HEER
Hauptmann Ludwig Bertram (8 Januari 1917 - 30 Juni 2006) menerima Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes tanggal 12 Agustus 1944 sebagai Oberleutnant dan Chef 1.Batterie / Sturmgeschütz-Brigade 237 setelah menghancurkan 12 tank dalam satu pertempuran saat mempertahankan posisinya. Tak ada keterangan setelahnya berapa tank lagi yang dia hancurkan. Medali lain yang dia dapatkan: Eisernes Kreuz II.Klasse dan I.Klasse; Allgemeines Sturmabzeichen (20 Januari 1942); Krimschild (12 Oktober 1942); Medaille Winterschlacht im Osten 1941/42 (Ostmedaille); dan Verwundetenabzeichen in Schwarz. Perwira yang mengawali karir penghancur tanknya sebagai Zugführer di II.Abteilung / Beobachtungs-Abteilung 29 ini mengakhiri karirnya dalam Perang Dunia II sebagai Kommandeur I.Abteilung / Panzerjäger-Brigade 219
Feldwebel Rudolf Bittner (18 Desember 1921 - 21 Januari 1945) dianugerahi Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes pada tanggal 28 November 1942 sebagai Gefreiter dan Richtkanonier di 2.Kompanie / Panzerjäger-Abteilung 561. Medali tersebut diberikan sebagai penghargaan atas pencapaian yang diraihnya dalam pertempuran di Front Timur pada tanggal 9 September sebelumnya. Di hari itu, pasukan Soviet menembus pertahanan Jerman di dekat Uvarova, dan satu-satunya yang mampu menahan serbuan berbahaya itu adalah Bittner. Deskripsi rinci mengenai pergulatan yang kemudian terjadi tercantum dalam perintah khusus Panzerjäger-Abteilung 561 di awal bulan Desember 1942: "Pihak Rusia berusaha merubah kesuksesan awal serangan mereka menjadi sebuah terobosan strategis, dengan menambah kekuatan pasukan infanteri mereka dengan bantuan 5 buah tank KV-1 untuk melindungi bagian sampingnya. Serangan balasan Jerman yang mengarah mereka berhasil digagalkan. Di saat kritis inilah, seorang gunner dari senjata anti-tank pimpinan Unteroffizier Brill yang bernama Gefreiter Bittner bangkit untuk menjawab tantangan musuh. Dia mampu menghancurkan empat tank KV-1 dan merusak tank yang kelima, sehingga pihak Soviet mau tidak mau dipaksa untuk mundur kembali demi menambah kekuatan. Situasi ini memberi kesempatan untuk dimulainya serangan balasan Jerman yang diarahkan ke bagian samping musuh, yang kini tanpa perlindungan. Terobosan Rusia akhirnya berhasil dicegah. Tidak hanya itu, pasukan Jerman yang melakukan serangan balasan juga berhasil merebut sebuah posisi strategis yang ditinggalkan oleh tentara lawannya yang kabur kocar-kacir. Semua hal ini bisa terlaksana berkat kepahlawanan Gefreiter Bittner, yang berkali-kali merubah posisi senjatanya demi bisa melakukan tembakan secara efektif. Sebagai seorang gunner PaK (Panzerabwehrkanone, senjata anti-tank), dia sampai saat ini tercatat telah menghancurkan 23 buah tank musuh."
Leutnant Georg Bose, jagoan tank yang juga peraih satu buah Panzervernichtungsabzeichen
Oberstleutnant Martin Buhr
Hauptmann der Reserve Diddo Diddens berasal dari Sturmgeschütz-Brigade "Großdeutschland" yang notabene merupakan unit Heer, tapi seperti yang bisa anda lihat dalam foto di atas, dia memakai Totenkopf Ring SS di jari manisnya! Tak banyak orang mengetahui bahwa Diddens sempat berkarir sebagai bintara di Allgemeine-SS sebelum ditransfer ke Heer. Tak lama setelah dia dianugerahi Ritterkreuz pada tanggal 18 Maret 1942, Himmler buru-buru menimbuninya dengan seabrek penghargaan (termasuk di antaranya adalah Totenkopf Ring) demi mengklaim "hak milik" Diddens sebagai anggota SS! Cincin ini kemudian diperdagangkan dengan harga lumayan bikin mencret DISINI
Hauptmann Albert Ernst (15 November 1912 - 21 Februari 1986) adalah seorang jagoan Panzerjäger Nashorn yang dijuluki sebagai "Harimau Vitebsk" setelah apa yang dilakukannya dalam Pertempuran Vitebsk melawan tank-tank Soviet: pada tanggal 19 Desember 1943 dia dan awaknya berhasil menghancurkan delapan tank T-34. Pada akhir bulan yang sama kembali dia menggila dengan menghancurkan 14 tank T-34 lainnya dengan hanya menggunakan 21 peluru meriam! Tidak hanya itu, dalam sebuah duel, gunnernya yang bernama Kramer mampu menghancurkan sebuah tank JS-2 Rusia dari jarak 4,8 kilometer! Setelah terkonfirmasi meng-K.O. 25 tank serta puluhan senjata anti-tank lainnya, Albert Ernst dianugerahi medali Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes pada tanggal 22 Januari 1944 sebagai Leutnant dan Zugführer di 1.Kompanie / schwere Panzerjäger-Abteilung 519, dengan medalinya dikalungkan di lehernya pada tanggal 7 Februari 1944. Dia kemudian dipindahkan ke schwere Panzerjäger-Abteilung 654. Di akhir perang Ernst menjabat sebagai Komandan schwere Panzerjäger-Abteilung 512. Dia dan unit Jagdtiger-nya kemudian menyerahkan diri ke tangan pasukan Amerika Serikat di Iserlohn (Kantong Pengepungan Ruhr) pada tanggal 16 April 1945. Tercatat ada tiga Jagdtiger, satu Bergepanther G, lima Sd.Kfz.251, satu Sd.Kfz.250 dan satu kendaraan pengintai M3A1 rampasan yang dipindahtangankan ke pihak Amerika pada saat itu. Uniknya, seusai perang sang "Harimau Vitebsk" memutuskan untuk berdomisili di kota tempat dia menyerahkan diri, sampai dengan meninggalnya di tahun 1986. Medali dan penghargaan lain yang telah diraihnya: Dienstauszeichnung der Wehrmacht IV.Klasse 4 Jahre; Eisernes Kreuz II.Klasse und I.Klasse; Panzerkampfabzeichen; Allgemeines-Sturmabzeichen; Medaille "Winterschlacht im Osten 1941/42" (Ostmedaille); Verwundetenabzeichen in Schwarz; serta Ehrenblattspange des Heeres und Waffen-SS (7 Januari 1945)
Major im Generalstab Gottfried Geißler (17 Oktober 1914 - 21 Juli 2006) dianugerahi Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes pada tanggal 21 Agustus 1941 sebagai Oberleutnant dan Chef 3.Artillerie / Sturmgeschütz-Abteilung 185 / Kampfgruppe "Lasch" / 1.Infanterie-Division / 1.Armeekorps / 18.Armee / Heeresgruppe Nord. Pada tanggal 28 Juni 1941 sebelumnya, elemen-elemen 1. Infanterie-Division dan unit pembantunya - termasuk Stug.Abt.185 - bergerak maju di wilayah utara Front Timur dengan tujuan Riga, ibukota Latvia. Setelah mencapai pinggiran jembatan Daugava di pinngiran kota pada pukul 10:30 menjelang siang - yang dalam kondisi rusak berat karena dihancurkan oleh pasukan musuh - Oberleutnant Geißler dan StuG-StuG di bawah pimpinannya memimpin upaya pencarian bakal lokasi penyeberangan yang ideal, dan menemukan sebuah jembatan ponton yang masih berfungsi. Atas inisiatifnya sendiri, dia bergerak ke wilayah pinggir sungai sebelah timur bersama dengan tiga buah StuG lainnya serta satu regu Pioniere yang dilengkapi dengan senjata penyembur api. Persis setelah rombongan ini tiba di seberang, jembatan ponton tersebut - dan jembatan kereta api di dekatnya - meledak oleh bom detonasi. Sadar bahwa dia kini sendirian, dengan sigap Oberleutnant Geißler dan anakbuahnya membentengi diri seadanya, dan kemudian menghadapi serangan demi serangan musuh yang berlangsung sepanjang hari. Satu demi satu prajurit zeni yang bersamanya terbunuh, begitu pula dengan tiga buah StuG yang meledak secara berurutan oleh tembakan senjata anti-tank. Pada akhirnya, hanya kendaraan keempat milik Geißler yang masih berfungsi. Setelah terluka untuk kedua kalinya, dia dan awak StuG-nya keluar dari tunggangan mereka ketika hari menjelang gelap. Mereka berusaha mencapai sungai dan menyeberang ke arah barat dengan melalui jembatan kereta api yang rusak berat. Dihadang oleh awak senapan mesin Rusia, tiga orang Pioniere yang bersamanya terbunuh, sementara Geißler sendiri terluka untuk yang ketiga kalinya! Meskipun begitu, hanya dia - dan tiga orang sisa anakbuahnya - yang berhasil selamat kembali ke wilayah yang diduduki oleh pasukan Jerman. Aksinya di hari itu membuat musuh terkonsentrasi menghadapinya sementara mengabaikan pertahanan di wilayah lainnya. Pasukan Jerman pun akhirnya berhasil menduduki kota Riga tak lama kemudian, dan Oberleutnant Gottfried Geißler mendapatkan Ritterkreuz atas jasa-jasanya. BTW, orang ini sering tertukar dengan Karl-Heinrich Banze karena mempunyai wajah mirip, foto mirip, dan juga sama-sama berasal dari unit Sturm-Artillerie!
