Major
Horst Ademeit (8 Februari 1912 - 7 Agustus 1944) adalah mantan insinyur
teknik yang kemudian menjadi jagoan udara Luftwaffe terkemuka dari
Jagdgeschwader 54 (JG 54) "Grünherz" dengan 166 kemenangan udara dari
600+ misi tempur (146 diantaranya diraih di Front Timur). Dia meraih
kemenangan pertamanya tanggal 18 September 1940 dalam Pertempuran
Britania, sementara kemenangan yang ke-100-nya dicapai di Rusia tanggal
15 Januari 1944. Dalam sebuah kejar-mengejar dengan II-2 Shturmovik di
garis belakang Soviet tanggal 7 Agustus 1944, Hauptmann Ademeit
dinyatakan hilang dan tak pernah ditemukan kembali. Secara anumerta
pangkatnya dinaikkan menjadi Major. Medali-medali yang diterimanya:
Eisernes Kreuz II.Klasse (7 September 1940) dan I.Klasse (5 September
1941); Flugzeugfährerabzeichen; Luftwaffe Ehrenpokale für Besondere
Leistungen im Luftkrieg (8 Desember 1941); Deutsches Kreuz in Gold #1/33
(25 Februari 1942); Frontflugspange für Jäger in Gold mit Anhänger;
serta Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes (16 April 1943) mit Eichenlaub #414 (2 Maret 1944)
Hauptmann Walter Adolph (11
Juni 1913 – 18 September 1941) adalah jagoan udara Luftwaffe kelahiran
Rumania yang merupakan veteran dari Perang Saudara Spanyol dimana dia
meraih fliegerabschuss (kemenangan udara) pertamanya disana tanggal 30
Desember 1937. Dalam Perang Dunia II Adolph mengawali petualangannya
bersama Jagdgeschwader 1 (JG 1) dan mencetak kemenangan pertamanya dalam
konflik tersebut tanggal 1 Oktober 1939. Tanggal 4 Oktober 1940 dia
menjadi Gruppenkommandeur II./JG 26, unit pertama di seantero Luftwaffe
yang bertransisi menggantikan pesawat Messerschmitt Bf 109 mereka dengan
Focke-Wulf Fw 190. Ternyata Adolph pula lah pilot pertama dalam sejarah
yang tewas saat menggunakan pesawat tersebut ketika dia ditembak jatuh
di atas udara Belgia tanggal 18 September 1941! Pesawatnya saat itu
adalah Fw 190 A-1 (Werknummer 0028). Sampai akhir karirnya, dia tercatat
mengemas 25 kemenangan udara (tidak termasuk empat yang tidak
terkonfirmasi) yang diraihnya dalam 79 misi tempur (hanya Perang Dunia
II saja, jumlah misi di Spanyol tidak diketahui). Medali dan penghargaan
yang diraihnya: Flugzeugführerabzeichen; Spanienkreuz in Gold mit
Schwertern (6 Juni 1939); Eisernes Kreuz II.Klasse dan I.Klasse;
Luftwaffe Ehrenpokale für Besondere Leistungen im Luftkrieg (26 Oktober
1940); Frontflugspange für Jäger in Gold; serta Ritterkreuz des Eisernen
Kreuzes (13 November 1940, setelah meraih 15 fliegerabschuss)
Oberfeldwebel
Heinrich-Wilhelm Ahnert (29 April 1915 – 23 Agustus 1942) pertama kali
berpartisipasi di kampanye Polandia dan Prancis sebagai pilot pengintai.
Pada musim semi 1941 dia ditransfer ke Jagdwaffe, dan di bulan
September tahun yang sama sudah mengemas empat kemenangan udara. Dalam
ofensif musim panas di Rusia bulan Mei-Juni 1942 Ahnert "menggila"
dengan mengemas 30 kemenangan! Tanggal 23 Agustus 1942 dia bertempur
dengan sebuah pesawat pembom Rusia Petlyakov Pe-2 bermesin ganda di atas
Koptewo. Pesawat Messerschmitt Bf 109 G-2 (W.Nr. 13508) “gelbe 9” yang
dipilotinya terkena oleh tembakan balik dari gunner musuh dan Ahnert
tewas setelah pesawatnya jatuh. Secara anumerta dia dianugerahi
Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes tanggal 23 Agustus 1942 sebagai
Oberfeldwebel dan Flugzeugführer di 3.Staffel / I.Gruppe /
Jagdgeschwader 52 (JG 52) / VIII.Fliegerkorps / Luftflotte 4. Medali dan
penghargaan lain yang diterimanya: Eisernes Kreuz II.Klasse dan
I.Klasse; Luftwaffe Ehrenpokale für Besondere Leistungen im Luftkrieg (2
Maret 1942); Frontflugspange für Jäger in Gold; serta Deutsches Kreuz
in Gold (27 Juli 1942). Sebagai seorang pilot pemburu Luftwaffe, dalam
karirnya Ahnert mengemas 57 fliegerabschüße dengan 53 di antaranya
dicetak di Front Timur. BTW, Perhatikan bahwa medali Ritterkreuz di
lehernya adalah hasil tempelan!
Hauptmann
Egon Albrecht (19 Mei 1918 - 25 Agustus 1944) adalah jagoan udara
Luftwaffe kelahiran Curitiba, Brazil, yang mengudara sebagian besar
menggunakan pesawat fighter-bomber Messerschmitt Bf 110 Zerstörer.
