Friday, September 9, 2011

Foto Karl Dönitz, Panglima Angkatan Laut Jerman


Komandan U-29 Kapitänleutnant Otto Schuhart disambut oleh Großadmiral Erich Raeder (Oberbefehlshaber der Kriegsmarine) dan Kommodore Karl Dönitz (Führer der U-Boote) setibanya di pangkalan Angkatan Laut Jerman di Wilhelmshaven tanggal 26 September 1939. Schuhart telah melakukan hal yang luar biasa karena di patroli perang pertamanya bersama dengan U-29 yang berlangsung selama 39 hari (19 Agustus 1939 - 26 September 1939), dia berhasil menenggelamkan kapal induk Inggris HMS Courageous yang berbobot 22.500 ton! Peristiwa tersebut terjadi pada tanggal 17 September 1939, dan membuat 518 orang dari 1.259 awaknya kehilangan nyawa. Mendengar kabar tersebut dua hari kemudian, Raeder langsung memerintahkan Dönitz untuk menganugerahkan medali Eisernes Kreuz I.Klasse untuk sang kapten, sementara semua awaknya diganjar dengan Eisernes Kreuz II.Klasse


Konteradmiral Karl Dönitz menyambut kedatangan awak U-boat yang baru kembali dari misi yang sukses di Wilhelmshaven (Jerman) bulan Maret 1940
 
Konteradmiral Karl Dönitz menyambut kedatangan awak U-37 yang baru kembali dari misi yang sukses di Wilhelmshaven (Jerman) tanggal 19 April 1940. Dua hari kemudian (21 April) Dönitz dianugerahi Ritterkreuz


Karl Dönitz dengan medali Ritterkreuz terpasang di lehernya


Adalbert Schnee (kiri) dan Karl Dönitz


Wajah lucu Vizeadmiral Karl Dönitz. Entahlah apakah memang dia sengaja memasang tampang seperti ini ataukah ini hanyalah kebetulan saja (candid camera)?


Kapitänleutnant Fritz-Julius Lemp (berjanggut) yang baru saja dianugerahi Ritterkreuz sedang berbincang-bincang dengan Panglima pasukan kapal selam Jerman Vizeadmiral Karl Dönitz (kanan) tentang misi yang baru dilakoninya dimana dalam misi tersebut dia menenggelamkan total 47.000 tonase kapal musuh, Agustus 1940. Lemp adalah seorang jagoan U-boat yang menenggelamkan 20 kapal musuh dengan total tonase 96.639 GRT. Namanya terangkat secara kontroversial ketika dia menenggelamkan kapal penumpang "Athenia" tanggal 3 September 1939 (Di hari yang sama saat Inggris dan Prancis menyatakan perang terhadap Jerman!) yang disangkanya kapal dagang musuh karena jalannya yang zig-zag!


Karl Dönitz di markas besarnya di Prancis. Untuk lebih lengkapnya tentang markas Dönitz ini bisa dilihat DISINI


 
Admiral Karl Dönitz sedang berpidato


Foto hasil karya Walter Frentz ini pertama kali dipublikasikan dalam majalah SIGNAL edisi bulan Februari 1943 untuk menyambut pengangkatan Panglima Kriegsmarine yang baru, Karl Dönitz (menggantikan Erich Raeder yang dianggap gagal memaksimalkan kemampuan Angkatan Laut Jerman dalam Perang Dunia II). Dari kiri ke kanan: Kapitänleutnant Adalbert Schnee (Geleitzugs-Asto, Admiralstabsoffizier beim Befehlshaber der Unterseeboote), Generaladmiral Karl Dönitz (Befehlshaber der Unterseeboote), dan Kapitän zur See Eberhard Godt (Chef der Operationsabteilung beim Befehlshaber der U-Boote). Mereka sedang mempelajari peta samudera yang terhampar di meja. Foto ini sendiri diambil di ruangan operasi U-boat di markas besar Kriegsmarine di Berlin (Marinehauptquartier Koralle)


Karl Dönitz menginspeksi barisan pekerja dalam upacara pembukaan bunker U-boat K1 di Lorient. Begitu pentingnya tempat ini bagi Hitler sehingga untuk menjaganya saja dibutuhkan 15.000 orang prajurit Wehrmacht!


Generaloberst Eduard Dietl bersama dengan panglima armada u-boat Karl Dönitz


Kapitänleutnant Heinrich Lehmann-Willenbrock memberikan laporan misi kepada Vizeadmiral Karl Dönitz. Disini disebutkan bahwa foto di atas diambil bulan Mei 1941. Tapi yang membuat saya bingung adalah medali Ritterkreuz yang dikenakan oleh Lehmann-Willenbrock! Gaya pemakaian medali terurai yang memperlihatkan pita seperti ini biasanya hanya dilakukan pada hari penganugerahan, sementara di hari-hari biasa pitanya diselipkan di dalam kerah seragam dan si Ritterkreuz nongkrong di leher bukannya di dada. Lehmann-Willenbrock sendiri menerima Ritterkreuz tanggal 26 Februari 1941. Mungkinkah foto ini diambil di tanggal tersebut dan bukannya tiga bulan setelahnya?