Hauptmann Erich Geppert (31 Desember 1912 - 8 Februari 1966)
Oberleutnant der Reserve Horst Haase (29 Januari 1910 -7 Maret 1991) adalah mantan konstruktor kereta api yang bergabung dengan Wehrmacht pada tanggal 18 Juli 1939, dengan unit pertamanya adalah Panzerabwehr-Abteilung 3, sebuah unit pelatihan. Pada bulan Januari 1940 dia dipindahkan ke Panzerjäger-Abteilung 257, sebelum pindah lagi ke Panzerjäger-Abteilung 123 bulan Oktober tahun yang sama. Haase dan unitnya terperangkap dalam Kantong Kholm di awal tahun 1942 setelah pasukan Soviet melakukan serangan balik besar-besaran di semua front. Dia bertempur dengan gagah berani selama berminggu-minggu, dan seringkali harus berjibaku dalam jarak dekat melawan pasukan musuh yang menyerbu. Setelah akhirnya berhasil bebas dari kepungan, Haase melanjutkan pendidikan calon perwira Wehrmacht, dan lulus dengan pangkat Leutnant der Reserve pada tanggal 1 Desember 1942. Unitnya kemudian hancur lebur di Front Timur, sehingga dia direlokasikan ke unit baru, Panzerjäger-Abteilung 162, yang ikut berpartisipasi dalam Pertempuran Ardennes melawan tentara Amerika Serikat di bulan Desember 1944. Haase menunjukkan puncak prestasinya dalam palagan ini, saat dia menyerang posisi pertahanan musuh di pinggiran sungai Our - antara Wallmerath dan Steinerbruck - dengan memanfaatkan dataran tinggi di sekelilingnya. Dia tak mengendurkan serangannya meskipun mendapat tembakan gencar dari musuh yang diperkuat oleh beberapa tank. Akhirnya pasukan Amerika ditarik mundur dan pihak Jerman menguasai jembatan strategis tersebut. Atas prestasinya tersebut, Haase dianugerahi Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes pada tanggal 1 Februari 1945 sebagai Oberleutnant der Reserve dan Führer Panzerjäger-Kompanie 1162 / 62.Volksgrenadier-Division / LXVI.Armeekorps / 5.Panzerarmee / Heeresgruppe B. Medali dan penghargaan lain yang diterimanya: Wehrmacht-Führerschein III.Klasse (23 Agustus 1939) und II.Klasse (3 Oktober 1940); Eisernes Kreuz II.Klasse (21 Oktober 1941) und I.Klasse (20 April 1942); Infanterie-Sturmabzeichen in Silber (5 Juli 1942); Medaille Winterschlacht im Osten 1941/42 (16 Juli 1942); Cholmschild (31 Oktober 1942); Kraftfahr-Bewährungsabzeichen in Bronze (8 Februari 1943); Allgemeines-Sturmabzeichen (10 Maret 1943); Nahkampfspange in Bronze (28 Juni 1944); serta Verwundetenabzeichen in Schwarz (30 Januari 1945)
Generalmajor Ottomar Hansen (1 September 1904 - 9 Maret 1993)
Major
Helmut Adam (1 Oktober 1916 – 1 Desember 1942) mulai masuk dinas
militer tanggal 1 April 1937 dengan bergabung di Artillerie-Regiment 60
di Chemnitz. Dia pertama kali bertempur di Prancis, yang kemudian
dilanjutkan dengan di Unternehmen Barbarossa (Gomel, Chernigov, Kiev,
Smolensk, Kaluga dan Moskow). Dalam usahanya untuk memutuskan jalur
komunikasi Soviet antara Moskow dan Tula, Adam - dengan inisiatif
sendiri - menyeberangi sungai Wysokinitschi bersama empat StuG kompinya
dan menghancurkan 15 tank musuh di seberangnya! Atas prestasi ini dia
dicatat dalam Kriegstagebuch (Diari Perang) OKW sekaligus dianugerahi
Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes tanggal 21 November 1941 sebagai
Oberleutnant dan Chef 3.Batterie / Sturmgeschütz-Abteilung 192 /
XII.Armeekorps. Setelah itu Adam dipindahkan ke Sturmgeschütz-Abteilung
"Großdeutschland" untuk bertempur di wilayah Voronezh dan kemudian
Rzhev. Dalam pertempuran sengit melawan tank-tank Rusia di jembatan
Bogotodizkoje, timur laut Bjeloje, Hauptmann Adam terluka parah dan
gugur tanggal 1 Desember 1942. Atas jasa-jasanya, dia dianugerahi
Deutsches Kreuz in Gold secara anumerta tanggal 23 November 1944 sebagai
Chef 2.Batterie / Sturmgeschütz-Abteilung "Großdeutschland" sekaligus
kenaikan pangkat menjadi Major. Medali lain yang diterimanya: Eisernes
Kreuz II.Klasse (5 Oktober 1941) dan I.Klasse (30 September 1942);
Goldenes Hitlerjugend Ehrenabzeichen; Allgemeines-Sturmabzeichen;
Medaille Winterschlacht im Osten 1941/42 (Ostmedaille); serta
Verwundetenabzeichen in Silber
Hauptmann Felix Adamowitsch (20 November
1919 - 10 Februari 2013) adalah "tank killer" kelahiran Salzburg
(Austria) yang pertama kali masuk Wehrmacht (Artillerie-Regiment 41)
setelah Anschluß tanggal 2 Desember 1938. Dalam perang tahun 1939 dan
1940 dia belum ikut berpartisipasi. Dalam kampanye di Rusia Adamowitsch
bertugas richtschütze (gunner) Stug di Sturmgeschütz-Abteilung 185 dan
berkali-kali memperlihatkan kemampuannya, terutama dalam menghadapi
bunker dan tank lawan. Dia dianugerahi Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes
tanggal 20 Oktober 1944 sebagai Chef 3.Batterie / Sturmgeschütz-Brigade
904 / 2.Armee / Heeresgruppe Mitte setelah mencetak 50 Panzerabschüsse
(tank yang dihancurkan), yang puncaknya adalah saat dia menghancurkan 23
tank musuh dalam masa 8 hari di pertempuran hilir sungai Narev!
Medali-medali lain yang diterimanya: Medaille zur Erinnerung an die
Heimkerhr des Memellandes 22. März 1939 (12 Maret 1940); Eisernes Kreuz
II.Klasse (29 September 1941) dan I.Klasse (28 Agustus 1943); Medaille
Winterschlacht im Osten 1941/42 (26 Agustus 1942); Verwundetenabzeichen
in Schwarz (18 Juli 1942), in Silber (25 Oktober 1943)dan in Gold (1
Februari 1944); Allgemeines-Sturmabzeichen in Bronze (30 Juli 1943), in
Silber "25" spange (3 Desember 1944) dan in Gold "50" spange (13
Desember 1944); serta Deutsches Kreuz in Gold (29 Februari 1944, untuk
25 Panzerabschüsse). Selain itu namanya juga disebut dalam
Wehrmachtsbericht (siaran radio propaganda Wehrmacht) edisi 22 Oktober
1944. Dari bulan Januari s/d Mei 1945 Adamowitsch ditarik dari front
pertempuran dan menjadi staff. Seusai perang dia melanjutkan karir di
Bundeswehr (1957 - 31 Maret 1979) dan pensiun dengan pangkat Oberst
Oberwachtmeister Fritz Amling (17
Januari 1916 - 6 Maret 1994) adalah anak petani yang bergabung dengan
Artillerie-Regiment 24 tanggal 1 Oktober 1937 dan ikut serta dalam
penyerbuan ke Polandia dan Prancis. Pada saat berlangsungnya Operasi
Barbarossa, Amling ditransfer ke Sturmgeschütz-Abteilung 202 yang saat
itu berada di bawah komando Major Dr. Hans Marder. Sejak musim gugur
1942 unitnya bertugas membantu unit-unit infanteri Wehrmacht di wilayah
Podossinowka-Sherebzowo-Cholm-Taliza. Amling bersama Richtschütze
(gunner) Bruno Guskowski mencatat prestasi di luar kewajaran ketika di
bulan Desember dia menghancurkan 42 tank Rusia hanya dalam waktu 48 jam
di wilayah Kalinin, dengan lima di antaranya dimusnahkan hanya dalam
waktu 5 menit! Ketika atasannya merasa tidak percaya akan laporan
tersebut, mereka langsung pergi ke front untuk melihat sendiri, hanya
untuk menemui sang "Panzerknacker" tetap diam di posnya (yang
dikelilingi bangkai tank musuh), terluka tapi bangga karena kekuatan
lapis baja Rusia tidak mampu menembus pertahanannya! Tentu saja prestasi
seperti tersebut perlu diganjar sepantasnya, dan Amling dianugerahi
Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes tanggal 11 Desember 1942 sebagai
Wachtmeister dan Zugführer 3.Batterie / Sturmgeschütz-Abteilung 202 /
9.Armee / Heeresgruppe Mitte. Yang memberikan Ritterkreuz secara
langsung adalah Generaloberst Walter Model (Oberbefehlshaber 9.Armee).
Selain itu, keesokan harinya namanya disebutkan pula dalam
Wehrmachtbericht meskipun tidak disebutkan secara rinci jumlah tank yang
dihancurkannya. Yang paling membanggakan, Adolf Hitler secara pribadi
mengirimkan ucapan selamat lewat telegram, yang kemudian dibacakan oleh
komandan Amling di hadapan rekan-rekannya! Tak lama setelahnya, tanggal
24 Desember 1942, Amling ditransfer ke
Sturmgeschütz-Ersatz-und-Ausbildungs-Abteilung 300 untuk mengajarkan
keahliannya kepada para calon awak StuG. Sampai akhir perang, jumlah
kill-nya tercatat di angka 56 buah. Medali dan penghargaan lain yang
diraihnya: Eisernes Kreuz II.Klasse (26 Januari 1942) dan I.Klasse (7
Desember 1942); Verwundetenabzeichen in Silber; Panzerkampfabzeichen;
serta Medaille Winterschlacht im Osten 1941/42 (Ostmedaille)
Leutnant Albert Ahrens (25 Juli 1917 - 10 Maret 1980) dianugerahi Ritterkreuz
des Eisernen Kreuzes tanggal 25 Juli 1943 sebagai
Oberfeldwebel dan Zugführer 3.Kompanie / Panzerjäger-Abteilung 31 /
31.Infanterie-Division / XXXXVI.Armeekorps / 9.Armee / Heeresgruppe
Mitte. Medali dan penghargaan lain yang diterimanya: Eisernes Kreuz
II.Klasse dan I.Klasse; serta Medaille Winterschlacht im Osten 1941/42
(Ostmedaille). Ahrens lahir di Anderbeck/Oschersleben dan meninggal 64
tahun kemudian di Dinslaken
Hauptmann Herbert Amann (11
Oktober 1919 - 12 Januari 1944) tercatat bergabung dengan 3.Batterie /
schweren Artillerie-Ersatz-Abteilung 69 di Mannheim tanggal 29 Agustus
1939, dilanjutkan dengan Schweren-Artillerie-Abteilung (mot.) 815,
schweren Artillerie-Ersatz-Abteilung (mot.) 59, Sturmgeschütz-Ersatz-
und Ausbildungs-Abteilung 200, serta Sturmgeschütz-Abteilung 905.
Catatan pertempuran Amann membentang dari Pertempuran Prancis, Operasi
Barbarossa, Kampanye Krimea, Pengepungan Sebastopol, Pertempuran Kursk,
dan Ofensif Dnieper-Carpathia. Dalam pertempuran di Kirovograd, Rusia,
tanggal 5 Januari 1944, front di depan 10. Panzergrenadier-Division
mampu tertembus oleh pasukan Soviet dari Korps Mekanis VII. Begitu
gentingnya situasi, sampai-sampai satu grup pasukan lapis baja musuh
menerobos masuk markas XLVII. Panzerkorps di malam tanggal 8-9 Januari!
Oberleutnant Amann dan anakbuahnya dari 1. Batterie diperintahkan untuk
buru-buru menetralisir musuh yang berhasil masuk tersebut. Dalam
pertempuran tank vs Stug yang kemudian terjadi, Amann dengan gilang
gemilang menghancurkan lawannya dan menambah perbendaharaan kill-nya
menjadi 42 buah! Sayangnya, dalam pertempuran ini dia juga terluka parah
dan akhirnya meninggal tak lama kemudian. Atas prestasinya tersebut dia
dianugerahi Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes secara anumerta tanggal 10
Februari 1944 sebagai Oberleutnant dan Chef 1.Batterie /
Sturmgeschütz-Abteilung 905 / XI.Armeekorps / 8.Armee / Heeresgruppe
Süd, serta dinaikkan pangkatnya menjadi Hauptmann tanggal 21 Oktober
1944. Medali bergengsi tersebut secara resmi diberikan oleh perwakilan
Wehrbezirkskommando Heidelberg, Major Horleberg, kepada ayah sang
pahlawan, Ludwig Amann, tanggal 1 Maret 1944. Medali dan penghargaan
lain yang diterima oleh Herbert Amann: Eisernes Kreuz II.Klasse (1 Juli
1942) dan I.Klasse (21 Agustus 1943); Allgemeines-Sturmabzeichen in
Silber (3 September 1943); Medaille Winterschlacht im Osten 1941/42
(1942); Verwundetenabzeichen in Schwarz (27 September 1943); serta
Krimschild (28 Oktober 1942)
Jagoan
panzer Feldwebel Otto Angel (20 Februari 1913 - 14 Oktober 2002)
bersama keluarga kecilnya. Angel bergabung dengan Artillerie-Regiment 7 tanggal 4
April 1934. Tak lama kemudian dia berhenti dari dinas militer hanya
untuk masuk lagi tanggal 20 Agustus 1939 di Artillerie-Regiment 103.
