SS-Sturmbannführer Karl Auer (20 Oktober
1916 - 31 Maret 1997) adalah anak petani yang bergabung dengan
SS-Verfügungstruppe tahun 1935. Setelah menyelesaikan pelatihan sebagai
perwira SS di Junkerschule Bad Tölz, Auer lulus sebagai
SS-Untersturmführer tanggal 1 Juni 1940 tanpa pernah mencicipi
pertempuran sebelumnya. Betapa kecewanya mantan anggota resimen
"Germania" dan "Der Führer" ini ketika mengetahui telah ditempatkan
bukan di unit "elite" (seperti Leibstandarte atau Das Reich), melainkan
di Polizei-Division, yang bertanggungjawab ke SS tapi masih belum
menjadi bagian dari Waffen-SS. Penyerbuan Jerman ke Uni Soviet
memberinya kesempatan pertama untuk bertarung di medan tempur. Sebagai
seorang perwira penghubung di batalyonnya, dia beberapa kali
menggantikan komandan peleton yang terluka sehingga menambah
pengalamannya. Seperti kata pepatah, "berlian disimpan dimanapun tetap
jadi berlian". Orang-orang seperti Karl Auer dan Helmut Dörner membuat
reputasi Polizei-Division secara perlahan meningkat melalui aksi-aksi
mereka sebagai komandan kompi di Slusk dan Luga. Auer terluka untuk
pertama kalinya tanggal 4 September 1941 (dan di akhir perang daftar
lukanya akan bertambah panjang sehingga dia dianugerahi
Verwundetenabzeichen in Gold!). Tahun 1942 membawanya bertempur melawan
para gerilyawan komunis di sekitar Leningrad, yang selalu merecoki garis
belakang pasukan Jerman. Setelah itu Auer dan unitnya dikirim ke Yunani
selama beberapa minggu untuk memerangi partisan di sana, sebelum
ditempatkan di Rumania dan Hungaria. Di yang terakhir ini
Polizei-Division berhasil selamat dari kepungan Soviet di Temeschburg
dan kemudian ditarik mundur ke Theiß. Atas kesuksesan dalam pertempuran
defensif yang berat ini, kesuksesan keluar dari kepungan, dan kesuksesan
serangan balik penuh determinasi di Sag dan Sandra, Auer dianugerahi
Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes tanggal 31 Oktober 1944 sebagai
SS-Hauptsturmführer dan Führer I.Bataillon /
SS-Panzergrenadier-Regiment 8 / 4.SS-Polizei-Panzergrenadier-Division /
LVII.Armeekorps / 3.(ungarische)Armee / Heeresgruppe Süd.
Polizei-Division kemudian ditarik ke Front Oder tahun 1945 untuk
menghadapi kekuatan raksasa Soviet yang berusaha merebut Berlin. Di
hari-hari terakhir pertempuran ini semangat juang Auer dan batalyonnnya
bukannya makin lemot melainkan malah menjadi-jadi! Di tengah korban yang
terus berjatuhan, kekurangan senjata dan perbekalan, dan serangan
terus-menerus dari musuh, tak sedikitpun Auer mundur dari posisi
pertahanannya di Rahmel. Dia direkomendasikan untuk mendapatkan
Eichenlaub, Ehrenblattspange, Nahkampfspange in Gold serta dimuat dalam
berita Wehrmachtbericht sekaligus, tapi hanya satu yang kemudian
diberikan: NKiG untuk lebih dari 50 hari pertempuran jarak dekat,
serangan frontal, duel satu lawan satu, duel melawan kendaraan lapis
baja, dan serangan parit pertahanan! Penyebabnya bukan karena dia
dianggap "tidak layak" untuk mendapatkannya, hanya saja kekacauan di
akhir perang membuat hierarki Oberkommando der Wehrmacht tidak berjalan
dengan baik. Hanya penyerahan resmi Jerman bulan Mei 1945 yang kemudian
membuat Auer menyerahkan diri ke tangan musuh besarnya, Rusia. Dia
ditawan sampai tahun 1948 dan kemudian meneruskan karir sebagai penjual
produk-produk tembakau yang sukses. Medali dan penghargaan lain yang
diterimanya: Eisernes Kreuz II.Klasse (21 Agustus 1941) dan I.Klasse (17
Februari 1942); Medaille Winterschlacht im Osten 1941/42 (1 Agustus
1942); Infanterie-Sturmabzeichen in Silber (1 November 1941); satu buah
Panzervernichtungsabzeichen in Silber; Verwundetenabzeichen in Gold (20
Maret 1945); Nahkampfspange in Bronze (1 Oktober 1943), in Silber (1
November 1944) dan in Gold (22 Maret 1945); serta Deutsches Kreuz in
Gold (1945, masih diragukan keshahihannya)
Oberstleutnant Udo Balzer (19
Oktober 1906 - 14 April 1944) mengawali karir sebagai anggota
Landespolizei tanggal 8 April 1929. Pada tanggal 20 April 1936 dia
ditransfer ke Heer sebagai Oberleutnant di Infanterie-Regiment 30,
dilanjutkan dengan Infanterie Regiment 472 (31 Agustus 1939) dan
Grenadier Regiment 461 (15 Januari 1943). Setelah mengikuti kursus
tambahan di Feld-Unteroffizierschule der Infanterie, Balzer dipromosikan
sebagai komandan Füsilier-Bataillon
"Demba" (sumber lain menyebut "Deba") yang diterjunkan menghadapi
kepungan gencar Rusia di Tarnopol, Ukraina, musim semi 1944. Pada
tanggal 10 Maret 1944 kota tersebut dideklarasikan oleh Hitler sebagai
"Festung" (Benteng) dan dipertahankan mati-matian oleh pasukan Jerman di
bawah pimpinan Generalmajor Egon von Neindorff. Dalam pergulatan
mati-matian ini Balzer dan batalyonnya mempertunjukkan prestasi
mengesankan saat melumat habis grup tempur Soviet berkekuatan dua
batalyon yang dikirim untuk menyerang wilayah hutan Czarny (3km dari
Zagrobela) yang mereka pertahankan. Atas prestasinya tersebut dia
dianugerahi Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes tanggal 9 April 1944
sebagai Major dan Kommandeur Füsilier-Bataillon "Demba" (Deba)
/ Kommandant Fester Platz Tarnopol / XXXXVIII.Panzerkorps /
4.Panzerarmee / Heeresgruppe Nordukraine. Hanya berselang lima hari
kemudian sang komandan pemberani gugur bersama dengan pasukannya yang
pada akhirnya hancur lebur oleh bombardir dahsyat artileri musuh.
Pangkatnya dinaikkan secara anumerta menjadi Oberstleutnant pada tanggal
15 Agustus 1944. Begitu dahsyatnya Pertempuran Tarnopol sehingga dari
4.600 orang tentara Jerman yang bertahan, hanya 55 orang yang selamat
hidup-hidup keluar darinya! Medali dan penghargaan lain yang diterima
oleh Balzer: Eisernes Kreuz II.Klasse (21 Juni 1940) dan Eisernes Kreuz
I.Klasse (16 Oktober 1941). Nama Balzer juga disebutkan dalam
Wehrmachtbericht edisi 15 Maret 1944
Sumber :
Buku "The Face of Courage: The 98 Men Who Received the Knight's Cross and the Close-Combat Clasp in Gold" by Florian Berger
No comments:
Post a Comment