Vizeadmiral Karl Dönitz di Prancis bersama dengan perwira Kriegsmarine dan Luftwaffe (1941)


Vizeadmiral Karl Dönitz memimpin para perwira Wehrmacht untuk mengucapkan "Heil Hitler!". Prancis 1941


Vizeadmiral Karl Dönitz bersama dengan Ammiraglio Angelo Parona (1941)


Vizeadmiral Karl Dönitz memberikan pidato kepada sekitar 3.000 orang pekerja Organisation Todt dalam acara pembukaan pen pertama dari tiga pen bunker U-boat di St. Nazaire, Prancis, tanggal 30 Juni 1941


Upacara penyambutan U-94 di St. Nazaire yang baru kembali dari misi patroli yang sukses, Juni 1941. Vizeadmiral Karl Dönitz berdiri di dermaga untuk sebentar lagi mengalungkan medali Ritterkreuz terhadap kapten U-94, Kapitänleutnant Herbert Kuppisch


Vizeadmiral Karl Dönitz menerima kunjungan SA-Stabschef Viktor Lutze (kedua dari kiri) di markasnya di Lorient, Prancis, 19/20 Oktober 1941. Di peta yang berada di sebelah kiri tertera tulisan "Serangan Terhadap Konvoy Tanggal 11-20 ? "
TIME volume XXXIX terbitan 2 Februari 1942 : Großadmiral Karl Dönitz sebagai Vizeadmiral dengan latar belakang U-boat Jerman. "Laksamana Madya kapal selam Jerman: Dönitz. Kemenangannya berada pada loker Davy Jones"

TIME volume XLI terbitan 10 Mei 1943 : Großadmiral Karl Dönitz menjadi simbol U-boat Jerman dengan periskopnya. "Dönitz si kapal selam Atlantik. Pertahanan pertama Jerman adalah di parit bentengnya"


Para tokoh Third Reich di atas lambung kapal, 1942. Dari kiri ke kanan: Generaloberst Friedrich Fromm, x, x, Reichsminister Albert Speer (yang mengenakan pita lengan ORGANISATION TODT), Admiral Karl Dönitz, dan Hans Kehrl (Sekretaris di Kementerian Peralatan Perang)


Dalam sampul majalah "Die Wehrmacht" yang diterbitkan pada masa Perang Dunia II ini, terlihat Admiral Karl Dönitz sedang berpidato di hadapan para awak U-35. Dari kiri ke kanan: Paul Fichte, Rockenfeller, Willi Jacob, Heinz Pfeifer, Richard Friedrich Lüneburg, dan Gustav Horstkötter


Adolf Hitler dan Admiral Karl Dönitz, Mei 1942


Admiral Karl Dönitz memberikan Deutsches Kreuz in Gold terhadap Bootsmannsmaat Berthold Seidel dari U-109, Desember 1942. Pemberitahuan bahwa Seidel telah menerima DKiG sendiri telah dikeluarkan dari tanggal 10 November 1942


Großadmiral Erich Raeder (Oberbefehlshaber der Kriegsmarine) memperkenalkan Admiral Karl Dönitz (Befehlshaber der U-Boote) kepada duta besar Jepang untuk Jerman Hiroshi Oshima, bulan Desember 1942. Hanya berselang beberapa satu bulan kemudian, Dönitz menggantikan Raeder sebagai Panglima Angkatan Laut Jerman (23 Januari 1943)


Karl Dönitz sedang berjalan di tangga kapal


Reichsminister Albert Speer dan Großadmiral Karl Dönitz di atas kapal, 1943. Di belakang Speer dengan kumis Hitler adalah Franz Xaver Dorsch, Kepala Insinyur Organisation Todt. Sedang mengamati latihan perangkah mereka?


Großadmiral Karl Dönitz dan Generaloberst Alfred Jodl


Masih dari momen dan lokasi yang sama (Führerhauptquartier Wolffschanze). Dari kiri ke kanan: Großadmiral Karl Dönitz, Korvettenkapitän Jan Heinrich Hansen-Nootbaar (ajudan Dönitz), Generaloberst Alfred Jodl dan Konteradmiral Gerhard Wagner


Karl Dönitz bersama para atase Angkatan Laut negara-negara sahabat, Maret 1943. Disini dia sedang bersalaman dengan Kapten Yokoi Tadao dari Jepang, sementara di sebelah kiri adalah Manuel Espinosa Rodríguez dari Spanyol


Karl Dönitz bersama dengan para perwira Regia Marina (Angkatan Laut) Italia, Maret 1943. Di sebelah kanan adalah Ammiraglio di Armata Arturo Riccardi, Kepala Staff Jenderal Angkatan Laut Italia


