Seorang perwira Luftwaffe diantar turun melewati jembatan kayu dari kapal rumah sakit untuk melakukan latihan olahraga ringan yang diperuntukkan bagi para tawanan perang Jerman di Inggris, 5 Oktober 1941. Dia adalah salah satu dari beberapa tawanan yang terluka dan menunggu untuk direpatriasi ke negaranya berdasarkan perjanjian pertukaran tawanan perang yang sedang dibahas oleh pihak Inggris dan Jerman. Perjanjian tersebut kemudian ditinggalkan alias tidak jadi setelah negosiasi antara kedua negara tidak menemukan titik terang. BTW, jadi lebih kerenan yang ditawan daripada yang menawan!
Foto jepretan Hugo Jaeger ini memperlihatkan para tawanan perang Jerman (kebanyakan bekas anggota Afrikakorps) hasil repatriasi yang baru tiba di negara mereka setelah menjalani proses pertukaran tawanan perang dengan Inggris, 1943. Konvensi Jenewa memberikan ketentuan tentang repatriasi (pemulangan kembali) semua tawanan perang bahkan saat permusuhan masih berlangsung. Pada tahun 1939-1945 ketentuan ini hanya berlaku bagi tawanan yang menderita sakit atau cacat. Mayoritas dari 40.000 orang prajurit Inggris - yang ditawan oleh Jerman antara tahun 1939 dan 1940 - baru mendapatkan kesempatan untuk ikut serta dalam program pertukaran tawanan perang hanya setelah ratusan ribu prajurit Poros digaruk oleh Sekutu di Tunisia bulan Mei 1943. Negosiasi untuk hal ini sendiri sebenarnya telah diusahakan oleh Palang Merah Internasional dari akhir tahun 1940, hanya saja belum menemukan momentumnya yang tepat seperti tahun 1943. Pertukaran tawanan pertama antara kedua negara berlangsung bulan Oktober 1943
Dua pertukaran tawanan perang berlangsung antara pihak bertahan Jerman dengan pasukan Amerika Serikat dari 94th Infantry Division, dengan lokasinya adalah di wilayah-wilayah pelabuhan Prancis yang masih dikuasai oleh Jerman (tapi kini terkepung oleh Sekutu). Andrew Hodges, perwakilan dari Palang Merah Amerika Serikat, menugaskan 302nd Infantry Regiment sebagai koordinator utama pertukaran tersebut. Pada tanggal 17 November 1944 dia mengatur sebuah gencatan senjata antara pihak Amerika dan Jerman demi untuk menegosiasikan pertukaran tawanan di sektor Lorient. Setelah berpikir beberapa waktu, pihak Jerman menyetujui bahwa 71 orang tawanan Amerikanya akan ditukarkan dengan tawanan Jerman dalam jumlah yang sama. Sebagian besar tawanan Amerika ini berasal dari patroli 301st Infantry Regiment yang bernasib sial, sementara sisanya berasal dari 6th Armored Division dan 83rd Infantry division. Pertukaran tawanan kedua dilaksanakan pada tanggal 29 November 1944 di sektor St. Nazaire, dimana 53 orang direpatriasi oleh kedua belah pihak yang berperang. Pada tanggal 15 dan 29 Desember 1944 kembali diadakan pertukaran tawanan perang dengan total 140 orang prajurit Sekutu yang dibebaskan dan dikembalikan lagi ke unitnya masing-masing
Dari
kiri ke kanan: Oberleutnant Dr. Alfrons Schmitt, Oberst Otto Borst dan
Andrew Gerow Hodges. Foto diambil di dermaga Etel tanggal 16 November
1944, satu hari sebelum upacara pertukaran tawanan perang antara pihak
Amerika Serikat dan Jerman. Schmitt dikenang oleh tawanan Amerika
sebagai perwira "arogan tapi cerdas" yang menginterogasi mereka. Dia
adalah mantan anggota Abwehr di Prancis yang berbicara Prancis lebih
fasih daripada orang Prancis sendiri!
Sebuah regu patroli Amerika Serikat beranggotakan 55 orang dari 301st Infantry Regiment / 94th Infantry Division / 3rd Army tertangkap oleh pasukan Jerman di dekat Lorient (Prancis) di musim gugur tahun 1944. Ujung-ujungnya adalah pertukaran tawanan pertama di medan perang Eropa dalam Perang Dunia II yang melibatkan tawanan yang berada dalam kondisi sehat! Perwira Heer yang baru saja menurunkan tangan setelah memberi salam Nazi di latar depan adalah wakil dari pihak Jerman dalam peristiwa ini, sementara perwira Amerika berpakaian gelap di tengah adalah Andrew Gerow Hodges, perwakilan dari US Red Cross yang memfasilitasi acara pertukaran tawanan yang dilangsungkan di Brittany tanggal 17 November 1944 tersebut
Sumber :
www.britishpathe.com
www.life.time.comwww.britishpathe.com
www.rallypoint.com
No comments:
Post a Comment