Awak mortir Jerman bersiap untuk menembakkan sebuah schwere
Granatwerfer 34 80mm selama berlangsungnya sesi latihan. Setelah tahun
1942 setiap Granatwerfer mendapat penambahan tabel jangkauan di bagian
tengah tabungnya, yang terletak persis di bawah "kerah". Tabel ini
berguna untuk secara tepat mengukur jumlah peluru yang telah digunakan
serta jarak ketinggiannya, dan praktek seperti tersebut masih digunakan
sampai sekarang (sebagai contohnya adalah pasukan Amerika di Irak yang
menggunakan garis putih di bagian tengah tabung mortir, persis seperti
yang dilakukan oleh Wehrmacht berpuluh-puluh tahun sebelumnya!). Awak
mortir Jerman sendiri terkenal paling akurat dalam hal ketepatan
pengenaan targetnya dibandingkan dengan semua pihak yang berperang dalam
Perang Dunia II. Ini karena bentuk latihan yang sangat intensif
ditambah dengan sistem yang teruji. Kebanyakan para awak mortir Jerman
sendiri membawa sekop kecil untuk menggali tanah alas mortirnya manakala
digunakan. Mereka dilatih untuk menggali dalam waktu cepat dengan
bentuk galian khusus. Sejarah mencatat bahwa mortir menjadi penyebab
terbanyak jumlah korban pihak Sekutu dalam Pertempuran Normandia
dibandingkan dengan senjata Jerman lainnya. Salah satu penyebab utamanya
(selain karena keakuratan mereka) adalah kedatangannya yang tanpa suara
sehingga pasukan yang terkena biasanya belum sempat untuk berlindung.
Foto di atas kemungkinan besar diambil pada tahun 1941 di sekitar
Unternehmen Barbarossa
Sumber :
www.ww2colorfarbe.blogspot.com
No comments:
Post a Comment