Peringatan Mengenang Para Pahlawan Yang Gugur (Heldengedenktag) yang diselenggarakan tanggal 21 Maret 1943 di Berliner Zughaus. Repot dah kalo disebutin semua yang hadir disini, tapi setidaknya yang di baris depan saja yang dedengkot-dedengkot Third Reich-nya, dari kiri ke kanan: Reichskriegsopferführer Hanns Oberlindober, Generalfeldmarschall Fedor von Bock, Generalfeldmarschall Erhard Milch, Reichsführer-SS Heinrich Himmler, Großadmiral Karl Dönitz, Generalfeldmarschall Wilhelm Keitel, Reichsmarschall Hermann Göring dan Führer Adolf Hitler


Großadmiral Karl Dönitz di depan markas besarnya


Karl Dönitz mendapat ucapan selamat dari Sang Führer setelah dianugerahi Eichenlaub tanggal 6 April 1943 sebagai Großadmiral dan Oberbefehlshaber Der Kriegsmarine und Befehlshaber der U-Boote. Di sebelah kiri adalah Karl Jesko von Puttkamer (pangkat terakhir Konteradmiral), ajudan Hitler dari KriegsmarineKarl Jesko von Puttkamer dan Karl Dönitz


Großadmiral Karl Dönitz difoto tak lama setelah menerima Eichenlaub tanggal 6 April 1943


Großadmiral Karl Dönitz, panglima U-boat berotak brilian yang membuat Inggris begitu sengsara di awal-awal perang. Banyak yang berpendapat bahwa hukuman berat yang telah diterimanya di pengadilan Nürnberg adalah bukan karena kejahatan-kejahatan perang yang telah dilakukannya, melainkan semata karena dia telah begitu banyak menimbulkan kerugian bagi pelayaran Sekutu!


Dalam foto ini anda bisa jelas melihat adanya dua medali U-Bootkriegsabzeichen tersemat di seragam Karl Dönitz. Yang atas diperolehnya dalam Perang Dunia II, sementara yang bawah didapatnya dalam Perang Dunia I. Terselip di antaranya adalah Eisernes Kreuz I klasse spange


Foto-foto lain dari Karl Dönitz mengenakan medali Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes mit Eichenlaub


Reichsjugendführer Artur Axmann (kiri) memperkenalkan para perwira Hitlerjugend anakbuahnya kepada Karl Dönitz, Mei 1943


Kedua orang putra Karl Dönitz sama-sama berkarir di Kriegsmarine, dan keduanyapun sama-sama bernasib tragis: Yang termuda, Peter Dönitz (lahir tahun 1922), terbunuh saat bertugas sebagai perwira pengawas di U-954, ketika kapalnya ditenggelamkan oleh Sekutu bersama seluruh awaknya di Atlantik Utara tanggal 19 Mei 1943. Setelah kematian Peter, Klaus (lahir 13 Mei 1920) saudaranya diperbolehkan untuk tidak bertugas di front tempur dan memulai pendidikan sebagai dokter Angkatan Laut. Klaus tidak menyukai hal ini. Dia tetap berhubungan dengan kawan-kawan seperjuangan lamanya dan di hari ulang tahunnya yang ke-24, tanggal 13 Mei 1944, dia meyakinkan teman-temannya untuk membawanya ikut serta dalam serangan menggunakan kapal cepat (Schnellboote) S-141 terhadap wilayah Selsey di pantai Inggris. S-141 malah dihancurkan oleh Inggris dan meskipun enam orang awaknya berhasil diselamatkan, Klaus tidak termasuk di antara mereka. Tak terbayang betapa dalam kesedihan sang Großadmiral... Karl Dönitz masih mempunyai seorang putri yang tersisa bernama Ursula (lahir tahun 1917) yang kemudian menikah dengan jagoan U-boat serta peraih Ritterkreuz Günther Hessler
September 1943: Großadmiral Karl Dönitz (Oberbefehlshaber der Kriegsmarine), dengan ditemani oleh Kapitän zur See Hans Rudolf Rösing (Führer der U-boote West), bertemu dengan para Komandan U-boat serta Flottillenchef, yang juga sekaligus merupakan Ritterkreuzträger (peraih Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes). Dari kiri ke kanan: Fregattenkapitän Ernst Kals (Chef 2. Unterseebootsflottille, Lorient. Ritterkreuz tanggal 1 September 1942 sebagai Korvettenkapitän dan Kommandant U-130), tidak teridentifikasi (terhalang oleh Dönitz), Korvettenkapitän Klaus Scholtz (Chef 12. Unterseebootsflottille, Bordeaux. Ritterkreuz tanggal 26 Desember 1941 dan Eichenlaub tanggal 10 September 1942, dua-duanya sebagai Korvettenkapitän dan Kommandant U-108), Korvettenkapitän Georg-Wilhelm Schulz (bersalaman dengan Dönitz, Chef 6. Unterseebootsflottille, St. Nazaire. Ritterkreuz tanggal 4 April 1941 sebagai Kapitänleutnant dan Kommandant U-124), Korvettenkapitän Werner Winter (Chef 1. Unterseebootsflottille, Brest. Ritterkreuz tanggal 5 Juni 1942 sebagai Kapitänleutnant dan Kommandant U-103), Korvettenkapitän Heinrich Lehmann-Willenbrock (Chef 9. Unterseebootsflottille, Brest. Ritterkreuz tanggal 26 Februari 1941 dan Eichenlaub tanggal 31 Desember 1941, dua-duanya sebagai Kapitänleutnant dan Kommandant U-96), serta Korvettenkapitän Günter Kuhnke (Chef 10. Unterseebootsflottille, Lorient. Ritterkreuz tanggal 19 September 1940 sebagai Kapitänleutnant dan Kommandant U-28). Foto ini diambil oleh Kriegsberichter Beuchling



