburg" / Panzerkorps Großdeutschland / 4.Panzerarmee / Heeresgruppe Mitte. Medali dan penghargaan lain yang diterimanya: Eisernes Kreuz II.Klasse (19 Mei 1941) dan I.Klasse (16 Oktober 1942); Verwundetenabzeichen in Gold; Infanterie-Sturmabzeichen; serta Medaille Winterschlacht im Osten 1941/42 (Ostmedaille). Afheldt ditangkap oleh Soviet bulan Mei 1945 tapi kemudian dilepaskan hanya beberapa bulan kemudian (Juli 1945). Dia lalu melanjutkan karir militernya di Bundeswehr (2 Januari 1956 - 30 September 1981) dan pensiun dengan pangkat Brigadegeneral
Feldwebel Hinrich Ahrens (15 Maret 1921 - 31 Desember 2009) adalah Geschützführer dari 13.Kompanie / Grenadier-Regiment 1141 / 561.Volks-Grenadier-Division yang tercatat meraih empat Panzervernichtungsabzeichen (7 Februari 1943, 9 November 1943, 19 November 1943, dan 18 November 1944). Yang terakhir diraihnya saat pasukan Soviet melancarkan serangan besar-besaran tanggal 16 Oktober 1944, dan unit PaK (Panzerabwehrkanone) Ahrens menghancurkan sebagian besar dari 70 tank musuh yang dihancurkan oleh divisinya di hari itu. Salah satunya (tank T-34) dimusnahkan secara pribadi oleh Ahrens dengan menggunakan granat tangan. Medali-medali lain yang diraihnya: Medaille Winterschlacht im Osten 1941/42 (23 Juli 1942); Infanterie-Sturmabzeichen in Silber (7 November 1941); Verwundetenabzeichen in Schwarz (24 Maret 1942), in Silber (2 Agustus 1942) dan in Gold (23 Agustus 1943); Eisernes Kreuz II.Klasse (10 Agustus 1942) dan I.Klasse (29 November 1942); Nahkampfspange in Bronze (10 Agustus 1944); Deutsches Kreuz in Gold (7 April 1944); dan Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes (9 Januari 1945)
Oberst im Generalstab Bern von Baer (20 Maret 1911 - 27 November 1981) adalah anak pegawai bank yang bergabung dengan Infanterie-Regiment 3 tanggal 1 April 1930. Dari pertama dia sudah menapaki karir sebagai perwira staff, dan sempat bertugas di Stalingrad bersama dengan 16. Panzer-Division. Baer diterbangkan dari kota yang terkepung itu pada tanggal 23 Januari 1943, hanya beberapa hari setelah ratusan ribu pasukan Jerman menyerah disana! Dari situ dia dipindahkan ke medan perang Italia selama beberapa waktu sebelum dilempar kembali ke Front Timur. Dia dianugerahi Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes #2539 tanggal 13 Januari 1944 sebagai Oberstleutnant i.G. dan Ia Erster Generalstabsoffizier 16.Panzer-Division / 4.Panzerarmee / Heeresgruppe Süd setelah memimpin sebuah Kampfgruppe (Grup Tempur) menuju kemenangan dalam pertempuran di dekat Bobruisk. Pada bulan Juni 1944 Baer dipindahkan ke Divisi "Hermann Göring" (Luftwaffe) sebagai Kepala Staff. Dalam posisi ini dia berperan besar dalam kesuksesan unitnya saat mempertahankan Prusia Timur dari serangan bertubi-tubi Tentara Merah, sehingga mendapat kehormatan dengan disebutkan dua kali dalam Wehrmachtbericht (siaran radio propaganda Wehrmacht). Kesuksesannya terlihat saat dia melaporkan ke OKW (Oberkommando der Wehrmacht) bahwa unitnya telah menghancurkan 47 tank Soviet tanggal 28 Januari 1945, serta tambahan 80 tank lagi hanya berselang 5 hari kemudian! Atas kesuksesan korpsnya, Baer dianugerahi Eichenlaub zum Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes #761 tanggal 28 Februari 1945 sebagai Oberstleutnant i.G. dan Chef des Stabes Fallschirm-Panzer-Korps "Hermann Göring" / 4.Armee / Heeresgruppe Nord. Dia ditangkap oleh pasukan Soviet tanggal 10 Mei 1945 tapi berhasil melarikan diri beberapa hari kemudian dan kabur ke Jerman Barat (bukan Jawa Barat!). Seusai perang dia bergabung dengan Bundeswehr (16 Februari 1956 - 31 Maret 1968) dan pensiun dengan pangkat Generalmajor. Medali dan penghargaan lain yang diterimanya: Wehrmacht-Dienstauszeichnungen; Eisernes Kreuz II.Klasse (21 September 1939) dan I.Klasse (29 Mei 1940); Medaille Winterschlacht im Osten 1941/42 (18 Agustus 1942); serta Großes Verdienstkreuz des Verdienstordens der Bundesrepublik Deutschland (20 Maret 1968)
Leutnant Ludwig Bauer (16 Februari 1923 - ) pertama kali mencicipi pertarungan hidup dan mati dalam Pertempuran Moskow akhir tahun 1941 bersama dengan 9. Panzer-Division. Terluka dalam pertempuran tersebut, dia kembali ke unitnya untuk ikut berpartisipasi dalam ofensif Wehrmacht ke Kaukasus. Ketika 9. Panzer-Division ditransfer ke Front Barat, Bauer kembali berada di tengah kecamuk pertempuran dalam Ofensif Ardennes akhir tahun 1944 dengan menjadi komandan StuG yang bertugas membebaskan 2. Panzer-Division yang terperangkap di bagian timur sungai Meuse. Di akhir perang dia menjadi komandan tank dari jenis Panther yang bertugas sebagai pengintai pergerakan musuh. Suatu waktu Bauer tertidur kelelahan di dalam tanknya dan, ketika bangun, mendapati prajurit-prajurit Amerika sedang berkumpil di atas karena menyangka Panther tersebut sudah ditinggalkan oleh awaknya! Bauer langsung menghidupkan mesin tanknya dan buru-buru kabur ke wilayah Jerman dengan diiringi oleh tembakan bazooka musuh (tiga diantaranya mengenai Panthernya). Sialnya, ketika hampir sampai di garis pertahanan Jerman, dia disangka sebagai tank Amerika yang menyerbu dan ditembaki oleh Panther temannya! Untung saja Bauer dan awaknya bisa keluar dengan selamat dari tank mereka yang terbakar. Dahsyatnya, itu adalah kali KESEMBILAN dia berhasil selamat hidup-hidup dari tank yang terbakar dalam kancah Perang Dunia II! Bauer dianugerahi Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes tanggal 29 April 1945 sebagai Leutnant di 1.Kompanie / I.Abteilung / Panzer-Regiment 33 / 9.Panzer-Division / LVIII.Panzerkorps / 5.Panzerarmee / Heeresgruppe B. Sayangnya, tak ada bukti penganugerahannya yang tersimpan di Bundesarchiv meskipun organisasi veteran 9. Panzer-Division telah mengkonfirmasikan hal tersebut melalui upacara penganugerahan ulang di tahun 1954. Medali dan penghargaan lain yang diterimanya: Verwundetenabzeichen in Schwarz (12 Desember 1941); Panzerkampfabzeichen II.Stufe "25" (18 Juli 1942); Medaille Winterschlacht im Osten 1941/42 (1 Agustus 1942); Eisernes Kreuz II.Klasse (1 September 1942); Eisernes Kreuz I.Klasse (1943); serta Verwundetenabzeichen in Gold. Biografi singkatnya bisa dilihat DISINI