Albrecht dianugerahi Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes tanggal 22 Mei
1943 sebagai Oberleutnant dan Staffelführer 9.Staffel / II.Gruppe /
Zerstörergeschwader 76 (ZG 76) / Jagdfliegerführer Norwegen / Luftflotte
5 setelah meraih 15 kemenangan udara ditambah dengan 11 pesawat lainnya
yang dihancurkan di darat, 162 kendaraan bermotor, 254 kendaraan
terkamuflase; 3 lokomotif; 8 posisi meriam anti pesawat udara; 12 posisi
meriam anti-tank; dan 8 posisi infantri! Medali dan penghargaan lain
yang diterimanya: Fliegerführerabzeichen; Eisernes Kreuz II.Klasse dan
I.Klasse; Verwundetenabzeichen in Silber; Medaille Winterschlacht im
Osten 1941/42 (Ostmedaille); Frontflugspange für Jäger; Goldenes
Hitlerjugend Ehrenabzeichen; Luftwaffe Ehrenpokale für Besondere
Leistungen im Luftkrieg (21 September 1942); serta Deutsches Kreuz in
Gold (3 Desember 1942). Pada tanggal 25 Agustus 1944 pesawat
Messerschmitt Bf 109G-14 "schwarz 21" (werkenummer 460593) yang dipiloti
Albrecht diserang oleh pesawat P-51 Mustang USAAF di atas Creil,
Prancis utara. Dia berhasil keluar dari pesawatnya yang terbakar, tapi
kemudian ditemukan telah tewas saat di darat. Selama karir pilotnya,
Albrecht tercatat telah menembak jatuh 25 pesawat lawan (15 di Front
Timur, 10 di Front Barat), dengan enam di antaranya adalah pesawat
pembom B-24 USAAF bermesin empat
Hauptmann Hans-Heinz "Hänschen" Augenstein (11
Juli 1921 - 7 Desember 1944) bertugas bersama Nachtjagdgeschwader 1
(NJG 1) mulai bulan Juli 1942. Dia mengklaim kemenangan pertamanya di
malam tanggal 31 Juli/1 Agustus 1942 saat menembak jatuh sebuah pembom
Wellington bermesin ganda RAF di dekat Ahlhorn. Dari sana skor
kemenangannya secara tetap bertambah. Dia menembak jatuh 4 pesawat musuh
di malam tanggal 27/28 Mei 1943, dan pada tahun 1944 tercatat 42
pesawat yang menjadi korbannya. Atas prestasinya tersebut sang penerbang
malam Luftwaffe dianugerahi Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes tanggal 9
Juni 1944 sebagai Oberleutnant dan Staffelführer 7.Staffel / III.Gruppe /
Nachtjagdgeschwader 1 (NJG 1) / 1. Nachtjagd-Division / Luftflotte 2.
Dia mengklaim tiga kemenangan terakhirnya di malam tanggal 4/5 November
1944. Pada malam tanggal 7 Desember 1944 pesawat Messerschmitt Bf 110
G-4 (W.Nr. 140 078) “G9 + HZ” yang dipilotinya gantian ditembak jatuh di
dekat Münster-Handorf oleh pesawat Mosquito dari RAF Fighter
Interception yang dipiloti jagoan udara Inggris, F/L Edward R. Hedgecoe
DFC. Augenstein dan Bordfunker-nya Feldwebel Günther Steins terbunuh
tapi Bordschütze-nya Unteroffizier Kurt Schmidt berhasil keluar dari
pesawat tanpa terluka sedikitpun! Pada saat itu jumlah kemenangannya
mencapai 46 dimana semuanya diraih di malam hari dan 45 di antaranya
adalah pesawat pembom bermesin empat. Medali dan penghargaan lain yang
diraihnya: Eisernes Kreuz II.Klasse dan I.Klasse;
Fliegerführer-Abzeichen; Luftwaffe Ehrenpokale für Besondere Leistungen
im Luftkrieg (17 Januari 1944); Frontflugspange für Jäger in Gold; serta
Deutsches Kreuz in Gold (16 Januari 1944)
Hauptmann Werner Baake (1 November 1918 – 15 Juli 1964) ditempatkan di I./NJG 1 yang berpangkalan di Gilze-Rijen (Belanda) tanggal 21 November 1942 untuk tugas Reichsverteidigung (Pertahanan Reich). Pada malam tanggal 11/12 Juni 1943 dia mengklaim kemenangan pertamanya. Tak lama dia meraih tiga kemenangan sekaligus di malam tanggal 22/23 Juni 1943. Di akhir tahun jumlah kemenangannya sudah mencapai 23 buah. Baake dianugerahi Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes tanggal 27 Juli 1944 sebagai Oberleutnant dan Staffelkapitän 3.Staffel / I.Gruppe / Nachtjagdgeschwader 1 (NJG 1) / 3.Jagd-Division / I.Jagdkorps / Luftflotte Reich setelah mencatatkan 33 kemenangan udara. Dia kemudian dipercaya sebagai Gruppenkommandeur I./NJG 1 tanggal 2 Oktober 1944 menggantikan Major Paul Förster (8 kemenangan) yang gugur sehari sebelumnya. Jabatan barunya tidak menghentikan sang pilot untuk terus mengudara menyongsong musuh. Di malam tanggal 5/6 Januari 1945 dia mengklaim sekaligus tiga kemenangan, dan ketika perang berakhir Baake telah mencetak 41 fliegerabschuß dari 195 feindflug. Semua kemenangannya diraih di malam hari dan termasuk 37 buah pesawat pembom bermesin empat serta satu Mosquito RAF. Setidaknya 9 kemenangan diraihnya saat mempiloti Heinkel He 219 A-2, sementara sisanya dengan menggunakan Messerschmitt Bf 110 F dan G-4. Seusai perang dia menjadi kapten penerbang di Lufthansa. Dia tewas dalam kecelakaan udara di atas Heilsbronn tanggal 15 Juli 1964 saat melakukan uji-terbang menggunakan pesawat Boeing B-720-030 "D-ABOP". Medali dan penghargaan lain yang diterimanya: Flugzeugführerabzeichen (20 Maret 1940) Eisernes Kreuz II.Klasse dan I.Klasse (dua-duanya tahun 1942); Verwundetenabzeichen in Schwarz; Luftwaffe Ehrenpokale für Besondere Leistungen im Luftkrieg (6 September 1943); Frontflugspange für Nachtjäger in Gold; serta Deutsches Kreuz in Gold (16 Januari 1944)