Großadmiral Karl Dönitz menyambut kedatangan Konteradmiral Erich Bey, September 1943


Perbincangan antara dua orang panglima angkatan perang, Reichsmarschall Hermann Göring (kiri, Angkatan Udara) dan Großadmiral Karl Dönitz (kanan, Angkatan Laut). Di sebelah Göring adalah Admiral Wilhelm Meisel. Waktunya adalah bulan September 1943

Reichsjugendführer Artur Axmann (kiri) dan Großadmiral Karl Dönitz (tengah, Oberbefehlshaber der Kriegsmarine) bersama dengan para anggota Marine-HJ Württemberg di atas kapal latihan "Horst Wessel", sebuah kapal layar bertiang tiga, tanggal 27 November 1943. Foto hasil karya Kriegsberichter Emde ini merupakan salah satu dari sekitar 3.000 gambar yang terdapat dalam album "Württembergischen Marine-HJ für unsere U-Bootfahrer" (Persembahan Marine-HJ Württemberg untuk Para Awak Kapal Selam Kita)


Großadmiral Karl Dönitz sedang berpidato di hadapan para awak kapal perang Kriegsmarine, Februari 1944. Persis di belakangnya adalah Hans-Georg Friedeburg (tengah, pangkat terakhir Generaladmiral) yang nantinya akan menggantikan peran dia sebagai Panglima Kriegsmarine dan kemudian mati bunuh diri tak lama setelah Jerman kalah perang


Adolf Hitler dalam sebuah inspeksi bulan April 1944. Tampak mendampinginya Karl Dönitz dan Hermann Göring, sementara perwira dalam balutan sonderbekleidung der Deutschen Panzertruppen (seragam hitam pasukan lapis baja Jerman) adalah Fritz Hölzhauer (pangkat terakhir Generalmajor)

Adolf Hitler (Führer und Reichskanzler) menerima ucapan selamat dari para petinggi militernya di hari ulang tahunnya yang ke-55 tanggal 20 April 1944. Dari kiri ke kanan: Generalfeldmarschall Wilhelm Keitel (Chef des Oberkommando der Wehrmacht), Großadmiral Karl Dönitz (Oberbefehlshaber der Kriegsmarine), Reichsführer-SS Heinrich Himmler (Reichsführer-SS und Chef der Deutschen Polizei), dan Generalfeldmarschall Erhard Milch (Generalinspekteur der Luftwaffe als Vertreter des Oberbefehlshabers Göring). Yang terakhir ada disana mewakili Reichsmarschall Hermann Göring yang berhalangan hadir. Perhatikan bahwa Dönitz memberi hormat dengan marschalstab-nya sementara Milch dengan interimstab-nya! Foto diambil oleh Heinrich Hoffmann di Sandstraße Salzburg


 Dari kiri ke kanan: Großadmiral Karl Dönitz (Oberbefehlshaber der Kriegsmarine), Generalfeldmarschall Wilhelm Keitel (Chef Oberkommando der Wehrmacht), General der Artillerie Walter Warlimont (Chef Wehrmachtführungsstabes Oberkommando der Wehrmacht), Reichsführer-SS Heinrich Himmler (Chef der SS und deutschen Polizei), Adolf Hitler (Oberster Befehlshaber der Wehrmacht), SS-Brigadeführer und Generalmajor der Waffen-SS Hermann Fegelein (Verbindungsoffizier der Waffen-SS zum Führerhauptquartier), Konteradmiral Hans-Erich Voß (Verbindungsoffizier Oberbefehlshaber der Kriegsmarine zum Führerhauptquartier), dan Reichsmarschall Hermann Göring (Oberbefehlshaber der Luftwaffe). Foto ini diambil oleh Walter Frentz di Arys (Orzysz), Prusia Timur, pada momen ulangtahun Hitler yang ke-55 tanggal 20 April 1944

