Dengan dipimpin oleh seorang perwira yang berada paling depan, Radfahrkompanie (kompi bersepeda) Wehrmacht bergerak maju di wilayah Volga dengan tujuan Astrakhan, selama berlangsungnya "Fall Blau" (Ofensif Musim Panas Jerman di wilayah selatan Rusia), bulan Agustus 1942. Mereka semua menggunakan sepeda khusus militer yang dinamakan Truppenfahrrad M42. Sepeda jenis ini dilengkapi setang dengan tambahan pegangan untuk menyimpan barang-barang seperti kain zeltbahn tenda, pakaian pelapis ataupun panzerfaust. Di rangka tengah terdapat kotak peralatan yang cukup untuk menyimpan dua buah steilhandgranate, sementara di bagian belakang bisa dipasangkan rak khusus tempat menyimpan perlengkapan tambahan yang dinamakan sebagai "Gepackträger für Truppenfahrrad". Selain itu, lampu depannya bisa secara ganda ditenagai oleh dinamo ataupun baterai. Pasukan darat Jerman (Heer, Waffen-SS atau Feld-Division Luftwaffe) biasanya dilengkapi oleh satuan bersepeda, minimal setingkat zug (peleton). Selain berfungsi untuk membantu pergerakan pasukan, Truppenfahrrad juga bisa digunakan sebagai pembawa pesan ataupun penyambung komunikasi antara komandan dengan pasukannya di garis depan
Pasukan Wehrmacht dari unit Truppenfahrrad (pasukan sepeda) mengayuh tunggangan utama mereka menuju lokasi berkumpul tak lama sebelum dimulainya Operasi Barbarossa. Mobilisasi unit-unit militer Jerman untuk penyerbuan ke Uni Soviet sudah bermula dari sejak bulan Februari/Maret 1941
Truppenfahrrad dengan Munitionskasten (kotak amunisi) berkapasitas tiga buah stielhandgranaten yang ditempelkan di tabung rangka sepeda. Dalam foto ini granat yang digunakan berjenis Stielhandgranaten 24 (Üb). Di palang kemudi tergulung kain zeltbahn untuk tenda dan pelindung hujan, sementara di bagian belakang adalah kotak peluru 7,92cm untuk senapan mesin dari jenis MG 34 atau MG 42
Kalau yang ini adalah Truppenfahrrad dengan dudukan khusus untuk menyimpan Panzerbüchse 39 yang merupakan senjata anti-tank. Senjata ini biasa dibawa oleh pasukan sepeda yang bertugas sebagai skuad pelindung di garis belakang maupun pinggir pasukan utama yang sedang bergerak
Truppenfahrrad dengan Packtasche 40 dan Maschinenpictole 38. Bisa melihat dimana letak kedua benda ini kan? Hehehe... Rada aneh juga melihat posisi senapan mesinnya, karena kalau saja magasinnya terpasang dan terjadi dor!! maka si pengemudi akan merasakan kejutan tak terkira di selangkangannya! Selain itu, adalah suatu hal yang tidak biasa melihat Packtasche 40 nongkrong di sepeda, karena biasanya dia merupakan pelengkap pasukan kavaleri dan diselempangkan di kedua sisi pelana, persis seperti INI
Truppenfahrrad mit MG.34. Senapan mesin Maschinengewehr 34 yang ditempatkan di sepeda dengan dudukan khusus
Adolf Hitler (Führer und Oberster Befehlshaber der Wehrmacht) menyaksikan Siegesparade (Parade kemenangan) pasukan Jerman dari 8. Armee di Warsawa yang diadakan pada tanggal 5 Oktober 1939. Parade kemenangan ini menjadi simbol dari keperkasaan militer Jerman atas penguasaannya terhadap Polandia yang berhasil dilaksanakan kurang dari satu bulan. Mereka telah mampu memenangkan peperangan dengan mengimplementasikan secara sempurna serangkaian terobosan yang cepat dan mengejutkan. Terobosan ini selalu diikuti dengan pengepungan pasukan musuh yang, berkebalikan dengan taktik pihak Jerman, didasarkan atas sistem pertahanan yang tidak fleksibel dan ketinggalan zaman
Tampaknya ini sepeda baru sehingga para prajurit Wehrmacht di atas kelihatan mengagumi dan merubungnya! Bintara yang memakai dua strip di lengannya adalah Spieß alias "Ibu Kompi". Foto diambil dari album milik 12.Kompanie/Infanterie-Regiment 159/69.Infanterie-Division yang ditugaskan di Norwegia dari musim panas tahun 1940
Major Albrecht "Bubi" Freiherr von Wechmar (Schwadrons-Chef 6.Schwadron / Kavallerie-Regiment 18) menerima laporan dari Oberwachtmeister Augenstein (Schwadrons-Wachtmeister alias Spieß 6.Schwadron / Kavallerie-Regiment 18) bahwa pasukan bersepedanya telah siap sedia.Wechmar menjadi komandan 6. Schwadron dari bulan Oktober 1936 sampai dengan Oktober 1937 sebelum digantikan oleh Rittmeister Henning Schönfeld. Wechmar sendiri kemudian naik jabatan menjadi komandan II.Abteilung / Kavallerie-Regiment 18 yang baru dibentuk dan yang juga membawahi 6. Schwadron
Radfahrer (pengendara sepeda) dari 6.Schwadron / Kavallerie-Regiment 18 di Taubenheim-Kaserne, musim semi tahun 1937. Skuadron ke-6 sampai ke-11 memang dikhususkan sebagai Radfahr-Kompanie (kompi sepeda), sementara Skuadron ke-1 dan ke-5 adalah Reiter-Kompanie (Kompi Berkuda). Karenanya tunggangan utama kompi ini adalah sepeda gowes