Leutnant Herbert Bachnick (9 Februari 1920 - 7 Agustus 1944) ditempatkan di JG 52 tanggal 5 Desember 1942. Dia meraih tiga kemenangan udara pertamanya tanggal 5 Juli 1943 di Front Timur. Dari sana jumlah kemenangannya terus melesat, dan di akhir tahun 1943 dia sudah mengemas 47 fliegerabschüsse. Di bulan Maret 1944 dia tercatat menghancurkan 27 pesawat Rusia di udara, termasuk 4 buah yang ditembak jatuh tanggal 12 Maret (59-62), 5 buah tanggal 15 Maret (63-67), dan 5 lainnya tanggal 19 Maret (72-76)! Dia dianugerahi Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes tanggal 27 Juli 1944 sebagai Fahnenjunker-Feldwebel dan Flugzeugführer di 9.Staffel / III.Gruppe / Jagdgeschwader 52 (JG 52) / VIII.Fliegerkorps / Luftflotte 6 setelah berhasil mengemas 79 kemenangan udara. Pada tanggal 7 Agustus 1944 Bachnick ber-dogfight dengan formasi pesawat-pesawat USAAF dan berhasil menembak jatuh sebuah P-51 Mustang. Tapi kemudian pesawat Bf 109 G-6 (W.Nr. 166 065) “Gelbe 4” yang dipilotinya mendapat giliran diberondong senapan mesin pesawat lain. Dia berusaha mendarat darurat tapi pesawatnya malah nyuksruk ke sebuah tanggul kereta api di dekat Myslowitz dan membawa akibat fatal. Herbert Bachnick tercatat menembak jatuh 80 pesawat musuh dalam 373 misi tempur dengan 79 di antaranya dilakukan di Front Timur (termasuk 41 buah Il-2 Sturmovik). Medali dan penghargaan lain yang diterimanya: Flugzeugführerabzeichen; Eisernes Kreuz II.Klasse (6 Agustus 1943) dan I.Klasse (7 September 1943); Frontflugspange für Jagdflieger in Gold; Luftwaffe Ehrenpokale für Besondere Leistungen im Luftkrieg (14 November 1943); serta Deutsches Kreuz in Gold (5 Februari 1944)
Leutnant Johann "Hans" Badum (2 Maret 1921 - 12 Januari 1943) bertugas di Ergängzungsstaffel/JG 77 di sektor selatan Front Timur dari sejak Bulan Januari 1942. Pada misi keenamnya tanggal 26 Februari 1942 dia berhasil menembak jatuh sebuah pesawat bomber Pe-2 bermesin ganda Rusia sebagai kemenangan pertamanya. Sampai dengan misi ke-45 dia baru mengemas 3 kemenangan. Barulah setelahnya skornya beranjak naik, termasuk 17 kemenangan di bulan Juli dan 14 kemenangan di bulan Agustus. Badum dianugerahi Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes tanggal 15 Oktober 1942 sebagai Leutnant dan Flugzeugführer di 6.Staffel / II.Gruppe / Jagdgeschwader 77 (JG 77) "Herz As" / IV.Fliegerkorps / Luftflotte 4 setelah berhasil mencetak kemenangan ke-51 yang dicatatnya tanggal 16 September 1942. Pada awal Desember 1942 Gruppe-nya direlokasi ke Afrika Utara. Disini sang Ritterkreuzträger mampu menembak jatuh tiga pesawat tambahan yang tiga-tiganya adalah pemburu Curtiss P-40 milik USAAF. Pada tanggal 12 Januari 1943 Badum ditembak jatuh dan gugur saat menerbangkan pesawat Messerschmitt Bf 109 G-2 (Werknummer 10727) “Gelbe 7” dalam pertempuran udara melawan pesawat-pesawat pemburu P-38 bermesin ganda USAAF, barat daya Giordani di Tunisia. Selama karirnya dia tercatat telah menembak jatuh 54 pesawat musuh dalam 300 misi dengan 51 di antaranya dibukukan di Front Timur, termasuk 14 buah pesawat serang darat Il-2 Sturmovik Rusia. Medali dan penghargaan lain yang diterimanya: Flugzeugführerabzeichen; Eisernes Kreuz II.Klasse dan I.Klasse; Luftwaffe Ehrenpokale für Besondere Leistungen im Luftkrieg (13 September 1942); Frontflugspange für Jäger in Gold; serta Deutsches Kreuz in Gold (3 Oktober 1942)
Oberstleutnant Oskar-Heinz (Heinrich) "Pritzl" Bär (23 Mei 1913 - 28 April 1957) adalah jagoan udara Luftwaffe yang berhasil menembak jatuh 221 pesawat musuh dalam lebih dari 1000 misi tempur. Dengan total 221 kemenangan udara, Heinz “Pritzl” Bär berada di urutan ke-8 pilot dengan skor terbesar sepanjang sejarah (tujuh pilot di atasnya semuanya merupakan pilot Luftwaffe!). Selain itu, dengan 16 kemenangan menggunakan Me 262, dia berada di urutan ke-3 pilot jet dengan skor terbesar dalam Perang Dunia II. Perlu diketahui bahwa Bär sangat beruntung, dimana dalam semua misi yang pernah dijalaninya, dia sendiri ditembak jatuh oleh musuhnya sebanyak 18 kali! Keberuntungan Bär berakhir saat dia terbunuh dalam sebuah kecelakaan pesawat terbang ringan di Braunschweig, Jerman, tanggal 28 April 1957. Biografinya bisa dilihat DISINI
Major Gerhard Barkhorn (20 Maret 1919 - 11 Januari 1983) adalah jagoan udara Luftwaffe yang tercatat telah menembak jatuh 301 pesawat musuh dalam 1.104 misi tempur! Dengan skor setinggi itu, Barkhorn menduduki urutan ke-2 pilot dengan pencapaian terbesar dalam sejarah di bawah Erich Hartmann dengan 352 kemenangan udara. Uniknya, Barkhorn dan Hartmann adalah sahabat dekat yang bertugas di unit yang sama (JG 52)! Barkhorn juga merasakan ditembak jatuh sebanyak 9 kali. Dia dianugerahi Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes tanggal 23 Agustus 1942 sebagai Oberleutnant dan Staffelkapitän 4.Staffel / II.Gruppe / Jagdgeschwader 52 (JG 52) / Fliegerführer Süd / Luftflotte 4 setelah meraih kemenangan udara ke-59, Eichenlaub #175 tanggal 11 Januari 1943 sebagai Oberleutnant dan Staffelkapitän 4.Staffel / II.Gruppe / Jagdgeschwader 52 (JG 52) / VIII.Fliegerkorps / Luftflotte 4 setelah kemenangan udara ke-105, dan Schwerter #52 tanggal 2 Maret 1944 sebagai Hauptmann dan Gruppenkommandeur II.Gruppe / Jagdgeschwader 52 (JG 52) / VIII.Fliegerkorps / Luftflotte 4 setelah kemenangan udara ke-250. Medali dan penghargaan lain yang diterimanya: Eisernes Kreuz II.Klasse (23 Oktober 1940); Eisernes Kreuz I.Klasse (3 Desember 1940); Gemeinsames Flugzeugführer- und Beobachterabzeichen; Verwundetenabzeichen in Schwarz; Krimschild; Luftwaffe Ehrenpokale für Besondere Leistungen im Luftkrieg (20 Juli 1942); Deutsches Kreuz in Gold (21 Agustus 1942); serta Frontflugspange für Jäger in Gold mit Anhänger und Einzatszahl "1100". Namanya juga disebutkan dalam Wehrmachtbericht dua kali: 2 Desember 1943 dan 14 Februari 1944. Biografi singkatnya bisa dilihat DISINI