Karl Dönitz memegang interimstab
Upacara pemakaman Generaloberst Hans Valentin Hube yang diselenggarakan tanggal 26 April 1944. Baris depan dari kiri ke kanan: Generalfeldmarschall Hans-Günther von Kluge, Reichsführer-SS Heinrich Himmler, Großadmiral Karl Dönitz dan Generalfeldmarschall Wilhelm Keitel. Baris belakang antara Kluge dan Himmler adalah General der Infanterie Joachim von Kortzfleisch, sementara bapak-bapak botak dengan kepala menunduk antara Dönitz dan Keitel adalah Generaloberst Hermann Hoth


Kunjungan BdU (Befehlshaber der Unterseeboote) dan ObdM (Oberbefehlshaber der Marine) Karl Dönitz di Peenemünde tanggal 26 Mei 1943. Dari kiri ke kanan: Dr. Ing. Walter Thiel (Leitender Ingenieur, Heerestechnische Versuchsanstalt Peenemünde; KC des Kriegsverdienstkreuzes with swords 29.10.1944), Staatsrat Plendel, Oberst i.G. Claus Schenk Graf Stauffenberg (Chef des Stabes im Allgemeinen Heeresamt), General der Infanterie Friedrich Olbricht (Chef AHA), Dönitz, General der Artillerie Fritz Brand (Waffen-General im OKH), Oberst Dr.- Ing. h.c. Walter Dornberger (B.z.b.V. Heer), dan Wernher von Braun


Karl Dönitz (tengah) berfoto bersama dengan Admiral Hellmuth Heye (kiri) dan para pelaut Kriegsmarine, Juli 1944. Di sebelah kanan Dönitz (dengan Ritterkreuz di dadanya) adalah Marine-Schreiber-Obergefreiter Walther Gerhold yang merupakan anggota Kleinkampfverbände (unit kapal selam mini dengan satu awak)


Großadmiral Karl Dönitz memberikan pengumuman untuk radio Jerman tak lama setelah upaya pembunuhan yang gagal terhadap Adolf Hitler tanggal 20 Juli 1944. Juga terlihat sebagai 'pemirsa', dari depan: Otto Dietrich, Martin Bormann, Hitler, Alfred Jodl (dengan kepala diperban), dan Julius Schaub


20 Juli 1944. Dari kiri ke kanan: Benito Mussolini, Karl Dönitz dan Adolf Hitler



 Di hari yang sama setelah lolosnya Hitler dari upaya pembunuhan terhadap dirinya pada tanggal 20 Juli 1944, pemimpin boneka Italia Benito Mussolini datang ke Führerhauptquartier Wolfsschanze di Rastenburg, Prusia Timur, untuk menyambangi Hitler sekaligus menyatakan simpati serta dukungannya. Foto karya Heinrich Hoffmann ini memperlihatkan, dari kiri ke kanan: Il Duce Benito Mussolini, SS-Obergruppenführer Martin Bormann (Leiter Parteikanzlei der NSDAP und Privatsekretär Führer und Reichskanzler), SS-Standartenführer Eugen Dollmann (Verbindungsoffizier der Hochster SS und Polizeiführer Italien beim Oberbefehlshaber Süd), Großadmiral Karl Dönitz (Oberbefehlshaber der Kriegsmarine), Adolf Hitler (Führer und Reichskanzler), Reichsmarschall Hermann Göring (Oberbefehlshaber der Luftwaffe), SS-Gruppenführer und Generalleutnant der Waffen-SS Hermann Fegelein (Verbindungsoffizier zwischen dem Reichsführer-SS und dem Führerhauptquartier), dan Generaloberst Bruno Loerzer (Chef Luftwaffenpersonalamts und Chef der personellen Rüstung und der NS-Führung der Luftwaffe)


 Foto ini diambil oleh Walter Frentz di Führerhauptquartier Wolfsschanze tanggal 18 September 1944 dan memperlihatkan dari kiri ke kanan: Joachim von Ribbentrop (Reichsminister des Auwärtigen), Adolf Hitler (Führer und Reichskanzler), Generalfeldmarschall Wilhelm Keitel (Chef des Oberkommando der Wehrmacht), dan Großadmiral Karl Dönitz (Oberbefehlshaber der Kriegsmarine)

Karl Dönitz dalam sebuah upacara bagi para pelaut awak kapal-torpedo-satu-orang (Kleinkampfverbände) yang diselenggarakan bulan September 1944. Tampak di antara para pelaut adalah Leutnant (V.) Alfred Vetter (ketiga dari kiri), yang menerima Ritterkreuz tanggal 12 Agustus 1944 sebagai Gruppenführer Marine-Kleinkampfflottille 211. Di foto ini pun Vetter mengenakan Ritterkreuz-nya! Para peraih Ritterkreuz dari Kleinkampfverbände sendiri adalah: Helmut Bastian, Herbert Berrer, Walther Gerhold, Johann Krieg dan Alfred Vetter


Masih dalam acara yang sama, Karl Dönitz bersama dengan para anggota Kleinkampfverbände


Karl Dönitz dalam sebuah upacara bagi para pelaut awak kapal-torpedo-satu-orang (Kleinkampfverbände) yang diselenggarakan bulan September 1944. Setelah acara usai saatnya foto-foto! Berdiri, dari kanan ke kiri: Korvettenkapitän Fritz Frauenheim, Leutnant (V.) Alfred Vetter, Dönitz dan Oberfernschreibmeister Herbert Berrer. Yang lainnya tidak diketahui namanya, yang jelas mereka semua adalah pemegang medali Deutsches Kreuz in Gold


Seorang pekerja galangan kapal Jerman memberi sambutan salam Nazi terhadap Karl Dönitz dalam acara kunjungan sang Großadmiral bulan Desember 1944. Paling kiri adalah jagoan U-boat Kapitän zur See Werner Hartmann, dan di sebelahnya adalah General der Infanterie Karl-Wilhelm Specht



 
Upacara penganugerahan Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes mit Goldenem Eichenlaub, Schwertern und Brillanten (Knight's Cross of the Iron Cross with Golden Oak Leaves, Swords, and Diamonds) yang pertama, terakhir dan satu-satunya untuk jagoan Stuka Hans-Ulrich Rudel yang diselenggarakan di Führerhauptquartier Adlerhost, Pegunungan Taunus/Ziegenberg, tanggal 1 Januari 1945 (Rudel telah menerima pengumumannya dari tanggal 29 Desember 1944). Rudel mendapatkan medali keberanian dengan grade tertinggi tersebut setelah menyelesaikan misi tempur ke-2.400 dengan pesawat Stuka-nya dan menghancurkan tank ke-463! Foto atas, dari kiri ke kanan: Joachim von Ribbentrop (Reichsminister des Auswärtigen), Oberst Hans-Ulrich Rudel (Geschwaderkommodore Schlachtgeschwader 2 "Immelmann"), SS-Gruppenführer und Generalleutnant der Waffen-SS Hermann Fegelein (Verbindungsoffizier der Waffen-SS zum Führerhauptquartier), Generaloberst Alfred Jodl (Chef der Wehrmacht-Führungsamt)), Adolf Hitler (Führer und oberster Befehlshaber der Wehrmacht), Generalfeldmarschall Wilhelm Keitel (Chef des Oberkommando der Wehrmacht), General der Infanterie Wilhelm Burgdorf (Leiter des Heeres-Personalamt), Reichsmarschall Hermann Göring (Oberbefehlshaber der Luftwaffe), Großadmiral Karl Dönitz (Oberbefehlshaber der Kriegsmarine), dan Generaloberst Heinz Guderian (Chef des Generalstabes des Heeres)


Generalfeldmarschall Wilhelm Keitel (Chef des Oberkommandos der Wehrmacht) berpidato di hadapan para petinggi Nazi di Führerhauptquartier Wolfsschanze, Rastenburg/Ostpreußen (Jerman), tanggal 27 Januari 1944. Duduk di baris depan, dari kiri ke kanan: Reichsleiter Martin Bormann (Reichsorganisationsleiter der NSDAP), Adolf Hitler (Führer und Oberster Befehlshaber der Wehrmacht), Großadmiral Karl Dönitz (Oberbefehlshaber der Kriegsmarine), Generalfeldmarschall Georg von Küchler (Oberbefehlshaber Heeresgruppe Nord), Generalfeldmarschall Erich von Manstein (Oberbefehlshaber Heeresgruppe Süd), Generalfeldmarschall Ewald von Kleist (Oberbefehlshaber Heeresgruppe A), Generalfeldmarschall Ernst Busch (Oberbefehlshaber Heeresgruppe Mitte), dan Generaloberst Friedrich Dollmann (Oberbefehlshaber 7. Armee). Duduk di baris kedua, dari kiri ke kanan:; hinter Hitler:, Dr.-med. Theodor Morell (Leibarzt Adolf Hitler) dan Walther Hewel (Beauftragter des Reichsaussenministerium)


Adolf Hitler menyambut kedatangan Panglima Angkatan Laut Karl Dönitz di Führerbunker (1945). Tak lama sebelum dia bunuh diri, Hitler menunjuk Dönitz sebagai Führer Jerman yang baru menggantikan dirinya. Kandidat-kandidat lama (Göring dan Himmler) telah dipenjarakan terlebih dahulu oleh Hitler dengan tuduhan berkhianat


Penangkapan Großadmiral Karl Dönitz, Generaloberst Alfred Jodl dan Reichsminister Albert Speer oleh pasukan Inggris bulan Mei 1945


Albert Speer, Karl Dönitz dan Alfred Jodl tak lama setelah ditawan oleh pasukan Inggris tanggal 23 Mei 1945. Foto ini sungguh menarik karena memperlihatkan Jodl mengenakan medali Eichenlaub di lehernya, yang dianugerahkan oleh pemerintahan Flensburg (sebutan untuk pemerintahan yang dipimpin oleh Dönitz sepeninggal Führer. Nama resminya sendiri adalah "Geschäftsführende Reichsregierung") tanggal 6 Mei 1945, sekaligus berbarengan Ritterkreuz beserta Eichenlaubnya! Dalam buku “Die Ritterkreuzträger – Die Inhaber des Ritterkreuzes des Eisernen Kreuzes 1939 – 1945“ keluaran 2005 dari Veit Scherzer diklaim bahwa SEMUA medali Third Reich yang diberikan pasca meninggalnya Hitler adalah tidak sah, dan ini termasuk medalinya Jodl!


