Dukungan
penuh yang diberikan oleh pesawat-pesawat serang-darat Luftwaffe
terhadap gerak maju pasukan panzer Jerman tersimbolisasikan dari foto
snapshot di atas yang memperlihatkan General der Flieger Dr.-ing.
Wolfram Freiherr von Richthofen (Kommandierender General VIII.
Fliegerkorps) sedang ngadu huntu dengan Oberst Richard Koll (Kommandeur
Panzer-Regiment 11 / 6.Panzer-Division) di Rusia. Richthofen terkenal
sebagai otak dibalik strategi brilian penyerangan oleh unit-unit Stuka,
dan disini dia baru saja turun dari pesawat penghubung ringan Fieseler
Fi 156 Storch untuk berunding dengan Koll di garis depan pertempuran,
musim gugur 1941. Sengitnya pertempuran masih terlihat dari asap yang
membumbung hanya beberapa ratus meter di depan! Sedikit terlihat di
lengan kanan Richthofen adalah pita lengan bertuliskan "Jagdgeschwader
Frhr. V. Richthofen Nr. 1 1917/18” yang merupakan penghormatan atas
jagoan terbang terbaik dalam Perang Dunia Pertama, Manfred von
Richthofen, yang juga merupakan sepupu Wolfram
Foto ini diambil oleh Hanns Hubmann dan memperlihatkan Generalmajor
Walter Hoernlein (kanan), Kommandeur Infanterie-Division "Großdeutschland" (motorisiert),
yang sedang mendiskusikan strategi bersama dengan salah seorang perwiranya dalam gerak maju di Voronezh, bulan Juli 1942. Di lehernya dia memakai Ritterkreuz des
Eisernen Kreuzes #399 yang dia terima tanggal 30 Juli 1941 sebagai
komandan Infanterie-Regiment 80. Nantinya dia juga akan mendapat
Deutsches Kreuz in Gold (14 Februari 1943) dan Eichenlaub #213 (15 Maret
1943), keduanya sebagai perwira di Großdeutschland (GD). Hoernlein
memimpin GD dari tanggal 10 April 1942 s/d 27 Januari 1944 serta
membangun reputasi yang solid sebagai pemimpin yang efisien dan dapat
diandalkan tapi tetap mempunyai waktu untuk memperhatikan kesejahteraan
pasukan yang berada di bawah pimpinannya. Dia begitu dicintai oleh
anakbuahnya sehingga mendapat julukan "Papa" Hoernlein. Mungkin salah
satu pernyataan terkenal yang pernah dilontarkannya adalah saat dia
mengirim telegram ke “Fuhrerhauptquartier” untuk menuntut penjelasan
apakah GD merupakan satu-satunya unit Jerman yang tersisa di Front
Timur, karena tanpa henti mereka terus bertempur dari satu krisis ke
krisis yang lain selama berlangsungnya pergulatan brutal di sekitar
Rzhev! BTW, perhatikan bahwa dalam foto ini Hoernlein mengenakan strip
merah di celananya khas perwira staff atau jenderal, padahal dari
kragenspiegelnya kelihatan jelas bahwa pangkatnya masih Oberst! Kasus
semacam ini namanya "mit RDA (Rangdienstalter)", dalam artian dia sudah
mendapat pengumuman dari OKW mengenai kenaikan pangkatnya, tapi baru
"berhak" mengenakan kepangkatan barunya beberapa hari kemudian (karena
menunggu proses administrasi atau transfer ke unit baru). Biasanya ini
terjadi pada perwira yang dipercaya untuk menjadi komandan dari unit
yang tingkatannya lebih tinggi, tapi yang pangkatnya saat itu belum naik
ke tingkat yang lebih tinggi yang dipersyaratkan oleh unit barunya.
Biasanya orang yang sedang dalam posisi ini mudah dikenali dari strap
yang menutup schulterklappen-nya (seperti contoh foto di atas)
Generalleutnant
Erwin Rommel (Kommandierender General Deutsches Afrikakorps)
mengkonsultasikan sebuah peta bersama dengan Generalmajor Stefan
Fröhlich yang, sebagai seorang Fliegerführer Afrika, memimpin dukungan
udara terhadap Afrikakorps Jerman dalam kampanye musim dingin tahun
1941/1942. Rommel seringkali memindahkan markasnya secara mendadak
selama berlangsungnya ofensif karena dia percaya penuh bahwa seorang
komandan harus selalu dekat dengan front depan pertempuran agar bisa
bereaksi secara cepat terhadap perubahan apapun yang terjadi di tengah
kancah peperangan. Foto di atas pertama kali dipublikasikan tahun 1943
dalam buku "Balkenkreuz Über Wüstensand" (Salib Balkan di atas Padang
Pasir) terbitan Gerhard Stalling Verlag
Sebuah brifing kecil yang dilakukan di padang stepa Kalmuck antara
seorang Kompaniechef (komandan kompi) berpangkat Oberleutnant (kiri)
dengan bawahannya, Zugführer (komandan peleton) berpangkat Leutnant.