Oberfeldwebel Heinrich "Heinz" Bartels (13 Juli 1918 - 23 Desember 1944) adalah tukang roti asal Austria yang bergabung dengan Luftwaffe tak lama setelah "Anschluß" (Bersatu) dengan Jerman tahun 1938. Pada awalnya dia bergabung dengan Ergänzungsstaffel (Skuadron Latihan/Tambahan) dari Jagdgeschwader 26 (JG 26) "Schlageter" pada awal musim panas 1941 (dan meraih dua kemenangan), tapi kemudian dipindahkan ke 11./JG 1 yang nantinya dinamai ulang menjadi 8./JG 5. Bartels mengklaim 47 pesawat Rusia dalam 100 misi yang dia tembak jatuh di Front Arktik (dengan 21 diantaranya dibukukan hanya dalam jangka waktu satu bulan, September 1942)! Dia dianugerahi Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes tanggal 13 November 1942 sebagai Unteroffizier dan Flugzeugführer di 8.Staffel / III.Gruppe / Jagdgeschwader 5 (JG 5) "Eismeer" / Fliegerführer Lofoten / Luftflotte 5 setelah menembak jatuh pesawat ke-46. Dari bulan Agustus 1943 dia bertugas bersama 11./JG 27 di Balkan dan Jerman. Dia dipindahkan dari JG 5 ke JG 27 setelah ketahuan menenggak miras (bukan oplosan) secara berlebihan sehingga diajukan ke Mahkamah Militer. Kepindahannya ini tidak mengurangi semangat Bartels dalam ber-dogfight ria, dan di akhir tahun 1943 skor kills-nya sudah mencapai 73. Pada bulan Juni 1944 dia mengklaim 11 pesawat Amerika dalam pertempuran selama lima hari di front invasi Normandia. Atas pencapaian ini Bartels dinominasikan untuk mendapatkan Eichenlaub sebagai tambahan bagi Ritterkreuz-nya, tapi prestasinya dianggap belum cukup "layak" sehingga rekomendasinya tidak diterima. Pada tanggal 23 Desember 1944 dia gugur saat pesawat Messerschmitt Bf 109 yang dipilotinya ditembak jatuh oleh sebuah pesawat P-47 Thunderbolt dari USAAF. 24 tahun kemudian (26 Januari 1968) pesawatnya baru ditemukan di wilayah Villip di dekat Bad Godesberg. Selama karir militernya, Heinrich Bartels tercatat meraih 99 kemenangan udara dari 500 misi tempur (49 diantaranya di Front Timur). Medali dan penghargaan lain yang diterimanya: Eisernes Kreuz II.Klasse (22 Juni 1940); Eisernes Kreuz I.Klasse (18 Juni 1941); Ärmelband "AFRIKA"; Luftwaffe Ehrenpokale für Besondere Leistungen im Luftkrieg (5 Oktober 1942); Frontflugspange für Jäger in Gold mit Anhänger; serta Deutsches Kreuz in Gold (20 Oktober 1942)
Hauptmann Werner Baake (1 November 1918 – 15 Juli 1964) ditempatkan di I./NJG 1 yang berpangkalan di Gilze-Rijen (Belanda) tanggal 21 November 1942 untuk tugas Reichsverteidigung (Pertahanan Reich). Pada malam tanggal 11/12 Juni 1943 dia mengklaim kemenangan pertamanya. Tak lama dia meraih tiga kemenangan sekaligus di malam tanggal 22/23 Juni 1943. Di akhir tahun jumlah kemenangannya sudah mencapai 23 buah. Baake dianugerahi Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes tanggal 27 Juli 1944 sebagai Oberleutnant dan Staffelkapitän 3.Staffel / I.Gruppe / Nachtjagdgeschwader 1 (NJG 1) / 3.Jagd-Division / I.Jagdkorps / Luftflotte Reich setelah mencatatkan 33 kemenangan udara. Dia kemudian dipercaya sebagai Gruppenkommandeur I./NJG 1 tanggal 2 Oktober 1944 menggantikan Major Paul Förster (8 kemenangan) yang gugur sehari sebelumnya. Jabatan barunya tidak menghentikan sang pilot untuk terus mengudara menyongsong musuh. Di malam tanggal 5/6 Januari 1945 dia mengklaim sekaligus tiga kemenangan, dan ketika perang berakhir Baake telah mencetak 41 fliegerabschuß dari 195 feindflug. Semua kemenangannya diraih di malam hari dan termasuk 37 buah pesawat pembom bermesin empat serta satu Mosquito RAF. Setidaknya 9 kemenangan diraihnya saat mempiloti Heinkel He 219 A-2, sementara sisanya dengan menggunakan Messerschmitt Bf 110 F dan G-4. Seusai perang dia menjadi kapten penerbang di Lufthansa. Dia tewas dalam kecelakaan udara di atas Heilsbronn tanggal 15 Juli 1964 saat melakukan uji-terbang menggunakan pesawat Boeing B-720-030 "D-ABOP". Medali dan penghargaan lain yang diterimanya: Flugzeugführerabzeichen (20 Maret 1940) Eisernes Kreuz II.Klasse dan I.Klasse (dua-duanya tahun 1942); Verwundetenabzeichen in Schwarz; Luftwaffe Ehrenpokale für Besondere Leistungen im Luftkrieg (6 September 1943); Frontflugspange für Nachtjäger in Gold; serta Deutsches Kreuz in Gold (16 Januari 1944)