Resimen tersebut menjadi bagian dari 4. Panzer-Division dan ikut serta
dalam penyerbuan ke Polandia, Prancis, dan Rusia tengah. Setelah
pelatihan lebih lanjut, Angel ditempatkan di Sturmgeschütz-Abteilung 185
yang menjadi unitnya paling lama. Dia dianugerahi Ritterkreuz des
Eisernen Kreuzes tanggal 15 Maret 1945 sebagai Unteroffizier der Reserve
dan Zugführer di Panzerjäger-Abteilung 6 /
Panzerjäger-Brigade 104 / Kampfgruppe Munzel (Sturmgeschütz-Brigade 185)
/ XX.Armeekorps / 2.Armee / Heeresgruppe Mitte. Ada cerita menarik di
balik alasan kenapa dia mendapat RK: Karena tak dapat kembali ke unitnya
setelah cuti singkat bulan Januari 1945, Angel ditugaskan ke
Panzerjäger-Abteilung 6 yang berdekatan. Dalam pertempuran di Körlin
dekat Stettin tak lama setelahnya, Angel mengamuk: Dalam waktu hanya 7
menit dia menghancurkan 6 tank Soviet menggunakan Jagdpanzer 38(t)
Hetzer-nya (satu-satunya yang masih operasional dari unitnya!) , dan
keesokan harinya dia kembali menghancurkan 8 tank tambahan, sehingga
menambah jumlah tank yang menjadi korbannya menjadi 38! Angel memberikan
kontribusi yang signifikan terhadap penggagalan serangan musuh sehingga
jembatan Altdamm tetap berada di tangan Jerman. Medali dan penghargaan
lain yang diraihnya: Eisernes Kreuz II.Klasse dan I.Klasse;
Allgemeines-Sturmabzeichen; Verwundetenabzeichen in Schwarz; serta
Medaille Winterschlacht im Osten 1941/42
Major Rolf Bering
Hauptmann der Reserve Heinz
Angelmaier (22 Juli 1918 – 12 Januari 2014) bergabung dengan
Artillerie-Regiment 41 tanggal 1 November 1938. Dia sempat bertugas di
Eisenbahnartillerie (Artileri roda rel) sebelum secara sukarela masuk
unit Sturmartillerie. Angelmaier ikut serta bersama dengan
Sturmgeschütz-Abteilung 203 dalam pertempuran di Kaukasus. Prestasinya
sudah sangat menonjol, dan bahkan direkomendasikan untuk mendapatkan
Ritterkreuz dua kali (17 Januari 1944 dan 13 Februari 1944) oleh 384.
Infanterie-Division, tapi dua-duanya ditolak! Dia menjadi komandan
Sturmgeschütz-Brigade 279 tanggal 19 Oktober 1944 setelah komandan
sebelumnya (Major Hoppe) gugur. Pada tanggal 19 Januari 1945 unitnya
diperintahkan untuk membantu pertahanan Jerman di Breitenstein, Prusia
Timur, sekaligus mencegah pasukan yang bertahan disana (yang rata-rata
masih hijau) dari melarikan diri atau menyerah terlalu cepat. Secara
pribadi Angelmaier membantu pelatihan para prajurit baru tersebut di
tengah hujan tembakan artileri dari musuh yang mengepung. Bersama mereka
dia memimpin serangan balik terhadap pasukan Rusia dan berhasil memukul
mundur musuhnya sehingga kota Breitenstein terbebas dari Tentara Merah.
Angelmaier kini tinggal punya 6 StuG dan beberapa prajurit infanteri
yang masih bertahan! Ketika datang perintah untuk evakuasi, dia menjadi
orang terakhir yang keluar dari kota tersebut, itupun setelah memastikan
senjata flak yang masih tersisa dan prajurit yang terluka ikut dibawa.
Pertempuran tersebut berhasil dimenangkan oleh Angelmaier dan unit
"hijau"-nya. Meskipun memakan banyak korban dari pihak sendiri, tapi
hasilnya pun luar biasa mengesankan: tercatat 19 meriam artileri, 5 tank
berat JS, 5 tank KV, 35 tank T-34, 5 artileri bergerak kaliber 122mm,
61 meriam anti-tank, 3 traktor, 29 truk, dan 7 meriam berat kaliber
122mm yang dihancurkan (ditambah 3 tank JS lain yang dirusakkan tapi
masih bisa dipakai ulang)! Secara pribadi sang komandan sendiri ikut
berperan dalam menghancurkan tank Rusia sehingga mengerek kill-nya
menjadi total 23 tank! Dia dianugerahi Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes
tanggal 18 Februari 1945 sebagai Führer Sturmgeschütz-Brigade 279 /
4.Armee / Heeresgruppe Mitte. Angelmaier menyerahkan diri ke tangan
Soviet tanggal 9 Mei 1945, tapi kemudian berhasil lolos dari tawanan
penjaganya dan jadinya ditangkap oleh tentara Amerika di Ulm. Medali dan
penghargaan lain yang diraihnya: Eisernes Kreuz II.Klasse (20 Juli
1941) dan I.Klasse (24 Agustus 1941); Allgemeines-Sturmabzeichen;
Verwundetenabzeichen in Schwarz; Medaille Winterschlacht im Osten
1941/42; Deutsches Kreuz in Gold (12 Oktober 1943); serta
Ehrenblattspange des Heeres und Waffen-SS (27 Januari 1944)
Oberfeldwebel Erich Bansen (27 Mei 1917 - 19 September 1966) dilahirkan di Liebensee/Hohensalza. Dia dianugerahi Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes oleh General der Infanterie Hans Jordan (Kommandierender General VI. Armeekorps) tanggal 15 Maret 1944 sebagai Oberfeldwebel dan Zugführer di 1.Kompanie / schwere Panzerjäger-Abteilung 519 / VI.Armeekorps / 3. Panzerarmee / Heeresgruppe Mitte. Medali dan penghargaan lain yang diterimanya: Allgemeines-Sturmabzeichen; Eisernes Kreuz II.Klasse; Eisernes Kreuz I.Klasse; Verwundetenabzeichen in Gold; serta Deutsches Kreuz in Gold (24 November 1942). Yang terakhir sebagai Unteroffizier di 2.Kompanie / Panzerjäger-Abteilung 3. Tak ada keterangan lain tentangnya
Oberfeldwebel Erich Bansen (27 Mei 1917 - 19 September 1966) dilahirkan di Liebensee/Hohensalza. Dia dianugerahi Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes oleh General der Infanterie Hans Jordan (Kommandierender General VI. Armeekorps) tanggal 15 Maret 1944 sebagai Oberfeldwebel dan Zugführer di 1.Kompanie / schwere Panzerjäger-Abteilung 519 / VI.Armeekorps / 3. Panzerarmee / Heeresgruppe Mitte. Medali dan penghargaan lain yang diterimanya: Allgemeines-Sturmabzeichen; Eisernes Kreuz II.Klasse; Eisernes Kreuz I.Klasse; Verwundetenabzeichen in Gold; serta Deutsches Kreuz in Gold (24 November 1942). Yang terakhir sebagai Unteroffizier di 2.Kompanie / Panzerjäger-Abteilung 3. Tak ada keterangan lain tentangnya
Leutnant
Karl-Heinrich Banze (24 Februari 1911 - 31 Desember 1945) bergabung
dengan Artillerie-Regiment 70 tanggal 1 Oktober 1933. Pada tanggal 12
Mei 1941 dia diangkat sebagai Kepala Peleton (Zugführer) di
Sturmgeschütz-Abteilung 244 yang baru dibentuk, dan ikut berpartisipasi
dalam Unternehmen Barbarossa, operasi penyerbuan Wehrmacht ke Uni
Soviet. Banze juga ikut serta dalam pertempuran bertahan di Kharkov,
dimana dalam pertempuran tersebut sang komandan StuG berhasil membabat
habis 24 tank Rusia, dengan 13 diantaranya terjadi dalam satu hari! Atas
prestasinya yang luar biasa tersebut dia dianugerahi Ritterkreuz des
Eisernen Kreuzes tanggal 27 Mei 1942 sebagai
Oberwachtmeister dan Zugführer di 1.Batterie / Sturmgeschütz-Abteilung
244 / 113.Infanterie-Division / XVII.Armeekorps / 6.Armee / Heeresgruppe
Süd, dan tak lama kemudian dipromosikan menjadi Leutnant. Sayangnya,
sang pahlawan perang menjadi salah satu diantara ribuan prajurit Jerman
yang tertangkap oleh Rusia dalam neraka di Stalingrad, dan dia kemudian
secara resmi dinyatakan meninggal dalam tahanan tanggal 31 Desember 1945
setelah sebelumnya diberitakan hilang. Sampai saat ini jenazahnya tak
pernah ditemukan. Medali dan penghargaan lain yang diterimanya:
Verwundetenabzeichen in Schwarz (1939); Eisernes Kreuz II.Klasse (24
Juli 1941); Eisernes Kreuz I.Klasse (27 September 1941); serta Medaille
Winterschlacht im Osten 1941/42 (1942). Namanya juga disebutkan dalam
Wehrmachtbericht edisi 15 Mei 1942
Oberstleutnant Hans-Dieter von Basse 16 Juni 1916 - 16 April 1945) bergabung dengan Infanterie-Regiment 47 tanggal 20 Oktober 1936. Setelah menjadi instruktur di Kriegschule Dresden, dia dipindahkan ke Infanterie-Regiment 51 dimana dia bertugas sebagai Zugführer (Komandan Peleton). Bersama dengan unitnya Basse ikut serta dalam invasi Jerman ke Prancis tahun 1940. Pada tanggal 22 Januari 1943 dia menjadi Kompaniechef (Komandan Kompi) di Füsilier-Regiment "Großdeutschland". Setelah dipromosikan menjadi Major tanggal 20 Februari 1944, Basse dipercaya untuk menjadi Komandan Batalyon SPW di resimennya. Dalam pertempuran sengit melawan pasukan Soviet di Vilkaviškis (Latvia) tanggal 12 Agustus 1944, Basse bersama dengan batalyonnya mati-matian mempertahankan sebuah jembatan vital dari serbuan bergelombang musuh yang berusaha menerobos pertahanan Jerman. Sang Bataillonskommandeur menyadari peran penting jembatan tersebut karena bila Tentara Merah berhasil menembus pertahanannya maka wilayah antara Heeresgruppe Nord dan Heeresgruppe Mitte yang kosong akan "terbelah dua" sehingga mengancam eksistensi Wehrmacht di Front Timur secara keseluruhan. Begitu dahsyatnya pertempuran yang terjadi di bibir jembatan sehingga setelah serangan bertubi-tubi Soviet mentok di tangan anakbuah Basse yang tidak bergeming, Komandan Resimen Horst Niemack dengan bangga menjuluki Batalyon Basse sebagai "Löwen-Bataillon" (Batalyon Singa) dan merekomendasikan komandannya untuk dianugerahi Ritterkreuz. Rekomendasi tersebut diterima dan Basse secara resmi dianugerahi Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes tanggal 10 September 1944 sebagai Major dan Kommandeur I.Bataillon / Panzer-Füsilier-Regiment "Großdeutschland" / Panzergrenadier-Division "Großdeutschland" / XXXIX.Panzerkorps / 3.Panzerarmee / Heeresgruppe Mitte, bersama dengan Unteroffizier Hans Roeger dari 1. Kompanie. Pada tanggal 20 Desember 1944 Basse diangkat sebagai Führer Panzerkorps-Füsilier-Regiments "Großdeutschland", dilanjutkan dengan penunjukan sebagai Kommandeur Panzertruppenschule Bergen und Regimentsführer-Lehrgang. Jabatan yang terakhir tidak sempat dipegangnya karena situasi front pertempuran yang memburuk membuat Basse terus berkomitmen di medan perang. Sang perwira berdedikasi ini dinyatakan musnah bersama dengan seluruh anakbuahnya dalam pertempuran penghabisan di Bahnhof Godnicken (Samland) tanggal 16 April 1945. Jenazahnya ditemukan dengan luka tembak di kepala! Medali dan penghargaan lain yang diterimanya: Ärmelband Großdeutschland; Eisernes Kreuz II.Klasse (17 Juni 1940); Infanterie-Sturmabzeichen in Silber (4 Desember 1940); Eisernes Kreuz I.Klasse (18 Juli 1941); Medaille Winterschlacht im Osten (23 Juli 1942); Nahkampfspange in Silber; serta Deutsches Kreuz in Gold (12 Maret 1944)