Foto ini diambil tanggal 21 Juni 1942 dan mereka merupakan bagian dari
6. Armee yang sedang melakukan ofensif ke arah Volga/Stalingrad. Di
awal-awal gerak majunya pasukan Jerman tidak menemui perlawanan yang
berarti karena, belajar dari pertempuran pada tahun sebelumnya, STAVKA
(Komando Tinggi Angkatan Bersenjata Uni Soviet) mempersiapkan pasukan
terbaik mereka untuk ofensif balasan di musim dingin dan tidak terjebak
pada perangkap pengepungan yang dipersiapkan oleh Wehrmacht
Generaloberst
Erhard Raus (8 Januari 1889 - 3 April 1956) adalah perwira keturunan
Austria dan mantan pimpinan Schützen-Brigade 6 yang menjadi komandan 6.
Panzer-Division periode 23 November 1941 - 7 Februari 1943. Sebelumnya
dia telah menjadi komandan sementara divisi tersebut menggantikan Franz
Landgraf dalam Operasi Barbarossa (7-15 September 1941). Dia lalu
menjadi Kommandierender General 4. Panzerarmee periode 3 November 1943 -
21 April 1944. Medali bergengsi yang telah diraihnya: Eichenlaub #280
(22 Agustus 1943) zum Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes (11 Oktober
1941). Dalam foto yang diambil di tahun 1942 di atas Raus masih
berpangkat Generalmajor (1 September 1941 - 1 Januari 1943) dan terlihat
sedang membaca sebuah peta ditemani oleh para perwiranya
Foto
ini diambil tanggal 1 Juli 1942 pada permulaan Pertempuran Pertama El
Alamein. Erwin Rommel baru beberapa hari dipromosikan secara luar biasa
oleh Hitler menjadi Generalfeldmarschall (22 Juni 1942), dan disini sang
Oberbefehlshaber Panzerarmee "Afrika" sedang mereencanakan rencana
serangan Jerman bersama dengan para staff-nya. Di kiri memakai
schutzbrille adalah Oberst Fritz Bayerlein (Chef des Stabes Deutsches
Afrikakorps), sementara yang memakai tropenmütze terhalang oleh Rommel
adalah Oberst Eduard Crasemann. Crasemann adalah Kommandeur
Artillerie-Regiment 33 (motorisiert) yang menjadi Führer (Komandan
sementara/pengganti) 15. Panzer-Division setelah komandan aslinya,
Generalmajor Gustav von Vaerst, terluka dalam Pertempuran Gazala tanggal
26 Mei 1942. Paling kanan (tidak terlihat dari foto) adalah
Generalmajor Alfred Gause (Chef des Generalstabes Panzerarmee "Afrika").
