PANZER
Salah satu dari tank milik Panzer-Regiment 35 / 4.Panzer-Division yang menjadi korban dalam pertempuran di sekitar Jalan Wolska, Distrik Wola, Warsawa (Polandia), pada tanggal 9 September 1939. Tank ringan dari jenis Panzerkampfwagen II ini terbakar hebat setelah jalan yang dilewatinya - yang dihalangi oleh puluhan drum berisi terpentin di sekelilingnya - kemudian disulut api oleh pasukan Polandia yang bertahan, yang dipimpin oleh Letnan Zdzisław Pacak-Kuźmirski (Komandan Kompi ke-8 / Resimen Infanteri ke-40). Hanya beberapa saat sebelumnya, anakbuah Letnan Pacak-Kuźmirski menemukan 100 drum terpentin di pabrik "Dobrolin" yang berdekatan. Dia lalu memerintahkan agar drum-drum berisi bahan yang mudah terbakar ini di dijejerkan di depan barikade yang dipasang oleh unitnya. Kebakaran yang kemudian terjadi begitu hebatnya, sehingga Gefechtsgruppe 2 - yang merupakan pasukan penyerang terdepan Jerman - bisa dikatakan musnah dalam peristiwa "pembantaian" yang berlangsung selama satu jam tersebut! Foto diambil oleh Hugo Jaeger, yang mengabadikannya beberapa minggu kemudian setelah pasukan penyerbu Jerman menduduki Warsawa
Pada tanggal 24 Maret 1941, panzer pertama milik Afrikakorps menjadi korban dalam pertempuran di Afrika Utara. Panzerkampfwagen III Ausf.G (Fahrgestellnummer 65853) milik 5.Kompanie / II.Abteilung / Panzer-Regiment 5 menginjak ranjau darat yang ditanam Inggris di El Agheila, Libya. Ledakan hebat yang terjadi sebagai akibatnya tidak hanya memutuskan roda rantai tank, tapi juga membuat lapisan las di bagian kubah depan menjadi terbelah dan menimbulkan kebakaran hebat yang membuat semua awaknya menjadi korban: Leutnant Kestner (Komandan) terluka parah; Gefreiter Joachim Loge (operator radio) terbunuh; Driver terbunuh; Gunner terluka parah; dan Loader terluka ringan
Sebuah tank KV-1 (Klimenti Voroshilov) Soviet yang telah KO teronggok di belakang sebuah parit kecil di perbatasan terluar kota Stalingrad, Oktober 1942. Beberapa tank berat dari jenis ini diterjunkan dalam Pertempuran sengit di kota tersebut. Bersenjatakan meriam 76,2mm dan tiga senapan mesin 7,62mm, mereka menjelma menjadi sebuah mesin perang yang menakutkan dan efektif. Meskipun begitu, tank-tank berat semacam ini tetap tak berdaya bila harus dihadapkan dengan tembakan meriam anti-tank 5cm PaK 38 dalam jarak dekat. Para Landser biasa menyebut parit (yang mempunyai nama resmi Schützenloch atau lubang menembak) sebagai Wolfgrabhügel (timbunan serigala) yang merupakan analogi dari lubang serigala
Sebuah mobil jip yang dipenuhi oleh para prajurit dari US Fifth Army melintasi rongsokan Panzerkampfwagen IV Jerman yang hancur oleh tembakan artileri di wilayah Pontedera, Italia, 18 Juli 1944. Foto oleh Rusbar dari 196th Signal Photo Co.