Major Heinz Baurmann (11 November 1919 - 7 Desember 1996) adalah jagoan pembunuh tank dengan 38 korban yang dicetaknya semasa bergabung dengan Sturmgeschütz-Abteilung 667, Sturmgeschütz-Brigade 322 serta Sturmgeschütz-Brigade 300. Prestasi terbesarnya dicatatnya pada bulan April 1945 saat StuG-Brigade 300 yang dipimpinnya menghancurkan 50 tank Soviet dalam Pertempuran Bautzen. Tak lama kemudian Baurmann dianugerahi Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes tanggal 4 Mei 1945 sebagai Hauptmann dan Kommandeur Sturmgeschütz-Brigade 300 (Feld) / VIII.Armeekorps / 17.Armee / Heeresgruppe Mitte saat masih tergolek di rumah sakit untuk menjalani perawatan atas luka ketujuh yang dideritanya di medan pertempuran dan membuat paha kanannya diamputasi! Sayangnya, tak ada bukti penganugerahan medali yang tersimpan di Bundesarchiv. Berdasarkan keterangan dari Walther-Peer Fellgiebel, presentasinya dibuat oleh Generalfeldmarschall Ferdinand Schörner berdasarkan peraturan tentang hak penganugerahan secara otonomi tertanggal 3 Mei 1945. Penulis buku Thomas dan Wegmann menyebutkan tentang adanya pesan teleprinter dari Schörner tertanggal 4 Mei 1945 yang memverifikasi klaim tersebut. Veit Scherzer menolak klaim ini, sementara Ordensgemeinschaft der Ritterkreuzträger des Eisernen Kreuzes e.V. alias OdR menerimanya. Seusai Perang Dunia II Baurmann bergabung dengan Bundeswehr (21 Maret 1956 - 31 Maret 1971) dan pensiun dengan pangkat Oberstleutnant. Medali dan penghargaan lain yang diterimanya: Eisernes Kreuz II.Klasse (1 Juli 1940); Eisernes Kreuz I.Klasse (11 September 1941); Medaille Winterschlacht im Osten 1941/42 (1942); Allgemeines-Sturmabzeichen in Silber; Verwundetenabzeichen in Gold; serta Deutsches Kreuz in Gold (16 April 1943)
Major der Reserve Dr.jur. Albert Bausch (2 Juli 1904 - 29 Agustus 1944) bergabung dengan 4.Batterie / Artillerie-Regiment 75 pada tanggal 21 Desember 1937. Pada bulan Desember 1940 dia berstatus sebagai Führerreserve (cadangan aktif) untuk belajar cara pengoperasian StuG (Sturmgeschütz). Pada awal kampanye Jerman di Rusia, dia merupakan anggota Sturmgeschütz-Abteilung 275. Setelah sempat dipindahkan ke Sturmgeschütz-Abteilung 226, Bausch lulus dari pendidikan komandan Sturmartillerie pada tanggal 1 Oktober 1943 dan langsung dipercaya sebagai Komandan Sturmgeschütz-Abteilung 286. Pada bulan Desember 1943 Bausch dengan sukses memimpin unitnya menghancurkan lebih dari 70 tank Rusia, ditambah dengan 21 senjata anti-tank serta beberapa bunker pertahanan musuh. Sampai saat itu Bausch pribadi tercatat telah menghancurkan 29 tank. Atas prestasinya tersebut dia dianugerahi Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes pada tanggal 10 Februari 1944 sebagai Hauptmann der Reserve dan Kommandeur Sturmgeschütz-Abteilung 286 / LII.Armeekorps / 8.Armee / Heeresgruppe Süd. Sebagai tambahan, dia juga naik pangkat menjadi Major d.R. Beberapa bulan kemudian, sang komandan pemberani gugur dalam pertempuran di Piatra Neamt (Rumania). Bausch dinominasikan untuk mendapatkan Eichenlaub zum Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes. Heerespersonalamt menerima proposal penganugerahannya pada tanggal 11 Oktober 1944. Sayangnya, proses lebih lanjut kasus ini tidak terdokumentasikan, meskipun bisa dipastikan bahwa dia telah tertolak. Medali dan penghargaan lain yang diterimanya: Eisernes Kreuz II.Klasse (13 Juni 1940) und I.Klasse (6 Oktober 1942); Verwundetenabzeichen in Silber; Allgemeine-Sturmabzeichen; serta Deutsches Kreuz in Gold (4 Juli 1943)
Major Dr.-Ing. Alfred Becker (20 Agustus 1899 - 26 Desember 1981) adalah perwira sekaligus insinyur artileri Wehrmacht yang terkenal karena mampu memodifikasi mesin-mesin perang peninggalan Inggris dan Prancis - yang sudah ketinggalan zaman - menjadi mesin perang baru yang lebih mumpuni. Melalui skill teknik serta manajemennya, Becker mengalihfungsikan bekas pabrik Hotchkiss yang tak terpakai di Prancis menjadi pusat modifikasi mesin perang Wehrmacht, yang dikenal dengan nama "Baustab Becker". Disini dia menghasilkan tidak kurang dari 1.800 kendaraan perang "baru tapi lama" dari berbagai jenis yang sangat dibutuhkan oleh pasukan di garis depan, dari mulai senjata anti-tank, artileri gerak sendiri, peluncur roket dan lainnya. Dari mulai musim dingin tahun 1943 dia memfokuskan diri untuk melengkapi mesin-mesin perang 21. Panzer-Division yang baru dibentuk kembali, sekaligus menjadi komandan dari satuan artileri mobilnya, Sturmgeschütz Abteilung 200. Becker sendiri dianugerahi medali Deutsches Kreuz in Gold pada tanggal 13 Mei 1942 sebagai Oberleutnant dan Chef 15.Batterie / Artillerie-Regiment 227 / 227. Infanterie.Division. Medali dan penghargaan lain yang diterimanya: 1914 Eisernes Kreuzes II.Klasse und I.Klasse; Verwundetenabzeichen 1918 in Schwarz; Ehrenkreuz für Frontkämpfer 1914-1918; 1939 spange zum 1914 Eisernes Kreuzes II.Klasse (18 Mei 1940) und I.Klasse (3 Juni 1940); Allgemeines-Sturmabzeichen; Medaille "Winterschlacht im Osten 1941/42" (Ostmedaille); Kriegsverdienstkreuzes II.Klasse und I.Klasse (1 September 1942) mit Schwertern; serta Ritterkreuz des Kriegsverdienstkreuzes mit Schwertern (20 April 1945)
Generalmajor Martin Berg (4 April 1905 – 2 April 1969)
Major der Reserve Ewald Bartel (25
April 1910 - 29 Mei 1986) adalah perwira Sturmabteilung (pangkat akhir
SA-Oberführer) yang menjadi anggota Wehrmacht setelah mobilisasi tahun
1939. Bersama dengan Infanterie-Regiment 170 dia ikut berpartisipasi
dalam pertempuran di Prancis, Balkan dan Rusia (Krimea, Kuban dan
Kaukasus). Dalam pertempuran di Andlau-Eichhofen tanggal 29 November
1944, posisi pertahanan 708. Volks-Grenadier-Division rusak oleh
serangan bertubi-tubi Tentara Merah sehingga mengancam eksistensi
pasukan Jerman secara keseluruhan disana. Bataillonskommandeur Bartel
mengumpulkan anakbuahnya lalu melakukan serangan balasan jitu yang
membuat musuh mundur dengan meninggalkan korban besar. Ketika pasukan
Rusia lainnya berhasil menerobos pertahanan Wehrmacht di dua wilayah
lain yang berdekatan, Bartel kembali datang sebagai penyelamat dan
berhasil menstabilkan front. Atas prestasinya tersebut dia dianugerahi
Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes tanggal 31 Desember 1944 sebagai
Hauptmann der Reserve dan Kommandeur
Panzergrenadier-Bataillon 2106 (gepanzert) / Panzergrenadier-Division
"Feldherrnhalle" / III.Armeekorps / 6.Armee / Heeresgruppe Süd.
Setelahnya dia bertempur di wilayah Hungaria dan Slovakia sampai
berakhirnya perang. Medali dan penghargaan lain yang diterimanya:
Eisernes Kreuz II.Klasse (14 Mei 1941); Eisernes Kreuz I.Klasse (22
Agustus 1941); Infanterie-Sturmabzeichen in Silber; Medaille
Winterschlacht im Osten 1941/42 (Ostmedaille); Deutsches Kreuz in Gold
(19 September 1942); Ehrenblattspange des Heeres und Waffen-SS (1944);
serta Anerkennungsurkunde des Oberbefehlshaber des Heeres (25 November
1944)
Major Karl-Ludwig Barths (13 Mei 1920 - ? ) bergabung dengan Artillerie-Regiment 2 tanggal 27 Desember 1937. Dia ikut serta dalam pertempuran di Polandia, Prancis, Yunani dan Barbarossa, dan menjelma menjadi seorang perwira Sturmartillerie yang berpengalaman. Pada tanggal 9 Oktober 1940 dia dipindahkan ke Sturmgeschütz-Abteilung 191, dilanjutkan dengan komandan Baterie (setingkat kompi) di Sturmgeschütz-Brigade 393 tanggal 3 Juli 1944. Pada tanggal 12 Oktober 1944 unitnya menjadi unit Jerman terakhir yang meninggalkan Riga (Latvia) melalui jembatan Düna sebelum jembatan tersebut dihancurkan oleh pasukan Jerman yang mundur. Setelahnya, brigade Barths terlibat pertempuran sengit di Frauenburg, dan tokoh kita berperan penting dalam menangkal terobosan pasukan Rusia di Džūkste (Ventspils) sehingga dia dianugerahi Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes tanggal 14 Januari 1945 sebagai Hauptmann dan Führer Heeres-Sturmartillerie-Brigade 393 / II.Armeekorps / 18.Armee / Heeresgruppe Nord. Seusai perang dia pindah ke Kanada (1963) dan menjadi Presiden Volkswagen Canada Ltd. Tahun 1972 Barths pulang kembali ke Jerman dan menjadi ketua Deutsch-Kanadische Gesellschaft (Perkumpulan Jerman-Kanada). Dia menuliskan memoarnya yang berjudul "Jungmann. Erlebte und erzählte Episoden 1939-1949". Medali dan penghargaan lain yang diterimanya: Eisernes Kreuz II.Klasse (20 September 1940); Eisernes Kreuz I.Klasse (26 Juni 1941); Panzerkampfabzeichen in Bronze; Medaille Winterschlacht im Osten 1941/42 (1942); serta Ehrenblattspange des Heeres und Waffen-SS (29 September 1941)
Feldwebel Herbert Barz (16 Maret 1916 - 5 Mei 2002)
lahir di Hagen/Westfalen dan bergabung dengan Wehrmacht di masa sebelum
perang (1 Oktober 1937), dimana dia dipromosikan menjadi Gefreiter
tanggal 1 Oktober 1938. Sebelum kampanye militer Jerman di Prancis, Barz
dipromosikan kembali menjadi Obergefreiter tanggal 21 April 1940 dan,
setelah invasi ke Rusia, menjadi Stabsgefreiter tanggal 1 Oktober 1942.
Sejak dari tanggal 3 Januari 1944 dia menjadi Richtschütze (Gunner)
Hornisse di schwere
Panzerjäger-Abteilung 519. Barz dianugerahi Ritterkreuz des Eisernen
Kreuzes tanggal 18 Juli 1944 sebagai
Unteroffizier dan Richtschütze di 3.Kompanie / schwere
Panzerjäger-Abteilung 519 / 3.Panzerarmee / Heeresgruppe Mitte setelah
kesuksesan pertempuran di Front Timur. Tak lama sebelum perang berakhir,
tepatnya tanggal 5 Januari 1945, dia dipromosikan untuk yang terakhir
kalinya menjadi Feldwebel. Barz menghabiskan sisa perang di Front Barat
dan menyerah pada Sekutu bersama dengan unitnya pada tanggal 8 Mei 1945.