Leutnant Herbert Bachnick (9 Februari 1920 - 7 Agustus 1944) ditempatkan di JG 52 tanggal 5 Desember 1942. Dia meraih tiga kemenangan udara pertamanya tanggal 5 Juli 1943 di Front Timur. Dari sana jumlah kemenangannya terus melesat, dan di akhir tahun 1943 dia sudah mengemas 47 fliegerabschüsse. Di bulan Maret 1944 dia tercatat menghancurkan 27 pesawat Rusia di udara, termasuk 4 buah yang ditembak jatuh tanggal 12 Maret (59-62), 5 buah tanggal 15 Maret (63-67), dan 5 lainnya tanggal 19 Maret (72-76)! Dia dianugerahi Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes tanggal 27 Juli 1944 sebagai Fahnenjunker-Feldwebel dan Flugzeugführer di 9.Staffel / III.Gruppe / Jagdgeschwader 52 (JG 52) / VIII.Fliegerkorps / Luftflotte 6 setelah berhasil mengemas 79 kemenangan udara. Pada tanggal 7 Agustus 1944 Bachnick ber-dogfight dengan formasi pesawat-pesawat USAAF dan berhasil menembak jatuh sebuah P-51 Mustang. Tapi kemudian pesawat Bf 109 G-6 (W.Nr. 166 065) “Gelbe 4” yang dipilotinya mendapat giliran diberondong senapan mesin pesawat lain. Dia berusaha mendarat darurat tapi pesawatnya malah nyuksruk ke sebuah tanggul kereta api di dekat Myslowitz dan membawa akibat fatal. Herbert Bachnick tercatat menembak jatuh 80 pesawat musuh dalam 373 misi tempur dengan 79 di antaranya dilakukan di Front Timur (termasuk 41 buah Il-2 Sturmovik). Medali dan penghargaan lain yang diterimanya: Flugzeugführerabzeichen; Eisernes Kreuz II.Klasse (6 Agustus 1943) dan I.Klasse (7 September 1943); Frontflugspange für Jagdflieger in Gold; Luftwaffe Ehrenpokale für Besondere Leistungen im Luftkrieg (14 November 1943); serta Deutsches Kreuz in Gold (5 Februari 1944)
Leutnant Johann "Hans" Badum (2 Maret 1921 - 12 Januari 1943) bertugas di Ergängzungsstaffel/JG 77 di sektor selatan Front Timur dari sejak Bulan Januari 1942. Pada misi keenamnya tanggal 26 Februari 1942 dia berhasil menembak jatuh sebuah pesawat bomber Pe-2 bermesin ganda Rusia sebagai kemenangan pertamanya. Sampai dengan misi ke-45 dia baru mengemas 3 kemenangan. Barulah setelahnya skornya beranjak naik, termasuk 17 kemenangan di bulan Juli dan 14 kemenangan di bulan Agustus. Badum dianugerahi Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes tanggal 15 Oktober 1942 sebagai Leutnant dan Flugzeugführer di 6.Staffel / II.Gruppe / Jagdgeschwader 77 (JG 77) "Herz As" / IV.Fliegerkorps / Luftflotte 4 setelah berhasil mencetak kemenangan ke-51 yang dicatatnya tanggal 16 September 1942. Pada awal Desember 1942 Gruppe-nya direlokasi ke Afrika Utara. Disini sang Ritterkreuzträger mampu menembak jatuh tiga pesawat tambahan yang tiga-tiganya adalah pemburu Curtiss P-40 milik USAAF. Pada tanggal 12 Januari 1943 Badum ditembak jatuh dan gugur saat menerbangkan pesawat Messerschmitt Bf 109 G-2 (Werknummer 10727) “Gelbe 7” dalam pertempuran udara melawan pesawat-pesawat pemburu P-38 bermesin ganda USAAF, barat daya Giordani di Tunisia. Selama karirnya dia tercatat telah menembak jatuh 54 pesawat musuh dalam 300 misi dengan 51 di antaranya dibukukan di Front Timur, termasuk 14 buah pesawat serang darat Il-2 Sturmovik Rusia. Medali dan penghargaan lain yang diterimanya: Flugzeugführerabzeichen; Eisernes Kreuz II.Klasse dan I.Klasse; Luftwaffe Ehrenpokale für Besondere Leistungen im Luftkrieg (13 September 1942); Frontflugspange für Jäger in Gold; serta Deutsches Kreuz in Gold (3 Oktober 1942)
Oberstleutnant Oskar-Heinz (Heinrich) "Pritzl" Bär (23 Mei 1913 - 28 April 1957) adalah jagoan udara Luftwaffe yang berhasil menembak jatuh 221 pesawat musuh dalam lebih dari 1000 misi tempur. Dengan total 221 kemenangan udara, Heinz “Pritzl” Bär berada di urutan ke-8 pilot dengan skor terbesar sepanjang sejarah (tujuh pilot di atasnya semuanya merupakan pilot Luftwaffe!). Selain itu, dengan 16 kemenangan menggunakan Me 262, dia berada di urutan ke-3 pilot jet dengan skor terbesar dalam Perang Dunia II. Perlu diketahui bahwa Bär sangat beruntung, dimana dalam semua misi yang pernah dijalaninya, dia sendiri ditembak jatuh oleh musuhnya sebanyak 18 kali! Keberuntungan Bär berakhir saat dia terbunuh dalam sebuah kecelakaan pesawat terbang ringan di Braunschweig, Jerman, tanggal 28 April 1957. Biografinya bisa dilihat DISINI
Major Gerhard Barkhorn (20 Maret 1919 - 11 Januari 1983) adalah jagoan udara Luftwaffe yang tercatat telah menembak jatuh 301 pesawat musuh dalam 1.104 misi tempur! Dengan skor setinggi itu, Barkhorn menduduki urutan ke-2 pilot dengan pencapaian terbesar dalam sejarah di bawah Erich Hartmann dengan 352 kemenangan udara. Uniknya, Barkhorn dan Hartmann adalah sahabat dekat yang bertugas di unit yang sama (JG 52)! Barkhorn juga merasakan ditembak jatuh sebanyak 9 kali. Dia dianugerahi Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes tanggal 23 Agustus 1942 sebagai Oberleutnant dan Staffelkapitän 4.Staffel / II.Gruppe / Jagdgeschwader 52 (JG 52) / Fliegerführer Süd / Luftflotte 4 setelah meraih kemenangan udara ke-59, Eichenlaub #175 tanggal 11 Januari 1943 sebagai Oberleutnant dan Staffelkapitän 4.Staffel / II.Gruppe / Jagdgeschwader 52 (JG 52) / VIII.Fliegerkorps / Luftflotte 4 setelah kemenangan udara ke-105, dan Schwerter #52 tanggal 2 Maret 1944 sebagai Hauptmann dan Gruppenkommandeur II.Gruppe / Jagdgeschwader 52 (JG 52) / VIII.Fliegerkorps / Luftflotte 4 setelah kemenangan udara ke-250. Medali dan penghargaan lain yang diterimanya: Eisernes Kreuz II.Klasse (23 Oktober 1940); Eisernes Kreuz I.Klasse (3 Desember 1940); Gemeinsames Flugzeugführer- und Beobachterabzeichen; Verwundetenabzeichen in Schwarz; Krimschild; Luftwaffe Ehrenpokale für Besondere Leistungen im Luftkrieg (20 Juli 1942); Deutsches Kreuz in Gold (21 Agustus 1942); serta Frontflugspange für Jäger in Gold mit Anhänger und Einzatszahl "1100". Namanya juga disebutkan dalam Wehrmachtbericht dua kali: 2 Desember 1943 dan 14 Februari 1944. Biografi singkatnya bisa dilihat DISINI