Moncong mobil di latar belakang berasal dari jenis 1941 Ford C11 ADF,
sementara tempat meletakkan peta yang dipakai oleh Rommel adalah kap
Sd.Kfz.250/3
Oberst Walther
von Hünersdorff (Kommandeur Panzer-Regiment 11 / 6.Panzer-Division)
membrifing anakbuahnya sambil membawa kertas yang berisi susunan unit
tempur di hari itu selama berlangsungnya serangan atas posisi pertahanan
Soviet yang disebut sebagai "Peternakan Kelinci", Januari 1943. Dalam
pertempuran sengit antara Don dan Donets di musim dingin itu, Hünersdorff
mengkomandani sebuah Kampfgruppe (Grup Tempur) yang merupakan gabungan
dari 6. dan 7. Panzer-Division ditambah unit-unit artileri serbu
cadangan Heer. Foto oleh Helmut Ritgen
Foto hasil karya Walter Frentz ini pertama kali dipublikasikan dalam majalah SIGNAL edisi bulan Februari 1943 untuk menyambut pengangkatan Panglima Kriegsmarine yang baru, Karl Dönitz (menggantikan Erich Raeder yang dianggap gagal memaksimalkan kemampuan Angkatan Laut Jerman dalam Perang Dunia II). Dari kiri ke kanan: Kapitänleutnant Adalbert Schnee (Geleitzugs-Asto, Admiralstabsoffizier beim Befehlshaber der Unterseeboote), Generaladmiral Karl Dönitz (Befehlshaber der Unterseeboote), dan Kapitän zur See Eberhard Godt (Chef der Operationsabteilung beim Befehlshaber der U-Boote). Mereka sedang mempelajari peta samudera yang terhampar di meja. Foto ini sendiri diambil di ruangan operasi U-boat di markas besar Kriegsmarine di Berlin (Marinehauptquartier Koralle)
Reichsmarschall Hermann Göring (Oberbefehlshaber der Luftwaffe) dan Generaloberst Hans Jeschonnek (Chef des Generalstabes der Luftwaffe) di Führerhauptquartier (FHQ) Schloss Kleßheim, 7-10 April 1943, pada saat berlangsungnya kunjungan kenegaraan diktator Italia Benito Mussolini ke Jerman. Göring tampak mengenakan Grande Ufficiale dell'Ordine della Corona d'Italia (Grand Officer Star of the Italian Crown Order) di seragamnya. Hal ini bisa dibilang tidak biasa karena medali tersebut bukanlah grade tertinggi dari Order of the Crown of Italy, sementara sang Reichsmarschall sendiri mempunyai dua medali Italia lain yang lebih tinggi tingkatan serta gengsinya: Cavaliere di Gran Croce dell'Ordine dei Santi Maurizio e Lazzaro (Order of Saints Maurice and Lazarus) serta Annunziata (Order of the Santissima Annuziata). Foto ini diambil oleh fotografer pribadi Hitler, Heinrich Hoffmann
Foto hasil karya Walter Frentz ini pertama kali dipublikasikan dalam majalah SIGNAL edisi bulan Februari 1943 untuk menyambut pengangkatan Panglima Kriegsmarine yang baru, Karl Dönitz (menggantikan Erich Raeder yang dianggap gagal memaksimalkan kemampuan Angkatan Laut Jerman dalam Perang Dunia II). Dari kiri ke kanan: Kapitänleutnant Adalbert Schnee (Geleitzugs-Asto, Admiralstabsoffizier beim Befehlshaber der Unterseeboote), Generaladmiral Karl Dönitz (Befehlshaber der Unterseeboote), dan Kapitän zur See Eberhard Godt (Chef der Operationsabteilung beim Befehlshaber der U-Boote). Mereka sedang mempelajari peta samudera yang terhampar di meja. Foto ini sendiri diambil di ruangan operasi U-boat di markas besar Kriegsmarine di Berlin (Marinehauptquartier Koralle)
Reichsmarschall Hermann Göring (Oberbefehlshaber der Luftwaffe) dan Generaloberst Hans Jeschonnek (Chef des Generalstabes der Luftwaffe) di Führerhauptquartier (FHQ) Schloss Kleßheim, 7-10 April 1943, pada saat berlangsungnya kunjungan kenegaraan diktator Italia Benito Mussolini ke Jerman. Göring tampak mengenakan Grande Ufficiale dell'Ordine della Corona d'Italia (Grand Officer Star of the Italian Crown Order) di seragamnya. Hal ini bisa dibilang tidak biasa karena medali tersebut bukanlah grade tertinggi dari Order of the Crown of Italy, sementara sang Reichsmarschall sendiri mempunyai dua medali Italia lain yang lebih tinggi tingkatan serta gengsinya: Cavaliere di Gran Croce dell'Ordine dei Santi Maurizio e Lazzaro (Order of Saints Maurice and Lazarus) serta Annunziata (Order of the Santissima Annuziata). Foto ini diambil oleh fotografer pribadi Hitler, Heinrich Hoffmann
Generalfeldmarschall
Erich von Manstein (Oberbefehlshaber Heeresgruppe Süd) menemui General
der Panzertruppe Hermann Breith (Kommandierender General III.