Herbert Barz meninggal dunia pada tanggal 5 Mei 2002 di
Murrhardt/Württemberg. Medali dan penghargaan lain yang diterimanya:
Schützenschnur; Verwundetenabzeichen in Schwarz (8 Januari 1940);
Eisernes Kreuz II.Klasse (9 Oktober 1940); Medaille Winterschlacht im
Osten 1941/42 (6 Agustus 1942); Allgemeines-Sturmabzeichen (12 November
1942); Eisernes Kreuz II.Klasse (5 Juli 1944); serta
Verwundetenabzeichen in Silber (1 Januari 1945, untuk luka tertanggal 10
September 1939, 27 September 1942, dan 7 Desember 1944)Major Karl-Ludwig Barths (13 Mei 1920 - ? ) bergabung dengan Artillerie-Regiment 2 tanggal 27 Desember 1937. Dia ikut serta dalam pertempuran di Polandia, Prancis, Yunani dan Barbarossa, dan menjelma menjadi seorang perwira Sturmartillerie yang berpengalaman. Pada tanggal 9 Oktober 1940 dia dipindahkan ke Sturmgeschütz-Abteilung 191, dilanjutkan dengan komandan Baterie (setingkat kompi) di Sturmgeschütz-Brigade 393 tanggal 3 Juli 1944. Pada tanggal 12 Oktober 1944 unitnya menjadi unit Jerman terakhir yang meninggalkan Riga (Latvia) melalui jembatan Düna sebelum jembatan tersebut dihancurkan oleh pasukan Jerman yang mundur. Setelahnya, brigade Barths terlibat pertempuran sengit di Frauenburg, dan tokoh kita berperan penting dalam menangkal terobosan pasukan Rusia di Džūkste (Ventspils) sehingga dia dianugerahi Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes tanggal 14 Januari 1945 sebagai Hauptmann dan Führer Heeres-Sturmartillerie-Brigade 393 / II.Armeekorps / 18.Armee / Heeresgruppe Nord. Seusai perang dia pindah ke Kanada (1963) dan menjadi Presiden Volkswagen Canada Ltd. Tahun 1972 Barths pulang kembali ke Jerman dan menjadi ketua Deutsch-Kanadische Gesellschaft (Perkumpulan Jerman-Kanada). Dia menuliskan memoarnya yang berjudul "Jungmann. Erlebte und erzählte Episoden 1939-1949". Medali dan penghargaan lain yang diterimanya: Eisernes Kreuz II.Klasse (20 September 1940); Eisernes Kreuz I.Klasse (26 Juni 1941); Panzerkampfabzeichen in Bronze; Medaille Winterschlacht im Osten 1941/42 (1942); serta Ehrenblattspange des Heeres und Waffen-SS (29 September 1941)
Oberstleutnant Hans-Dieter von Basse 16 Juni 1916 - 16 April 1945) bergabung dengan Infanterie-Regiment 47 tanggal 20 Oktober 1936. Setelah menjadi instruktur di Kriegschule Dresden, dia dipindahkan ke Infanterie-Regiment 51 dimana dia bertugas sebagai Zugführer (Komandan Peleton). Bersama dengan unitnya Basse ikut serta dalam invasi Jerman ke Prancis tahun 1940. Pada tanggal 22 Januari 1943 dia menjadi Kompaniechef (Komandan Kompi) di Füsilier-Regiment "Großdeutschland". Setelah dipromosikan menjadi Major tanggal 20 Februari 1944, Basse dipercaya untuk menjadi Komandan Batalyon SPW di resimennya. Dalam pertempuran sengit melawan pasukan Soviet di Vilkaviškis (Latvia) tanggal 12 Agustus 1944, Basse bersama dengan batalyonnya mati-matian mempertahankan sebuah jembatan vital dari serbuan bergelombang musuh yang berusaha menerobos pertahanan Jerman. Sang Bataillonskommandeur menyadari peran penting jembatan tersebut karena bila Tentara Merah berhasil menembus pertahanannya maka wilayah antara Heeresgruppe Nord dan Heeresgruppe Mitte yang kosong akan "terbelah dua" sehingga mengancam eksistensi Wehrmacht di Front Timur secara keseluruhan. Begitu dahsyatnya pertempuran yang terjadi di bibir jembatan sehingga setelah serangan bertubi-tubi Soviet mentok di tangan anakbuah Basse yang tidak bergeming, Komandan Resimen Horst Niemack dengan bangga menjuluki Batalyon Basse sebagai "Löwen-Bataillon" (Batalyon Singa) dan merekomendasikan komandannya untuk dianugerahi Ritterkreuz. Rekomendasi tersebut diterima dan Basse secara resmi dianugerahi Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes tanggal 10 September 1944 sebagai Major dan Kommandeur I.Bataillon / Panzer-Füsilier-Regiment "Großdeutschland" / Panzergrenadier-Division "Großdeutschland" / XXXIX.Panzerkorps / 3.Panzerarmee / Heeresgruppe Mitte, bersama dengan Unteroffizier Hans Roeger dari 1. Kompanie. Pada tanggal 20 Desember 1944 Basse diangkat sebagai Führer Panzerkorps-Füsilier-Regiments "Großdeutschland", dilanjutkan dengan penunjukan sebagai Kommandeur Panzertruppenschule Bergen und Regimentsführer-Lehrgang. Jabatan yang terakhir tidak sempat dipegangnya karena situasi front pertempuran yang memburuk membuat Basse terus berkomitmen di medan perang. Sang perwira berdedikasi ini dinyatakan musnah bersama dengan seluruh anakbuahnya dalam pertempuran penghabisan di Bahnhof Godnicken (Samland) tanggal 16 April 1945. Jenazahnya ditemukan dengan luka tembak di kepala! Medali dan penghargaan lain yang diterimanya: Ärmelband Großdeutschland; Eisernes Kreuz II.Klasse (17 Juni 1940); Infanterie-Sturmabzeichen in Silber (4 Desember 1940); Eisernes Kreuz I.Klasse (18 Juli 1941); Medaille Winterschlacht im Osten (23 Juli 1942); Nahkampfspange in Silber; serta Deutsches Kreuz in Gold (12 Maret 1944)
Major Heinz Baurmann (11 November 1919 - 7 Desember 1996) adalah jagoan pembunuh tank dengan 38 korban yang dicetaknya semasa bergabung dengan Sturmgeschütz-Abteilung 667, Sturmgeschütz-Brigade 322 serta Sturmgeschütz-Brigade 300. Prestasi terbesarnya dicatatnya pada bulan April 1945 saat StuG-Brigade 300 yang dipimpinnya menghancurkan 50 tank Soviet dalam Pertempuran Bautzen. Tak lama kemudian Baurmann dianugerahi Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes tanggal 4 Mei 1945 sebagai Hauptmann dan Kommandeur Sturmgeschütz-Brigade 300 (Feld) / VIII.Armeekorps / 17.Armee / Heeresgruppe Mitte saat masih tergolek di rumah sakit untuk menjalani perawatan atas luka ketujuh yang dideritanya di medan pertempuran dan membuat paha kanannya diamputasi! Sayangnya, tak ada bukti penganugerahan medali yang tersimpan di Bundesarchiv. Berdasarkan keterangan dari Walther-Peer Fellgiebel, presentasinya dibuat oleh Generalfeldmarschall Ferdinand Schörner berdasarkan peraturan tentang hak penganugerahan secara otonomi tertanggal 3 Mei 1945. Penulis buku Thomas dan Wegmann menyebutkan tentang adanya pesan teleprinter dari Schörner tertanggal 4 Mei 1945 yang memverifikasi klaim tersebut. Veit Scherzer menolak klaim ini, sementara Ordensgemeinschaft der Ritterkreuzträger des Eisernen Kreuzes e.V. alias OdR menerimanya. Seusai Perang Dunia II Baurmann bergabung dengan Bundeswehr (21 Maret 1956 - 31 Maret 1971) dan pensiun dengan pangkat Oberstleutnant. Medali dan penghargaan lain yang diterimanya: Eisernes Kreuz II.Klasse (1 Juli 1940); Eisernes Kreuz I.Klasse (11 September 1941); Medaille Winterschlacht im Osten 1941/42 (1942); Allgemeines-Sturmabzeichen in Silber; Verwundetenabzeichen in Gold; serta Deutsches Kreuz in Gold (16 April 1943)
Major der Reserve Dr.jur. Albert Bausch (2 Juli 1904 - 29 Agustus 1944) bergabung dengan 4.Batterie / Artillerie-Regiment 75 pada tanggal 21 Desember 1937. Pada bulan Desember 1940 dia berstatus sebagai Führerreserve (cadangan aktif) untuk belajar cara pengoperasian StuG (Sturmgeschütz). Pada awal kampanye Jerman di Rusia, dia merupakan anggota Sturmgeschütz-Abteilung 275. Setelah sempat dipindahkan ke Sturmgeschütz-Abteilung 226, Bausch lulus dari pendidikan komandan Sturmartillerie pada tanggal 1 Oktober 1943 dan langsung dipercaya sebagai Komandan Sturmgeschütz-Abteilung 286. Pada bulan Desember 1943 Bausch dengan sukses memimpin unitnya menghancurkan lebih dari 70 tank Rusia, ditambah dengan 21 senjata anti-tank serta beberapa bunker pertahanan musuh. Sampai saat itu Bausch pribadi tercatat telah menghancurkan 29 tank. Atas prestasinya tersebut dia dianugerahi Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes pada tanggal 10 Februari 1944 sebagai Hauptmann der Reserve dan Kommandeur Sturmgeschütz-Abteilung 286 / LII.Armeekorps / 8.Armee / Heeresgruppe Süd. Sebagai tambahan, dia juga naik pangkat menjadi Major d.R. Beberapa bulan kemudian, sang komandan pemberani gugur dalam pertempuran di Piatra Neamt (Rumania). Bausch dinominasikan untuk mendapatkan Eichenlaub zum Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes. Heerespersonalamt menerima proposal penganugerahannya pada tanggal 11 Oktober 1944. Sayangnya, proses lebih lanjut kasus ini tidak terdokumentasikan, meskipun bisa dipastikan bahwa dia telah tertolak. Medali dan penghargaan lain yang diterimanya: Eisernes Kreuz II.Klasse (13 Juni 1940) und I.Klasse (6 Oktober 1942); Verwundetenabzeichen in Silber; Allgemeine-Sturmabzeichen; serta Deutsches Kreuz in Gold (4 Juli 1943)
Major Dr.-Ing. Alfred Becker (20 Agustus 1899 - 26 Desember 1981) adalah perwira sekaligus insinyur artileri Wehrmacht yang terkenal karena mampu memodifikasi mesin-mesin perang peninggalan Inggris dan Prancis - yang sudah ketinggalan zaman - menjadi mesin perang baru yang lebih mumpuni. Melalui skill teknik serta manajemennya, Becker mengalihfungsikan bekas pabrik Hotchkiss yang tak terpakai di Prancis menjadi pusat modifikasi mesin perang Wehrmacht, yang dikenal dengan nama "Baustab Becker". Disini dia menghasilkan tidak kurang dari 1.800 kendaraan perang "baru tapi lama" dari berbagai jenis yang sangat dibutuhkan oleh pasukan di garis depan, dari mulai senjata anti-tank, artileri gerak sendiri, peluncur roket dan lainnya. Dari mulai musim dingin tahun 1943 dia memfokuskan diri untuk melengkapi mesin-mesin perang 21. Panzer-Division yang baru dibentuk kembali, sekaligus menjadi komandan dari satuan artileri mobilnya, Sturmgeschütz Abteilung 200. Becker sendiri dianugerahi medali Deutsches Kreuz in Gold pada tanggal 13 Mei 1942 sebagai Oberleutnant dan Chef 15.Batterie / Artillerie-Regiment 227 / 227. Infanterie.Division. Medali dan penghargaan lain yang diterimanya: 1914 Eisernes Kreuzes II.Klasse und I.Klasse; Verwundetenabzeichen 1918 in Schwarz; Ehrenkreuz für Frontkämpfer 1914-1918; 1939 spange zum 1914 Eisernes Kreuzes II.Klasse (18 Mei 1940) und I.Klasse (3 Juni 1940); Allgemeines-Sturmabzeichen; Medaille "Winterschlacht im Osten 1941/42" (Ostmedaille); Kriegsverdienstkreuzes II.Klasse und I.Klasse (1 September 1942) mit Schwertern; serta Ritterkreuz des Kriegsverdienstkreuzes mit Schwertern (20 April 1945)
Generalmajor Martin Berg (4 April 1905 – 2 April 1969)
Hauptmann Ludwig Bertram (8 Januari 1917 - 30 Juni 2006) menerima Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes tanggal 12 Agustus 1944 sebagai Oberleutnant dan Chef 1.Batterie / Sturmgeschütz-Brigade 237 setelah menghancurkan 12 tank dalam satu pertempuran saat mempertahankan posisinya. Tak ada keterangan setelahnya berapa tank lagi yang dia hancurkan. Medali lain yang dia dapatkan: Eisernes Kreuz II.Klasse dan I.Klasse; Allgemeines Sturmabzeichen (20 Januari 1942); Krimschild (12 Oktober 1942); Medaille Winterschlacht im Osten 1941/42 (Ostmedaille); dan Verwundetenabzeichen in Schwarz. Perwira yang mengawali karir penghancur tanknya sebagai Zugführer di II.Abteilung / Beobachtungs-Abteilung 29 ini mengakhiri karirnya dalam Perang Dunia II sebagai Kommandeur I.Abteilung / Panzerjäger-Brigade 219
Feldwebel Rudolf Bittner (18 Desember 1921 - 21 Januari 1945) dianugerahi Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes pada tanggal 28 November 1942 sebagai Gefreiter dan Richtkanonier di 2.Kompanie / Panzerjäger-Abteilung 561. Medali tersebut diberikan sebagai penghargaan atas pencapaian yang diraihnya dalam pertempuran di Front Timur pada tanggal 9 September sebelumnya. Di hari itu, pasukan Soviet menembus pertahanan Jerman di dekat Uvarova, dan satu-satunya yang mampu menahan serbuan berbahaya itu adalah Bittner. Deskripsi rinci mengenai pergulatan yang kemudian terjadi tercantum dalam perintah khusus Panzerjäger-Abteilung 561 di awal bulan Desember 1942: "Pihak Rusia berusaha merubah kesuksesan awal serangan mereka menjadi sebuah terobosan strategis, dengan menambah kekuatan pasukan infanteri mereka dengan bantuan 5 buah tank KV-1 untuk melindungi bagian sampingnya. Serangan balasan Jerman yang mengarah mereka berhasil digagalkan. Di saat kritis inilah, seorang gunner dari senjata anti-tank pimpinan Unteroffizier Brill yang bernama Gefreiter Bittner bangkit untuk menjawab tantangan musuh. Dia mampu menghancurkan empat tank KV-1 dan merusak tank yang kelima, sehingga pihak Soviet mau tidak mau dipaksa untuk mundur kembali demi menambah kekuatan. Situasi ini memberi kesempatan untuk dimulainya serangan balasan Jerman yang diarahkan ke bagian samping musuh, yang kini tanpa perlindungan. Terobosan Rusia akhirnya berhasil dicegah. Tidak hanya itu, pasukan Jerman yang melakukan serangan balasan juga berhasil merebut sebuah posisi strategis yang ditinggalkan oleh tentara lawannya yang kabur kocar-kacir. Semua hal ini bisa terlaksana berkat kepahlawanan Gefreiter Bittner, yang berkali-kali merubah posisi senjatanya demi bisa melakukan tembakan secara efektif. Sebagai seorang gunner PaK (Panzerabwehrkanone, senjata anti-tank), dia sampai saat ini tercatat telah menghancurkan 23 buah tank musuh."