Major Heinz Baurmann (11 November 1919 - 7 Desember 1996) adalah jagoan pembunuh tank dengan 38 korban yang dicetaknya semasa bergabung dengan Sturmgeschütz-Abteilung 667, Sturmgeschütz-Brigade 322 serta Sturmgeschütz-Brigade 300. Prestasi terbesarnya dicatatnya pada bulan April 1945 saat StuG-Brigade 300 yang dipimpinnya menghancurkan 50 tank Soviet dalam Pertempuran Bautzen. Tak lama kemudian Baurmann dianugerahi Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes tanggal 4 Mei 1945 sebagai Hauptmann dan Kommandeur Sturmgeschütz-Brigade 300 (Feld) / VIII.Armeekorps / 17.Armee / Heeresgruppe Mitte saat masih tergolek di rumah sakit untuk menjalani perawatan atas luka ketujuh yang dideritanya di medan pertempuran dan membuat paha kanannya diamputasi! Sayangnya, tak ada bukti penganugerahan medali yang tersimpan di Bundesarchiv. Berdasarkan keterangan dari Walther-Peer Fellgiebel, presentasinya dibuat oleh Generalfeldmarschall Ferdinand Schörner berdasarkan peraturan tentang hak penganugerahan secara otonomi tertanggal 3 Mei 1945. Penulis buku Thomas dan Wegmann menyebutkan tentang adanya pesan teleprinter dari Schörner tertanggal 4 Mei 1945 yang memverifikasi klaim tersebut. Veit Scherzer menolak klaim ini, sementara Ordensgemeinschaft der Ritterkreuzträger des Eisernen Kreuzes e.V. alias OdR menerimanya. Seusai Perang Dunia II Baurmann bergabung dengan Bundeswehr (21 Maret 1956 - 31 Maret 1971) dan pensiun dengan pangkat Oberstleutnant. Medali dan penghargaan lain yang diterimanya: Eisernes Kreuz II.Klasse (1 Juli 1940); Eisernes Kreuz I.Klasse (11 September 1941); Medaille Winterschlacht im Osten 1941/42 (1942); Allgemeines-Sturmabzeichen in Silber; Verwundetenabzeichen in Gold; serta Deutsches Kreuz in Gold (16 April 1943)
Generalleutnant Fritz Bayerlein (14 Januari 1899 - 30 Januari 1970) adalah perwira veteran Perang Dunia Pertama dari Bavaria yang kemudian malang-melintang dalam Perang Dunia II, kebanyakan sebagai anggota staff unit. Dia mendapat nama harum saat menjadi Kepala Staff "Si Rubah Gurun" Erwin Rommel dalam medan pertempuran di Afrika Utara, sebelum kemudian dipercaya sebagai Komandan 3. Panzer-Division (20 Oktober 1943 - 5 Januari 1944), Panzer-Lehr-Division (10 Januari 1944 - 20 Januari 1945), dan LIII. Armeekorps (29 Maret 1945 - 8 Mei 1945). Karena sifatnya yang tidak bisa diduga baik oleh kawan maupun lawan, para komandan Amerika menjuluki setiap jenderal Jerman yang bersifat sama sebagai "being on the Fritz" (menjadi layaknya Fritz)! Kepahlawanannya di medan perang membuatnya dianugerahi empat medali bergengsi: Deutsches Kreuz in Gold (23 Oktober 1942), Ritterkreuz (26 Desember 1941), Eichenlaub (6 Juli 1943) serta Schwerter (20 Juli 1944). Medali dan penghargaan lain yang diperolehnya: 1914 Eisernes Kreuz II.Klasse (30 Agustus 1918); Verwundetenabzeichen 1918 in Schwarz (31 Agustus 1918); Ehrenkreuz für Frontkämpfer 1914/1918; Wehrmacht-Dienstauszeichnung IV. bis II. Klasse; Spange zum 1914 Eisernes Kreuz II.Klasse (13 September 1939) und I.Klasse (27 September 1939); Panzerkampfabzeichen in Silber; Ärmelband “Afrika”; Königlich Italienische Silberne Tapferkeitsmedaille; Ritterkreuz des Königlich Italienische Militärordens von Savoyen; Erinnerungsmedaille für den deutsch-italienischen Feldzug in Afrika; Verwundetenabzeichen in Silber; serta Nennung im Ehrenblatt des Heeres (6 Maret 1945). Namanya juga disebutkan dalam Wehrmachtbericht edisi 11 Januari 1944 dan 26 Juni 1944. Biografi singkatnya bisa dilihat DISINI
Major Winrich Behr (1918-2011) merupakan anggota staff intelijen 6. Armee dalam Pengepungan Stalingrad dan mendapat Ritterkreuz-nya di Afrika. Foto di masa tuanya diambil pada tanggal 3 Januari 2008
Leutnant Georg Bose (1921-2011), jagoan tank dari Sturmgeschütz-Abteilung 177 dengan 44 kemenangan. Di masa tuanya dia aktif di dunia internet, dan menerbitkan sendiri buku otobiografinya. BTW, artikel ini saya buat tanggal 29 September 2011, dan hanya berselang tiga hari setelah kematiannya (26 September 2011)!
Hauptmann Johann Condné (1919-2001) melanjutkan karir di Bundeswehr dari tanggal 18 November 1956 sampai dengan 31 Maret 1979 dengan pangkat terakhir Brigadegeneral
Generalmajor Reinhard Gehlen (1902 - 1979) merupakan Leiter der Abteilung Fremde Heere Ost (Kepala FHO) periode 1 April 1942 - 10 April 1945. Di tangannyalah Fremde Heere Ost mencapai puncak prestasinya, dan perwira-perwira terbaik Wehrmacht di bidangnya berdatangan menjadi staff-nya. Gehlen adalah seorang oportunis, dan melihat kekalahan Nazi yang sudah di depan mata, dia menyembunyikan data-datanya yang berharga di tempat-tempat yang tersembunyi. Data inilah yang menjadi alat tukarnya saat dia ditangkap oleh pasukan Amerika Serikat. Melihat bahwa dia memang berharga dan mengakui akan sedikitnya data intelijen tentang Soviet yang dimiliki, para petinggi militer Amerika membebaskan Gehlen dan malah mempekerjakan mereka sebaga bagian dari jaringan agennya!
