HEER (OFFIZIERMANTEL)
Generalleutnant Dr.rer.pol. Fritz Benicke (11 Agustus 1894 - 14 Maret 1975)
Generalfeldmarschall Fedor von Bock (3 Desember 1880 - 4 Mei 1945)
Reichsstatthalter und Charakter als Generaloberst Franz Ritter von Epp (16 Oktober 1868 - 31 Januari 1947)
General der Nachrichtentruppe Erich Fellgiebel (4 Oktober 1886 - 4 September 1944) memulai karir militernya pada bulan September 1905 sebagai seorang kadet di sebuah batalyon sandi Kaiserliche Armee (Angkatan Darat Kekaisaran Jerman). Setelah Perang Dunia Pertama usai, dia dipindahkan ke Berlin sebagai perwira staff umum. Pada tahun 1938 dia menjadi Kepala Korps Sandi Angkatan Darat Jerman sekaligus Kepala Komunikasi di Komando Tinggi Angkatan Bersenjata. Mantan atasannya Generaloberst Ludwig Beck - dan juga penggantinya Generaloberst Franz Halder - adalah orang pertama yang memperkenalkan Fellgiebel kepada jaringan rahasia penentang Hitler dalam tubuh Wehrmacht. Sang pakar komunikasi militer kemudian menjadi salah satu figur kunci dalam persiapan untuk Unternehmen Walküre (Operation Valkyrie), sebuah rencana penggulingan Hitler. Sang Führer sendiri sebenarnya dari pertama tidak terlalu mempercayai Fellgiebel, tapi dia membutuhkan pengalaman sang jenderal karena dialah yang paling pertama mengerti mengenai peran penting mesin enkripsi Enigma. Sebagai Kepala Pelayanan Sandi dan Komunikasi, Fellgiebel mengetahui pula semua rahasia militer Jerman, termasuk pengerjaan roket V-1 dan V-2 yang dikerjakan oleh Werner von Braun dkk di Peenemünde. Ketika terjadi upaya pembunuhan terhadap Hitler pada tanggal 20 Juli 1944 di Wolfsschanze (Führerhauptquartier di Prusia Timur), Fellgiebel juga berada disana. Dia berusaha memutus semua komunikasi yang menuju pusat kekuasaan, sesuai dengan rencana yang telah dipersiapkan sebelumnya. Tapi ketika telah jelas bahwa sang Führer berhasil selamat dari upaya pembunuhan terhadap dirinya, Fellgiebel dipaksa untuk menganulir semua perintah terdahulu dan memulihkan kembali komunikasi. Aksi Fellgiebel paling terkenal dalam peristiwa ini adalah saat dia menelepon rekan sesama konspirator lainnya yang sedang berada di Berlin, Generalleutnant Fritz Thiele, untuk memberitahu berita mengejutkan kepadanya bahwa target mereka masih hidup: "Etwas Furchtbares ist passiert! Der Führer lebt!" (Sesuatu yang buruk telah terjadi! Führer masih hidup!). Seperti sudah bisa diduga, tak lama kemudian Fellgiebel ditangkap saat dia masih berada di Wolfsschanze. Sang jenderal disiksa habis-habisan selama tiga minggu, tapi tak mengungkapkan satu nama pun dari konspirator lainnya. Dia didakwa dalam Volksgerichtshof (Pengadilan Rakyat) pimpinan Hakim Roland Freisler yang terkenal bengis. Pada tanggal 10 Agustus 1944, Erich Fellgiebel dinyatakan bersalah dan dijatuhi hukuman mati. Dia dieksekusi hampir satu bulan kemudian di Penjara Plötzensee di Berlin
Generaloberst Josef Harpe (21 September 1887 – 14 Maret 1968)
General der Panzertruppe Traugott Herr (16 September 1890 – 13 April 1976)
Generalleutnant Erich Hofmann (30 September 1889 - 8 September 1961) adalah salah satu dari begitu banyak jenderal Austria yang bergabung dengan Wehrmacht setelah "Anschluss" (Penyatuan) tahun 1938. Veteran Perang Dunia Pertama ini memasuki kancah Perang Dunia II sebagai Kepala Operasi XVIII. Armeekorps, sebelum menjadi Bataillonskommandeur (Infanterie-Regiment 270) dan Regimentskommandeur (Infanterie-Regiment 352). Setelah itu berturut-turut divisi yang dipimpinnya: 207. Sicherungs-Division (31 Desember 1942 - November 1943), 93. Infanterie-Division (20 Juni 1944 - 20 Juli 1944), 560. Infanterie-Division (27 Juli 1944 - 9 Oktober 1944), dan 560. Volksgrenadier-Division (9 Oktober 1944 - 10 November 1944). Setelahnya Hofmann berstatus Führerreserve (perwira aktif tanpa jabatan) sampai dengan akhir perang. Uniknya, dia baru ditangkap oleh Sekutu pada tanggal 1 Agustus 1945, beberapa bulan setelah perang berakhir di Eropa! Medali dan penghargaan yang telah diraihnya: Kaiserlich und königlich Österreichische Militärverdienstkreuz III.Klasse mit Kriegsdekoration und Schwertern; Kaiserlich und königlich Österreichische Karl-Truppenkreuz; Kaiserlich und königlich Österreichische Verwundetenmedaille mit 1 Mittelstreifen; Österreichische Kriegserinnerungsmedaille mit Schwertern; Ungarische Kriegserinnerungsmedaille für Frontkämpfer; Militärdienstzeichen für Offiziere II.Klasse; Militärverdienstkreuz III.Klasse des Bundesstaates Österreich (20 November 1937); Ehrenkreuz für Frontkämpfer 1914-1918; 1939 Eisernes Kreuz II.Klasse und I.Klasse; serta Deutsches Kreuz in Gold (9 Juni 1943)
Generalfeldmarschall Georg von Küchler (30 Mei 1881 - 25 Mei 1968) mulai bergabung dengan Kaiserliche Armee (Angkatan Darat Kekaisaran Jerman) dari tahun 1900, tak lama setelah menyelesaikan pendidikannya di Ludwig-Georg-Gymnasium Darmstadt. Dari tahun 1910 s/d 1913, dia mengikuti pendidikan di Kriegsakademie yang prestisius. Sampai dengan berakhirnya Perang Dunia Pertama, dia bolak-balik ditugaskan sebagai perwira staff atau artileri. Setelah sempat ambil bagian dalam ekspedisi militer Jerman ke Kurland (1918-1919), Küchler melanjutkan karir militernya di Reichswehr, dan berpindah-pindah posisi dari perwira staff, perwira artileri atau instruktur di sekolah militer. Saat Hitler naik ke tampuk kekuasaan pada tahun 1933, dia telah menjadi Artillerieführer I di Königsberg dengan pangkat Oberst. Pada tahun 1934 pangkatnya naik menjadi Generalmajor, dilanjutkan dengan Generalleutnant (1935) dan General der Artillerie (1937). Pada tahun 1938, Küchler mendukung Adolf Hitler dalam usaha penggulingan Werner von Blomberg dan Werner Freiherr von Fritsch dari tampuk pimpinan militer Jerman. Sikapnya ini bertentangan dengan sikap sebagian besar perwira tinggi Angkatan darat pada saat itu! Pada saat Perang Dunia II pecah, dia dipercaya