Dua orang GI (tentara Amerika) dari 311th Infantry Regiment/78th Infantry Division "Lightning" berjalan melewati dua buah rongsokan Jagdpanzer 38(t) "Hetzer" dari 272. Panzerjäger Battalion di Kesternich, sebuah desa kecil Jerman di perbatasan dengan Belgia, 31 Januari 1945
Satu regu meriam QF 6-pounder (Ordnance Quick-Firing 6-pounder) Inggris bergerak melintasi sebuah Panzerkampfwagen V Panther #204 dari 2.Kompanie/SS-Panzer-Regiment 12 yang di-K.O. dalam Operasi Epsom. Tank tersebut "tergolek" di persimpangan D139 dan D173, antara Cheux, Tessel, Rauray dan Fontenay le Pesnel, 14km sebelah barat Caen, Prancis, tanggal 26 Juni 1944. Meriam Inggris ditarik oleh kendaraan penarik berantai Loyd Carrier TT, dan mereka berasal dari 58th Anti-Tank Regiment/RA.10th Battailon The Durham Light Infantry/49th (West Riding) Infantry Division/XXX Corps. Di latar belakang tampak tank lain yang hancur yang berasal dari jenis Sherman VC Firefly (kemungkinan dari 8th Armoured Brigade)
Panzerkampfwagen V Panther Ausf.G dari 12. SS-Panzer-Division "Hitlerjugend" yang dihancurkan oleh pasukan Kanada dari Regina Rifle Regiment menggunakan senjata anti-tank genggam tangan PIAT (Projector, Infantry, Anti Tank) dalam pertempuran sengit yang berlangsung sepanjang malam di desa Bretteville-l’Orgueilleuse, 10km dari Caen, Normandia, tanggal 8 Juni 1944. Panther ini dikomandani oleh SS-Untersturmführer Paul Teichert dari 4.Kompanie/I.Abteilung/SS-Panzer-Regiment 12/12. SS-Panzer-Division "Hitlerjugend" dan teronggok di Rue de Bayeux, Bretteville-l’Orgueilleuse. Suspensinya telah macet akibat terbakar sehingga harus ditinggalkan
GI dari US 317th Infantry Regiment/80th Infantry Division "Blue Ridge" beristirahat di puing-puing bangunan di rue de la Poterie, Argentan (Prancis), sementara di sebelahnya teronggok sebuah rongsokan Panzerkampfwagen V Panther Ausf.G dari II.Abteilung/Panzer-Regiment 33/9.Panzer-Division, tanggal 21 Agustus 1944
Sebuah Jagdpanther Ausf.G2 #123 dari Kampfgruppe Paffrath/schwere Panzerjäger-Abteilung 654 teronggok di sebelah Tank Destroyer M36 dari 1st US Army yang sama-sama di-K.O. dalam Pertempuran Kantong Ruhr, tepatnya di dekat desa Ginsterhahn, 40km sebelah selatan Cologne, Jerman, tanggal 13 Maret 1945. Pada pagi hari sebelumnya, empat Jagdpanther dari Kampfgruppe Paffrath bergerak maju ke posisi musuh dalam hujan tembakan anti-tank. Tiga di antaranya kemudian menjadi korban, termasuk #123 di atas. Lokasi pertempuran, yang berada sekitar 7km dari Jembatan Ludendorff di Remagen (pertahanan terakhir di Rhine), direbut oleh pasukan dari US 9th Armored Division tanggal 7 Maret 1945 selama berlangsungnya Operation Lumberjack
Sebuah Panzerkampfwagen IV Jerman yang digunakan sebagai sasaran latihan menembak oleh US 5th Army Tank Destroyer Center di Oujda, Afrika Utara, difoto tanggal 7 Agustus 1943. Sebagai fotografer adalah Harvey dari Fifth Army Photo Section
Sebuah Panzerkampfwagen VI "Tiger" yang sudah teronggok tak berdaya di wilayah Cori, Italia, 31 Mei 1944. Seorang prajurit Amerika dari Fifth Army tampak memperhatikan (atau mengagumi?) tank raksasa milik Jerman tersebut. Foto oleh Mc Croby dari 163rd Signal Photo Co.
Sebuah Königstiger dengan turmnummer 105 yang dikomandani oleh SS-Obersturmführer Jürgen Wessel dari schwere SS-Panzer-Abteilung 501 teronggok tak berdaya Rue Haut Rivage, Stavelot, Belgia, tanggal 18 Desember 1944. Tank raksasa ini ditinggalkan oleh awaknya setelah terkena tembakan senjata anti-tank atau bazooka dari tentara Amerika yang bertahan. Si "Raja Singa" menjadi limbung tak terkendali dan kemudian menabrak dinding sebuah rumah yang reruntuhannya membuat tank tak dapat bergerak. Para awaknya (termasuk di antaranya salah seorang yang berhasil diidentifikasi: SS-Unterscharführer Fritz Belbe, Funker) berhasil meloloskan diri melalui pintu keluar di bagian lambung, sementara Wessel sendiri kemudian melanjutkan perjalanannya ke La Gleize melalui Trois Ponts dengan "membajak" Königstiger #104 milik salah seorang komandan peletonnya. Tidak hanya itu, dia membawa serta semua awak tank #105, sementara awak #104 ditinggalkan di Stavelot!