Leutnant Georg Bose, jagoan tank yang juga peraih satu buah Panzervernichtungsabzeichen
Oberstleutnant Martin Buhr
Hauptmann der Reserve Diddo Diddens berasal dari Sturmgeschütz-Brigade "Großdeutschland" yang notabene merupakan unit Heer, tapi seperti yang bisa anda lihat dalam foto di atas, dia memakai Totenkopf Ring SS di jari manisnya! Tak banyak orang mengetahui bahwa Diddens sempat berkarir sebagai bintara di Allgemeine-SS sebelum ditransfer ke Heer. Tak lama setelah dia dianugerahi Ritterkreuz pada tanggal 18 Maret 1942, Himmler buru-buru menimbuninya dengan seabrek penghargaan (termasuk di antaranya adalah Totenkopf Ring) demi mengklaim "hak milik" Diddens sebagai anggota SS! Cincin ini kemudian diperdagangkan dengan harga lumayan bikin mencret DISINI
Hauptmann Albert Ernst (15 November 1912 - 21 Februari 1986) adalah seorang jagoan Panzerjäger Nashorn yang dijuluki sebagai "Harimau Vitebsk" setelah apa yang dilakukannya dalam Pertempuran Vitebsk melawan tank-tank Soviet: pada tanggal 19 Desember 1943 dia dan awaknya berhasil menghancurkan delapan tank T-34. Pada akhir bulan yang sama kembali dia menggila dengan menghancurkan 14 tank T-34 lainnya dengan hanya menggunakan 21 peluru meriam! Tidak hanya itu, dalam sebuah duel, gunnernya yang bernama Kramer mampu menghancurkan sebuah tank JS-2 Rusia dari jarak 4,8 kilometer! Setelah terkonfirmasi meng-K.O. 25 tank serta puluhan senjata anti-tank lainnya, Albert Ernst dianugerahi medali Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes pada tanggal 22 Januari 1944 sebagai Leutnant dan Zugführer di 1.Kompanie / schwere Panzerjäger-Abteilung 519, dengan medalinya dikalungkan di lehernya pada tanggal 7 Februari 1944. Dia kemudian dipindahkan ke schwere Panzerjäger-Abteilung 654. Di akhir perang Ernst menjabat sebagai Komandan schwere Panzerjäger-Abteilung 512. Dia dan unit Jagdtiger-nya kemudian menyerahkan diri ke tangan pasukan Amerika Serikat di Iserlohn (Kantong Pengepungan Ruhr) pada tanggal 16 April 1945. Tercatat ada tiga Jagdtiger, satu Bergepanther G, lima Sd.Kfz.251, satu Sd.Kfz.250 dan satu kendaraan pengintai M3A1 rampasan yang dipindahtangankan ke pihak Amerika pada saat itu. Uniknya, seusai perang sang "Harimau Vitebsk" memutuskan untuk berdomisili di kota tempat dia menyerahkan diri, sampai dengan meninggalnya di tahun 1986. Medali dan penghargaan lain yang telah diraihnya: Dienstauszeichnung der Wehrmacht IV.Klasse 4 Jahre; Eisernes Kreuz II.Klasse und I.Klasse; Panzerkampfabzeichen; Allgemeines-Sturmabzeichen; Medaille "Winterschlacht im Osten 1941/42" (Ostmedaille); Verwundetenabzeichen in Schwarz; serta Ehrenblattspange des Heeres und Waffen-SS (7 Januari 1945)
Major im Generalstab Gottfried Geißler (17 Oktober 1914 - 21 Juli 2006) dianugerahi Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes pada tanggal 21 Agustus 1941 sebagai Oberleutnant dan Chef 3.Artillerie / Sturmgeschütz-Abteilung 185 / Kampfgruppe "Lasch" / 1.Infanterie-Division / 1.Armeekorps / 18.Armee / Heeresgruppe Nord. Pada tanggal 28 Juni 1941 sebelumnya, elemen-elemen 1. Infanterie-Division dan unit pembantunya - termasuk Stug.Abt.185 - bergerak maju di wilayah utara Front Timur dengan tujuan Riga, ibukota Latvia. Setelah mencapai pinggiran jembatan Daugava di pinngiran kota pada pukul 10:30 menjelang siang - yang dalam kondisi rusak berat karena dihancurkan oleh pasukan musuh - Oberleutnant Geißler dan StuG-StuG di bawah pimpinannya memimpin upaya pencarian bakal lokasi penyeberangan yang ideal, dan menemukan sebuah jembatan ponton yang masih berfungsi. Atas inisiatifnya sendiri, dia bergerak ke wilayah pinggir sungai sebelah timur bersama dengan tiga buah StuG lainnya serta satu regu Pioniere yang dilengkapi dengan senjata penyembur api. Persis setelah rombongan ini tiba di seberang, jembatan ponton tersebut - dan jembatan kereta api di dekatnya - meledak oleh bom detonasi. Sadar bahwa dia kini sendirian, dengan sigap Oberleutnant Geißler dan anakbuahnya membentengi diri seadanya, dan kemudian menghadapi serangan demi serangan musuh yang berlangsung sepanjang hari. Satu demi satu prajurit zeni yang bersamanya terbunuh, begitu pula dengan tiga buah StuG yang meledak secara berurutan oleh tembakan senjata anti-tank. Pada akhirnya, hanya kendaraan keempat milik Geißler yang masih berfungsi. Setelah terluka untuk kedua kalinya, dia dan awak StuG-nya keluar dari tunggangan mereka ketika hari menjelang gelap. Mereka berusaha mencapai sungai dan menyeberang ke arah barat dengan melalui jembatan kereta api yang rusak berat. Dihadang oleh awak senapan mesin Rusia, tiga orang Pioniere yang bersamanya terbunuh, sementara Geißler sendiri terluka untuk yang ketiga kalinya! Meskipun begitu, hanya dia - dan tiga orang sisa anakbuahnya - yang berhasil selamat kembali ke wilayah yang diduduki oleh pasukan Jerman. Aksinya di hari itu membuat musuh terkonsentrasi menghadapinya sementara mengabaikan pertahanan di wilayah lainnya. Pasukan Jerman pun akhirnya berhasil menduduki kota Riga tak lama kemudian, dan Oberleutnant Gottfried Geißler mendapatkan Ritterkreuz atas jasa-jasanya. BTW, orang ini sering tertukar dengan Karl-Heinrich Banze karena mempunyai wajah mirip, foto mirip, dan juga sama-sama berasal dari unit Sturm-Artillerie!