Oberfeldwebel Heinrich "Heinz" Bartels (13 Juli 1918 - 23 Desember 1944) adalah tukang roti asal Austria yang bergabung dengan Luftwaffe tak lama setelah "Anschluß" (Bersatu) dengan Jerman tahun 1938. Pada awalnya dia bergabung dengan Ergänzungsstaffel (Skuadron Latihan/Tambahan) dari Jagdgeschwader 26 (JG 26) "Schlageter" pada awal musim panas 1941 (dan meraih dua kemenangan), tapi kemudian dipindahkan ke 11./JG 1 yang nantinya dinamai ulang menjadi 8./JG 5. Bartels mengklaim 47 pesawat Rusia dalam 100 misi yang dia tembak jatuh di Front Arktik (dengan 21 diantaranya dibukukan hanya dalam jangka waktu satu bulan, September 1942)! Dia dianugerahi Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes tanggal 13 November 1942 sebagai Unteroffizier dan Flugzeugführer di 8.Staffel / III.Gruppe / Jagdgeschwader 5 (JG 5) "Eismeer" / Fliegerführer Lofoten / Luftflotte 5 setelah menembak jatuh pesawat ke-46. Dari bulan Agustus 1943 dia bertugas bersama 11./JG 27 di Balkan dan Jerman. Dia dipindahkan dari JG 5 ke JG 27 setelah ketahuan menenggak miras (bukan oplosan) secara berlebihan sehingga diajukan ke Mahkamah Militer. Kepindahannya ini tidak mengurangi semangat Bartels dalam ber-dogfight ria, dan di akhir tahun 1943 skor kills-nya sudah mencapai 73. Pada bulan Juni 1944 dia mengklaim 11 pesawat Amerika dalam pertempuran selama lima hari di front invasi Normandia. Atas pencapaian ini Bartels dinominasikan untuk mendapatkan Eichenlaub sebagai tambahan bagi Ritterkreuz-nya, tapi prestasinya dianggap belum cukup "layak" sehingga rekomendasinya tidak diterima. Pada tanggal 23 Desember 1944 dia gugur saat pesawat Messerschmitt Bf 109 yang dipilotinya ditembak jatuh oleh sebuah pesawat P-47 Thunderbolt dari USAAF. 24 tahun kemudian (26 Januari 1968) pesawatnya baru ditemukan di wilayah Villip di dekat Bad Godesberg. Selama karir militernya, Heinrich Bartels tercatat meraih 99 kemenangan udara dari 500 misi tempur (49 diantaranya di Front Timur). Medali dan penghargaan lain yang diterimanya: Eisernes Kreuz II.Klasse (22 Juni 1940); Eisernes Kreuz I.Klasse (18 Juni 1941); Ärmelband "AFRIKA"; Luftwaffe Ehrenpokale für Besondere Leistungen im Luftkrieg (5 Oktober 1942); Frontflugspange für Jäger in Gold mit Anhänger; serta Deutsches Kreuz in Gold (20 Oktober 1942)
Hauptmann Franz Barten (26
Januari 1912 - 4 Agustus 1944) ditempatkan di Jagdgeschwader 77 pada
tanggal 1 Juli 1939. Dia ikut berpartisipasi dalam invasi ke Polandia,
Pertempuran Prancis dan Pertempuran Britania. Barten mencetak kemenangan
terkonfirmasi pertamanya pada tanggal 14 September 1940 setelah
menembak jatuh sebuah pesawat Hawker Hurricane RAF. JG 77 kemudian
dinamai ulang menjadi JG 51 dan Barten ikut serta bersama unit tersebut
dalam penyerbuan Jerman ke Uni Soviet tahun 1941. Di akhir tahun itu dia
sudah mencetak 25 kemenangan udara. Pada tanggal 10 November 1942
Barten terluka sehingga harus mendapatkan perawatan. Pada tanggal 1 Juni
1943 dia ditransfer ke III./JG 53 yang beroperasi di Mediterania
sebagai Staffelkapitän. Dia mencetak kemenangannya yang ke-50 pada
tanggal 3 September 1943 ketika menembak jatuh sebuah pesawat B-24
Liberator USAAF. Pada tanggal 1 Agustus 1944 giliran Barten yang
ditembak jatuh oleh pesawat P-47 Thunderbolt USAAF bersama dengan
pesawat Messerschmitt Bf 109 yang dipilotinya dalam kancah
Reichsverteidigung (Pertahanan Reich) di atas Rheinsehlen. Dia terjun
dari pesawatnya menggunakan parasut, tapi secara keji ditembak oleh
pilot lawannya saat turun! Disaat kematiannya, Barten tercatat
mengkoleksi 55 kemenangan udara dari 895 misi tempur. Untuk menghargai
jasa-jasanya dia dianugerahi Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes secara
anumerta tanggal 29 Oktober 1944 sebagai Oberleutnant dan Staffelkapitän
9.Staffel
/ III.Gruppe / Jagdgeschwader 53 (JG 53) "Pik-As" / 7.Jagddivision /
I.Jagdkorps / Luftflotte Reich. Pangkatnya juga dinaikkan secara
anumerta menjadi Hauptmann. Medali dan penghargaan lain yang
diterimanya: Flugzeugführerabzeichen (21 September 1938); Medaille zur Erinnerung an den 1. Oktober 1938 (26 Agustus 1939); Dienstauszeichnung
IV. Klasse; Eisernes Kreuz II.Klasse (1 Desember 1939); Eisernes Kreuz
I.Klasse (29 September 1940); Luftwaffe Ehrenpokale für Besondere
Leistungen im Luftkrieg (20 Oktober 1941); Verwundetenabzeichen in
Silber; Deutsches Kreuz in Gold (22 Mei 1942); Frontflugspange für
Tagjäger in Gold mit Anhänger (10 Agustus 1942); serta Medaille