Hauptmann Ernst Grunau (28 September 1919 - 8 Juli 1989) adalah perwira Wehrmacht yang menapaki karir di bidang transportasi dan suplai, tapi kemudian prestasinya di medan pertempuran membawanya menjadi anggota korps transport Heer yang dianugerahi medali paling tinggi sekaligus paling mentereng di seantero Wehrmacht! Dari sejak pertempuran di Polandia tahun 1939 sampai dengan Rusia tahun 1941-1944, Grunau telah biasa membawa suplai barang, makanan serta amunisi yang sangat dibutuhkan para prajurit di front terdepan. Pekerjaannya bukannya tanpa resiko, karena tidak jarang dia harus menghadapi gangguan cuaca, serangan udara, medan tempuh yang panjang dan rusak, serta serangan gerilyawan. Semuanya berhasil dilaluinya dengan determinasi serta tekad pantang menyerah yang patut diacungi jempol. Tak heran ketika divisinya (14. Panzer-Division) terkepung oleh Tentara Merah di Kurland di akhir musim gugur tahun 1944, Grunau dipercaya untuk menjadi komandan kompi cadangan yang bertanggungjawab untuk mengawal staff divisi dan bertanggungjawab langsung pada komandan. Berkali-kali unitnya, yang dipersenjatai lebih berat dibandingkan dengan kompi biasa, dipanggil untuk menyelesaikan situasi darurat yang dihadapi divisinya, dan berkali--kali pula Grunau menjawab kepercayaan tersebut dengan gemilang. Secara pribadi dia mempunyai keberanian yang mengerikan, dimana sang mantan perwira transport ini tidak segan-segan terjun langsung ke medan laga dan membaur bersama dengan para prajuritnya. Kecemerlangannya tidak dibiarkan terbuang sia-sia, dan Grunau dianugerahi Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes pada tanggal 4 Oktober 1944 sebagai Oberleutnant dan Führer Divisions-Begleitkompanie 14 / 14. Panzer-Division / X.Armeekorps / 19.Armee / Heeresgruppe Nord. Selain itu, dia juga mendapatkan dua buah Panzervernichtungsabzeichen in Silber setelah menghancurkan dua tank T-34 Soviet menggunakan Panzerfaust. Tak lama setelah menghancurkan tank kedua dalam pertempuran tanggal 24 januari 1945, Grunau terluka parah dan koma setelah terkena hantaman meriam. Meskipun diragukan bisa hidup kembali setelah melihat luka-lukanya yang mengerikan (kehilangan mata kiri, lengan kanan, dan trauma di kepala), dia ternyata mampu bertahan melewati masa krisis. Tidak hanya itu, dengan disabilitas 100% yang harus dideritanya di sepanjang sisa umurnya, tidak menjadikan Grunau menyerah pada keadaan, karena seusai perang dia kemudian menjadi pebisnis resort, hotel dan spa yang sukses di Jerman! Medali dan penghargaan lain yang diterimanya: Eisernes Kreuz II.Klasse (8 Oktober 1941) und I.Klasse (26 Desember 1941); Kriegsverdienstkreuz II.Klasse mit Schwertern; Verwundetenabzeichen in Schwarz (10 Februari 1944); Panzerkampfabzeichen in Bronze (20 April 1944); Nahkampfspange in Bronze (1 Desember 1944, untuk 15 hari pertempuran jarak dekat); Verwundetenabzeichen in Gold (25 Januari 1945); Nahkampfspange in Gold (9 Februari 1945, untuk 40 hari pertempuran jarak dekat); serta Deutsches Kreuz in Gold (24 Maret 1945)
Oberstleutnant Heinz-Günther Guderian (1914-2004), anak dari jenderal panzer terkenal Heinz Guderian. Setelah perang dia bergabung dengan Bundeswehr (1 Desember 1956 - 31 Maret 1974) dan pensiun dengan pangkat Generalmajor
Major
Karl-Günther von Hase (1917- ? ) yang menerima Ritterkreuz tanggal 12
Februari 1945 dan merupakan menantu dari Generaloberst Luftwaffe
Hans-Jürgen Stumpff
Oberst
Karl Herzog (1906-1998). Usai Perang Dunia II dia melanjutkan karir di
Bundeswehr dari tanggal 16 Agustus 1957 sampai dengan 30 September
1966 dengan pangkat terakhir sebagai Generalmajor
Oberstleutnant Cord von Hobe (1909-1991). Bila anda perhatikan dengan seksama, tulisan hasil tangan dari von Hobe sendiri yang terdapat di foto kiri menyebutkan bahwa ia berpangkat Oberst (Kolonel) di bulan Mei 1945. Hobe menerima Ritterkreuz tanggal 9 Mei 1945 (sesudah Jerman kalah) sebagai Oberstleutnant. Tentu saja (kalau memang) ia diangkat jadi Oberst, pasti setelahnya! Kemungkinan besar promosi tersebut tanpa disertai dokumen sehingga kemudian yang diakui sebagai pangkat terakhirnya adalah Oberstleutnant. Banyak kejadian seperti ini yang terjadi di akhir perang, dimana promosi dan penganugerahan medali sering tidak "terkontrol". BTW, foto di kanan sendiri memperlihatkan von Hobe di tahun 1961 sebagai Generalleutnant di Bundeswehr Jerman Barat
Hauptmannn der Reserve Paul-Georg Kleffel (1920- ). Pasca Perang Dunia II dia meneruskan karir di Bundeswehr (Angkatan Darat Jerman Barat) dan pensiun dengan pangkat terakhir Generalleutnant. Setidaknya sampai dengan tulisan ini dibuat, tanggal 22 Februari jam 15.38, orang ini masih hidup!
Major Erich Mende (1916-1998), peraih Ritterkreuz dari Grenadier-Regiment 216. Setelah keluar dari tahanan Sekutu, dia mendapati kampung halamannya di Groß Strehlitz, dekat Oppolne, telah dimasukkan ke Wilayah Polandia. Dia lalu bermukim di wilayah Ruhr, meneruskan kuliah (lulus dengan gelar Dr.Jur.) dan melanjutkan karir sebagai seorang ahli hukum dan politikus. Mende pernah menjabat sebagai Bundesminister für gesamtdeutsche Fragen (Sekretaris Hubungan Antar-Jerman) dan juga Vizekanzler Jerman Barat
Friedrich-August von Michael (1917- ). mengakhiri perang dengan pangkat Major, dan kemudian meneruskan kiprahnya di Bundeswehr. Perhatikan medali yang nyangkut di lehernya di foto kanan. Kalau anda menyangka itu adalah medali Pour le Mérite, maka anda adalah waduk angsa. Yang benar adalah, itu medali Johanniterorden!