sebagai Panglima 3. Armee dalam penyerbuan Jerman ke Polandia. Prestasinya begitu mentereng sehingga dia menjadi satu dari segelintir perwira Wehrmacht yang dianugerahi medali militer paling begengsi pada saat itu, Ritterkreuz (30 September 1939). Tak lama setelah Jerman menguasai Polandia, Küchler menolak permintaan Gauleiter Erich Koch untuk menggunakan pasukannya dalam upaya-upaya kekerasan terhadap kaum Yahudi serta warga sipil setempat, dengan alasan bahwa Angkatan Darat Jerman "bukanlah penyuplai gerombolan pembunuh". Hal ini membuat Panglima SS Heinrich Himmler murka, dan tak lama setelahnya Küchler dicopot dari jabatannya sebagai Panglima 3. Armee. Hanya berselang dua minggu, dia dipanggil kembali ke tugas aktif sebagai Panglima 18. Armee, unit yang dipimpinnya dalam penyerbuan Jerman ke Prancis (1940) dan Rusia (1941). Karena dianggap berhasil, pada awal tahun 1942 Küchler ditunjuk oleh Hitler untuk menjadi Panglima seluruh pasukan Jerman yang beroperasi di wilayah utara Front Timur, sebuah jabatan prestisius yang dipegangnya selama dua tahun. Selama masa tugasnya, dia dituduh telah berlaku brutal, terutama terhadap tahanan perang dan orang-orang terbelakang (tuduhan serius tersebut nantinya didakwakan kepadanya dalam Pengadilan Penjahat Perang Sekutu seusai perang, dan membuatnya mendekam di penjara selama bertahun-tahun). Küchler sendiri dipecat dari jabatannya sebagai Oberbefehlshaber Heeresgruppe Nord setelah dia dianggap tidak mampu mempertahankan kepungan Jerman atas Leningrad (meskipun sebelumnya sempat dianugerahi medali Eichenlaub untuk Ritterkreuz-nya). Sampai dengan akhir perang, dia tak pernah lagi diberi jabatan oleh Hitler. Biografi singkatnya bisa dilihat DISINI
Generalfeldmarschall Wilhelm List (14 Mei 1880 – 17 Agustus 1971)
Generalmajor Hermann Meyer-Rabingen (Kommandeur 197. Infanterie-Division) berbicara dengan seorang prajurit penunggang kuda selama berlangsungnya perhelatan "Reitturnier des Heeres" (Kompetisi Berkuda Angkatan Darat) yang diselenggarakan di Hindenburgpark, Ludwigshaven, Jerman, tahun 1941. Sebagai fotografernya adalah Kriegsberichter Carl Heinrich
General der Infanterie Hermann Recknagel (18 Juli 1892 – 23 Januari 1945)
Generaloberst Dr.jur. Lothar Rendulic (23 November 1887 - 18 Januari 1971)
Generalfeldmarschall Gerd von Rundstedt (12 Desember 1875 – 24 Februari 1953)
Generaloberst Dr.jur. Lothar Rendulic (23 November 1887 - 18 Januari 1971)
Generalfeldmarschall Gerd von Rundstedt (12 Desember 1875 – 24 Februari 1953)
Generalleutnant Erich von Schaewen (28 Desember 1888 - 3 Maret 1947)
Generaloberst Eugen Ritter von Schobert (13 Maret 1883 - 12 September 1941) - lahir dengan nama Eugen Schobert - adalah perwira asal Bavaria yang ikut berpartisipasi dalam Perang Dunia I dan II. Dalam Perang Dunia Pertama, prestasinya di medan pertempuran membuat dia dianugerahi Max-Joseph-Orden, medali militer tertinggi Bavaria, yang membuat pemegangnya secara otomatis menjadi bangsawan dengan tambahan nama "Ritter von", sehingga Eugen Schobert berubah menjadi Eugen Ritter von Schobert. Dia kemudian melanjutkan karir di Reichswehr dan Wehrmacht, dan menjadi salah satu jenderal Jerman yang paling fanatik terhadap Hitler (selain dari Walther von Reichenau). Dalam penyerbuan ke Prancis tahun 1940 Schobert dianugerahi medali militer tertinggi era Nazi Jerman, Ritterkreuz. Dalam penyerbuan ke Rusia setahun kemudian dia mendapat mandat sebagai Panglima 11. Armee. Tragisnya, hanya berselang tiga bulan setelah Operasi Barbarossa dimulai, Schobert tewas saat pesawat yang membawanya mendarat di ladang ranjau Soviet! Posisinya sebagai pimpinan tertinggi 11. Armee kemudian digantikan oleh Erich von Manstein, salah satu jenderal terbaik dalam Perang Dunia II. Medali dan penghargaan yang diraih oleh Eugen Ritter von Schobert: Bayerische Prinzregent Luitpold Jubiläums Medaille; Königlich Bayerische Militär-Verdienstorden IV.Klasse mit Schwertern; 1914 Eisernes Kreuz II. und I.Klasse; Ritterkreuz des Königlich Preußischen Hausordens von Hohenzollern mit Schwertern; Königlich Bayerische Militär-Verdienstorden IV.Klasse mit Krone und mit Schwertern (1918); Ritterkreuz des Königlich Bayerischen Militär Max Joseph Orden (23 Maret 1918); Verwundetenabzeichen in Schwarz (1918); Königlich Bayerische Dienstauszeichnungskreuz II.Klasse; Königlich Bayerische Kronprinz Rupprecht-Medaille (1925); Ehrenkreuz für Frontkämpfer (1934); Wehrmacht-Dienstauszeichnung I. Klasse für 25 jahre (2 Oktober 1936); Commander of the Chilean Order of Merit; Medaille zur Erinnerung an den 13. März 1938; Medaille zur Erinnerung an den 1. Oktober 1938; 1939 Spange zum 1914 Eisernes Kreuz II. und I.Klasse; Mihai Viteazul (Romanian Order of Michael the Brave) 3rd class (2 Agustus 1941); serta Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes (29 Juni 1940). Yang terakhir sebagai General der Infanterie dan Kommandierender General VII. Armeekorps / 16.Armee / Heeresgruppe C. Biografi singkatnya bisa dilihat DISINI
Generalmajor Franz Xaver Adlhoch (17 Juni 1893 - 26 Juni 1968)
General der Artillerie Karl Becker (14 September 1879 – 8 April 1940)
Generalleutnant Karl von Beeren (10 Februari 1890 - 13 September 1961)
Generalleutnant Hans Bergen (5 Maret 1890 – 17 Februari 1957)
Generalveterinär Dr.med.vet. Karl Berger (24 Desember 1885 - 12 Januari 1952)
