DAUN DAN RANTING
Halftrack penarik yang tampak sedang melintasi sebuah sungai kecil dalam foto ini adalah Sd.Kfz.7 mittlerer Zugkraftwagen (8-ton) yang membawa baterai howitzer berat sFH18 kaliber 105mm. Sd.Kfz.7 adalah kendaraan penarik yang paling banyak digunakan oleh Wehrmacht di masa perang, dengan jumlah produksi tercatat sebanyak 10.257 unit. Perhatikan pula jembatan K-Gerät serta kamuflase dedaunan yang digunakan oleh kendaraan diatas! K-Gerät (Kastenträger-Gerät) adalah jembatan bongkar-pasang seberat 16 ton yang terdiri dari tiga bagian ponton atau blok dengan panjang total 78,8 meter. Desainnya merupakan hasil jiplakan dari jembatan Small Box Girder Inggris dan pertama kali dibuat pada pertengahan tahun 1930-an. K-Gerät menggunakan panjang panel yang sama seperti halnya SBG, hanya saja sedikit berbeda dalam hal detail penguatnya. Artikel yang dimuat dalam sebuah majalah militer Jerman terbitan tahun 1943 menjelaskan bahwa jembatan tersebut terutama sekali dipakai di Front Timur bersama-sama dengan tipe jembatan ponton lainnya, dan mengklaim bahwa "jembatan K-Gerät mempunyai performa yang memuaskan. Bentuknya sama dengan jembatan yang digunakan oleh pasukan musuh."
-----------------------------------------------------------------------------
JARING
Dua orang prajurit Afrikakorps sedang "ngendon" sambil telanjang dada didalam lindungan jaring kamuflase di Afrika Utara, tahun 1942. Seperti kekuatan militer lainnya, pihak Wehrmacht mengerti betul bahwa menyembunyikan mesin perang dan markas mereka dalam peperangan ofensif maupun defensif dapat menambah kemungkinan untuk selamat dalam peperangan tersebut. Sebagai tambahan dari kamuflase cat yang ditempelkan di mesin perang, mereka juga tidak segan-segan menggunakan daun dan ranting, kanvas, serta jaring untuk lebih membuatnya menjadi tidak terlihat di mata musuh sekaligus menyatu dengan lingkungan sekitarnya. Ketika peperangan semakin tidak menguntungkan bagi pihak Jerman, penggunaan kamuflase semacam ini menjadi lebih dominan lagi. Unit-unit yang bergerak mundur seringkali memotong dahan dan ranting lalu meninggalkannya setelah dipakai agar dapat membantu unit lainnya dalam memanfaatkan sarana kamuflase yang sama. Dalam beberapa kesempatan, para prajurit juga kadangkala menambahkan lapisan tipis lumpur atau salju untuk lebih menambah fungsi penyatuan dengan alam sekitarnya. Foto diatas dibuat oleh Reinhard Schultz
-----------------------------------------------------------------------------
LUMPUR
Awak senapan mesin Jerman dalam posisi siaga (feuerstellung). Senapan mesinnya adalah Maschinengewehr 34 (MG 34). Perhatikan pola kamuflase di stahlhelm yang tidak biasa! Di masa damai, penggunaan rerumputan, alang-alang dll untuk sarana kamuflase hanya boleh dilakukan seizin dari perwira komandan unit. Melaburi helm dengan tanah, tanah liat atau pasir basah adalah terlarang. Tapi tentu saja hal tersebut tak berlaku di lapangan dimana segala kemungkinan selalu terbuka!
-----------------------------------------------------------------------------
KAPAL LAUT
Suasana pangkalan 22. Unterseeboots-Flottille (22. U-Flottille) di teluk pelabuhan Gotenhafen-Oxhöft yang membeku akibat cuaca ekstrim di musim dingin tahun 1941-42. Yang memakai skema kamuflase lima-warna di sebelah kiri adalah kapal pengawal U-boat "Erwin Wassner", sementara di sebelah kanannya adalah tiga buah U-boat latih Tipe II milik 22. U-Flottille yang terjebak di perairan beku tanpa sempat untuk menyelamatkan diri. Pengawal kapal selam tersebut mengawali karirnya di lautan sebagai "Gran Canaria" pada tanggal 21 Januari 1938, sebelum diambil alih hak kepemilikannya oleh Kriegsmarine di tahun yang sama. Setelah mendapat modifikasi yang diperlukan, pada tanggal 29 Maret 1939 dia operasional kembali dengan nama baru, "Erwin Wassner". Namanya sendiri diambil dari jagoan U-boat dalam Perang Dunia I yang juga adalah peraih Pour le Mérite, Erwin Wassner. Pada tahun 1930-an Wassner bertugas sebagai atase militer Jerman di London, dengan pangkat Konteradmiral, sebelum meninggal pada tahun 1937. Setelah Perang Dunia II pecah pada tahun 1939, F.d.U. (Führer der Unterseeboote) Karl Dönitz dan staff-nya memutuskan untuk menggunakan nama Erwin Wassner sebagai nama salah satu kapal komando Kriegsmarine, sampai dengan bulan November 1939 ketika staff operasi, yang telah direorganisasi ulang menjadi B.d.U. (Befehlshaber der Unterseeboote) di bulan Oktober sebelumnya, pindah markas ke Sengwarden yang terletak di dekat Wilhelmshaven. Kapitän zur See Hans-Georg von Friedeburg, Kepala Departemen B.d.U. yang bertanggungjawab terhadap masalah pasokan suplai bagi seluruh organisasi, menjadikan "Erwin Wassner" sebagai markas bergeraknya, termasuk saat kapal tersebut berlabuh di Gotenhafen-Oxhöft pada awal tahun 1942. Di malam tanggal 23-24 Juli 1944, "Erwin Wassner" ditenggelamkan oleh bom-bom pesawat Sekutu saat serangan udara malam yang dilancarkan oleh RAF Bomber Command di pelabuhan Kiel. Foto ini diambil oleh Kapitänleutnant (Ing.) Otto Elwert, seorang instruktur di 2. Unterseeboote-Lehrdivision (ULD, Divisi Pelatihan Kapal Selam Kedua) di Gotenhafen
Sumber :
Majalah "U-Boot im Focus" edisi no.2 - 2007
www.ww2colorfarbe.blogspot.com
www.ww2incolor.com
No comments:
Post a Comment