Oberst Alfred Müller (1915-1997) adalah peraih Eichenlaub zum Ritterreuz des Eisernen Kreuzes #354. Di akhir perang dia berhasil meloloskan diri dari cengkeraman pasukan Soviet dan kabur ke Front Barat di Frankfurt an dem Oder. Karena hal inilah dia tidak menyadari bahwa pangkatnya telah dinaikkan menjadi Oberst (berdasarkan Stellenbesetzungsliste des OKW-PA, promosinya tertanggal 15 Mei 1945 dan ditandatangani oleh General der Panzertruppe Walther Wenck). Setelah perang usai, Müller melanjutkan karir kemiliteran di Bundeswehr tanggal 1 Februari 1956. Dia pensiun pada tanggal 31 Maret 1975 dengan pangkat terakhir Brigadegeneral (seperti tampak dalam foto di atas). Dua tahun sebelumnya, tanggal 22 Februari 1973, dia dianugerahi medali Bundesverdienstkreuz I.klasse
Oskar Munzel (1899-1992) mengakhiri perang dengan pangkat Generalmajor sebelum ditawan oleh Sekutu pada tahun 1945. Pada tahun 1947 Munzel dibebaskan. Selama 4 tahun berikutnya dia menjadi penasihat militer di Mesir sebelum kemudian melanjutkan karir di Bundeswehr (1956 - 31 Maret 1962), sebagai General der Kampftruppen yang mengepalai beberapa divisi, dan pensiun dengan pangkat Generalmajor. Dia merupakan seorang peraih Deutsches Kreuz in Gold (14 Februari 1943) dan Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes (16 Oktober 1944 sebagai Oberst dan komandan 14. Panzer-Division)
Generalmajor Horst Niemack (1909-1992) adalah mantan perwira dari Divisi Großdeutschland dan juga peraih Schwertern zum Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes mit Eichenlaub (4 Juni 1944). Seusai perang dia menghabiskan sebagian besar waktunya pada hobinya: menunggang dan memelihara kuda. Pada pertandingan berkuda di Olimpiade tahun 1956, 1960, 1964 dan 1968, dia ikut serta bersama tim Jerman Barat sebagai perwakilan resmi. Pada tahun 1956 Niemack juga diangkat sebagai ketua Ordensgemeinschaft der Ritterkreuzträger des Eisernen Kreuzes e.V. (OdR, Asosiasi Peraih Ritterkreuz)
Hauptfeldwebel Josef Niemietz (22 Maret 1914 - 13 Maret 2001) masuk menjadi anggota Reichswehr pada tahun 1933, dan pada tahun 1937 sudah bertugas di unit Flak (Anti Pesawat Udara) di Sprottau. Sebagai seorang Feldwebel di Flak-Bataillon 611, dia dipromosikan menjadi Oberfeldwebel pada tanggal 1 Juli 1941. Pada tahun 1942 batalyonnya dibubarkan dan dia dimasukkan ke dalam Panzerjäger-Abteilung 332. Dalam Pertempuran Kursk, Niemietz berhasil membantu meneruskan serangan divisinya terhadap pertahanan pasukan Rusia dengan menggunakan senjata anti pesawat yang dipasangkan di senjata gerak-sendiri. Dalam pertempuran tersebut Niemietz menderita luka-luka, tapi kepahlawanannya terbayarkan dengan penganugerahan medali Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes pada tanggal 24 Juli 1943 sebagai Hauptfeldwebel dan Zugführer Stab 3.Kompanie (Flak) / Panzerjäger-Abteilung 332 / 332.Infanterie-Division / LII.Armeekorps / 4.Panzerarmee / Heeresgruppe Süd. Medali dan penghargaan lain yang diterimanya: DRL Sportabzeichen; Medaille zur Erinnerung an den 1. Oktober 1938 (1939); Dienstauszeichnung der Wehrmacht IV.Klasse und III.Klasse (1940); Eisernes Kreuz II.Klasse und I.Klasse (Juli 1941); Heeres-Flakabzeichen; Verwundetenabzeichen in Schwarz und Silber; Kriegsverdienstkreuz II.Klasse mit Schwertern; Infanterie-Sturmabzeichen in Silber; Allgemeines-Sturmabzeichen in Silber; Medaille Winterschlacht im Osten 1941/42 (1942); serta Nahkampfspange in Bronze (22 Maret 1944). BTW, perhatikan "Frackkettchen" (rantai kecil) serta pin tusuk yang dikenakan oleh Niemietz di foto kanan!