Di dekat Don, musim dingin 1942-1943: pertempuran yang memakan banyak korban demi membuka jalan pengepungan Soviet dan membebaskan 6. Armee yang terjebak di Stalingrad. Sebuah rongsokan tank T-34/76, dengan sebagian amunisinya tercecer di atas salju, sedang dikerubungi oleh para Panzergrenadier dari 6. Panzer-Division yang memakai jaket kamuflase bolak-balik musim dingin yang biasa disebut sebagai Umkehrbare Winteranzug (Winter Reversible Camo Parka)
---------------------------------------------------------------------------
Dua orang GI (tentara Amerika) dari 311th Infantry Regiment/78th Infantry Division "Lightning" berjalan melewati dua buah rongsokan Jagdpanzer 38(t) "Hetzer" dari 272. Panzerjäger Battalion di Kesternich, sebuah desa kecil Jerman di perbatasan dengan Belgia, 31 Januari 1945
Satu regu meriam QF 6-pounder (Ordnance Quick-Firing 6-pounder) Inggris bergerak melintasi sebuah Panzerkampfwagen V Panther #204 dari 2.Kompanie/SS-Panzer-Regiment 12 yang di-K.O. dalam Operasi Epsom. Tank tersebut "tergolek" di persimpangan D139 dan D173, antara Cheux, Tessel, Rauray dan Fontenay le Pesnel, 14km sebelah barat Caen, Prancis, tanggal 26 Juni 1944. Meriam Inggris ditarik oleh kendaraan penarik berantai Loyd Carrier TT, dan mereka berasal dari 58th Anti-Tank Regiment/RA.10th Battailon The Durham Light Infantry/49th (West Riding) Infantry Division/XXX Corps. Di latar belakang tampak tank lain yang hancur yang berasal dari jenis Sherman VC Firefly (kemungkinan dari 8th Armoured Brigade)
Panzerkampfwagen V Panther Ausf.G dari 12. SS-Panzer-Division "Hitlerjugend" yang dihancurkan oleh pasukan Kanada dari Regina Rifle Regiment menggunakan senjata anti-tank genggam tangan PIAT (Projector, Infantry, Anti Tank) dalam pertempuran sengit yang berlangsung sepanjang malam di desa Bretteville-l’Orgueilleuse, 10km dari Caen, Normandia, tanggal 8 Juni 1944. Panther ini dikomandani oleh SS-Untersturmführer Paul Teichert dari 4.Kompanie/I.Abteilung/SS-Panzer-Regiment 12/12. SS-Panzer-Division "Hitlerjugend" dan teronggok di Rue de Bayeux, Bretteville-l’Orgueilleuse. Suspensinya telah macet akibat terbakar sehingga harus ditinggalkan
GI dari US 317th Infantry Regiment/80th Infantry Division "Blue Ridge" beristirahat di puing-puing bangunan di rue de la Poterie, Argentan (Prancis), sementara di sebelahnya teronggok sebuah rongsokan Panzerkampfwagen V Panther Ausf.G dari II.Abteilung/Panzer-Regiment 33/9.Panzer-Division, tanggal 21 Agustus 1944
Sebuah Jagdpanther Ausf.G2 #123 dari Kampfgruppe Paffrath/schwere Panzerjäger-Abteilung 654 teronggok di sebelah Tank Destroyer M36 dari 1st US Army yang sama-sama di-K.O. dalam Pertempuran Kantong Ruhr, tepatnya di dekat desa Ginsterhahn, 40km sebelah selatan Cologne, Jerman, tanggal 13 Maret 1945. Pada pagi hari sebelumnya, empat Jagdpanther dari Kampfgruppe Paffrath bergerak maju ke posisi musuh dalam hujan tembakan anti-tank. Tiga di antaranya kemudian menjadi korban, termasuk #123 di atas. Lokasi pertempuran, yang berada sekitar 7km dari Jembatan Ludendorff di Remagen (pertahanan terakhir di Rhine), direbut oleh pasukan dari US 9th Armored Division tanggal 7 Maret 1945 selama berlangsungnya Operation Lumberjack
Sebuah Panzerkampfwagen IV Jerman yang digunakan sebagai sasaran latihan menembak oleh US 5th Army Tank Destroyer Center di Oujda, Afrika Utara, difoto tanggal 7 Agustus 1943. Sebagai fotografer adalah Harvey dari Fifth Army Photo Section
Sebuah Panzerkampfwagen VI "Tiger" yang sudah teronggok tak berdaya di wilayah Cori, Italia, 31 Mei 1944. Seorang prajurit Amerika dari Fifth Army tampak memperhatikan (atau mengagumi?) tank raksasa milik Jerman tersebut. Foto oleh Mc Croby dari 163rd Signal Photo Co.