Kartu identitas Laporan Detensi dan mugshot dari Karl Dönitz (ejaan Inggris menyebutnya dengan Karl "Doenitz")



"Class of 45" : Para petinggi Nazi Jerman - yang ditawan di Central Continental Prisoner of War Enclosure No. 32 (nama kode Ashcan : Allied Supreme Headquaters for Captured Axis Nationals), kamp tawanan perang Sekutu di Palace Hotel, Mondorf-les-Bains (Luxemburg) - berfoto bersama di bulan Agustus 1945 sebelum dipindahkan ke Nürnberg untuk dihadapkan ke pengadilan penjahat perang. Sebagai identifikasinya, disebutkan nama beserta pangkat dan jabatan utama yang pernah dipegangnya. Duduk dari kiri ke kanan: 1.SS-Obergruppenführer Dr.jur. Hans Lammers (Reichsminister und Chef der Reichskanzlei), 2.Franz Ritter von Epp (Reichsstatthalter in Bayern und Reichsleiter des Kolonialpolitischen Amtes der NSDAP), 3.Reichsmarschall Hermann Göring (Oberbefehlshaber der Luftwaffe), 4.SS-Oberstgruppenführer Franz Xaver Schwarz (Reichsschatzmeister der NSDAP), dan 5.Otto Meissner (Staatssekretär im Büro des Reichspräsidenten). Berdiri baris pertama dari kiri ke kanan: 6.Joachim von Ribbentrop (Reichsminister des Auswärtigen), 7.Walther Funk (Reichswirtschaftsminister und Reichsbankpräsident), 8.Gauleiter Ernst-Wilhelm Bohle (Leiter Auslandsorganisation der NSDAP), 9.Jakob Nagel (Staatssekretär der Deutschen Reichspost), 10.SS-Brigadeführer Franz Schwarz (anak Franz Xaver Schwarz), 11.Major im Generalstab Herbert Büchs (Adjutant Generaloberst Alfred Jodl), dan 12.Korvettenkapitän Otto Salman (Ausbildungsabteilung beim Kommandierenden Admiral der U-Boote). Berdiri baris kedua dari kiri ke kanan: 13.Ministerialdirektor Friedrich Wilhelm Kritzinger (Ständiger Vertreter des Reichsminister Hans Lammers), 14.SS-Obergruppenführer Dr.jur. Arthur Seyss-Inquart (Reichskommissar für die Niederlande), 15.NKSS-Korpsführer Erwin Kraus (Inspekteur für technische Ausbildung und Geräte des NSKK), 16.Lutz Graf Schwerin von Krosigk (Reichsminister der Finanzen), 17.SA-Obergruppenführer Franz Seldte (Reichsarbeitsminister), 18.Reichsleiter Dr.phil. Robert Ley (Leiter der Deutschen Arbeitsfront), 19.SS-Oberführer Werner Zschintzsch (Staatssekretär im Reichs- und Preußischen Ministerium für Wissenschaft, Erziehung und Kultur), dan 20.Generalfeldmarschall Albert Kesselring (Oberbefehlshaber Süd). Berdiri baris ketiga dari kiri ke kanan: 21.SS-Obergruppenführer Dr. Wilhelm Stuckart (Staatssekretär des Reichskultusministeriums), 22.Generaloberst Georg Lindemann (Wehrmachtsbefehlshaber Dänemark), 23.Generaloberst Johannes Blaskowitz (Oberbefehlshaber Heeresgruppe H), 24.General der Infanterie Hermann Reinecke (Chef des Nationalsozialistischen Führungsstabes im Oberkommando der Wehrmacht), 25.SS-Gruppenführer Dipl.-Landwirt Hans-Joachim Riecke (Staatssekretär im Reichsministerium für Ernährung und Landwirtschaft), 26.Generaloberst Alfred Jodl (Chef Wehrmacht-Führungsamt), 27.Carl Stobbe-Dethleffsen (Leiter des Hauptamtes Bau im Reichsministerium für Rüstung und Kriegsproduktion), 28.Großadmiral Karl Dönitz (Oberbefehlshaber der Kriegsmarine und Reichspräsident des Deutschen Reichs), 29.SS-Obergruppenführer Paul Wegener (Gauleiter Wesser-Ems), 30.Alfred Rosenberg (Reichsminister für die besetzten Ostgebiete), 31.Dr. Wilhelm Frick (Reichsminister des Innern), dan 32.Julius Streicher (Gauleiter Franken und Herausgeber des antisemitischen Hetzblattes 'Der Stürmer'). Berdiri baris terakhir dari kiri ke kanan: 33.SA-Obergruppenführer Philipp Prinz von Hessen (Oberpräsident Provinz Hessen-Nassau), 34.Oberst Ernst John von Freyend (Adjutant Generalfeldmarschall Wilhelm Keitel), 35.Karl Strölin (Oberbürgermeister Stuttgart), 36.Konteradmiral Gerhard Wagner (Leiter der Operationsabteilung der Seekriegsleitung), 37.General der Artillerie Walter Warlimont (Stellvertreter von Alfred Jodl im Oberkommando des Heeres), 38.Korvettenkapitän Walter Lüdde-Neurath (Adjutant Großadmiral Karl Dönitz), 39.SS-Obergruppenführer Walter Buch (oberster Parteirichter der NSDAP), 40.Vizeadmiral Leopold Bürkner (Chef der Abteilung Ausland in der Amtsgruppe Ausland/Abwehr im Oberkommando der Wehrmacht), 41.Generalfeldmarschall Wilhelm Keitel (Chef der Oberkommando der Wehrmacht), 42.Dr. Hans Frank (Generalgouverneur Polen), 43.SS-Gruppenführer Karl Brandt (Leibarzt des Führer Adolf Hitler), dan 44.SS-Oberstgruppenführer und Generaloberst der Polizei Kurt Daluege (Chef der Deutschen Ordnungspolizei)