Generalleutnant Christian Philipp (3 September 1893 - 16 Oktober 1963)
Generaloberst
Lothar Rendulic (1887 - 1971) lahir di Austria dari keluarga berdarah
Kroasia. Dia merupakan salah satu dari hanya tiga orang mantan jenderal
Austria yang menapaki karier sampai berpangkat Generaloberst
(Kolonel-Jenderal) dalam tubuh Wehrmacht (lainnya adalah Alexander Löhr
dan Erhard Raus). Setelah menjalani masa hukuman penjara seusai perang,
Rendulic menghabiskan hari tuanya dengan menjadi penulis buku serta
aktif di dunia politik lokal di Seewalchen am Attersee, Salzkammergut
(Austria)
Generalfeldmarschall Gerd von Rundstedt (12 Desember 1875 - 24 Februari 1953) adalah seorang jenderal veteran Jerman yang sangat disegani, baik oleh kawan maupun lawannya. Dwight Eisenhower dan Bernard Montgomery - dua orang panglima perang Sekutu paling terkemuka - menganggapnya lebih berbahaya dan berkemampuan dibandingkan dengan sang "Rubah Gurun" Erwin Rommel. Beberapa kali dia dipecat oleh Hitler dari jabatannya (karena dianggap mbalelo), dan beberapa kali pula sang Führer memanggilnya kembali untuk bertugas. Menanggapi hal ini, Von Rundstedt pernah berujar: "mengapa selalu aku, si Keledai Tua?" Ketika pada tahun 1944 dia ditanya oleh Kepala Oberkommando der Wehrmacht Wilhelm Keitel mengenai bagaimana caranya memperbaiki keadaan militer Jerman yang rontok dimana-mana, Von Rundstedt dengan tanpa basa-basi menjawab "akhiri perang, idiot!". Medali dan penghargaan yang diterimanya: Ritterkreuz des königlichen Preußischen Hausordens von Hohenzollern mit Schwertern; Königlichen Preußischen Kronen-Orden IV Klasse; Königlichen Preußischen Roter Adler-Orden IV Klasse; Ritterkreuz II Klasse des Sachsen-Weimarischer Hausorden der Wachsamkeit oder vom weissen Falken; Ritterkreuz I Klasse des Sachsen-Ernestinischer Hausorden; Waldecksches Verdienstkreuz IV Klasse; Schwarzburgisches Ehrenkreuz III Klasse; Kaiser-Wilhelm-Erinnerungs-Medaille 1797-1897 (Centenarmedaille); Königlichen Bayerische Militär-Verdienstorden IV Klasse mit Schwertern; Ritterkreuz I Klasse des Königlich Sächsische Albrechts-Orden mit Schwertern; Königlichen Bayerische Militär-Verdienstkreuz I Klasse; Lippisches Kriegsverdienstkreuz; Königlichen Bayerische Militär-Verdienstkreuz IV Klasse mit der Krone und Schwertern; Kaiserlich und Königlich Österreichische Militär-Verdienstkreuz III Klasse mit der Kriegsdekoration; Türkischer Eiserner Halbmond; Preußische Dienstauszeichnungskreuz; 1914 Eisernes Kreuz II.Klasse und I.Klasse; Ehrenkreuz für Frontkämpfer 1914/1918; Wehrmacht-Dienstauszeichnung I Klasse; Eichenlaub zur Wehrmacht-Dienstauszeichnung I Klasse; Grosskreuz des Königlich Ungarische Verdienstorden (11 Agustus 1937); Grosskreuz des Königlich Italienische Orden der Krone (7 Juni 1938); Königlich Jugoslawische Heisen-Orden II Klasse (6 Juli 1938); Medaille zur Erinnerung an den 1. Oktober 1938; 1939 spange zum 1914 Eisernes Kreuz II.Klasse (16 September 1939) und I.Klasse (21 September 1939); Rumänische Orden “Michael der Tapfere” III.Klasse, II.Klasse (19 September 1941) und I.Klasse (1 September 1942); serta Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes #1 (30 September 1939) mit Eichenlaub #519 (1 Juli 1944) und Schwertern #133 (18 Februari 1945). Namanya juga disebutkan dalam Wehrmachtbericht (6 Agustus 1941, 8 Agustus 1941), 19 September 1941, 11 Oktober 1941, 12 Oktober 1941, dan 10 September 1943). Biografi singkatnya bisa dilihat DISINI
Generalleutnant Artur Schmitt (20 Juli 1888 - 15 Januari 1972) bergabung dengan Angkatan Darat Bavaria pada tahun 1907 dengan pangkat Fahnenjunker. Dia bertempur dalam Perang Dunia Pertama, tapi kemudian tidak terpilih ke dalam 4.000 orang perwira Reichswehr Republik Weimar sehingga berhenti pada tahun 1920. Dia lalu bergabung ke dalam unit polisi Bavaria, dan pada tahun 1934 sudah berpangkat Oberstleutnant. Ketika Wehrmacht diaktifkan setahun kemudian, Schmitt mengajukan permohonan untuk masuk kembali, dan diterima. Dia menghabiskan sebagian besar masa tugasnya sebagai perwira yang mengurusi suplai dan perbekalan, dengan jabatan terakhirnya adalah sebagai "Kommandant Rückwärtige Armeegebiet 556 (Komandan Wilayah Garis Belakang Pasukan 556) yang berada di bawah kendali Panzergruppe Afrika pimpinan "Si Rubah Gurun" Erwin Rommel. Ketika pada akhir tahun 1941 pihak Inggris meluncurkan "Operation Crusader" di Afrika Utara, depo suplai Afrikakorps di Bardia - yang sekaligus menjadi markas Schmitt - terkepung oleh Sekutu. Disana hanya ada sedikit pasukan tempur, sementara sisanya adalah petugas administrasi dan perbekalan serta sekutu Italia yang tak bisa diandalkan (total 6.400 orang). Meskipun begitu, Schmitt - yang menjadi perwira dengan pangkat tertinggi - menolak untuk menyerah begitu saja. Selama sebulan penuh dia menggagalkan setiap usaha terobosan dari musuh, dan hanya setelah sumber airnya habis - bertepatan dengan Tahun Baru 1942 - barulah dia dan pasukannya menyerah, sekaligus mengembalikan 1.100 orang tawanan Inggris yang mereka dapatkan dalam proses terobosan musuh sebelumnya yang gagal! Cerita belum berakhir disini sodara-sodara... Schmitt merasa bahwa sekutu Italia yang bertempur bersamanya kurang terlalu berguna dalam pertempuran, dan dia menyatakannya terus terang - kepada pers internasional yang mewawancarainya tak lama sesudah dia ditangkap - bahwa dia pastilah akan bertahan lebih lama lagi bila saja tak "dibebani" oleh keberadaan mereka! Hal ini kemudian menimbulkan kontroversi internasional, sampai-sampai pemerintah Italia secara resmi mengajukan keberatan kepada Jerman, yang harus diredakan langsung oleh Hitler. Bagaimana dengan Rommel sendiri? Dia berdiri di pihak Schmitt, dan malah merekomendasikan jenderalnya yang jujur dan apa adanya tersebut untuk mendapatkan medali bergengsi Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes, yang akhirnya didapatkan oleh Schmitt pada tanggal 5 Februari 1942 sebagai Generalmajor dan Kommandant Rückwärtige Armeegebiet 556 und Führer Division Bardia / Panzergruppe Afrika. Tidak hanya itu, pangkatnya pun dinaikkan setingkat menjadi Generalleutnant... dan ini semua berlangsung saat Schmitt sudah berstatus sebagai tawanan perang! Sudah berakhir ceritanya? Belum! Dalam perjalanan di kapal transport "Pasteur" milik Inggris yang akan membawanya ke kamp tawanan perang di Kanada, Schmitt - bersama dengan dua orang perwira tinggi Afrikakorps lainnya yang ditawan - yaitu Generalleutnant Johann von Ravenstein dan Oberstleutnant der Reserve Wilhelm Bach - berencana untuk menguasai kapal dan membawanya ke Singapura yang dikuasai oleh Jepang. Sialnya, rencana ini keburu ketahuan sebelum sempat terlaksana, sehingga tentara Inggris memisahkan ketiga orang Ritterkreuzträger (peraih Ritterkreuz) ini dalam sel terpisah dari yang lainnya. Schmitt kemudian menjalani masa tahanannya sampai tahun 1947. OK, sekarang pasti sudah the end kan? Belum beibeh, karena jasa Schmitt kemudian dipakai oleh Liga Arab untuk melawan negara Israel yang baru berdiri (selama masa tugasnya, dia tinggal di Kairo dengan nama samaran "Tuan Goldstein")! Schmitt kemudian menghabiskan sisa hidupnya di Münich sampai dengan meninggalnya pada tahun 1972. Medali dan penghargaan lain yang diterimanya: 1914 Eisernes Kreuz II.Klasse und I.Klasse; Ehrenkreuz für Frontkämpfer 1914/1918; serta 1939 spange zum 1914 Eisernes Kreuz II.Klasse und I.Klasse. BTW, foto ini diambil saat status Schmitt sudah menjadi tawanan perang di Camp 30, Bowmanville, Ontario (Kanada). Dia dengan bangga memperlihatkan medali Ritterkreuz-nya, yang khusus dikirim dari Berlin dengan menggunakan jasa Palang Merah Internasional!
