Tuesday, May 17, 2011

Foto Flak 88

Bisa dibilang bahwa meriam paling terkenal dalam Perang Dunia II adalah Flak 36 kaliber 88mm milik Jerman, senjata anti pesawat udara yang sering disebut juga dengan nama panggilan "Acht-acht" atau "Eighty-eight". Meriam ini beroperasi perdana dalam kancah Perang Dunia Pertama, meskipun versi yang dipakai dalam Perang Dunia II adalah hasil dari pengembangan di tahun 1920-an dan 1930-an. Dalam Perang Saudara Spanyol (1936-1939), diketahui bahwa meriam satu ini juga sangat efektif untuk menghancurkan sasaran di darat seperti tank dan kendaraan perang lainnya. Flak 88 bisa dibongkar pasang secara cepat untuk kemudian dipindahkan ke tempat lainnya, hanya saja membutuhkan half-track Sd.Kfz. 7 untuk menariknya. Istimewanya, dia dapat menembakkan peluru granat seberat 9,4 kilogram ke ketinggian 9.900 meter, sehingga menimbulkan ancaman serius bagi pesawat-pesawat pembom Sekutu yang biasa kelayapan di ketinggian yang jauh dari jangkauan senjata anti pesawat udara biasa. Saat digunakan sebagai senjata anti-tank, Flak 88 mampu meng-K.O. tank musuh dalam jarak sampai dua kilometer jauhnya! Senjata ini juga dijadikan sebagai basis untuk meriam utama Panzerkampfwagen VI Tiger, tank Jerman yang paling ditakuti dalam kancah Perang Dunia II. Baterai-baterai Flak biasanya dioperasikan oleh Luftwaffe (Angkatan Udara Jerman), dengan awak di pos-pos pertahanan dalam negeri yang makin kesini semakin muda saja (akibat langsung dari kekurangan sumberdaya parah yang dialami oleh Nazi Jerman seiring dengan perang yang berlarut-larut!). Foto ini memperlihatkan delapan dari 11 orang awak standar untuk Flak 88.


Generaloberst Ernst Busch (Oberbefehlshaber 16. Armee) menginspeksi posisi meriam anti pesawat udara Luftwaffe dalam tour of duty di Jerman tanggal 3 September 1941. Para awak meriam 88mm (Flak 18 atau Flak 36) ini semuanya bertelanjang dada akibat terik musim panas yang menyengat!


Unteroffizier Ernst Pirhofer adalah jagoan Flak 88 dari 7./Flak-Regiment 43 (mot.) yang meraih Ritterkreuz tanggal 4 Mei 1944 setelah menghancurkan 15 tank Soviet dalam satu pertempuran saja, dengan kebanyakan di antaranya dilumat hanya dalam jarak 10-50 meter! Kali ini, bukan tank yang menyeruak di antara senjata Flaknya, melainkan kamera Kriegsberichter yang jelas-jelas menangkap ekspresi kegembiraan dari sang Richtkanonier (penembak meriam)!


Sebuah Flak 18 88mm anti pesawat udara dari 16. Panzer-Division "mengumumkan" siang pertama kehadirannya di pinggiran barat sungai Volga dengan membombardir gunboat dan perahu pengangkut pasukan Soviet yang melintasi sungai itu, akhir musim panas 1942. Dalam beberapa hari selanjutnya mereka tetap menyasar setiap benda bergerak di sungai Volga, sementara unit artileri musuh balik menyasar posisi baterai Jerman. Landser Wehrmacht biasa menjuluki meriam 88mm sebagai "Acht-Acht" (Delapan-Delapan). Perhatikan boks alumunium penyimpan amunisi berwarna abu-abu lapangan di latar depan! Segera kotak penyimpan jenis ini diganti dengan yang berbahan anyam-anyaman tanpa warna dengan bentuk dan ukuran yang sama yang lebih murah serta mudah pembuatannya


Serangan pasukan Jerman dari Gruppe Drumpen terhadap posisi pertahanan Soviet di Spartakovka di pagi hari tanggal 24 Agustus 1942 didahului oleh bombardir artileri dari meriam-meriam 88mm serta bom-bom yang dijatuhkan oleh pembom tukik Junkers Ju 87B "Stuka". Deretan Panzerkampfwagen III telah siap untuk bergerak maju begitu tembakan artileri berhenti


Sebuah Flak 36 88mm memuntahkan peluru demi peluru panas ke perbatasan terluar kota Stalingrad, akhir musim panas 1942. Baterai artileri berat Jerman membombardir posisi pertahanan musuh di wilayah perbatasan dan membuatnya menjadi tumpukan puing-puing yang terbakar. Meriam "Acht Acht" (Delapan Delapan) digunakan untuk tembakan pendukung langsung serta sebagai senjata anti-tank. Tapi laras panjang dan kecepatan peluru tinggi yang dimilikinya membuat senjata seperti ini tidak cocok digunakan untuk tembakan pendukung tidak langsung, sebuah peran yang memang tidak pernah dibebankan kepadanya