Generalleutnant Friedrich Bergmann (10 Mei 1883 - 21 Desember 1941) adalah jenderal sepuh Wehrmacht yang sudah berusia 56 tahun saat Perang Dunia II pecah di tahun 1939. Pengalamannya sebagai seorang perwira artileri kawakan membuat jasanya masih diperlukan oleh OKH (Oberkommando des Heeres), dan Bergmann kemudian didapuk sebagai Komandan 27. Infanterie-Division (1 Januari 1937 - 8 Oktober 1940) dan 137. Infanterie-Division (8 Oktober 1940 - 21 Desember 1940), walaupun dia seharusnya sudah memasuki masa pensiun. Dia sendiri ikut berpartisipasi dalam penyerbuan Jerman atas Polandia (1939), Prancis (1940) dan Uni Soviet (1941). Kepemimpinan Bergmann di medan tempur membuatnya dianugerahi Deutsches Kreuz in Gold (German Cross in Gold) pada tanggal 19 Desember 1941, hanya dua bulan setelah medali tersebut untuk pertama kalinya diperkenalkan sebagai "jembatan" dari Eisernes Kreuzes (Iron Cross) ke Ritterkreuz (Knight's Cross). Tragisnya, sang jenderal tua hanya sempat dua hari saja menikmati statusnya sebagai DKiGträger (peraih Deutsches Kreuz in Gold), karena pada tanggal 21 Desember dia terbunuh dalam pertempuran saat pasukan Rusia melakukan serangan balik di wilayah Syavki, dekat Kaluga, yang terletak di perbatasan Moskow. Medali dan penghargaan lain yang diterimanya: 1914 Eisernes Kreuz II.Klasse und I.Klasse; Königlicher Hausorden von Hohenzollern, Kreuz der Ritter mit Schwertern; Bayerischer Militärverdienstorden IV.Klasse mit der Krone und den Schwertern; Ehrenkreuz für Frontkämpfer; Prinzregent-Luitpold-Medaille; Dienstauszeichnung der Wehrmacht 1.Klasse und 3.Klasse; Österreichisches Militärverdienstkreuz III.Klasse mit der Kriegsdekoration; serta Magyar Háborús Emlékérem, dikenal di Jerman dengan nama Ungarische Weltkriegs-Erinnerungsmedaille (Hungarian War Commemorative Medal)
Generalleutnant Kurt Beuttel
Charakter als Generalfeldmarschall Eduard Freiherr von Böhm-Ermolli (12 Februari 1856 – 9 Desember 1941)
Generalleutnant Hans Bömers (20 April 1893 - 15 Januari 1964)
Generalleutnant Hermann Boettcher (10 Mei 1884 - 20 Juli 1969)
Generalleutnant Walter von Boltenstern
Generalleutnant Friedrich Breith
Generalleutnant Friedrich Bremer
Generalleutnant Max Fremerey
General der Infanterie Werner Freiherr von und zu GilsaGeneralleutnant Heinz Greiner (12 Agustus 1895 - 19 November 1977)
Generalmajor z.V. Egon Groeneveld (25 Juni 1876 - 17 November 1945)
Charakter als Generalleutnant Heinrich Freiherr von Hadeln (21 Februari 1871 - 28 Desember 1940)
Generalleutnant Heinrich Krampf (1 September 1888 - 16 November 1963)
Generalleutnant Friedrich-Wilhelm von Loeper (3 Agustus 1888 - 7 Agustus 1983)
General der Artillerie Walther Lucht (26 Februari 1882 - 18 Maret 1949) adalah jenderal Jerman veteran Perang Dunia Pertama (1914-1918) dan Perang Saudara Spanyol (1936-1939) yang pernah memegang komando setingkat Divisi (292. Infanterie-Division, 87. Infanterie-Division, 336. Infanterie-Division), Korps (LXVI. Armeekorps, XIII. Armeekorps) dan Satuan Darat (11. Armee) dalam Perang Dunia II. Dia dianugerahi medali Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes pada tanggal 30 Januari 1943, sebagai Generalleutnant dan Kommandeur 336. Infanterie-Division, sebagai penghargaan atas prestasinya dalam menahan pasukan Soviet yang berkekuatan jauh lebih besar dalam Pertempuran Sungai Chir di bulan Desember 1942. Pada tanggal 9 Januari 1945 Lucht mendapatkan tambahan Eichenlaub #691 untuk Ritterkreuz-nya, sebagai General der Artillerie dan Kommandierender General LXVI. Armeekorps, setelah pasukannya menawan 8.000 orang tentara Amerika dalam Ofensif Ardennes. Hal ini tercatat sebagai kekalahan kedua terbesar Amerika Serikat dalam Perang Dunia II setelah Pertempuran Bataan di tahun 1942! Medali dan penghargaan lain yang diterima oleh Lucht: 1914 Eisernes Kreuz II.Klasse (14 Oktober 1914) und I.Klasse (19 Oktober 1915); Kaiserlich und königlich Österreichische Militärverdienstkreuz III.Klasse mit Kriegsdekoration; Hamburgisches Hanseatenkreuz; Ehrenkreuz für Frontkämpfer 1914-1918; Medalla de la Campaña de España 1936-1939; Cruz de Guerra de España; Spanienkreuz in Gold mit Schwertern (1939); Wehrmacht Dienstauszeichnung IV. bis I.Klasse; 1939 spange zum 1914 Eisernes Kreuz II.Klasse (17 Mei 1940) und I.Klasse (23 Juni 1940); Magyar Érdemrend Lovagkeresztje, Commander Class (Hungaria); Ordine della Corona d’Italia, Commander Class (Italia); Medaille "Winterschlacht im Osten 1941/42" (Ostmedaille); serta Deutsches Kreuz in Gold (12 Maret 1942)
General der Infanterie Erich Lüdke (20 Oktober 1882 - 13 Februari 1946)
Generalmajor z.V. Friedrich von Mantey (5 Maret 1872 - 10 Oktober 1953)
Generalleutnant z.V. Kurt Müller
Generalleutnant Otto-Ernst Ottenbacher (18 November 1888 – 7 Januari 1975)
General der Artillerie Max Pfeffer (7 Juni 1883 – 21 Desember 1955)
Generalleutnant Kurt Pflugradt (14 November 1887 - 22 April 1973)
Generalleutnant Erwin Rauch
Generalfeldmarschall Erwin Rommel
Generalmajor Hans-Eberhard Ruppert (1 Desember 1888 - 16 Maret 1974)
Generalleutnant Wilhelm Rupprecht
Generalleutnant Max Schindler (11 Desember 1880 - 15 Januari 1963)
Generalleutnant Karl-Wilhelm von Schlieben (30 Oktober 1894 - 18 Juni 1964)
Generalmajor Franz Schlieper
Generalmajor Richard Schmidt
Generalmajor Hans-Eberhard Ruppert (1 Desember 1888 - 16 Maret 1974)
Generalleutnant Wilhelm Rupprecht
Generalleutnant Max Schindler (11 Desember 1880 - 15 Januari 1963)
Generalleutnant Karl-Wilhelm von Schlieben (30 Oktober 1894 - 18 Juni 1964)
Generalmajor Franz Schlieper
Generalmajor Richard Schmidt
Generalleutnant Otto Schmidt-Hartung
Generalmajor Friedrich Schuster (4 Juni 1881 - 3 Februari 1973)
Charakter als Generalmajor Adolf Schwab (26 Juli 1869 - 26 November 1940)
Generalmajor Curt Souchay
Generalmajor z.V. Heinrich Strauß (19 Januari 1877 - 3 Mei 1963)
General der Artillerie Edgar Theißen
Generalmajor Friedrich Schuster (4 Juni 1881 - 3 Februari 1973)
Charakter als Generalmajor Adolf Schwab (26 Juli 1869 - 26 November 1940)
Generalmajor Curt Souchay
Generalmajor z.V. Heinrich Strauß (19 Januari 1877 - 3 Mei 1963)
General der Artillerie Edgar Theißen
Generalleutnant Carl von Tiedemann (28 Juni 1878 - 10 Maret 1979) adalah orang Prusia dan merupakan veteran dalam Perang Dunia Pertama. Semasa mudanya dia tercatat pernah bertugas di Grenadier-Regiment “König Friedrich Wilhelm IV.” Nr. 2 (1898-1905), 6. Westpreußischen Infanterie-Regiment Nr. 149 (1905-1908; 1913-1914; 1919), Militär-Turnanstalt Berlin (1908), Bezirkskommando Schneidemühl (1912-1913), Reserve-Infanterie-Regiment Nr. 34 (1914-1917), 80. Reserve-Division (1917-1918), Reserve-Infanterie-Regiment Nr. 34 (1918-1919), Schützen-Regiment Nr.4 (1919-1922), 2. Division (1922-1925), 17. Infanterie-Regiment (1925-1929), dan 9. Infanterie-Regiment (1929). Pada tanggal 1 Oktober 1929 dia ditunjuk menjadi Komandan Kommando der Wachtruppe, unit seremonial Reichswehr yang bermarkas di Berlin. Jabatan tersebut diembannya sampai dengan tanggal 31 Maret 1932, saat Tiedemann melanjutkan karirnya sebagai staff perwira tinggi di Infanterieführer II, Wehrmeldebezirk Labes, dan Landwehr-Kommandeur. Pada tahun 1937 dia dipindahkan kembali sebagai perwira aktif saat pangkatnya sudah menjadi Generalmajor. Tiedemann dipercaya untuk menjadi Komandan 207. Infanterie-Division (1939-1941), yang nantinya beganti nama menjadi 207. Sicherungs-Division. Pada tahun 1943 dia pensiun dengan pangkat terakhir sebagai Generalleutnant. Medali dan penghargaan yang diperolehnya: 1914 Eisernes Kreuz II.Klasse und I.Klasse; Ritterkreuz des Königlich Preußische Hausordens von Hohenzollern mit Schwertern; Hamburgisches Hanseatenkreuz; 1918 Verwundetenabzeichen in Schwarz; Ehrenritter des Königlich Preußische Johanniter-Ordens; Königlich Preußische Dienstauszeichnungskreuz; 1914-1918 Ehrenkreuz für Frontkämpfer; serta Wehrmacht-Dienstauszeichnung IV. bis I. Klasse
Generalleutnant Hans Traut
Generalmajor Eckart von Tschammer und Osten (5 Desember 1885 - 30 Januari 1946)
Generalleutnant Martin Unrein
Generalleutnant Bruno von Uthmann
Generalleutnant Friedrich-Karl von Wachter
Generalleutnant Hans Wagner
Generalleutnant Gottfried Weber
Generalleutnant z.V. Reinhard von Westrem zum Gutacker
Generalleutnant z.V. Hermann Wilck (28 Oktober 1885 - 10 Juni 1967) adalah pahlawan Jerman dalam Perang Dunia Pertama yang dianugerahi medali Pour le mérite pada tanggal 9 Oktober 1918 sebagai seorang Hauptmann dan Führer Sturmschule di 2. Garde-Infanterie-Division. Seusai perang dia melanjutkan karir militernya di Reichswehr dan Wehrmacht, serta sempat dikirim ke Cina pada tahun 1938 saat pangkatnya sudah mencapai Oberst. Setahun kemudian dia pensiun, tapi kemudian dipanggil kembali untuk bertugas saat Perang Dunia II pecah. Berturut-turut jabatan yang diisinya adalah sebagai Komandan Infanterie-Regiment 270 (25 September 1939 - 30 November 1939), 161. Infanterie-Division (1 Desember 1939 - 17 September 1941), 454. Sicherungs-Division (30 September 1941 - 9 Desember 1941), dan 708. Infanterie-Division (1 Maret 1942 - 15 Agustus 1944). Wilck pensiun untuk terakhir kalinya pada tanggal 31 Desember 1944. Medali dan penghargaan lain yang diterimanya: Regierungsjubiläumsmedaille 1905 (Schwarzburg-Sondershausen); 1914 Eisernes Kreuz II.Klasse und I.Klasse; Fürstlich Schwarzburgisches Ehrenkreuz III.Klasse mit Schwertern; Großherzoglich Hessische Tapferkeitsmedaille; Ritterkreuz II.Klasse des Herzoglich Sachsen-Ernestinischen Hausordens mit Schwertern; Herzoglich Sachsen-Meiningisches Ehrenkreuz für Verdienst im Kriege; Kaiserlich und königlich Österreichische Militär-Verdienstkreuz III.Klasse mit der Kriegsdekoration; Ritterkreuz des Königlicher Preußischer Hausorden von Hohenzollern mit Schwertern (1917); Verwundetenabzeichen 1918 in Gold; Ehrenkreuz für Frontkämpfer 1914-1918; Spange zum 1914 Eisernes Kreuz II.Klasse (24 Juni 1940) und I.Klasse (5 Juni 1941); Kriegsverdienstkreuz I.Klasse mit Schwertern; serta Deutsches Kreuz in Silber (30 Oktober 1943)
Dari kiri ke kanan: General der Artillerie Ludwig Beck (Chef des Generalstabes des Heeres) dan General der Infanterie Erwin von Witzleben (Kommandierender General III. Armeekorps und Befehlshaber Wehrkreis III) dalam sebuah acara di Berlin, bulan Maret 1939. Dari musim gugur tahun 1938 s/d upaya pembunuhan terhadap Hitler tanggal 20 Juli 1944, kedua jenderal ini sama-sama menjadi tokoh kunci dalam gerakan rahasia anti-Nazi dalam tubuh militer Jerman. Bila gerakan tersebut berhasil, rencananya Beck akan diangkat sebagai Kepala Negara Jerman yang baru, sementara Witzleben menjadi Panglima Angkatan Bersenjatanya. Ketika Oberst Stauffenberg mengalami kegagalan dalam upayanya dalam membom Hitler, Beck kemudian dieksekusi mati pada tanggal 21 Juli 1944, sementara Witzleben menyusul kemudian pada tanggal 8 Agustus 1944
Generalleutnant Hans Traut
Generalmajor Eckart von Tschammer und Osten (5 Desember 1885 - 30 Januari 1946)
Generalleutnant Martin Unrein
Generalleutnant Bruno von Uthmann
Generalleutnant Friedrich-Karl von Wachter
Generalleutnant Hans Wagner
Generalleutnant Gottfried Weber
Generalleutnant z.V. Reinhard von Westrem zum Gutacker
Generalleutnant z.V. Hermann Wilck (28 Oktober 1885 - 10 Juni 1967) adalah pahlawan Jerman dalam Perang Dunia Pertama yang dianugerahi medali Pour le mérite pada tanggal 9 Oktober 1918 sebagai seorang Hauptmann dan Führer Sturmschule di 2. Garde-Infanterie-Division. Seusai perang dia melanjutkan karir militernya di Reichswehr dan Wehrmacht, serta sempat dikirim ke Cina pada tahun 1938 saat pangkatnya sudah mencapai Oberst. Setahun kemudian dia pensiun, tapi kemudian dipanggil kembali untuk bertugas saat Perang Dunia II pecah. Berturut-turut jabatan yang diisinya adalah sebagai Komandan Infanterie-Regiment 270 (25 September 1939 - 30 November 1939), 161. Infanterie-Division (1 Desember 1939 - 17 September 1941), 454. Sicherungs-Division (30 September 1941 - 9 Desember 1941), dan 708. Infanterie-Division (1 Maret 1942 - 15 Agustus 1944). Wilck pensiun untuk terakhir kalinya pada tanggal 31 Desember 1944. Medali dan penghargaan lain yang diterimanya: Regierungsjubiläumsmedaille 1905 (Schwarzburg-Sondershausen); 1914 Eisernes Kreuz II.Klasse und I.Klasse; Fürstlich Schwarzburgisches Ehrenkreuz III.Klasse mit Schwertern; Großherzoglich Hessische Tapferkeitsmedaille; Ritterkreuz II.Klasse des Herzoglich Sachsen-Ernestinischen Hausordens mit Schwertern; Herzoglich Sachsen-Meiningisches Ehrenkreuz für Verdienst im Kriege; Kaiserlich und königlich Österreichische Militär-Verdienstkreuz III.Klasse mit der Kriegsdekoration; Ritterkreuz des Königlicher Preußischer Hausorden von Hohenzollern mit Schwertern (1917); Verwundetenabzeichen 1918 in Gold; Ehrenkreuz für Frontkämpfer 1914-1918; Spange zum 1914 Eisernes Kreuz II.Klasse (24 Juni 1940) und I.Klasse (5 Juni 1941); Kriegsverdienstkreuz I.Klasse mit Schwertern; serta Deutsches Kreuz in Silber (30 Oktober 1943)
Dari kiri ke kanan: General der Artillerie Ludwig Beck (Chef des Generalstabes des Heeres) dan General der Infanterie Erwin von Witzleben (Kommandierender General III. Armeekorps und Befehlshaber Wehrkreis III) dalam sebuah acara di Berlin, bulan Maret 1939. Dari musim gugur tahun 1938 s/d upaya pembunuhan terhadap Hitler tanggal 20 Juli 1944, kedua jenderal ini sama-sama menjadi tokoh kunci dalam gerakan rahasia anti-Nazi dalam tubuh militer Jerman. Bila gerakan tersebut berhasil, rencananya Beck akan diangkat sebagai Kepala Negara Jerman yang baru, sementara Witzleben menjadi Panglima Angkatan Bersenjatanya. Ketika Oberst Stauffenberg mengalami kegagalan dalam upayanya dalam membom Hitler, Beck kemudian dieksekusi mati pada tanggal 21 Juli 1944, sementara Witzleben menyusul kemudian pada tanggal 8 Agustus 1944
-----------------------------------------------------------------------------------------------
LUFTWAFFE (KLEINER ROCK)
Generalmajor Gustav Banse
General der Flieger Karl-Heinrich Bodenschatz
Generalmajor Erich von Falkenhayn
General der Flieger Karl-Siegfried Gossrau
Generalfeldmarschall Robert Ritter von Greim (22 Juni 1892 – 24 Mei 1945)
General der Flieger Hans Halm (24 Februari 1879 - 9 Oktober 1957)
Generalfeldmarschall Robert Ritter von Greim (22 Juni 1892 – 24 Mei 1945)
General der Flieger Hans Halm (24 Februari 1879 - 9 Oktober 1957)
Generalleutnant Ernst Krüger
Generalmajor Wilhelm (von) Jenny
General der Flieger Gustav Kastner-Kirdorf
Generaloberstabsarzt Prof.Dr.med. Erich Hippke (7 Maret 1888 - 10 Juni 1969)
General der Flieger Leonhard Kaupisch (1 September 1878 - 26 September 1945)
Generaloberst Alfred Keller
Generalfeldmarschall Erhard Milch (30 Maret 1892 – 25 Januari 1972)
Generalmajor Albert Müller-Kahle
General der Flieger Karl Kitzinger
Generalleutnant Heinrich Niehoff
Generalmajor Wilhelm (von) Jenny
General der Flieger Gustav Kastner-Kirdorf
Generaloberstabsarzt Prof.Dr.med. Erich Hippke (7 Maret 1888 - 10 Juni 1969)
General der Flieger Leonhard Kaupisch (1 September 1878 - 26 September 1945)
Generaloberst Alfred Keller
Generalfeldmarschall Erhard Milch (30 Maret 1892 – 25 Januari 1972)
Generalmajor Albert Müller-Kahle
General der Flieger Karl Kitzinger
Generalleutnant Heinrich Niehoff
Generalmajor
Hermann-Bernhard Ramcke (Kommandeur Ergänzungseinheiten und Schulen des
XI. Fliegerkorps) berfoto dengan keluarganya di Hari Natal tahun 1941.
Ibu dari anak-anaknya adalah Ruth Göldner - putri dari Generalleutnant
Paul Göldner - yang berbeda usia 20 tahun dengan suaminya. Pasangan ini
dikaruniai delapan orang anak, dengan yang termuda adalah Volker
Ramcke, yang dilahirkan pada tahun 1952, setahun setelah ayahnya
dilepaskan dari kamp tawanan Sekutu. Dalam foto ini sendiri Jenderal
Ramcke mengenakan jas kleinerrock Luftwaffe, dengan segambreng medali
yang tersemat di bagian dada. Tentu saja medali paling prestisius adalah
Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes yang tercantol di lehernya, yang dia
dapatkan pada tanggal 21 Agustus 1941, empat bulan sebelum foto ini
diambil. Ramcke sendiri kemudian melengkapi "koleksi" Ritterkreuz-nya
dengan tiga tingkatan yang lebih tinggi lagi: Eichenlaub (13 November
1942), Schwerter (19 September 1944), dan Brillanten (19 September
1944). Yang terakhir membuatnya menjadi salah satu dari hanya 27 orang
pinilih di seantero Wehrmacht dan SS yang mendapatkannya! BTW, enam anak
yang dimiliki oleh pasangan ini membuat sang ibu, Ruth Ramcke, berhak
untuk mendapatkan Mutterkreuz (Salib Ibu), sebuah medali khusus yang
dianugerahkan oleh pemerintah Jerman kepada setiap ibu yang melahirkan
lima orang anak atau lebih, sebagai sebuah penghargaan atas dedikasi dan
pengorbanan mereka dalam membesarkan begitu banyak anak
Generalfeldmarschall Dr.-Ing. Wolfram Freiherr von Richthofen (10 Oktober 1895 – 12 Juli 1945)
General der Flieger Hans Ritter
General der Flieger Karl-Friedrich Schweickhard (18 Juni 1883 - 5 Juli 1968)
Generalfeldmarschall Hugo Sperrle (7 Februari 1885 – 2 April 1953)
Generalleutnant Willibald Spang (25 Maret 1887 - 28 September 1978)
General der Luftnachrichtentruppe Walter Surén (15 Agustus 1880 - 8 Maret 1976)
Generalmajor Ehrenfried Tschoeltsch (4 Maret 1893 - 8 Agustus 1979)
Generaloberst Ernst Udet. Disini kita bisa melihat betapa indahnya Kleiner Rock (jaket jenderal Luftwaffe) yang dikenakan oleh Udet, lengkap dengan pita lengan peringatan "Richthofen 1917/18"
General der Luftwaffe Walther Wecke (30 September 1885 - 16 Desember 1943) adalah veteran Perang Dunia Pertama yang kemudian melanjutkan karir di kepolisian. Pada bulan Februari 1933 - saat masih berpangkat Major der Schutzpolizei - dia dipercaya oleh Hermann Göring (Menteri Dalam Negeri Prusia pada saat itu) untuk menjadi komandan dari Polizeiabteilung z.b.V. Wecke - cikal-bakal Divisi "Hermann Göring" - yang baru didirikan, sebuah unit khusus setingkat batalyon yang diisi oleh polisi-polisi yang fanatik terhadap Nasional-Sosialisme yang mempunyai tugas utama untuk menyingkirkan musuh-musuh Nazi. Wecke memimpin unit ini sampai bulan Juni 1934, saat pangkatnya telah menjadi Generalmajor der Polizei. Pada bulan Oktober 1935 dia ditransfer ke Heer (Angkatan Darat), hanya untuk dipindahkan kembali ke Luftwaffe (Angkatan Udara Jerman) dua tahun kemudian. Penugasan pertama Wecke di satuan barunya adalah sebagai Komandan Reichsluftschutz-Schule. Pada tahun 1939 dia pindah ke Slovakia untuk menempati jabatan baru sebagai Komandan Luftwaffenübungsplatzes Malacki. Wecke tidak merasakan kekalahan Jerman di akhir Perang Dunia II, karena dia keburu meninggal - akibat dari sakit yang dideritanya - di Rumah Sakit Luftwaffe Gotha di bulan Desember 1943. Medali dan penghargaan yang telah diraihnya: 1914 Eisernes Kreuz II.Klasse und I.Klasse; Deutsches Reiterabzeichen; Ehrenkreuz für Frontkämpfer 1914/1918; Wehrmacht Dienstauszeichenung IV.Klasse bis I.Klasse; Kriegsverdienstkreuz II.Klasse und I.Klasse mit Schwertern; War Victory Cross Order (Slovakia) serta Grand Cross to the Order of the Slovakian Cross (Slovakia). Dalam foto ini Wecke mengenakan medali Komturkreuz 2. Klasse mit Schwertern des Herzoglich Sachsen-Ernestinischen Hausordens (2. Modell) di lehernya
General der Flieger Rudolf "Ralph" Wenninger (22 April 1890 - 13 Maret 1945) adalah mantan jagoan kapal selam Jerman dalam Perang Dunia Pertama yang kemudian melanjutkan karir sebagai perwira tinggi Luftwaffe di era kekuasaan Nazi Jerman. Sebagai seorang kapten U-boat, dia tercatat menenggelamkan 98 kapal musuh dengan total tonase 102.635 ton. Sebagai ganjarannya, Wenninger dianugerahi medali militer tertinggi era Kekaisaran, Pour le mérite, pada tanggal 30 Maret 1918 sebagai Kapitänleutnant dan Kommandant UB 55. Hanya berselang satu bulan kemudian, tepatnya pada tanggal 22 April 1918, Wenninger dan sisa enam orang awaknya ditangkap oleh pihak Inggris setelah kapal selam mereka tenggelam akibat mengenai ranjau laut (sisanya gugur). Dia menghabiskan sisa perang sebagai tawanan musuh. Seusai Perang Dunia I, dia melanjutkan karir di Angkatan Laut sebelum kemudian berpindah ke Luftwaffe pada tahun 1935 dengan pangkat Oberst. Pangkat terakhirnya adalah General der Flieger, yang didapatkannya pada tanggal 1 November 1940. Wenninger meninggal tanpa diketahui penyebabnya di Front Italia pada bulan Maret 1945, hanya beberapa minggu sebelum Perang Dunia II berakhir di Eropa. Medali dan penghargaan lain yang diterimanya: 1914 Eisernes Kreuz II. und I.Klasse; königlicher bayerische Militär-Verdienstorden IV.Klasse mit Schwertern; Ritterkreuz des Königlicher Preußischer Hausorden von Hohenzollern mit Schwertern ; Hamburgisches Hanseatenkreuz; Bremisches Hanseatenkreuz; U-Bootskriegsabzeichen (1918); Ehrenkreuz für Frontkämpfer; Wehrmacht-Dienstauszeichnung IV. bis I. Klasse; serta Gemeinsames Flugzeugfuhrer-Beobachter Abzeichen mit Brillianten
Generalleutnant Walther Wever (11 November 1887 - 3 Juni 1936)
Generalfeldmarschall Hermann Göring (Oberbefehlshaber der Luftwaffe) menyalami para jenderal Angkatan Udara Jerman dalam sebuah resepsi. Mereka adalah, dari kiri ke kanan: General der Flakartillerie Günther Rüdel (Chef der Luftwehr und Inspekteur des Luftschutzes), General der Flieger Hans-Jürgen Stumpff (Chef Luftflotte 1), General der Flieger Friedrich Christiansen (NSFK Korpsführer), General der Flieger Karl Kitzinger (Inspektor Luftverteidigungszonen), dan General der Flieger Bernhard Kühl (Offizier z.b.V. des Reichsluftfahrtministerium und Oberbefehlshaber der Luftwaffe). Tidak ada keterangan kapan foto ini diambil, tapi kemungkinan besar sebelum Perang Dunia II atau, setidaknya, di awal-awalnya (1939-40)
-----------------------------------------------------------------------------------------------
KRIEGSMARINE (MARINEMANTEL)
Generaladmiral Rolf Carls (29 Mei 1885 - 15 April 1945)
SS-Oberruppenführer und General der Waffen-SS und Polizei Erich von dem Bach-Zelewski
SS-Obergruppenführer Richard Walther Darré (14 Juli 1895 - 5 September 1953)
SS-Brigadeführer Hans Dauser
Gauleiter und SS-Obergruppenführer Albert Forster
SS-Gruppenführer und Generalleutnant der Polizei Odilo Globocnik
SS-Obergruppenführer und General der Waffen-SS Ernst Robert Grawitz
SS-Gruppenführer und Generalleutnant der Waffen-SS und Polizei Otto Hellwig
SS-Gruppenführer und Generalleutnant der Polizei Richard Jungclaus
SS-Brigadeführer Franz Langoth (20 Agustus 1877 - 17 April 1953) dalam sebuah foto keluarga yang diambil di Wina, Ostmark. Istrinya bernama Antonia "Toni" Kopriwa, yang dinikahi pada tanggal 27 Oktober 1910. Anak tertua pasangan ini, SS-Untersturmführer Dr. Roland Langoth (kiri), adalah sekretaris pribadi dari Reichsminister Dr. Arthur Seyß-Inquart
SS-Brigadeführer Georg Lenk (12 Desember 1888 - 31 Desember 1945)
SS-Brigadeführer Walther Oberhaidacher (22 September 1896 - 30 April 1945)
SS-Brigadeführer und Generalmajor der Polizei und Waffen-SS Walter Schellenberg (16 Januari 1910 - 31 Maret 1952)
SS-Brigadeführer Dr.jur. Kurt Schmitt (7 Oktober 1886 - 2 November 1950)
SS-Brigadeführer und Generalmajor der Polizei Wilhelm Starck (20 Mei 1891 - 21 Februari 1968)
SS-Brigadeführer Ludwig Steeg (22 Desember 1894 – 6 September 1945)
SS-Gruppenführer und Generalleutnant der Polizei Dr.jur. Otto Freiherr von Wächter
Para petinggi Nazi Jerman berkumpul di depan sebuah bunker bekas Cekoslowakia di Sudetenland pada saat berlangsungnya Anschluss dengan Jerman. Tiga orang yang sedang ngadu huntu, dari kiri ke kanan: Joachim von Ribbentrop (Reichsminister des Auswärtigen), Karl Wolff (SS-Gruppenführer), dan Walter Hewel (diplomat Jerman). Hewel pernah bertugas di Jawa sebagai "Wirtschaftsstellenleiter der AO-Ortsgruppe Bandung" periode 1930-1937! BTW, di latar belakang yang memakai SS-Führermantel hitam tampaknya adalah Reinhard Heydrich
-----------------------------------------------------------------------------------------------
POLIZEI
SS-Brigadeführer und Generalmajor der Polizei Hans Julius Kehrl
SS-Gruppenführer und Generalleutnant der Schutzpolizei Artur Mülverstedt
-----------------------------------------------------------------------------------------------
CAMPURAN
Generaloberst Wilhelm Keitel (Chef des Oberkommando der Wehrmacht) memberi selamat pada Erich Raeder (Oberbefehlshaber der Kriegsmarine) yang baru saja mendapat kenaikan pangkat luar biasa dari Generaladmiral (Laksamana Jenderal) menjadi Großadmiral (Laksamana Besar). Di sebelah kiri adalah Generaloberst Walther von Brauchitsch (Oberbefehlshaber des Heeres). Tempatnya adalah di atas kapal Scharnhorst yang sedang bersandar di pangkalan Angkatan Laut Jerman di Wilhelmshaven tanggal 1 April 1939. Foto oleh Hugo Jaeger
Peringatan Heldengedenktag yang diselenggarakan di Berlin pada tanggal 15 Maret 1942. Difoto di depan bangunan Zeughaus (Gudang Senjata) di Unter den Linden. Dari kiri ke kanan: Generalfeldmarschall Wilhelm Keitel (Chef Oberkommando der Wehrmacht), Reichsführer-SS Heinrich Himmler (Chef der SS und Polizei), dan Generalfeldmarschall Erhard Milch (Generalinspekteur der Luftwaffe). Foto oleh Siegfried Rösch
Peringatan Heldengedenktag yang diselenggarakan di Berlin pada tanggal 15 Maret 1942. Difoto di depan bangunan Zeughaus (Gudang Senjata) di Unter den Linden. Dari kiri ke kanan: Großadmiral Erich Raeder (Oberbefehlshaber der Kriegsmarine), Generalfeldmarschall Wilhelm Keitel (Chef Oberkommando der Wehrmacht), dan Generalfeldmarschall Erhard Milch (Generalinspekteur der Luftwaffe). Foto oleh Siegfried Rösch
Generalfeldmarschall Dr.-Ing. Wolfram Freiherr von Richthofen (10 Oktober 1895 – 12 Juli 1945)
General der Flieger Hans Ritter
General der Flieger Karl-Friedrich Schweickhard (18 Juni 1883 - 5 Juli 1968)
Generalfeldmarschall Hugo Sperrle (7 Februari 1885 – 2 April 1953)
Generalleutnant Willibald Spang (25 Maret 1887 - 28 September 1978)
General der Luftnachrichtentruppe Walter Surén (15 Agustus 1880 - 8 Maret 1976)
Generalmajor Ehrenfried Tschoeltsch (4 Maret 1893 - 8 Agustus 1979)
Generaloberst Ernst Udet. Disini kita bisa melihat betapa indahnya Kleiner Rock (jaket jenderal Luftwaffe) yang dikenakan oleh Udet, lengkap dengan pita lengan peringatan "Richthofen 1917/18"
General der Luftwaffe Walther Wecke (30 September 1885 - 16 Desember 1943) adalah veteran Perang Dunia Pertama yang kemudian melanjutkan karir di kepolisian. Pada bulan Februari 1933 - saat masih berpangkat Major der Schutzpolizei - dia dipercaya oleh Hermann Göring (Menteri Dalam Negeri Prusia pada saat itu) untuk menjadi komandan dari Polizeiabteilung z.b.V. Wecke - cikal-bakal Divisi "Hermann Göring" - yang baru didirikan, sebuah unit khusus setingkat batalyon yang diisi oleh polisi-polisi yang fanatik terhadap Nasional-Sosialisme yang mempunyai tugas utama untuk menyingkirkan musuh-musuh Nazi. Wecke memimpin unit ini sampai bulan Juni 1934, saat pangkatnya telah menjadi Generalmajor der Polizei. Pada bulan Oktober 1935 dia ditransfer ke Heer (Angkatan Darat), hanya untuk dipindahkan kembali ke Luftwaffe (Angkatan Udara Jerman) dua tahun kemudian. Penugasan pertama Wecke di satuan barunya adalah sebagai Komandan Reichsluftschutz-Schule. Pada tahun 1939 dia pindah ke Slovakia untuk menempati jabatan baru sebagai Komandan Luftwaffenübungsplatzes Malacki. Wecke tidak merasakan kekalahan Jerman di akhir Perang Dunia II, karena dia keburu meninggal - akibat dari sakit yang dideritanya - di Rumah Sakit Luftwaffe Gotha di bulan Desember 1943. Medali dan penghargaan yang telah diraihnya: 1914 Eisernes Kreuz II.Klasse und I.Klasse; Deutsches Reiterabzeichen; Ehrenkreuz für Frontkämpfer 1914/1918; Wehrmacht Dienstauszeichenung IV.Klasse bis I.Klasse; Kriegsverdienstkreuz II.Klasse und I.Klasse mit Schwertern; War Victory Cross Order (Slovakia) serta Grand Cross to the Order of the Slovakian Cross (Slovakia). Dalam foto ini Wecke mengenakan medali Komturkreuz 2. Klasse mit Schwertern des Herzoglich Sachsen-Ernestinischen Hausordens (2. Modell) di lehernya
General der Flieger Rudolf "Ralph" Wenninger (22 April 1890 - 13 Maret 1945) adalah mantan jagoan kapal selam Jerman dalam Perang Dunia Pertama yang kemudian melanjutkan karir sebagai perwira tinggi Luftwaffe di era kekuasaan Nazi Jerman. Sebagai seorang kapten U-boat, dia tercatat menenggelamkan 98 kapal musuh dengan total tonase 102.635 ton. Sebagai ganjarannya, Wenninger dianugerahi medali militer tertinggi era Kekaisaran, Pour le mérite, pada tanggal 30 Maret 1918 sebagai Kapitänleutnant dan Kommandant UB 55. Hanya berselang satu bulan kemudian, tepatnya pada tanggal 22 April 1918, Wenninger dan sisa enam orang awaknya ditangkap oleh pihak Inggris setelah kapal selam mereka tenggelam akibat mengenai ranjau laut (sisanya gugur). Dia menghabiskan sisa perang sebagai tawanan musuh. Seusai Perang Dunia I, dia melanjutkan karir di Angkatan Laut sebelum kemudian berpindah ke Luftwaffe pada tahun 1935 dengan pangkat Oberst. Pangkat terakhirnya adalah General der Flieger, yang didapatkannya pada tanggal 1 November 1940. Wenninger meninggal tanpa diketahui penyebabnya di Front Italia pada bulan Maret 1945, hanya beberapa minggu sebelum Perang Dunia II berakhir di Eropa. Medali dan penghargaan lain yang diterimanya: 1914 Eisernes Kreuz II. und I.Klasse; königlicher bayerische Militär-Verdienstorden IV.Klasse mit Schwertern; Ritterkreuz des Königlicher Preußischer Hausorden von Hohenzollern mit Schwertern ; Hamburgisches Hanseatenkreuz; Bremisches Hanseatenkreuz; U-Bootskriegsabzeichen (1918); Ehrenkreuz für Frontkämpfer; Wehrmacht-Dienstauszeichnung IV. bis I. Klasse; serta Gemeinsames Flugzeugfuhrer-Beobachter Abzeichen mit Brillianten
Generalleutnant Walther Wever (11 November 1887 - 3 Juni 1936)
Generalfeldmarschall Hermann Göring (Oberbefehlshaber der Luftwaffe) menyalami para jenderal Angkatan Udara Jerman dalam sebuah resepsi. Mereka adalah, dari kiri ke kanan: General der Flakartillerie Günther Rüdel (Chef der Luftwehr und Inspekteur des Luftschutzes), General der Flieger Hans-Jürgen Stumpff (Chef Luftflotte 1), General der Flieger Friedrich Christiansen (NSFK Korpsführer), General der Flieger Karl Kitzinger (Inspektor Luftverteidigungszonen), dan General der Flieger Bernhard Kühl (Offizier z.b.V. des Reichsluftfahrtministerium und Oberbefehlshaber der Luftwaffe). Tidak ada keterangan kapan foto ini diambil, tapi kemungkinan besar sebelum Perang Dunia II atau, setidaknya, di awal-awalnya (1939-40)
-----------------------------------------------------------------------------------------------
KRIEGSMARINE (MARINEMANTEL)
Generaladmiral Rolf Carls (29 Mei 1885 - 15 April 1945)
Großadmiral Karl Dönitz (16 September 1891 - 24 Desember 1980)
Wilhelm Marschall (30 September 1886 - 20 Maret 1976)
Vizeadmiral Heino von Heimburg
Generaladmiral Karl Witzell (18 Oktober 1884 - 31 Mei 1976)
-----------------------------------------------------------------------------------------------
SCHUTZSTAFFEL (FÜHRERMANTEL)
Wilhelm Marschall (30 September 1886 - 20 Maret 1976)
Vizeadmiral Heino von Heimburg
Generaladmiral Karl Witzell (18 Oktober 1884 - 31 Mei 1976)
-----------------------------------------------------------------------------------------------
SCHUTZSTAFFEL (FÜHRERMANTEL)
SS-Obergruppenführer Richard Walther Darré (14 Juli 1895 - 5 September 1953)
SS-Brigadeführer Hans Dauser
Gauleiter und SS-Obergruppenführer Albert Forster
SS-Gruppenführer und Generalleutnant der Polizei Odilo Globocnik
SS-Obergruppenführer und General der Waffen-SS Ernst Robert Grawitz
SS-Gruppenführer und Generalleutnant der Waffen-SS und Polizei Otto Hellwig
SS-Gruppenführer und Generalleutnant der Polizei Richard Jungclaus
SS-Brigadeführer Franz Langoth (20 Agustus 1877 - 17 April 1953) dalam sebuah foto keluarga yang diambil di Wina, Ostmark. Istrinya bernama Antonia "Toni" Kopriwa, yang dinikahi pada tanggal 27 Oktober 1910. Anak tertua pasangan ini, SS-Untersturmführer Dr. Roland Langoth (kiri), adalah sekretaris pribadi dari Reichsminister Dr. Arthur Seyß-Inquart
SS-Brigadeführer Georg Lenk (12 Desember 1888 - 31 Desember 1945)
SS-Brigadeführer Walther Oberhaidacher (22 September 1896 - 30 April 1945)
SS-Brigadeführer und Generalmajor der Polizei und Waffen-SS Walter Schellenberg (16 Januari 1910 - 31 Maret 1952)
SS-Brigadeführer Dr.jur. Kurt Schmitt (7 Oktober 1886 - 2 November 1950)
SS-Brigadeführer und Generalmajor der Polizei Wilhelm Starck (20 Mei 1891 - 21 Februari 1968)
SS-Brigadeführer Ludwig Steeg (22 Desember 1894 – 6 September 1945)
SS-Gruppenführer und Generalleutnant der Polizei Dr.jur. Otto Freiherr von Wächter
Para petinggi Nazi Jerman berkumpul di depan sebuah bunker bekas Cekoslowakia di Sudetenland pada saat berlangsungnya Anschluss dengan Jerman. Tiga orang yang sedang ngadu huntu, dari kiri ke kanan: Joachim von Ribbentrop (Reichsminister des Auswärtigen), Karl Wolff (SS-Gruppenführer), dan Walter Hewel (diplomat Jerman). Hewel pernah bertugas di Jawa sebagai "Wirtschaftsstellenleiter der AO-Ortsgruppe Bandung" periode 1930-1937! BTW, di latar belakang yang memakai SS-Führermantel hitam tampaknya adalah Reinhard Heydrich
-----------------------------------------------------------------------------------------------
POLIZEI
SS-Brigadeführer und Generalmajor der Polizei Hans Julius Kehrl
SS-Gruppenführer und Generalleutnant der Schutzpolizei Artur Mülverstedt
-----------------------------------------------------------------------------------------------
CAMPURAN
Generaloberst Wilhelm Keitel (Chef des Oberkommando der Wehrmacht) memberi selamat pada Erich Raeder (Oberbefehlshaber der Kriegsmarine) yang baru saja mendapat kenaikan pangkat luar biasa dari Generaladmiral (Laksamana Jenderal) menjadi Großadmiral (Laksamana Besar). Di sebelah kiri adalah Generaloberst Walther von Brauchitsch (Oberbefehlshaber des Heeres). Tempatnya adalah di atas kapal Scharnhorst yang sedang bersandar di pangkalan Angkatan Laut Jerman di Wilhelmshaven tanggal 1 April 1939. Foto oleh Hugo Jaeger
Peringatan Heldengedenktag yang diselenggarakan di Berlin pada tanggal 15 Maret 1942. Difoto di depan bangunan Zeughaus (Gudang Senjata) di Unter den Linden. Dari kiri ke kanan: Generalfeldmarschall Wilhelm Keitel (Chef Oberkommando der Wehrmacht), Reichsführer-SS Heinrich Himmler (Chef der SS und Polizei), dan Generalfeldmarschall Erhard Milch (Generalinspekteur der Luftwaffe). Foto oleh Siegfried Rösch
Peringatan Heldengedenktag yang diselenggarakan di Berlin pada tanggal 15 Maret 1942. Difoto di depan bangunan Zeughaus (Gudang Senjata) di Unter den Linden. Dari kiri ke kanan: Großadmiral Erich Raeder (Oberbefehlshaber der Kriegsmarine), Generalfeldmarschall Wilhelm Keitel (Chef Oberkommando der Wehrmacht), dan Generalfeldmarschall Erhard Milch (Generalinspekteur der Luftwaffe). Foto oleh Siegfried Rösch
Peringatan
Mengenang Para Pahlawan Yang Gugur (Heldengedenktag) yang
diselenggarakan tanggal 21 Maret 1943 di Berliner Zughaus. Repot dah
kalo disebutin semua yang hadir disini, tapi setidaknya yang di baris
depan saja yang dedengkot-dedengkot Third Reich-nya, dari kiri ke kanan:
Reichskriegsopferführer Hanns Oberlindober, Generalfeldmarschall Fedor
von Bock, Generalfeldmarschall Erhard Milch, Reichsführer-SS Heinrich
Himmler, Großadmiral Karl Dönitz, Generalfeldmarschall Wilhelm Keitel,
Reichsmarschall Hermann Göring dan Führer Adolf Hitler
Sumber :
Foto koleksi Bundesarchiv Jerman
Foto koleksi Hugo Jaeger
Foto koleksi pribadi Akira Takiguchi
Foto koleksi pribadi Gareth Collins
Foto koleksi pribadi Jeremy Dixon
www.bpk-bildagentur.de
www.calvin.edu
www.emedals.com
www.en.wikipedia.org
www.forum.axishistory.com
www.geocities.com
www.life.com
www.multimedia.ctk.cz
www.uboat.net
www.wehrmacht-awards.com
No comments:
Post a Comment