Generalfeldmarschall Gerd von Rundstedt (12 Desember 1875 - 24 Februari 1953) adalah seorang jenderal veteran Jerman yang sangat disegani, baik oleh kawan maupun lawannya. Dwight Eisenhower dan Bernard Montgomery - dua orang panglima perang Sekutu paling terkemuka - menganggapnya lebih berbahaya dan berkemampuan dibandingkan dengan sang "Rubah Gurun" Erwin Rommel. Beberapa kali dia dipecat oleh Hitler dari jabatannya (karena dianggap mbalelo), dan beberapa kali pula sang Führer memanggilnya kembali untuk bertugas. Menanggapi hal ini, Von Rundstedt pernah berujar: "mengapa selalu aku, si Keledai Tua?" Ketika pada tahun 1944 dia ditanya oleh Kepala Oberkommando der Wehrmacht Wilhelm Keitel mengenai bagaimana caranya memperbaiki keadaan militer Jerman yang rontok dimana-mana, Von Rundstedt dengan tanpa basa-basi menjawab "akhiri perang, idiot!". Medali dan penghargaan yang diterimanya: Ritterkreuz des königlichen Preußischen Hausordens von Hohenzollern mit Schwertern; Königlichen Preußischen Kronen-Orden IV Klasse; Königlichen Preußischen Roter Adler-Orden IV Klasse; Ritterkreuz II Klasse des Sachsen-Weimarischer Hausorden der Wachsamkeit oder vom weissen Falken; Ritterkreuz I Klasse des Sachsen-Ernestinischer Hausorden; Waldecksches Verdienstkreuz IV Klasse; Schwarzburgisches Ehrenkreuz III Klasse; Kaiser-Wilhelm-Erinnerungs-Medaille 1797-1897 (Centenarmedaille); Königlichen Bayerische Militär-Verdienstorden IV Klasse mit Schwertern; Ritterkreuz I Klasse des Königlich Sächsische Albrechts-Orden mit Schwertern; Königlichen Bayerische Militär-Verdienstkreuz I Klasse; Lippisches Kriegsverdienstkreuz; Königlichen Bayerische Militär-Verdienstkreuz IV Klasse mit der Krone und Schwertern; Kaiserlich und Königlich Österreichische Militär-Verdienstkreuz III Klasse mit der Kriegsdekoration; Türkischer Eiserner Halbmond; Preußische Dienstauszeichnungskreuz; 1914 Eisernes Kreuz II.Klasse und I.Klasse; Ehrenkreuz für Frontkämpfer 1914/1918; Wehrmacht-Dienstauszeichnung I Klasse; Eichenlaub zur Wehrmacht-Dienstauszeichnung I Klasse; Grosskreuz des Königlich Ungarische Verdienstorden (11 Agustus 1937); Grosskreuz des Königlich Italienische Orden der Krone (7 Juni 1938); Königlich Jugoslawische Heisen-Orden II Klasse (6 Juli 1938); Medaille zur Erinnerung an den 1. Oktober 1938; 1939 spange zum 1914 Eisernes Kreuz II.Klasse (16 September 1939) und I.Klasse (21 September 1939); Rumänische Orden “Michael der Tapfere” III.Klasse, II.Klasse (19 September 1941) und I.Klasse (1 September 1942); serta Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes #1 (30 September 1939) mit Eichenlaub #519 (1 Juli 1944) und Schwertern #133 (18 Februari 1945). Namanya juga disebutkan dalam Wehrmachtbericht (6 Agustus 1941, 8 Agustus 1941), 19 September 1941, 11 Oktober 1941, 12 Oktober 1941, dan 10 September 1943). Biografi singkatnya bisa dilihat DISINI
Generalleutnant Artur Schmitt (20 Juli 1888 - 15 Januari 1972) bergabung dengan Angkatan Darat Bavaria pada tahun 1907 dengan pangkat Fahnenjunker. Dia bertempur dalam Perang Dunia Pertama, tapi kemudian tidak terpilih ke dalam 4.000 orang perwira Reichswehr Republik Weimar sehingga berhenti pada tahun 1920. Dia lalu bergabung ke dalam unit polisi Bavaria, dan pada tahun 1934 sudah berpangkat Oberstleutnant. Ketika Wehrmacht diaktifkan setahun kemudian, Schmitt mengajukan permohonan untuk masuk kembali, dan diterima. Dia menghabiskan sebagian besar masa tugasnya sebagai perwira yang mengurusi suplai dan perbekalan, dengan jabatan terakhirnya adalah sebagai "Kommandant Rückwärtige Armeegebiet 556 (Komandan Wilayah Garis Belakang Pasukan 556) yang berada di bawah kendali Panzergruppe Afrika pimpinan "Si Rubah Gurun" Erwin Rommel. Ketika pada akhir tahun 1941 pihak Inggris meluncurkan "Operation Crusader" di Afrika Utara, depo suplai Afrikakorps di Bardia - yang sekaligus menjadi markas Schmitt - terkepung oleh Sekutu. Disana hanya ada sedikit pasukan tempur, sementara sisanya adalah petugas administrasi dan perbekalan serta sekutu Italia yang tak bisa diandalkan (total 6.400 orang). Meskipun begitu, Schmitt - yang menjadi perwira dengan pangkat tertinggi - menolak untuk menyerah begitu saja. Selama sebulan penuh dia menggagalkan setiap usaha terobosan dari musuh, dan hanya setelah sumber airnya habis - bertepatan dengan Tahun Baru 1942 - barulah dia dan pasukannya menyerah, sekaligus mengembalikan 1.100 orang tawanan Inggris yang mereka dapatkan dalam proses terobosan musuh sebelumnya yang gagal! Cerita belum berakhir disini sodara-sodara... Schmitt merasa bahwa sekutu Italia yang bertempur bersamanya kurang terlalu berguna dalam pertempuran, dan dia menyatakannya terus terang - kepada pers internasional yang mewawancarainya tak lama sesudah dia ditangkap - bahwa dia pastilah akan bertahan lebih lama lagi bila saja tak "dibebani" oleh keberadaan mereka! Hal ini kemudian menimbulkan kontroversi internasional, sampai-sampai pemerintah Italia secara resmi mengajukan keberatan kepada Jerman, yang harus diredakan langsung oleh Hitler. Bagaimana dengan Rommel sendiri? Dia berdiri di pihak Schmitt, dan malah merekomendasikan jenderalnya yang jujur dan apa adanya tersebut untuk mendapatkan medali bergengsi Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes, yang