BILYARD
Para perwira Wehrmacht mengisi waktu senggang dengan bermain bola sodok alias bilyard. Permainan "cue dan bole" ini sangat populer di kalangan orang-orang Jerman tahun 1940-an, termasuk juga anggota militernya
-----------------------------------------------------------------
CATUR
Jagoan
malam Luftwaffe Paul Gildner sedang khusyuk bermain catur. Dia mencatat
48 kemenangan udara, dengan 46 di antaranya dicetak pada malam hari.
Gildner tewas tanggal 24 Februari 1943 saat pesawatnya, Messerschmitt Bf
110 G-4 (Werksnummer 4846) nyungseb ke bumi setelah mengalami gagal
mesin. Operator radionya, Unteroffizier Werner Hühn, selamat setelah
bail-out menggunakan parasut
Seorang Oberleutnant Heer asyik bermain catur (atau dam-daman?) bersama dengan rekannya yang berpangkat Feldwebel di dalam sebuah bunker bawah tanah. Mereka sama-sama mencangklong pipa, sementara stahlhelm dan Hafthohlladung (Haft-Hl) "Panzerknacker" bergantungan di atas. Nama unit dan lokasi tidak diketahui, tapi kemungkinan besar di Front Timur
Game papan "Wehrschach Tak-Tik" diperkenalkan oleh Wehrmacht Jerman pada tahun 1938, tak lama sebelum Perang Dunia II pecah. Cara bermainnya sama dengan catur, dengan mengadu dua pemain yang masing-masing dibekali 18 buah pion merah vs biru yang terbuat dari plastik (setiap pion mempunyai cara gerak yang berbeda). Terdapat dua versi ukuran: ukuran besar untuk perwira di markas dan ukuran kecil untuk prajurit di front depan pertempuran. Setiap game dilengkapi dengan instruksi cara pemakaian dan bisa dilipat untuk memudahkan dibawa kemana-mana menggunakan penutup bertuliskan "Wehrschach 'TAK TIK' Lehr-u.Bildungsgerät. Wehrmacht-Modell 12. VERLAG WEHRFRONT A.BECKER BERLIN W. HERAUSGEBER WEHRSCHACH-SPORTLEITUNG BERLIN W35." Data teknis: panjang dan lebar 195mm dan tebal 40mm
-----------------------------------------------------------------
Seorang Oberleutnant Heer asyik bermain catur (atau dam-daman?) bersama dengan rekannya yang berpangkat Feldwebel di dalam sebuah bunker bawah tanah. Mereka sama-sama mencangklong pipa, sementara stahlhelm dan Hafthohlladung (Haft-Hl) "Panzerknacker" bergantungan di atas. Nama unit dan lokasi tidak diketahui, tapi kemungkinan besar di Front Timur
Game papan "Wehrschach Tak-Tik" diperkenalkan oleh Wehrmacht Jerman pada tahun 1938, tak lama sebelum Perang Dunia II pecah. Cara bermainnya sama dengan catur, dengan mengadu dua pemain yang masing-masing dibekali 18 buah pion merah vs biru yang terbuat dari plastik (setiap pion mempunyai cara gerak yang berbeda). Terdapat dua versi ukuran: ukuran besar untuk perwira di markas dan ukuran kecil untuk prajurit di front depan pertempuran. Setiap game dilengkapi dengan instruksi cara pemakaian dan bisa dilipat untuk memudahkan dibawa kemana-mana menggunakan penutup bertuliskan "Wehrschach 'TAK TIK' Lehr-u.Bildungsgerät. Wehrmacht-Modell 12. VERLAG WEHRFRONT A.BECKER BERLIN W. HERAUSGEBER WEHRSCHACH-SPORTLEITUNG BERLIN W35." Data teknis: panjang dan lebar 195mm dan tebal 40mm
-----------------------------------------------------------------
KARTU REMI
Jagoan Stuka Georg Jauernik (kiri) bermain kartu remi bersama dengan rekan-rekannya sesama pilot. Jauernik (23 November 1915 - 8 Februari 1945) dianugerahi Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes pada tanggal 27 November 1942 sebagai Stabsfeldwebel dan Flugzeugführer di II.Gruppe / Sturzkampfgeschwader 77 (StG 77). Medali bergengsi tersebut diberikan sebagai penghargaan atas kesuksesannya dalam 500 lebih misi serang-darat yang dibukukannya di berbagai front, termasuk menimbulkan kerusakan parah terhadap kapal Rusia berbobot 7.000 ton di pelabuhan Tuapse, Laut Hitam. Georg Jauernik gugur dalam pertempuran udara di atas Silesia, Jerman, beberapa bulan sebelum Perang Dunia II berakhir di Eropa. Pangkat terakhirnya adalah Leutnant. Dia kemungkinan dikuburkan sebagai prajurit tanpa nama di Pemakaman Perang Jerman di Poznan, Polandia. Selama karir militernya, Jauernik terbang dalam 1.000 lebih misi tempur, yang kebanyakannya menggunakan pesawat pembom tukik Junkers Ju 87 Stuka.