Sebuah Königstiger dengan turmnummer 105 yang dikomandani oleh SS-Obersturmführer Jürgen Wessel dari schwere SS-Panzer-Abteilung 501 teronggok tak berdaya Rue Haut Rivage, Stavelot, Belgia, tanggal 18 Desember 1944. Tank raksasa ini ditinggalkan oleh awaknya setelah terkena tembakan senjata anti-tank atau bazooka dari tentara Amerika yang bertahan. Si "Raja Singa" menjadi limbung tak terkendali dan kemudian menabrak dinding sebuah rumah yang reruntuhannya membuat tank tak dapat bergerak. Para awaknya (termasuk di antaranya salah seorang yang berhasil diidentifikasi: SS-Unterscharführer Fritz Belbe, Funker) berhasil meloloskan diri melalui pintu keluar di bagian lambung, sementara Wessel sendiri kemudian melanjutkan perjalanannya ke La Gleize melalui Trois Ponts dengan "membajak" Königstiger #104 milik salah seorang komandan peletonnya. Tidak hanya itu, dia membawa serta semua awak tank #105, sementara awak #104 ditinggalkan di Stavelot!
Di dekat Don, musim dingin 1942-1943: pertempuran yang memakan banyak korban demi membuka jalan pengepungan Soviet dan membebaskan 6. Armee yang terjebak di Stalingrad. Sebuah rongsokan tank T-34/76, dengan sebagian amunisinya tercecer di atas salju, sedang dikerubungi oleh para Panzergrenadier dari 6. Panzer-Division yang memakai jaket kamuflase bolak-balik musim dingin yang biasa disebut sebagai Umkehrbare Winteranzug (Winter Reversible Camo Parka)
---------------------------------------------------------------------------
PESAWAT UDARA
Fähnrich
Hans-Joachim Marseille (Flugzeugführer di I.Jagd/Lehrgeschwader 2)
mencatatkan kemenangan udara ketujuhnya tanggal 28 September 1940 dalam
Pertempuran Britania (sebuah Spitfire di selatan Inggris, pukul 10:30
pagi), tapi dia dipaksa untuk mendarat darurat dengan pesawat
Messerschmitt Bf 109 E-7 (W.Nr. 4091) di dekat Théville karena masalah
pada mesin. Foto oleh Kriegsberichter Röder dari KBK Lw 3
Leutnant Hans-Joachim Marseille (Flugzeugführer 3./JG 27) dengan bangga berpose bersama salah satu pesawat Sekutu yang ditembak jatuhnya, sebuah Hurricane MK IIB berbaling-baling kayu dari Skuadron RAF no. 274, bulan Februari 1942. Dia juga menyempatkan diri untuk berfoto bersama salah seorang warga Arab lokal. Foto ini diambil oleh Kriegsberichter Oppitz dari KBK Lw 7 dan pertama kali dipublikasikan tanggal 31 Maret 1942
Leutnant Hans-Joachim Marseille (Flugzeugführer 3./JG 27) dengan bangga berpose bersama salah satu pesawat Sekutu yang ditembak jatuhnya, sebuah Hurricane MK IIB berbaling-baling kayu dari Skuadron RAF no. 274, bulan Februari 1942. Dia juga menyempatkan diri untuk berfoto bersama salah seorang warga Arab lokal. Foto ini diambil oleh Kriegsberichter Oppitz dari KBK Lw 7 dan pertama kali dipublikasikan tanggal 31 Maret 1942