akhirnya didapatkan oleh Schmitt pada tanggal 5 Februari 1942 sebagai Generalmajor dan Kommandant Rückwärtige Armeegebiet 556 und Führer Division Bardia / Panzergruppe Afrika. Tidak hanya itu, pangkatnya pun dinaikkan setingkat menjadi Generalleutnant... dan ini semua berlangsung saat Schmitt sudah berstatus sebagai tawanan perang! Sudah berakhir ceritanya? Belum! Dalam perjalanan di kapal transport "Pasteur" milik Inggris yang akan membawanya ke kamp tawanan perang di Kanada, Schmitt - bersama dengan dua orang perwira tinggi Afrikakorps lainnya yang ditawan - yaitu Generalleutnant Johann von Ravenstein dan Oberstleutnant der Reserve Wilhelm Bach - berencana untuk menguasai kapal dan membawanya ke Singapura yang dikuasai oleh Jepang. Sialnya, rencana ini keburu ketahuan sebelum sempat terlaksana, sehingga tentara Inggris memisahkan ketiga orang Ritterkreuzträger (peraih Ritterkreuz) ini dalam sel terpisah dari yang lainnya. Schmitt kemudian menjalani masa tahanannya sampai tahun 1947. OK, sekarang pasti sudah the end kan? Belum beibeh, karena jasa Schmitt kemudian dipakai oleh Liga Arab untuk melawan negara Israel yang baru berdiri (selama masa tugasnya, dia tinggal di Kairo dengan nama samaran "Tuan Goldstein")! Schmitt kemudian menghabiskan sisa hidupnya di Münich sampai dengan meninggalnya pada tahun 1972. Medali dan penghargaan lain yang diterimanya: 1914 Eisernes Kreuz II.Klasse und I.Klasse; Ehrenkreuz für Frontkämpfer 1914/1918; serta 1939 spange zum 1914 Eisernes Kreuz II.Klasse und I.Klasse. BTW, foto ini diambil saat status Schmitt sudah menjadi tawanan perang di Camp 30, Bowmanville, Ontario (Kanada). Dia dengan bangga memperlihatkan medali Ritterkreuz-nya, yang khusus dikirim dari Berlin dengan menggunakan jasa Palang Merah Internasional!
Hauptmann Franz Silzner (1914-1998). Peraih Ritterkreuz (21 Oktober 1942) dan Deutsches Kreuz in Gold (14 April 1942). Dia memimpin 11.Kompanie/Infanterie-Regiment 501/290 Infanterie-Division. Tanggal 13 Agustus 1942, dengan kompinya yang telah menyusut menjadi hanya 35 orang, dia berhasil melakukan serangan balasan terhadap pasukan Rusia di perbatasan Now-Derewjna sehingga menghindarkan situasi sulit yang dialami resimennya. Lima hari kemudian, setelah serangan artileri yang mematikan, posisi pertahanannya direbut oleh unit serbu Rusia. Dengan hanya bermodalkan 24 orang, Silzner melakukan serangan balasan, terlibat dalam pertempuran jarak dekat, dan merebut kembali posisi yang hilang. Hasilnya: 84 tentara Rusia tewas dan 9 orang dijadikan tawanan!
Generalleutnant Hans Speidel (1897-1984). Dia merupakan salah satu tokoh kunci komplotan yang berkhianat terhadap Hitler tanggal 20 Juli 1944. Ajaibnya, dia berhasil selamat dari buruan Gestapo, dan setelah perang usai karirnya makin menanjak dengan menjadi jenderal NATO
Hauptmann
Bodo Spranz (1920-2007) adalah Chef I./Sturmgeschütz-Brigade 237 yang
dianugerahi Ritterkreuz dan Eichenlaub (barengan di tanggal yang sama, 3
Oktober 1943!) atas kepahlawanannya dalam medan pertempuran. Seusai
perang dia menjadi Direktur Musium Etnologi di Freiburg, Jerman
Oberstleutnant Wilhelm Walther (27 Januari 1910 - 25 November 2010) adalah seorang perwira Heer yang bertugas di unit Brandenburger, sebuah unit Komando khusus yang bertugas menyusup ke wilayah musuh dan melaksanakan misi-misi sabotase. Ini sesuai dengan jiwanya yang suka menantang maut dari sejak masih muda (Walther adalah pemain Mensur, pertandingan anggar antar mahasiswa, dan codet hasil dari salah satu pertandingan tersebut membekas di wajahnya seumur hidup!). Di hari pertama Westfeldzug (Invasi ke Barat) tahun 1940, Walther diberi tugas untuk memimpin tujuh orang rekannya masuk ke negara Belanda secara diam-diam dan merebut jembatan yang melintasi sungai Meuse di kota Gennep secara utuh. Pada pukul 02:00 subuh tanggal 10 Mei 1940, Walther dan anakbuahnya (yang menyamar menjadi polisi militer Belanda yang sedang membawa tawanan Jerman) mulai bergerak melaksanakan aksinya. Dua pos penjagaan di sisi sungai berhasil dikuasai, tapi kemudian tiga orang Brandenburger terluka dalam kontak senjata dengan pasukan yang bertahan di sisi lainnya sehingga gerak maju Walther terhenti. Dengan berani campur nekad, dia berjalan dengan tenang melintasi jembatan menuju sisi lain yang masih dikuasai oleh pasukan pertahanan Belanda. Melihat seseorang berseragam perwira Belanda mendekat, pasukan yang bertahan menjadi ragu-ragu sehingga memungkinkan sisa anggota tim Walther membereskan mereka. Jembatan akhirnya berhasil dikuasai utuh dan semua bahan peledak dinonaktifkan. Beberapa jam kemudian pasukan pelopor dari 256. Infanterie-Division melintasi jembatan dengan aman tanpa gangguan. Meskipun banyak operasi serupa dilancarkan di hari itu, tapi sangat sedikit yang sesukses Walther dan kawan-kawannya, bahkan di jembatan lainnya pasukan Brandenburger ditangkap oleh tentara Belanda dan dieksekusi ditempat karena dianggap sebagai mata-mata. Atas prestasinya yang fenomenal tersebut, Wilhelm Walther dianugerahi Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes pada tanggal 24 Juni 1940 sebagai Oberleutnant dan Stoßtruppführer 4.Kompanie / Bau-Lehr-Bataillon z.b.V. 800 "Brandenburg" / Heeresgruppe B. Dia