Hauptmann Erich Geppert (31 Desember 1912 - 8 Februari 1966)
Oberleutnant der Reserve Horst Haase (29 Januari 1910 -7 Maret 1991) adalah mantan konstruktor kereta api yang bergabung dengan Wehrmacht pada tanggal 18 Juli 1939, dengan unit pertamanya adalah Panzerabwehr-Abteilung 3, sebuah unit pelatihan. Pada bulan Januari 1940 dia dipindahkan ke Panzerjäger-Abteilung 257, sebelum pindah lagi ke Panzerjäger-Abteilung 123 bulan Oktober tahun yang sama. Haase dan unitnya terperangkap dalam Kantong Kholm di awal tahun 1942 setelah pasukan Soviet melakukan serangan balik besar-besaran di semua front. Dia bertempur dengan gagah berani selama berminggu-minggu, dan seringkali harus berjibaku dalam jarak dekat melawan pasukan musuh yang menyerbu. Setelah akhirnya berhasil bebas dari kepungan, Haase melanjutkan pendidikan calon perwira Wehrmacht, dan lulus dengan pangkat Leutnant der Reserve pada tanggal 1 Desember 1942. Unitnya kemudian hancur lebur di Front Timur, sehingga dia direlokasikan ke unit baru, Panzerjäger-Abteilung 162, yang ikut berpartisipasi dalam Pertempuran Ardennes melawan tentara Amerika Serikat di bulan Desember 1944. Haase menunjukkan puncak prestasinya dalam palagan ini, saat dia menyerang posisi pertahanan musuh di pinggiran sungai Our - antara Wallmerath dan Steinerbruck - dengan memanfaatkan dataran tinggi di sekelilingnya. Dia tak mengendurkan serangannya meskipun mendapat tembakan gencar dari musuh yang diperkuat oleh beberapa tank. Akhirnya pasukan Amerika ditarik mundur dan pihak Jerman menguasai jembatan strategis tersebut. Atas prestasinya tersebut, Haase dianugerahi Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes pada tanggal 1 Februari 1945 sebagai Oberleutnant der Reserve dan Führer Panzerjäger-Kompanie 1162 / 62.Volksgrenadier-Division / LXVI.Armeekorps / 5.Panzerarmee / Heeresgruppe B. Medali dan penghargaan lain yang diterimanya: Wehrmacht-Führerschein III.Klasse (23 Agustus 1939) und II.Klasse (3 Oktober 1940); Eisernes Kreuz II.Klasse (21 Oktober 1941) und I.Klasse (20 April 1942); Infanterie-Sturmabzeichen in Silber (5 Juli 1942); Medaille Winterschlacht im Osten 1941/42 (16 Juli 1942); Cholmschild (31 Oktober 1942); Kraftfahr-Bewährungsabzeichen in Bronze (8 Februari 1943); Allgemeines-Sturmabzeichen (10 Maret 1943); Nahkampfspange in Bronze (28 Juni 1944); serta Verwundetenabzeichen in Schwarz (30 Januari 1945)
Generalmajor Ottomar Hansen (1 September 1904 - 9 Maret 1993)
Generalmajor Günter Hoffmann-Schoenborn (1 Mei 1905 - 4 April 1970)
Oberfeldwebel Christoph Krämer (21 Agustus 1913 - 6 Oktober 1990)
Oberfeldwebel Christoph Krämer (21 Agustus 1913 - 6 Oktober 1990)
Major im Generalstab Joachim Kuhn (2 Agustus 1913 - 6 Maret 1994) bergabung dengan Infanterie-Regiment 14 pada bulan Oktober 1932. Dia ikut serta dalam penyerbuan pasukan Jerman ke Polandia (1939), Prancis (1940), dan Uni Soviet (1941). Kuhn dipromosikan menjadi Hauptmann pada bulan Agustus 1940, Major di bulan Januari 1943, dan Major i.G. tanggal 20 April 1943. Dia menghabiskan sebagian masa tugas militernya sebagai perwira staff, termasuk sebagai bawahan Oberstleutnant Claus Graf von Stauffenberg di Generalstab des Heeres. Perkenalannya dengan sang perwira penentang Hitler membuat Kuhn ikut "terseret" ke dalam gerakannya, apalagi setelah dia bertunangan dengan salah seorang sepupu Stauffenberg. Pada tanggal 20 Juli 1944, Kuhn mendapatkan tugas untuk menyediakan salah satu bahan peledak yang nantinya digunakan untuk membom Führerbunker oleh Stauffenberg. Saat usaha percobaan untuk membunuh Hitler tersebut gagal, Kuhn pun ikut disasar. Pada waktu itu dia telah menjadi Kepala Operasi 28. Jäger-Division di Front Timur. Komandan Divisi Generalleutnant Gustav Heistermann von Ziehlberg mendapat perintah dari Berlin untuk segera mengirim Kuhn ke Jerman untuk diadili. Sang Divisionskommandeur kemudian memberitahu Kuhn tentang perintah tersebut. Karena mengetahui bahwa perwiranya cepat atau lambat akan dieksekusi, Heistermann von Ziehlberg memberi Kuhn kesempatan untuk pergi seorang diri ke hutan dan menembak dirinya sendiri sebagai sebuah penebusan atas apa yang telah dilakukannya. Tak dinyana, Kuhn malah memanfaatkan kesempatan tersebut untuk kabur dan kemudian membelot ke pihak Rusia! Heistermann von Ziehlberg lah yang kemudian kena getahnya, karena dia dituduh telah mengabaikan perintah dan membantu pelarian Kuhn, sehingga kemudian ganti diadili lalu dieksekusi! Kuhn sendiri selamat sampai dengan akhir perang, dan kemudian tinggal di kampung halamannya, Berlin, yang pada saat itu telah menjadi bagian dari Jerman Timur, negara satelitnya Uni Soviet. Medali dan penghargaan yang telah diperolehnya: Eisernes Kreuz II.Klasse und I.Klasse (4 Juli 1940); Kriegsverdienstkreuz II.Klasse und I.Klasse; Verwundetenabzeichen in Schwarz; serta Allgemeines-Sturmabzeichen
Major Armin Leistner dianugerahi Ehrenblattspange des Heeres und Waffen-SS tanggal 25 Oktober 1943 dan Deutsches Kreuz in Gold tanggal 2 Juli 1944, kedua-duanya saat bertugas sebagai Kommandeur schwere Heeres-Panzerjäger-Abteilung 661. Di tahun 1942/1943 dia bertugas di Stab Panzerjäger-Abteilung 17 dilanjutkan dengan Stab schwere Heeres-Panzerjäger-Abteilung A. Leistner dipromosikan sebagai Major tanggal 1 Mei 1943. Dalam "Rangliste des Deutschen Heeres 1944/45" dia tercatat bertugas di Panzergrenadier-Regiment 12 / 4.Panzer-Division
Leutnant Johannes "Johann" Lutz (11 Maret 1920 - 26 Agustus 2005)
Oberfeldwebel
Walter Rappholz mengenakan seragam Sturm-Artillerie (StuG wrap) serta
feldmütze M43. Dia juga memajang beberapa medali yang telah diraihnya,
dari kiri ke kanan: Deutsches Kreuz in Gold (5 Mei 1943), Ritterkreuz (3
November 1944), pita Eisernes Kreuz II. Klasse (30 Mei 1940), dan
Eisernes Kreuz I. Klasse
Oberwachtmeister Josef Rohrbacher (24 Mei 1920 - 25 Februari 1982)Oberst der Reserve Walter Schlags-Koch adalah perwira Grenadier veteran dari banyak pertempuran. Medali-medali yang telah diraihnya: 1914 Eisernes Kreuzes II dan I klasse, 1939 spange zum 1914 Eisernes Kreuzes II (5 Oktober 1940) dan I Klasse (3 Maret 1942), Infanterie-Sturmabzeichen, Deutsches Kreuz in Gold #426/16 (20 Agustus 1943), Ehrenblattspange des Heeres und Waffen-SS #2479 (15 November 1943), Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes #3574 (5 September 1944) mit Eichenlaub #876 (9 Mei 1945), Nahkampfspange in Gold (14 April 1945). Veit Scherzer menolak pencantuman Eichenlaub-nya karena dilakukan setelah Jerman menyerah
Generalleutnant Dipl.Ing. Erich Schneider (12 Agustus 1894 – 3 Agustus 1980)
Werkmeister Karl Schwarz dianugerahi Deutsches Kreuz in Silber pada tanggal 24 Desember 1943 sebagai Werkmeister dan Kriegswerkmeister Sturmgeschütz-Abteilung "Großdeutschland" / Panzergrenadier-Division "Großdeutschland". Medali tersebut diberikan sebagai penghargaan atas jasa-jasanya yang luar biasa dalam memimpin satuan perawatan dan perbaikan mesin-mesin perang Sturmgeschütz-Abteilung GD dalam begitu banyak pertempuran krusial di Front Timur. Foto ini sendiri diambil pada tanggal 23 Februari 1944
Unteroffizier
Hans Sdun. Sdun dilahirkan tanggal 12 Juli 1920. Dia bertugas sebagai
gunner di 3rd Batterie/Sturmgeschütz-Abteilung 177 (Batalyon Senjata
Serang). Dia dianugerahi medali Eisernes Kreuz I dan II klasse,
Allgemeines Sturmabzeichen, Verwundetenabzeichen in Schwarz dan satu
buah Panzervernichtungsabzeichen (setelah menghancurkan sebuah tank KV-1
Soviet menggunakan ranjau berbentuk magnetik). Sebagai seorang gunner
di StuG pimpinan peraih Ritterkreuz Leutnant Georg Bose, Sdun meng-K.O.
13 tank Soviet sebelum memiliki StuG-nya sendiri. Unteroffizier
(Sersan) Hans Sdun terbunuh dalam pertempuran tanggal 24 Juli 1944 di
sektor tengah Front Timur
Hauptmann Bodo Spranz (1 Januari 1920 – 1 September 2007) adalah Chef I.Abteilung / Sturmgeschütz-Abteilung 237 / 330.Infanterie-Division yang dianugerahi medali-medali sebagai berikut: Eisernes Kreuz II.Klasse (23 Juni 1940) dan I.Klasse (2 Juli 1941); Allgemeines-Sturmabzeichen "25"; Verwundetenabzeichen in Schwarz (4 September 1941), in Silber (2 September 1942) dan in Gold (8 Desember 1942); Deutsches Kreuz in Gold #114/26 (6 Mei 1942); Medaille Winterschlacht im Osten 1941/42 (27 Juli 1942); empat buah Panzervernichtungsabzeichen in Silber (semuanya 27 Agustus 1942); Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes #2182 mit Eichenlaub #308. Dia dipromosikan menjadi Hauptmann, juga menerima Ritterkreuz dan Eichenlaub di tanggal yang sama, 3 Oktober 1943, dan menjadi satu-satunya orang yang mendapat keistimewaan seperti itu!
Oberstleutnant Otto Stampfer (13 Januari 1913 - 5 Februari 1945) dianugerahi Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes pada tanggal 23 Juli 1942 sebagai Hauptmann dan Führer III.Bataillon / Gebirgsjäger-Regiment 136 / 2.Gebirgs-Division. Aksi yang membuatnya diganjar oleh medali prestisius tersebut kemudian disebutkan dalam pengumuman harian Divisionskommandeur Generalmajor Georg Ritter von Hengl tertanggal 26 Juli 1942: "Führer dan Panglima Tertinggi Wehrmacht telah menganugerahkan Ritterkreuz untuk Hauptmann Stampfer. Adalah sebuah kebanggaan tersendiri bagi saya untuk memberi selamat secara pribadi - atas nama seluruh anggota 2. Gebirgs-Division - kepada perwira luar biasa satu ini, yang telah teruji dalam begitu banyak pertempuran. Di musim panas tahun lalu, Hauptmann Stampfer telah memimpin 12. Kompanie dengan penuh keberanian sekaligus penuh perhitungan. Meskipun kompinya menderita korban besar dalam pertempuran di kamp Bolischaja Liza beberapa hari sebelumnya, tapi dia masih mampu untuk memimpin anakbuahnya dalam menyerbu Bukit 200 yang strategis dalam sebuah serangan yang berani. Setelah Hauptmann Stampfer mengambil alih komando III./Gebirgsjäger-Regiment 136 di bulan April 1942, dia diperbantukan di Kampfgruppe Penanen dengan tujuan untuk membantu menguasai kamp Soviet di wilayah Luttojoki. Dengan semangat ofensif yang patut dijadikan contoh, batalyon pimpinannya berhasil menduduki kamp yang dipertahankan dengan kuatnya tersebut, di bawah kepemimpinan langsung sang komandan. Dalam prosesnya, mereka mampu merebut 41 buah bunker / posisi pertahanan, sekaligus memusnahkan satu kompi pasukan elit Soviet sampai manusia yang terakhir. Setelah istirahat singkat, batalyon tersebut kemudian digunakan kembali di akhir bulan April. Sebagai bagian dari Kampfgruppe Hofmeister, mereka memegang peranan penting dalam menghancurkan Brigade Ski-Rusa ke-4 dan 6 Rusia. Pemberian medali perang tertinggi Jerman tersebut adalah sebagai sebuah penghargaan yang layak atas prestasi luar biasa yang telah ditorehkan oleh Hauptmann Stampfer, meskipun hal tersebut juga berlaku untuk seluruh anggota III./Gebirgsjäger-Regiment 136 yang telah sama-sama membuktikan ketangguhannya. Divisi ini merasa sangat bangga terhadap Ritterkreuzträger-nya yang termuda, yang menjadi anggota ke-5 dari 2. Gebirgs-Division yang mendapatkan medali setinggi itu". Medali dan penghargaan lain yang diterima oleh Otto Stampfer: DRL Sportabzeichen; Eisernes Kreuz II.Klasse und I.Klasse; serta Infanterie-Sturmabzeichen
Generalleutnant Rudolf Freiherr von Waldenfels (4 Desember 1895 – 14 Agustus 1969)
Oberleutnant
Ulrich Siegeler (13 Februari 1923 - 28 Februari 1994) dianugerahi
Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes pada tanggal 20 Maret 1945 sebagai
Oberleutnant dan Führer
7.Kompanie / II.bataillon / Panzergrenadier-regiment 59 /
20.Panzer-Division / XVII.Armeekorps / 17.Armee / Heeresgruppe Mitte,
atas prestasinya dalam mempertahankan sebuah perempatan strategis di
Preiswitz selama satu minggu yang memungkinkan banyak pasukan dan warga
sipil Jerman mampu meloloskan diri dari kepungan pasukan Rusia. Pihak
musuh berkali-kali menyerang unit Siegeler yang mempertahankan
perempatan ini, tapi selalu gagal. Siegeler akhirnya mundur dari sana,
itu pun setelah ada perintah dari atasan dan pasukan utama Jerman
ditarik dari kota Preiswitz. Pasukan Soviet yang tak lama kemudian
datang akhirnya melakukan balas dendam brutal terhadap populasi warga
kota yang masih tetap tinggal. Medali dan penghargaan lain yang
diterimanya: Reichsportabzeichen (11 Juni 1941); SA-Wehrabzeichen (15
Oktober 1941); Panzerkampfabzeichen in Bronze (20 Juli 1942);
Verwundetenabzeichen in Schwarz (18 Oktober 1942); Eisernes Kreuz
II.Klasse (23 Juli 1943); Verwundetenabzeichen in Silber (1 Juni 1944);
Eisernes Kreuz I.Klasse (12 September 1944); serta Verwundetenabzeichen
in Gold (26 Februari 1945). Biografi singkatnya bisa dilihat DISINI
Hauptmann Bodo Spranz (1 Januari 1920 – 1 September 2007) adalah Chef I.Abteilung / Sturmgeschütz-Abteilung 237 / 330.Infanterie-Division yang dianugerahi medali-medali sebagai berikut: Eisernes Kreuz II.Klasse (23 Juni 1940) dan I.Klasse (2 Juli 1941); Allgemeines-Sturmabzeichen "25"; Verwundetenabzeichen in Schwarz (4 September 1941), in Silber (2 September 1942) dan in Gold (8 Desember 1942); Deutsches Kreuz in Gold #114/26 (6 Mei 1942); Medaille Winterschlacht im Osten 1941/42 (27 Juli 1942); empat buah Panzervernichtungsabzeichen in Silber (semuanya 27 Agustus 1942); Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes #2182 mit Eichenlaub #308. Dia dipromosikan menjadi Hauptmann, juga menerima Ritterkreuz dan Eichenlaub di tanggal yang sama, 3 Oktober 1943, dan menjadi satu-satunya orang yang mendapat keistimewaan seperti itu!