Rongsokan pesawat Messerschmitt Bf 109 F-4 “weiß 4” (werknummer 7187) milik Feldwebel Fritz Dinger dari 4.Staffel/Jagdgeschwader 53 (Ritterkreuz 23 Desember 1942; KIA 27 Juli 1943 oleh pecahan ledakan). Pada tanggal 5 Oktober 1941, setelah menderita kerusakan dalam pertempuran udara, Feldwebel Dinger mendaratkan pesawatnya tanpa roda di dekat Sologubowka, 40 kilometer sebelah tenggara Leningrad, tak jauh dari Mga. Ini terjadi sebelum salju pertama turun. Karena pesawatnya tak buru-buru diambil untuk diperbaiki, maka dia sudah tertutup salju saat musim dingin mulai melanda pertengahan Oktober. Hal ini tentu saja menjadi pemandangan yang menarik bagi setiap prajurit Jerman yang melintas, sehingga muncullah beberapa foto yang memperlihatkan pesawat Feldwebel Dinger yang teronggok di daratan. Menarik diperhatikan bahwa dalam foto pertama (atas) kita tidak terlalu melihat adanya pita kuning yang biasa nongol di bagian badan serta penutup mesin pesawat-pesawat Luftwaffe Front Timur. Ini karena kurangnya pancaran sinar matahari langsung. Sementara itu, foto di bawahnya pita kuningnya kentara kelihatan karena sinar matahari menerpa dengan terangnya. Perhatikan juga bentuk tidak biasa dari nomor taktis pesawat. Di bagian sayap ekor terdapat baris kemenangan (abschußbalken) berjumlah 10 buah yang diraih Feldwebel Dinger dari sejak bermulanya invasi Jerman atas Rusia
Pada tanggal 26 Juli 1941 di awal kampanye Jerman di Rusia, Feldwebel Heinrich Klöpper dari 11.Staffel/IV.Gruppe/Jagdgeschwader 51 dipaksa untuk mendaratkan pesawatnya (Messerschmitt Bf 109 F-2 “Rote 1”) secara darurat di wilayah Smolensk. Perhatikan tanda ‘+’ yang hanya dipakai sebagai lambang IV. Gruppe dari JG 51. Pada saat ini Cuma ada delapan baris kemenangan yang terlihat di stabiliser vertikal, dan tak lama angka ini akan bertambah. Heinrich Klöpper meraih 94 fliegerabschüsse sampai dengan saat kematiannya pada tanggal 29 November 1943, dimana pada saat itu dia menjabat sebagai Staffelkapitän dari 7./JG 1. 82 dari jumlah kemenangannya diraihnya bersama JG 51 (Ritterkreuz tanggal 4 September 1942). Tidak terlalu jelas apakah laporan pendaratan darurat sebuah Bf 109 F-2 (Werknummer 8945) dari 11./JG 51 dengan 80% kerusakan pada tanggal 27 Juli 1941 identik dengan pendaratan daruratnya Feldwebel Klöpper tanggal 26 Juli 1941. Yang jelas, foto di atas tidak memperlihatkan kerusakan sampai 80%!