tercatat sebagai Brandenburger pertama yang dianugerahi medali seprestisius itu! Walther ikut serta dalam invasi pasukan Jerman ke Uni Soviet, dan di akhir tahun 1941 dia naik jabatan menjadi komandan I.Bataillon / Sonderverband z.b.V 800 "Brandenburg", disusul sebagai komandan Jäger-Regiment 1 "Brandenburg" pada bulan November 1942 meskipun notabene pangkatnya masih Major (biasanya komandan resimen setingkat Oberstleutnant atau Oberst)! Pada bulan Juli 1943 resimennya bertempur melawan pasukan Partisan di Balkan dan barat-laut Yunani sampai dengan tahun 1945. Seusai perang dia dijatuhi hukuman mati oleh pengadilan Belanda, tapi kemudian hukumannya dibatalkan dan pada tahun 1950 Walther dibebaskan. Sang mantan perwira Brandenburger meninggal dunia pada tahun 2010 dalam usia 100 tahun lebih 9 bulan dan 28 hari! Medali dan penghargaan lain yang diterimanya: Wehrmacht-Dienstauszeichnung; Eisernes Kreuz II.Klasse (1940) und I.Klasse (1940); Kriegsverdienstkreuz II.Klasse mit Schwertern (1940); Verwundetenabzeichen in Silber; Allgemeines-Sturmabzeichen (1941); serta Medaille Winterschlacht im Osten 1941/42 (1942). BTW, foto kanan diambil saat Walther berusia 90 tahun
Oberstleutnant Wilhelm Walther (27 Januari 1910 - 25 November 2010) adalah seorang perwira Heer yang bertugas di unit Brandenburger, sebuah unit Komando khusus yang bertugas menyusup ke wilayah musuh dan melaksanakan misi-misi sabotase. Ini sesuai dengan jiwanya yang suka menantang maut dari sejak masih muda (Walther adalah pemain Mensur, pertandingan anggar antar mahasiswa, dan codet hasil dari salah satu pertandingan tersebut membekas di wajahnya seumur hidup!). Di hari pertama Westfeldzug (Invasi ke Barat) tahun 1940, Walther diberi tugas untuk memimpin tujuh orang rekannya masuk ke negara Belanda secara diam-diam dan merebut jembatan yang melintasi sungai Meuse di kota Gennep secara utuh. Pada pukul 02:00 subuh tanggal 10 Mei 1940, Walther dan anakbuahnya (yang menyamar menjadi polisi militer Belanda yang sedang membawa tawanan Jerman) mulai bergerak melaksanakan aksinya. Dua pos penjagaan di sisi sungai berhasil dikuasai, tapi kemudian tiga orang Brandenburger terluka dalam kontak senjata dengan pasukan yang bertahan di sisi lainnya sehingga gerak maju Walther terhenti. Dengan berani campur nekad, dia berjalan dengan tenang melintasi jembatan menuju sisi lain yang masih dikuasai oleh pasukan pertahanan Belanda. Melihat seseorang berseragam perwira Belanda mendekat, pasukan yang bertahan menjadi ragu-ragu sehingga memungkinkan sisa anggota tim Walther membereskan mereka. Jembatan akhirnya berhasil dikuasai utuh dan semua bahan peledak dinonaktifkan. Beberapa jam kemudian pasukan pelopor dari 256. Infanterie-Division melintasi jembatan dengan aman tanpa gangguan. Meskipun banyak operasi serupa dilancarkan di hari itu, tapi sangat sedikit yang sesukses Walther dan kawan-kawannya, bahkan di jembatan lainnya pasukan Brandenburger ditangkap oleh tentara Belanda dan dieksekusi ditempat karena dianggap sebagai mata-mata. Atas prestasinya yang fenomenal tersebut, Wilhelm Walther dianugerahi Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes pada tanggal 24 Juni 1940 sebagai Oberleutnant dan Stoßtruppführer 4.Kompanie / Bau-Lehr-Bataillon z.b.V. 800 "Brandenburg" / Heeresgruppe B. Dia tercatat sebagai Brandenburger pertama yang dianugerahi medali seprestisius itu! Walther ikut serta dalam invasi pasukan Jerman ke Uni Soviet, dan di akhir tahun 1941 dia naik jabatan menjadi komandan I.Bataillon / Sonderverband z.b.V 800 "Brandenburg", disusul sebagai komandan Jäger-Regiment 1 "Brandenburg" pada bulan November 1942 meskipun notabene pangkatnya masih Major (biasanya komandan resimen setingkat Oberstleutnant atau Oberst)! Pada bulan Juli 1943 resimennya bertempur melawan pasukan Partisan di Balkan dan barat-laut Yunani sampai dengan tahun 1945. Seusai perang dia dijatuhi hukuman mati oleh pengadilan Belanda, tapi kemudian hukumannya dibatalkan dan pada tahun 1950 Walther dibebaskan. Sang mantan perwira Brandenburger meninggal dunia pada tahun 2010 dalam usia 100 tahun lebih 9 bulan dan 28 hari! Medali dan penghargaan lain yang diterimanya: Wehrmacht-Dienstauszeichnung; Eisernes Kreuz II.Klasse (1940) und I.Klasse (1940); Kriegsverdienstkreuz II.Klasse mit Schwertern (1940); Verwundetenabzeichen in Silber; Allgemeines-Sturmabzeichen (1941); serta Medaille Winterschlacht im Osten 1941/42 (1942). BTW, foto kanan diambil saat Walther berusia 90 tahun
Sumber :
Buku "Der Dienst" karya Reinhard Gehlen
Buku "Flucht Über die Ostsee 1944-45 im Bild" karya Heinz Schön
Buku "Soldat in stürzenden Reichen" karya Lothar Rendulic
Foto koleksi Bundesarchiv Jerman
Foto koleksi pribadi John P. Moore
Foto koleksi pribadi Mark C. Yerger
Foto koleksi pribadi Markus Lippl
Foto koleksi pribadi Paul E.
www.deutsche-marinesoldaten.de
www.commons.wikimedia.org
www.en.wikipedia.org
www.feldgrau.com
www.feldgrau.net
www.hdbg.de
www.kegans-militaria.webstarts.com
www.lagoticaritrovata.it
www.lewisheatonbooks.com
www.luftwaffeinprofile.se
www.militaria321.com
www.regencystamps.com
www.ritterkreuztraeger-1939-45.de
www.rommel-lebt.com
www.warrelics.eu
www.wehrmacht-awards.com
www.ww2awards.com
No comments:
Post a Comment