Panzerkorps) untuk merundingkan strategi pertempuran di timur laut
Bjelgorod (Mei 1943) yang merupakan permulaan dari Unternehmen Zitadelle
alias Pertempuran Kursk. Perwira yang memakai monokel di sebelah kanan
adalah Oberst im Generalstab Ernst Merk (General-Stab des III. Panzer-Korps kommandiert)
Generaloberst Heinz Guderian (Generalinspekteur der Panzertruppen) sedang merundingkan strategi operasi terbaru (kemungkinan Unternehmen Zitadelle/Pertempuran Kursk) di atas sebuah peta besar bersama dengan Generalleutnant Walther Wenck (Chef des Generalstabes 1. Panzerarmee), musim semi 1943. Disini kita bisa melihat momen langka dimana Guderian mengenakan seragam hitam Panzertruppen! Wenck sendiri mengenakan Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes yang dia dapatkan tanggal 28 Desember 1942. Pangkat terakhirnya adalah General der Panzertruppe
Generaloberst Walter Model
(kedua dari kanan, Oberbefehlshaber 9. Armee) dan Generalleutnant Vollrath Lübbe
(kedua dari kiri, kommandeur 2. Panzer-Division) di Front Timur, musim panas 1943. Lübbe
adalah peraih Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes (17 Agustus 1943) dan
Deutsches Kreuz in Gold (6 Maret 1943), serta merupakan ayah dari
jenderal Bundeswehr Ernst-Vollrath Lübbe (1920-2001)
Generalfeldmarschall Walter Model (Oberbefehlshaber Heeresgruppe Nord) dan Generalleutnant Friedrich "Fritz" Schulz (Kommandierender General LIX. Armee-Korps), bulan Maret 1944. Fritz dan adiknya (Adelbert Schulz) merupakan dua bersaudara yang luar biasa dahsyat, sama-sama menjadi pahlawan melalui keberanian mereka sebagai pemimpin di medan pertempuran. Fritz dianugerahi Schwerter, sementara Adelbert malah lebih tinggi, Brillanten!
Generalfeldmarschall Walter Model (Oberbefehlshaber Heeresgruppe Nordukraine) bersama dengan Oberst im Generalstab Friedrich-Wilhelm von Mellenthin (kiri, Chef des Generalstabes XXXXVIII. Panzerkorps) dan General der Panzertruppe Walther Nehring (kanan, Kommandierender General XXXXVIII. Panzerkorps), bulan Agustus 1944. Mellenthin adalah mantan staff Rommel di Afrika sementara Nehring -sama-sama veteran Afrikakorps - setelah usai perang menulis sebuah buku yang mengupas habis sejarah pasukan panzer Jerman, "Die Geschichte der deutschen Panzerwaffe 1916 bis 1945"
Generalfeldmarschall Walter Model (Oberbefehlshaber Heeresgruppe Nord) dan Generalleutnant Friedrich "Fritz" Schulz (Kommandierender General LIX. Armee-Korps), bulan Maret 1944. Fritz dan adiknya (Adelbert Schulz) merupakan dua bersaudara yang luar biasa dahsyat, sama-sama menjadi pahlawan melalui keberanian mereka sebagai pemimpin di medan pertempuran. Fritz dianugerahi Schwerter, sementara Adelbert malah lebih tinggi, Brillanten!
Generalfeldmarschall Walter Model (Oberbefehlshaber Heeresgruppe Nordukraine) bersama dengan Oberst im Generalstab Friedrich-Wilhelm von Mellenthin (kiri, Chef des Generalstabes XXXXVIII. Panzerkorps) dan General der Panzertruppe Walther Nehring (kanan, Kommandierender General XXXXVIII. Panzerkorps), bulan Agustus 1944. Mellenthin adalah mantan staff Rommel di Afrika sementara Nehring -sama-sama veteran Afrikakorps - setelah usai perang menulis sebuah buku yang mengupas habis sejarah pasukan panzer Jerman, "Die Geschichte der deutschen Panzerwaffe 1916 bis 1945"
Sumber :
Buku "Afrikakorps 1941-1942" karya Peter Chamberlain dan Chris Ellis
Buku "Kill Rommel! Operation Flipper 1941" karya Gavin Mortimer
Buku "The 6th Panzer Division: 1937-45" karya Oberst a.D. Helmut Ritgen
Buku "Uniforms of the German Soldier; an Illustrated History from 1870 to the Present Day" karya Alejandro M. De Quesada
Foto koleksi Bundesarchiv Jerman Foto koleksi NARA Archives
Foto koleksi pribadi John P. Moore
Foto koleksi pribadi Morio Ishimura
Foto koleksi pribadi Thomas E. Nutter
Foto koleksi pribadi trbooks
www.audiovis.nac.gov.pl
www.battlefieldhistorian.com
www.commons.wikimedia.org
www.feldgrau.com
www.forum.axishistory.com
www.forum.germandaggers.com
www.histomil.com
www.instahlgewittern.com
www.network54.com
www.norgeslexi.com
www.oakleafmilitaria.com
www.reibert.info
www.thirdreichcolorpictures.blogspot.com
www.ww2colorfarbe.blogspot.com
No comments:
Post a Comment