Dua foto ini memperlihatkan meriam artileri FlaK 18 88mm sedang menghantarkan "perawatan" (die Behandlung) dengan membombardir sebuah pabrik di wilayah tengah kota Stalingrad bulan September 1942. 9. Flak-Division Luftwaffe berada di bawah komando 6. Armee dan senjata-senjatanya kebanyakan digunakan untuk memberikan tembakan pendukung langsung, sementara di lain pihak pasukan artileri Soviet lebih memilih pola pemboman ketinggian karena jauhnya jarak mereka dengan pasukan darat yang terpisahkan oleh sungai Volga. FlaK ringan 20mm dan 37mm milik 9. Flak-Division lebih berguna untuk menghadapi pesawat musuh yang terbang rendah. Perhatikan lima buah Abschußringe (cincin jumlah korban) di laras meriamnya! Dengan Stalingrad sekarang terbelah dua, meriam-meriam artileri Jerman kini bisa mengarahkan senjata mereka dari satu sisi ke sisi terluar lainnya lagi. Penembak meriam mengatur target tembakan dan penghalang jalan di ujung barat dan lalu merangsek ke ujung lainnya. Sembilan persepuluh kota Stalingrad telah berada di tangan pasukan Wehrmacht di akhir bulan September 1942 sehingga pasukan bantuan Soviet yang menyeberangi sungai Volga kini dikirim ke wilayah sekitar distrik pabrik Krasny Oktyabr yang menjadi pusat pertempuran


8,8 cm Flak 36 di Jerman musim dingin tahun 1942-43


8,8 cm Flak 36 di Jerman bulan Mei 1943


8,8 cm Flak 37 (dengan indikator arah Folgezeiger yang bisa disetel melalui pemutaran nomor tertentu), Jerman tahun 1942


8,8 cm Flak 36 dalam perjalanan menggunakan kereta api di Front Timur, Rusia, tahun 1942

8,8 cm Flak 36 (dengan pengatur picu Zünderstellmachine) di Jerman tahun 1942


8,8 cm Flak 36 (Flak-Rohr 18) dalam perjalanan menggunakan kereta api di front Italia tahun 1942
8,8 cm Flak 18 bersama para kru di Jerman tahun 1939



8,8 cm Flak 36 di posisi pertahanannya di Jerman tahun 1943. Dari baris di laras meriamnya kita tahu bahwa Flak satu ini telah memakan korban 24 pesawat musuh!


Latihan penembakan dengan menggunakan 8,8 cm Flak 36 di atas Siebelfähre (kapal ferry) di wilayah Constanta, Laut Hitam, bulan Juli 1942


SdKfz 8 menarik sebuah 8,8 cm Flak 36 (Flak-Rohr 18) di wilayah Kharkov, Rusia, bulan Mei 1942


8,8 CM Flak 18 yang ditempatkan di sebuah Siebelfähre (kapal ferry). Senjata anti serangan udara tersebut telah dilengkapi dengan perisai baja di depannya, dengan perisai penghubung tambahan yang dipasang di atas laras meriam


8,8 cm Flak 18 milik Panzerabteilung 116 (bagian dari 16.Infanterie-Division) di front Kharkov, Rusia, bulan Maret 1943. Terlihat disini salju masih "bergentayangan", dan sebagian badan flak pun telah dikamuflase warna musim dingin



Laras 8,8cm Flak 18 dilihat dari depan dan belakang. Udah mirip bedil lodong aja!



Foto-foto Flak 88 bersama dengan para awaknya


8.8 cm Flak 18 sedang bersiap untuk ditutupi jaring kamuflase di Jerman tahun 1940


Flak 88 dengan jaring kamuflase untuk menyamarkannya dari musuh (terutama serangan udara)


8,8cm Flak 18 dari 19.Flak-Division di Afrika Utara tahun 1941


8,8cm Flak 18 dari 19.Flak-Division di Afrika Utara tahun 1941. Di belakang terlihat kendaraan SdKfz 7


8,8cm Flak 18 dari 19.Flak-Division sedang diturunkan dari kapal pengangkut di pelabuhan Afrika Utara tahun 1941


8,8cm Flak 18 dari 1./Flak-Regiment 33 ini adalah veteran yang sudah memakan banyak korban. Terlihat dari baris di larasnya, kita bisa mengetahui kalau 39 tank dan 5 pesawat udara musuh telah dihancurkannya! Foto ini diambil di Sollum dekat Tobruk (Afrika Utara) bulan Juli 1941


Sumber :
Buku "8,8 cm Flak 18-36-37" karya Waldemar Trojca

Buku "Stalingrad Inferno: The Infantryman's War" karya Gordon Rottman dan Ronald Volstad
www.norgeslexi.no
www.ww2inphotos.wordpress.com

No comments: