Ini
salah satu foto yang banyak beredar di internet yang memperlihatkan
seorang prajurit Gebirgsjäger dengan senapan mesinnya. Kebanyakan kecele
dengan mengatakan bahwa senapan mesin yang dipegangnya adalah
Maschinengewehr 34 (MG 34), padahal yang benar adalah senapan mesin
hasil produksi luar bernama Solothurn M30 yang diproduksi barengan oleh
dua negara, Austria dan Hungaria
General der Gebirgstruppe Eduard Dietl (Kommandierender General Gebirgskorps Norwegen) bersama dengan para perwira Jerman dan Finlandia di wilayah tundra Rusia utara bulan Juli 1941. Pada tanggal 29 Juni 1941 Dietl ditunjuk sebagai komandan Unternehmen Silberfuchs (Operasi Serigala Perak) yang merupakan operasi gabungan Jerman-Finlandia dengan tujuan untuk menduduki pangkalan Angkatan Laut utama Soviet di Murmansk melalui serangan dari wilayah Norwegia dan Finlandia. Operasi tersebut pada awalnya berjalan dengan sukses, tapi kemudian perlawanan gigih pasukan musuh ditambah dengan kondisi medan yang berat membuat gerak maju pihak penyerbu menjadi stagnan di bulan September 1941. Murmansk sendiri tetap di tangan Soviet sampai dengan akhir perang
Sekelompok prajurit Gebirgsjäger (Pasukan Gunung) dari III.Bataillon / Gebirgsjäger-Regiment 136 / 2.Gebirgs-Division di Norwegia, musim panas tahun 1942. Foto ini diambil oleh Hugo Krause, salah seorang anggota dari batalyon tersebut yang juga adalah seorang fotografer amatir. GJR136 dibentuk pada tanggal 1 Agustus 1938 dari mantan anggota Tyrol Jäger-Regiment, yang merupakan resimen Angkatan Darat Austria yang bermarkas di Innsbruck. Batalyon Ketiga sendiri dibentuk di Landeck, sementara Batalyon Keduanya saat itu masih belum ada. GJR136 lalu ditempatkan di bawah komando 2. Gebirgs-Division sampai dengan akhir perang. Tak lama setelahnya, II.Bataillon / Gebirgsjäger-Regiment 140 dipindahkan ke GJR136 dan pada tanggal 1 April 1940 dinamai ulang menjadi II.Bataillon / Gebirgsjäger-Regiment 136. Unit pelatihan resimen adalah I.Bataillon / Gebirgsjäger-Ersatz-Regiment 136, yang kemudian dinamai ulang juga menjadi Reserve-Gebirgsjäger-Regiment 136. 2. Gebirgs-Division memulai aksinya di Polandia pada bulan September 1939, diikuti oleh Norwegia pada musim panas 1940. Hanya beberapa elemen dari GJR136 yang terlibat dalam kampanye militer di Norwegia, utamanya adalah dua kompi yang secara khusus mendapat pelatihan parasut dan kemudian diterjunkan (satu kompi masing-masing) di kota Tromsø, tak lama setelah Norwegia menyerah pada bulan Juni 1940. Hal ini tetap digolongkan sebagai penerjunan operasional sehingga mereka yang terlibat mendapatkan Heeres-Fallschirmschützen-Abzeichen (Medali Terjun Payung Angkatan Darat). Dari musim panas 1940 s/d Juni 1941, GJR136, bersama dengan unit-unit yang tergabung dalam Gebirgskorps Norwegen, mendapat tugas penjagaan di Norwegia Utara. Korps Gunung tersebut kemudian melintasi perbatasan Norwegia/Finlandia pada tanggal 22 Juni 1941 dan seminggu kemudian memasuki wilayah Uni Soviet dengan tujuan mencapai wilayah Murmansk. Hal itu tak pernah terjadi, dan pada musim gugur 1941 kedua belah pihak "diam ditempat masing-masing" dalam peperangan statis yang berlangsung selama tiga tahun, yang hanya berjarak 30-40 kilometer dari kota pelabuhan tersebut. Pada tanggal 7 Oktober 1944 pihak Soviet melancarkan serangan besar-besaran melawan apa yang sekarang dinamakan sebagai XIX. Gebirgskorps (terdiri dari 2. dan 6. Gebirgs-Division serta beberapa unit lain yang lebih kecil). Ofensif ini membuat Jerman menarik mundur pasukannya sampai ke Norwegia, yang berlangsung selama tiga minggu sampai akhirnya kedua belah pihak menghentikan kontak senjata sekitar 160 kilometer didalam wilayah Norwegia. 2. Gebirgs-Division kemudian ditarik mundur ke Eropa Daratan dimana mereka bertempur sampai dengan akhir perang. GJR136 mempunyai satu orang Ritterkreuzträger (peraih Ritterkreuz): Hauptmann Otto Stampfer, yang mendapatkannya pada tanggal 23 Juli 1942 saat bertugas di III./GJR136. Selain Ritterkreuz Stampfer, resimen tersebut juga mempunyai delapan orang peraih Deutsches Kreuz in Gold serta satu orang peraih Ehrenblattspange
General der Gebirgstruppe Eduard Dietl (Kommandierender General Gebirgskorps Norwegen) bersama dengan para perwira Jerman dan Finlandia di wilayah tundra Rusia utara bulan Juli 1941. Pada tanggal 29 Juni 1941 Dietl ditunjuk sebagai komandan Unternehmen Silberfuchs (Operasi Serigala Perak) yang merupakan operasi gabungan Jerman-Finlandia dengan tujuan untuk menduduki pangkalan Angkatan Laut utama Soviet di Murmansk melalui serangan dari wilayah Norwegia dan Finlandia. Operasi tersebut pada awalnya berjalan dengan sukses, tapi kemudian perlawanan gigih pasukan musuh ditambah dengan kondisi medan yang berat membuat gerak maju pihak penyerbu menjadi stagnan di bulan September 1941. Murmansk sendiri tetap di tangan Soviet sampai dengan akhir perang
Sekelompok prajurit Gebirgsjäger (Pasukan Gunung) dari III.Bataillon / Gebirgsjäger-Regiment 136 / 2.Gebirgs-Division di Norwegia, musim panas tahun 1942. Foto ini diambil oleh Hugo Krause, salah seorang anggota dari batalyon tersebut yang juga adalah seorang fotografer amatir. GJR136 dibentuk pada tanggal 1 Agustus 1938 dari mantan anggota Tyrol Jäger-Regiment, yang merupakan resimen Angkatan Darat Austria yang bermarkas di Innsbruck. Batalyon Ketiga sendiri dibentuk di Landeck, sementara Batalyon Keduanya saat itu masih belum ada. GJR136 lalu ditempatkan di bawah komando 2. Gebirgs-Division sampai dengan akhir perang. Tak lama setelahnya, II.Bataillon / Gebirgsjäger-Regiment 140 dipindahkan ke GJR136 dan pada tanggal 1 April 1940 dinamai ulang menjadi II.Bataillon / Gebirgsjäger-Regiment 136. Unit pelatihan resimen adalah I.Bataillon / Gebirgsjäger-Ersatz-Regiment 136, yang kemudian dinamai ulang juga menjadi Reserve-Gebirgsjäger-Regiment 136. 2. Gebirgs-Division memulai aksinya di Polandia pada bulan September 1939, diikuti oleh Norwegia pada musim panas 1940. Hanya beberapa elemen dari GJR136 yang terlibat dalam kampanye militer di Norwegia, utamanya adalah dua kompi yang secara khusus mendapat pelatihan parasut dan kemudian diterjunkan (satu kompi masing-masing) di kota Tromsø, tak lama setelah Norwegia menyerah pada bulan Juni 1940. Hal ini tetap digolongkan sebagai penerjunan operasional sehingga mereka yang terlibat mendapatkan Heeres-Fallschirmschützen-Abzeichen (Medali Terjun Payung Angkatan Darat). Dari musim panas 1940 s/d Juni 1941, GJR136, bersama dengan unit-unit yang tergabung dalam Gebirgskorps Norwegen, mendapat tugas penjagaan di Norwegia Utara. Korps Gunung tersebut kemudian melintasi perbatasan Norwegia/Finlandia pada tanggal 22 Juni 1941 dan seminggu kemudian memasuki wilayah Uni Soviet dengan tujuan mencapai wilayah Murmansk. Hal itu tak pernah terjadi, dan pada musim gugur 1941 kedua belah pihak "diam ditempat masing-masing" dalam peperangan statis yang berlangsung selama tiga tahun, yang hanya berjarak 30-40 kilometer dari kota pelabuhan tersebut. Pada tanggal 7 Oktober 1944 pihak Soviet melancarkan serangan besar-besaran melawan apa yang sekarang dinamakan sebagai XIX. Gebirgskorps (terdiri dari 2. dan 6. Gebirgs-Division serta beberapa unit lain yang lebih kecil). Ofensif ini membuat Jerman menarik mundur pasukannya sampai ke Norwegia, yang berlangsung selama tiga minggu sampai akhirnya kedua belah pihak menghentikan kontak senjata sekitar 160 kilometer didalam wilayah Norwegia. 2. Gebirgs-Division kemudian ditarik mundur ke Eropa Daratan dimana mereka bertempur sampai dengan akhir perang. GJR136 mempunyai satu orang Ritterkreuzträger (peraih Ritterkreuz): Hauptmann Otto Stampfer, yang mendapatkannya pada tanggal 23 Juli 1942 saat bertugas di III./GJR136. Selain Ritterkreuz Stampfer, resimen tersebut juga mempunyai delapan orang peraih Deutsches Kreuz in Gold serta satu orang peraih Ehrenblattspange
Sumber :
www.historicalwarmilitariaforum.com
www.ww2colorfarbe.blogspot.com
No comments:
Post a Comment