Winterschlacht im Osten 1941/42 (20 Agustus 1942)
Major Wilhelm "Willi" Batz (21 Mei
1916 - 11 September 1988) adalah jagoan udara Luftwaffe yang mempunyai
total jumlah kemenangan terkonfirmasi 237 buah yang diraihnya dari 445
misi tempur. 234 dari kemenangannya diraih di Front Timur melawan
pesawat-pesawat
Soviet, termasuk setidaknya 46 buah Il-2 Sturmovik. Sisa tiga kemenangan
didapat saat menjatuhkan pesawat-pesawat USAAF yang menyerang kilang
minyak Ploiesti di Rumania, termasuk satu buah pesawat pembom bermesin
empat. Batz sendiri tercatat terluka tiga kali dan ditembak jatuh empat
kali. Dia dianugerahi Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes #1070 tanggal 26
Maret 1944 sebagai Oberleutnant dan
Staffelkapitän 5.Staffel / II.Gruppe / Jagdgeschwader 52 (JG 52) /
VIII.Fliegerkorps / Luftflotte 4, Eichenlaub #526 tanggal 20 Juli 1944
sebagai Hauptmann
dan Gruppenkommandeur III.Gruppe / Jagdgeschwader 52 (JG 52) /
VIII.Fliegerkorps / Luftflotte 4, dan Schwertern #145 tanggal 21 April
1945 sebagai Major
dan Gruppenkommandeur II.Gruppe / Jagdgeschwader 52 (JG 52) /
VIII.Fliegerkorps / Luftflotte 4 (tak ada data bukti penganugerahan di
Bundesarchiv yang diberikan oleh Gemeinschaft der Jagdflieger. Karenanya
vorschlagnummer-nya diambil berdasarkan tanggal penganugerahan). Medali dan penghargaan lain yang diterimanya:
Gemeinsames Flugzeugführer-Beobachterabzeichen; Verwundetenabzeichen in
Silber; Eisernes Kreuz II.Klasse (24 April 1943); Eisernes Kreuz
I.Klasse (3 Juli 1943); Luftwaffe Ehrenpokale für Besondere Leistungen
im Luftkrieg (13 Desember 1943); Deutsches Kreuz in Gold #10/302 (28
Januari 1944); serta Frontflugspange für Jäger in Gold mit Anhänger
"400" und Einzatszahl. Biografi singkatnya bisa dilihat DISINI
Oberleutnant Konrad "Pitt" Bauer (9
Februari 1919 - 17 Juni 1990) bertugas bersama Jagdgeschwader 51 di
Front Timur pada bulan Maret 1943. Dia mencatat kemenangan pertamanya
saat menembak jatuh sebuah pesawat pembom Pe-2 bermesin ganda Rusia pada
tanggal 20 Maret 1943. Pada tanggal 15 Desember 1943 Bauer mengklaim
enam kemenangan dalam satu hari, dengan lima diantaranya dia hancurkan
hanya dalam waktu lima menit! Setelah mencatat total 18 kemenangan di
Front Timur, pada bulan Maret 1944 dia dipindahkan ke JG 3 "Udet" untuk
melakukan tugas "Reichsverteidigung" (Pertahanan Reich). Dia mencatat
kemenangan udara pertamanya melawan Sekutu Barat tanggal 18 April 1944
setelah menembak jatuh sebuah pembom B-17 bermesin empat dari USAAF.
Pada bulan Juni 1944 Bauer dipindahkan lagi ke II./JG 300, sebuah unit
khusus yang dilengkapi dengan pesawat-pesawat Focke-Wulf Fw 190 dengan
dua kanon 30mm dan dua kanon 20mm demi mengantisipasi semakin
bertambahnya jumlah bomber bermesin empat Sekutu yang merongrong Jerman.
Dengan unit inilah Bauer menjelma menjadi salah satu "Viermottöters"
(pembunuh bomber bermesin empat) terbaik dengan menembak jatuh 29 buah
pesawat pembom dari jenis tersebut! Dia dianugerahi Ritterkreuz des
Eisernen Kreuzes tanggal 31 Oktober 1944 sebagai Feldwebel dan
Flugzeugführer di 5.Staffel /
II.(Sturm)Gruppe / Jagdgeschwader 300 (JG 300) "Wilde Sau" /
3.Jagd-Division /
I.Jagdkorps / Luftflotte Reich setelah berhasil mencatatkan kemenangan
udara ke-34 (termasuk 14 pembom bermesin empat). Di bulan-bulan terakhir
perang Bauer direkomendasikan untuk menerima Eichenlaub tapi tidak
pernah kesampaian. "Pitt" Bauer tercatat terbang dalam 416 misi tempur
dan menembak jatuh 57 pesawat. 18 dari kemenangannya diraih di Front
Timur, sementara dari 39 kemenangan di Front Barat, 32 diantaranya
diraih dari pesawat pembom bermesin empat (termasuk juga beberapa
Herausschüsse dan setidaknya lima pemburu P-51). Di lain pihak, Bauer
juga merasakan ditembak jatuh sebanyak tujuh kali. Seusai perang dia
bergabung dengan Bundesluftwaffe dan pensiun pada tanggal 31 Desember
1960 dengan pangkat Hauptmann. Medali dan penghargaan lain yang
diterimanya: Flugzeugführerabzeichen; Eisernes Kreuz II.Klasse; Eisernes
Kreuz I.Klasse; Luftwaffe Ehrenpokale für Besondere Leistungen im
Luftkrieg (31 Maret 1944); serta Deutsches Kreuz in Gold (10 Juli 1944)
Oberst Viktor Bauer (19 September 1915 - 13 Desember 1969) adalah pilot jagoan Luftwaffe yang selama karir militernya tercatat menembak jatuh 106 pesawat musuh dalam 400+ misi tempur. Semua kemenangannya diraih di Front Timur kecuali empat buah yang diraih di Front Barat. Bulan paling sukses bagi Bauer adalah Juli 1942 dimana dia mencatatkan 33 kemenangan. Lima kali dia mencatatkan empat kemenangan dalam satu hari dan dua kali lima kemenangan dalam satu hari! Dia dianugerahi Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes tanggal 30 Juli 1941 sebagai Oberleutnant dan Staffelkapitän 9.Staffel / III.Gruppe / Jagdgeschwader 3 (JG 3) / V.Fliegerkorps / Luftflotte 4, untuk 36 kemenangan udara yang telah diraihnya (yang terakhir tanggal 23 Juli 1941). Selain itu, dia juga mendapatkan Eichenlaub #107 tanggal 26 Juli 1942 sebagai Oberleutnant Staffelkapitän 9.Staffel / III.Gruppe / Jagdgeschwader 3 (JG 3) "Udet" / Luftflotte 4, untuk 102 kemenangan udara yang telah diraihnya (yang terakhir tanggal 25 Juli 1942). Medali dan penghargaan lain yang diterimanya: Flugzeugführer- und Beobachterabzeichen; Eisernes Kreuz II.Klasse (8 Oktober 1939), Eisernes Kreuz I.Klasse (3 Desember 1940); Frontflugspange für Jäger in Gold (5 Mei 1941); Wehrmacht-Dienstauszeichnung IV.Klasse; Verwundetenabzeichen in Schwarz (12 Agustus 1941) ; Luftwaffe Ehrenpokale für Besondere Leistungen im Luftkrieg (15 Juni 1942); Medaille Winterschlacht im Osten 1941/42 (8 Agustus 1942); serta Demjanskschild (31 Desember 1943). Biografi singkatnya bisa dilihat DISINI