Foto Messerschmitt Bf 109 E-3 “schwarz 2” (Werknummer 703) dari 2.(J)/LG 2 yang diambil di wilayah Luik/Liege tak lama setelah ofensif di Barat tanggal 10 Mei 1940. Pesawat ini kemungkinan adalah Bf 109 milik Unteroffizier Friedrich Möller yang, setelah pulang dari sebuah misi tanggal 10 Mei 1940, terpaksa harus mendarat darurat tanpa roda karena kekurangan bahan bakar. “Emil” satu ini mempunyai cat kamuflase standar tahun 1940 serta lambang “topi miring” milik 2.(J)/LG 2. Pesawat tersebut lalu dikirim kembali ke pabrik Erla di Leipzig tanggal 3 Juni 1940 dengan kerusakan sebesar 23%. Setelah mendapat perbaikan dia lalu diterbangkan oleh Hauptmann Josef Fözö, Gruppenkommandeur II./JG 51, di musim gugur tahun 1940
Konvoy kendaraan RAF melintasi sebuah rongsokan pesawat transport Junkers Ju 52 yang hancur di Gabes (Tunisia) ketika lapangan udara ini direbut oleh Inggris bulan Maret 1943
Konvoy kendaraan RAF melintasi sebuah rongsokan pesawat transport Junkers Ju 52 yang hancur di Gabes (Tunisia) ketika lapangan udara ini direbut oleh Inggris bulan Maret 1943
Pada saat Jerman menginvasi Uni Soviet di musim panas 1941, pesawat I-153 “Chaika” tak lagi dipandang sebagai sebuah lawan yang sepadan untuk pemburu-pemburu modern Luftwaffe meskipun tetap dipandang sebagai pesawat yang signifikan bila dilihat dari segi jumlahnya. Pada tanggal 22 September 1940 terdapat 1.549 buah I-153 yang ditempatkan di Distrik Militer Barat. Lebih dari 50% jumlah ini hancur di darat atau dianggap tak layak operasional hanya dalam beberapa hari pertama peperangan! Foto di atas memperlihatkan dua buah “Chaika” yang ditemukan oleh pasukan Jerman yang sedang bergerak maju. Badannya dicat perak yang merupakan bawaan pabrik sementara panel-panel besinya dicat abu-abu pucat. Perhatikan versi awal dari bintang Soviet dengan pinggiran hitam tipis dan lingkaran hitam di tengahnya. Lambang bintang yang sama di bagian samping badan telah dibawa kabur oleh pemburu suvenir!
Sebuah rongsokan bekas terbakar dari pesawat SB-2bis Soviet di Rusia. SB-2bis berbeda dengan varian pendahulunya dalam hal mesin M-103 yang digunakannya, yang mampu menghasilkan tenaga sebesar 130 HP sehingga lebih besar dari mesin M-100 dari SB-2. SB-2bis juga mempunyai tangki bahan bakar yang lebih besar sehingga lalu digunakan sebagai bomber medium andalan Angkatan Udara Soviet dalam awal-awal perang melawan Jerman. Pesawat yang terlihat dalam foto ini kemungkinan telah ditembak jatuh. Baling-baling depannya yang mencong menunjukkan bahwa dia mendarat darurat dengan mesin masih menyala. Perhatikan garis demarkasi melengkung yang tidak biasa yang memisahkan antara dua warna kamuflase badan yang berbeda di bagian belakang!
---------------------------------------------------------------------------
RANPUR
---------------------------------------------------------------------------
RANPUR
Seorang prajurit GI Amerika memandangi mayat seorang tentara Jerman yang terbaring di belakang sebuah rongsokan SdKfz 251 Ausf.D schützenpanzerwagen (tahun 1944). Si prajurit memegang senapan mesin M3 "Grease Gun", sementara SdKfz-nya mempunyai nomor registrasi SS yaitu S 926256 dan merupakan kepunyaan 1.SS-Panzer-Division "Leibstandarte SS Adolf Hitler". Di latar belakang tampak rongsokan lain dari NSU Kettenkrad HK-101 (SdKfz 2) yang teronggok di depan stasiun kereta api Mortain. Kendaraan Jerman ini di-K.O. oleh senjata anti-tank 57mm (Sergeant Miller Rhyne) dari 120th Infantry-Regiment/30th US Infantry-Division dan senjata anti-tank 3" dari elemen-elemen peleton pertama, A Company, 823rd TD Battalion
Sumber :
Buku "Stalingrad Inferno: The Infantryman's War" karya Gordon Rottman dan Ronald Volstad
Buku "The 6th Panzer Division: 1937-45" karya Oberst a.D. Helmut Ritgen
Buku "The Desert War" karya George Forty
Majalah "Luftwaffe im Focus" edisi No.1 tahun 2002
Majalah "Luftwaffe im Focus" Spezial No.1 tahun 2003
Foto koleksi Bundesarchiv Jerman
Foto koleksi pribadi Dave Kerr
www.en.wikipedia.org
www.facebook.com
www.flickr.com
www.sites.google.com
www.stolly.org.uk
No comments:
Post a Comment