Seorang perwira dari 6. Panzer-Division bersama dengan sepedanya. Dia mengenakan kradmantel (jas hujan) yang biasa dipakai oleh pengendara sepeda motor
Adolf Hitler (Führer und Oberster Befehlshaber der Wehrmacht) menyaksikan Siegesparade (Parade kemenangan) pasukan Jerman dari 8. Armee di Warsawa yang diadakan pada tanggal 5 Oktober 1939. Parade kemenangan ini menjadi simbol dari keperkasaan militer Jerman atas penguasaannya terhadap Polandia yang berhasil dilaksanakan kurang dari satu bulan. Mereka telah mampu memenangkan peperangan dengan mengimplementasikan secara sempurna serangkaian terobosan yang cepat dan mengejutkan. Terobosan ini selalu diikuti dengan pengepungan pasukan musuh yang, berkebalikan dengan taktik pihak Jerman, didasarkan atas sistem pertahanan yang tidak fleksibel dan ketinggalan zaman
Tampaknya ini sepeda baru sehingga para prajurit Wehrmacht di atas kelihatan mengagumi dan merubungnya! Bintara yang memakai dua strip di lengannya adalah Spieß alias "Ibu Kompi". Foto diambil dari album milik 12.Kompanie/Infanterie-Regiment 159/69.Infanterie-Division yang ditugaskan di Norwegia dari musim panas tahun 1940
Major Albrecht "Bubi" Freiherr von Wechmar (Schwadrons-Chef 6.Schwadron / Kavallerie-Regiment 18) menerima laporan dari Oberwachtmeister Augenstein (Schwadrons-Wachtmeister alias Spieß 6.Schwadron / Kavallerie-Regiment 18) bahwa pasukan bersepedanya telah siap sedia.Wechmar menjadi komandan 6. Schwadron dari bulan Oktober 1936 sampai dengan Oktober 1937 sebelum digantikan oleh Rittmeister Henning Schönfeld. Wechmar sendiri kemudian naik jabatan menjadi komandan II.Abteilung / Kavallerie-Regiment 18 yang baru dibentuk dan yang juga membawahi 6. Schwadron
Radfahrer (pengendara sepeda) dari 6.Schwadron / Kavallerie-Regiment 18 di Taubenheim-Kaserne, musim semi tahun 1937. Skuadron ke-6 sampai ke-11 memang dikhususkan sebagai Radfahr-Kompanie (kompi sepeda), sementara Skuadron ke-1 dan ke-5 adalah Reiter-Kompanie (Kompi Berkuda). Karenanya tunggangan utama kompi ini adalah sepeda gowes
Seorang perwira dari 6. Panzer-Division bersama dengan sepedanya. Dia mengenakan kradmantel (jas hujan) yang biasa dipakai oleh pengendara sepeda motor
Sebuah kartupos propaganda yang memperlihatkan prajurit Jerman sedang meng-gowes sepedanya. Di belakang gambar ini terdapat tulisan yang berbunyi "Panzer Machen Weltgeschichte mit unseren Schnellen Truppen" (Tank-tank yang telah menjadi sejarah dunia dengan pasukan cepat kita). Hmmm... ngomong-ngomong panzernya mana ya?
"Nggak masalah, kita akan nyampe di Moskow dalam dua atau tiga hari. Mungkin saya bisa nemu bengkel sepeda atau tambal ban disana!". Mungkin itulah yang ada di benak seorang bintara dengan Wolchowstock di tangannya ini. BTW, foto ini merupakan koleksi pribadi dari seseorang yang mempunyai nickname MISS MAGNOLIA THUNDERPUSSY!
Foto ini berasal dari album milik seorang prajurit yang bertugas di Korps Pekerja Bagian III. Saat sedang menaiki sepeda bersama dengan rekan-rekannya di Front Timur, mereka disergap oleh tembakan dari Partisan yang bersembunyi. Para prajurit profesional ini langsung keluar dari sepeda mereka dan berlindung di parit yang berada di kiri-kanan jalan. Tidak diketahui bagaimana akhir dari pertempuran kecil ini
Foto-foto ini diambil oleh seorang prajurit Jerman yang menjadi kurir anggota Truppenfahrrad Wehrmacht di front Rusia dalam Perang Dunia II
Foto-foto lain yang memperlihatkan sepeda Jerman di masa Perang Dunia II
Foto ini berasal dari album milik seorang prajurit yang bertugas di Korps Pekerja Bagian III. Saat sedang menaiki sepeda bersama dengan rekan-rekannya di Front Timur, mereka disergap oleh tembakan dari Partisan yang bersembunyi. Para prajurit profesional ini langsung keluar dari sepeda mereka dan berlindung di parit yang berada di kiri-kanan jalan. Tidak diketahui bagaimana akhir dari pertempuran kecil ini
Foto-foto ini diambil oleh seorang prajurit Jerman yang menjadi kurir anggota Truppenfahrrad Wehrmacht di front Rusia dalam Perang Dunia II
Foto-foto lain yang memperlihatkan sepeda Jerman di masa Perang Dunia II
Sumber :
Buku "The Onslaught; The German Drive to Stalingrad Documented in 150 Unpublished Colour Photographs" karya Max Hastings
Foto koleksi pribadi Akira Takiguchiwww.bobedelweiss.rajce.idnes.cz
www.facebook.com
www.germanpostalhistory.com
www.ipernity.com
www.kavallerie-regiment18.de
www.krigsbilder.net
www.sharky-fourbees.blogspot.com
No comments:
Post a Comment