Oberstleutnant Otto Stampfer (13 Januari 1913 - 5 Februari 1945) dianugerahi Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes pada tanggal 23 Juli 1942 sebagai Hauptmann dan Führer III.Bataillon / Gebirgsjäger-Regiment 136 / 2.Gebirgs-Division. Aksi yang membuatnya diganjar oleh medali prestisius tersebut kemudian disebutkan dalam pengumuman harian Divisionskommandeur Generalmajor Georg Ritter von Hengl tertanggal 26 Juli 1942: "Führer dan Panglima Tertinggi Wehrmacht telah menganugerahkan Ritterkreuz untuk Hauptmann Stampfer. Adalah sebuah kebanggaan tersendiri bagi saya untuk memberi selamat secara pribadi - atas nama seluruh anggota 2. Gebirgs-Division - kepada perwira luar biasa satu ini, yang telah teruji dalam begitu banyak pertempuran. Di musim panas tahun lalu, Hauptmann Stampfer telah memimpin 12. Kompanie dengan penuh keberanian sekaligus penuh perhitungan. Meskipun kompinya menderita korban besar dalam pertempuran di kamp Bolischaja Liza beberapa hari sebelumnya, tapi dia masih mampu untuk memimpin anakbuahnya dalam menyerbu Bukit 200 yang strategis dalam sebuah serangan yang berani. Setelah Hauptmann Stampfer mengambil alih komando III./Gebirgsjäger-Regiment 136 di bulan April 1942, dia diperbantukan di Kampfgruppe Penanen dengan tujuan untuk membantu menguasai kamp Soviet di wilayah Luttojoki. Dengan semangat ofensif yang patut dijadikan contoh, batalyon pimpinannya berhasil menduduki kamp yang dipertahankan dengan kuatnya tersebut, di bawah kepemimpinan langsung sang komandan. Dalam prosesnya, mereka mampu merebut 41 buah bunker / posisi pertahanan, sekaligus memusnahkan satu kompi pasukan elit Soviet sampai manusia yang terakhir. Setelah istirahat singkat, batalyon tersebut kemudian digunakan kembali di akhir bulan April. Sebagai bagian dari Kampfgruppe Hofmeister, mereka memegang peranan penting dalam menghancurkan Brigade Ski-Rusa ke-4 dan 6 Rusia. Pemberian medali perang tertinggi Jerman tersebut adalah sebagai sebuah penghargaan yang layak atas prestasi luar biasa yang telah ditorehkan oleh Hauptmann Stampfer, meskipun hal tersebut juga berlaku untuk seluruh anggota III./Gebirgsjäger-Regiment 136 yang telah sama-sama membuktikan ketangguhannya. Divisi ini merasa sangat bangga terhadap Ritterkreuzträger-nya yang termuda, yang menjadi anggota ke-5 dari 2. Gebirgs-Division yang mendapatkan medali setinggi itu". Medali dan penghargaan lain yang diterima oleh Otto Stampfer: DRL Sportabzeichen; Eisernes Kreuz II.Klasse und I.Klasse; serta Infanterie-Sturmabzeichen
Generalleutnant Rudolf Freiherr von Waldenfels (4 Desember 1895 – 14 Agustus 1969)
--------------------------------------------------------------
WAFFEN-SS
Waffen-Obersturmführer
der SS Alfrēds Jānis Bērziņš (1920 - 3 Agustus 2011) difoto di musim
gugur tahun 1944, yang dimuat dalam buku "Latviešu karavīrs otrajā
pasaules karā" (Prajurit Latvia Dalam Perang Dunia II) halaman 321 karya
Liene Mikelsone. Sukarelawan dari Latvia ini dianugerahi Ehrenblattspange des Heeres und
Waffen-SS tanggal 5 Maret 1945 sebagai Chef 2.Kompanie /
Waffen-Grenadier-Regiment der SS 42 “Voldemārs Veiss” / 19.
Waffen-Grenadier-Division der SS (lettische Nr. 2). Medali-medali lain
yang diterimanya: Eisernes Kreuz II.Klasse (Oktober 1943) dan I.Klasse
(Januari 1944); Infanterie-Sturmabzeichen; dan Verwundetenabzeichen in
Gold. Yang terakhir diterimanya atas enam luka yang dideritanya di medan
pertempuran, yang salah satunya mengharuskan kakinya (sampai batas
lutut) untuk diamputasi!
SS-Hauptscharführer Willi Eßlinger (2 Juni 1916 - 25 Agustus 1944) dianugerahi Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes tanggal 19 Juni 1943 sebagai Zugführer 3.Batterie/SS-Panzerjäger-Abteilung 5/5.SS-Panzergrenadier-Division "Wiking"/XXIV.Armeekorps/1.Panzerarmee/Heeresgruppe Süd. Dia gugur dalam pertempuran di Radzymin, Polandia
SS-Hauptsturmführer Wolfgang Gast (14 Februari 1919 - 8 Mei 1988)
SS-Sturmbannführer Ernst-August Krag (20 Februari 1915 - 24 Mei 1994)
SS-Sturmbannführer Hubert-Erwin Meierdrees (11 Desember 1916 - 4 Januari 1945)
SS-Sturmbannführer Adolf Pittschellis (28 Oktober 1914 - 26 Januari 1945)
SS-Sturmbannführer Wilfried Richter
Waffen-Untersturmführer der SS Hando "Tou" Ruus (16 Mei 1917 - 31 Maret 1945) bersama dengan pasangannya Salme Kurg dalam sebuah upacara pernikahan sederhana yang diselenggarakan tanggal 1 April 1944. Dilahirkan dengan nama Harald-Ferdinand Ruhs, dia adalah mantan anggota militer Estonia yang lebih memilih untuk kabur ke hutan daripada menjadi Tentara Merah tak lama setelah negaranya dicaplok oleh Uni Soviet. Invasi Jerman ke negara penjajahnya dijadikan kesempatan buat Ruus untuk bergabung dengan SS-Freiwilligen Panzergrenadier Bataillon Narva. Dia bertempur dalam gagah berani dalam setiap medan laga yang dijalani oleh unitnya, termasuk ketika menjadi komandan Batalyon "Narva" setelah semua perwira di atasnya tewas atau luka-luka! Bulan September 1944 dia tertangkap oleh musuhnya setelah batalyonnya terkepung. Nantinya dia dikirim ke Leningrad dan diberitakan dieksekusi disana pada tanggal 31 Maret 1945. Dengan pangkat terakhir Waffen-Hauptsturmführer der SS (Agustus 1944), Ruus tercatat sebagai satu-satunya sukarelawan Wehrmacht asal Estonia yang dianugerahi Deutsches Kreuz in Gold (30 Desember 1944)!
SS-Hauptsturmführer Viktor Schubert menerima Deutsches Kreuz in Gold tanggal 2 Februari 1942 sebagai SS-Obersturmführer dan Chef 1.Kompanie/SS-Panzerjäger-Abteilung/SS-Panzergrenadier-Division "Das Reich". Foto koleksi Mark C. Yerger di atas memperlihatkan Schubert di atas turet tank komando Panzerkampfwagen III yang dinamakannya "Satan", dan terlihat jelas dua buah "Sonderabzeichen für das Niederkämpfen von Panzerkampfwagen" alias Panzervernichtungsabzeichen di lengannya. Schubert tewas terbunuh secara instan tanggal 25 Februari 1943 setelah tertembus peluru saat baru keluar dari turet panzer kesayangannya!
Foto yang memperlihatkan Michael Wittmann (yang saat itu berusia 27 tahun) mengenakan seragam abu-abu Sturmartillerie SS dengan pangkat SS-Unterscharführer. Foto diambil di Yunani akhir musim semi tahun 1941. Wittmann mengawali karir perangnya di Panzerspäh-Zug LSSAH (Leibstandarte SS Adolf Hitler) dalam penyerbuan ke Polandia, tapi kemudian dipindahkan ke unit 1. Sturmgeschütz-Batterie / Abteilung Schönberger yang dipersenjatai StuG III. Dalam penyerbuan Jerman ke Balkan (Unternehmen Marita), Wittmann untuk pertama kalinya bertempur sebagai komandan StuG. Dia ikut berperan dalam gerak maju ke Danau Kastoria yang berujung pada ditangkapnya 12.000 orang prajurit Yunani dari Divisi ke-13
SS-Oberscharführer Harry Wontorra (21 November 1920 - 14 Mei 2007) adalah mantan anggota 15.Kompanie (Krad) LSSAH dan 1.Kompanie / SS-Aufklärungs-Abteilung 1 LSSAH, veteran Ostfront yang pada musim panas tahun 1943 diberi tugas untuk melatih para rekrutan baru 12. SS-Panzer-Division "Hitlerjugend" yang baru dibentuk. Gaya melatihnya yang tegas tapi fair dan kebapakan membuat Wontorra menjadi "favorit" para anggota belia divisi tersebut (sebagian besarnya lahir pada tahun 1926). Dalam Pertempuran Normandia (1944) dia menjadi Führer Krad-Erkundungs-Zug dari Stab SS-Panzer-Regiment 12. Medali dan penghargaan yang telah diraihnya: Eisernes Kreuz II.Klasse (13 Juni 1940) und I.Klasse; Infanterie-Sturmabzeichen in Silber; Verwundetenabzeichen in Schwarz; serta Goldenes Hitlerjugend Ehrenabzeichen (Golden Hitler Youth Badge of Honour)
Sumber :
Buku "Baby Division" karya Michael Peterson
Buku "Die Ritterkreuzträger des Kreises Siegen-Wittgenstein 1939-1945" karya Uwe Schweisfurth
Majalah "Militärgeschichte" terbitan bulan November 2005
DVD "Die Ritterkreuzträger 1939 bis 1945 im Bild" dari Deutsches WehrkundearchivMajalah "Militärgeschichte" terbitan bulan November 2005
Foto koleksi Bundesarchiv Jerman
Foto koleksi ECPAD Archives Prancis
Foto koleksi pribadi Akira Takiguchi
Foto koleksi pribadi Angel Farré
Foto koleksi pribadi Jim Haley
Foto koleksi pribadi Mark C. Yerger
Foto koleksi pribadi Todd Gylsen
www.commons.wikimedia.org
www.craiggottlieb.com
www.military-antiques-stockholm.com
www.panzerace.net
www.panzer-archiv.de
www.ritterkreuztraeger-1939-45.de
www.rommel-lebt.com
www.wehrmacht-awards.com
www.ww2awards.com
No comments:
Post a Comment