Tiga orang anggota Reichsmarine berpose main kartu dalam sebuah foto studio yang diambil sebelum tahun 1933. Tellermütze (topi pelaut) yang mereka kenakan bertuliskan "MARINE.FLIEGER.ABTEILUNG" (Detasemen Penerbang Angkatan Laut). Mützenbänder (pita topi) ini begitu langkanya sehingga bahkan tidak terdapat dalam buku "Die Mützenbänder der Deutschen Reichsmarine und der Marine des III. Reiches-1920-1945" karya Horst Rivier yang mendokumentasikan ratusan pita topi bertuliskan nama unit/kapal Angkatan Laut Jerman dari tahun 1920 s/d 1945!
Wajar lah tampang para tentara yang lagi main kartu ini tertekuk semuanya saking serius sementara yang lain pada senyum ke kamera, wong taruhannya gaji satu bulan!
Foto ini diambil oleh Kriegsberichter Vorpahl pada tanggal 3 Mei 1944 di wilayah selatan Front Timur, dan memperlihatkan prajurit-prajurit Jerman dari unit Sturmartillerie yang sedang menghabiskan waktu luang di tengah kancah pertempuran dengan bermain kartu remi. Hangatnya pergantian cuaca dari musim semi ke musim panas telah mulai terasa, dan pakaian tebal pun kini berganti cawat dan changchuts. Di belakang mereka terparkir barisan Sturmgeschütz III. Stug paling depan dekat kamera telah dipasangi alat pengunci laras meriam, sementara meriamnya sendiri telah dijadikan sebagai penyangga tenda zeltbahn! Selain itu, Stug di sebelah kiri dilengkapi dengan schürzen (rok) yang berfungsi sebagai tambahan perlindungan tembakan dari arah samping.
Tiga orang awak panzer dari 3.Kompanie/SS-Panzer-regiment 12 menghabiskan waktu dengan bermain kartu remi di sela-sela jeda pertempuran, Normandia, musim panas 1944. Dari kiri ke kanan: Hermann Lammers, Korte, dan Gerd Krieger
Salah satu set kartu remi yang dikeluarkan zaman Nazi (Nazi Kitsch)
-----------------------------------------------------------------
LOMPAT TALI
Ternyata anggota Kriegsmarine pun seneng maen lompat tali!
-----------------------------------------------------------------
SALJU
Kegiatan senggang yang dilakukan para prajurit perkasa Wehrmacht di kala senggang di musim dingin: maen lempar salju!
Sumber :
Buku "The Panzers and the Battle of Normandy" karya Georges Bernage
Foto koleksi pribadi Larrister
Foto koleksi pribadi Martin W.
Foto koleksi pribadi Todd Gylsen
www.falkeeins.blogspot.com
www.flickr.com
www.gmic.co.uk
www.histomil.com
www.wehrmacht-awards.com
No comments:
Post a Comment