Para terdakwa Hermann Göring, Karl Dönitz dan Rudolf Hess sedang berunding sambil mempelajari sebuah dokumen dalam sesi Pengadilan Nürnberg tanggal 26 November 1945. Dua orang Polisi Militer berdiri di belakang mereka. Untuk melihat lebih lengkap lagi foto-foto Dönitz dan tokoh-tokoh Nazi lainnya dalam Pengadilan penjahat perang Sekutu ini bisa dilihat DISINI


Sebuah surat yang dikirimkan oleh Karl Dönitz kepada pengagumnya pasca Perang Dunia II. Seusai perang dia rajin berkorespondensi dengan orang-orang dari berbagai belahan penjuru dunia, dan tidak pernah sungkan untuk menceritakan pengalamannya di masa perang


 Erich Raeder dan istri (Erika Hindermann) bersama dengan Karl Dönitz dalam acara inaugurasi Monumen Kehormatan Angkatan Laut (Marine-Ehrenmal) buatan Profesor Giess di sebuah gereja di Wilhelmshaven yang didirikan untuk mengenang para korban perang laut dari semua negara, tanggal 2 Juni 1957. Ikut hadir dalam acara ini Rolf Johannesson yang merupakan panglima Bundesmarine Jerman Barat. Disini kita bisa melihat bahwa Raeder mengenakan pin Ritterkreuz des königlichen Hausordens von Hohenzollern mit Schwertern di jasnya, yang dia peroleh pada tanggal 3 Juni 1916 dalam kancah Perang Dunia Pertama. BTW, pada tahun itu (1957) pemerintah Jerman Barat mengeluarkan medali pengganti dengan bentuk dan ukuran yang sama untuk semua medali era Third Reich, dan mewajibkan para Ritterkreuzträger untuk memakai medali pengganti tersebut dalam acara-acara resmi dan kenegaraan. Perbedaannya adalah dihilangkannya simbol-simbol Nazi seperti swastika dan rune SS


Karl Dönitz tua bersama Bryan Bentz, seorang pemerhati sejarah, yang menyambangi rumahnya di Aumühle, dekat Hamburg, bulan Juli 1980. Hanya kurang dari setahun setelah foto ini diambil (24 Desember 1980), sang mantan laksamana serta pemimpin Jerman yang ditakuti menghembuskan nafasnya yang terakhir


Upacara pemakaman Karl Dönitz yang dilangsungkan di pekuburan Waldfriedhof, Aumühle, tanggal 6 Januari 1981. Orang yang memegang ordenskissen (bantal medali) adalah Adalbert Schnee, mantan bawahannya dalam Perang Dunia II. Turut hadir dalam pemakamannya lebih dari 100 orang Ritterkreuzträger (peraih Ritterkreuz)!


Cover majalah "Alte Kameraden" edisi April 1997


Lukisan Großadmiral Karl Dönitz gaya manga Jepang


Boneka-boneka Karl Dönitz mengenakan seragam Großadmiral

Buku tentang Karl Dönitz

2 comments:

Brendan McNally, author of "Friend of the Devil," and "Germania" said...

Hi There

My name is Brendan McNally. I am an author in Dallas and I wrote a novel about Speer, Doenitz and the Flensburg Reich. The Name of the Novel is GERMANIA, A Novel and it is available on Kindle. Please check it out. There are a number of newspaper reviews as well as ones on Amazon. Thank you.

Brendan texasgramaticus@yahoo.com

Brendan McNally, author of "Friend of the Devil," and "Germania" said...

Also among the characters are Walter Schellenberg, and Werner Baumbach