Oberst Viktor Bauer (19 September 1915 - 13 Desember 1969) adalah pilot jagoan Luftwaffe yang selama karir militernya tercatat menembak jatuh 106 pesawat musuh dalam 400+ misi tempur. Semua kemenangannya diraih di Front Timur kecuali empat buah yang diraih di Front Barat. Bulan paling sukses bagi Bauer adalah Juli 1942 dimana dia mencatatkan 33 kemenangan. Lima kali dia mencatatkan empat kemenangan dalam satu hari dan dua kali lima kemenangan dalam satu hari! Dia dianugerahi Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes tanggal 30 Juli 1941 sebagai Oberleutnant dan Staffelkapitän 9.Staffel / III.Gruppe / Jagdgeschwader 3 (JG 3) / V.Fliegerkorps / Luftflotte 4, untuk 36 kemenangan udara yang telah diraihnya (yang terakhir tanggal 23 Juli 1941). Selain itu, dia juga mendapatkan Eichenlaub #107 tanggal 26 Juli 1942 sebagai Oberleutnant Staffelkapitän 9.Staffel / III.Gruppe / Jagdgeschwader 3 (JG 3) "Udet" / Luftflotte 4, untuk 102 kemenangan udara yang telah diraihnya (yang terakhir tanggal 25 Juli 1942). Medali dan penghargaan lain yang diterimanya: Flugzeugführer- und Beobachterabzeichen; Eisernes Kreuz II.Klasse (8 Oktober 1939), Eisernes Kreuz I.Klasse (3 Desember 1940); Frontflugspange für Jäger in Gold (5 Mei 1941); Wehrmacht-Dienstauszeichnung IV.Klasse; Verwundetenabzeichen in Schwarz (12 Agustus 1941) ; Luftwaffe Ehrenpokale für Besondere Leistungen im Luftkrieg (15 Juni 1942); Medaille Winterschlacht im Osten 1941/42 (8 Agustus 1942); serta Demjanskschild (31 Desember 1943). Biografi singkatnya bisa dilihat DISINI
Hauptmann Hugo Dahmer (7 Mei 1918 – 1 Agustus 2006)
Hauptmann Fritz Dinger (20 Agustus 1915 - 27 Juli 1943)
Hauptmann Fritz Dinger (20 Agustus 1915 - 27 Juli 1943)
Major Ernst Düllberg (28 Maret 1913 – 27 Juli 1984)
Oberst Gordon Gollob (16 Juni 1912 - 7 September 1987) adalah pilot pertama dalam sejarah yang mencatat 150 kemenangan udara terkonfirmasi. Pilot Luftwaffe asal Austria ini memulai karir militernya di Angkatan Bersenjata Austria pada tahun 1933. Setelah "Anschluss" (Penyatuan) dengan Jerman tahun 1938, dia ditransfer ke Luftwaffe sebagai seorang pilot tempur. Pada awalnya dia bergabung dengan Zerstörergeschwader 76, wing pemburu berat Luftwaffe, tapi kemudian dipindahkan ke Jagdgeschwader 3 tak lama setelah berakhirnya kampanye militer Jerman di Norwegia tahun 1940. Gollob mencatatkan kemenangan udaranya yang ke-6 dalam Pertempuran Britania, sebelum kemudian dipindahkan ke Front Timur untuk ikut berpartisipasi dalam Unternehmen Barbarossa, invasi Jerman atas Uni Soviet. Setelah kemenangannya yang ke-42, dia dianugerahi medali Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes pada tanggal 18 September 1941, disusul dengan Eichenlaub tanggal 26 Oktober 1941 (untuk 85 kemenangan), dan Schwerter tanggal 23 Juni 1942 (untuk 107 kemenangan). Pada tanggal 29 Agustus 1942, Gordon Gollob menjadi pilot pertama dalam sejarah yang meraih 150 kemenangan udara, dan dengannya dia langsung dianugerahi Brillanten yang merupakan medali militer tertinggi Jerman pada saat itu. Karena kekhawatiran bahwa sang jagoan bisa terbunuh dalam pertempuran, Gollob dilarang terbang untuk seterusnya, dan menghabiskan sisa perang di garis belakang sebagai seorang Jagdfliegerführer dan General der Jagdflieger. Seusai Perang Dunia II Gollob melanjutkan karirnya di dunia politik sebagai Sekjen "Verband der Unabhängigen" (Federasi Independen), sebuah partai nasionalis sayap kanan di negara asalnya Austria. Biografi singkatnya bisa dibaca DISINI
Oberst Gordon Gollob (16 Juni 1912 - 7 September 1987) adalah pilot pertama dalam sejarah yang mencatat 150 kemenangan udara terkonfirmasi. Pilot Luftwaffe asal Austria ini memulai karir militernya di Angkatan Bersenjata Austria pada tahun 1933. Setelah "Anschluss" (Penyatuan) dengan Jerman tahun 1938, dia ditransfer ke Luftwaffe sebagai seorang pilot tempur. Pada awalnya dia bergabung dengan Zerstörergeschwader 76, wing pemburu berat Luftwaffe, tapi kemudian dipindahkan ke Jagdgeschwader 3 tak lama setelah berakhirnya kampanye militer Jerman di Norwegia tahun 1940. Gollob mencatatkan kemenangan udaranya yang ke-6 dalam Pertempuran Britania, sebelum kemudian dipindahkan ke Front Timur untuk ikut berpartisipasi dalam Unternehmen Barbarossa, invasi Jerman atas Uni Soviet. Setelah kemenangannya yang ke-42, dia dianugerahi medali Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes pada tanggal 18 September 1941, disusul dengan Eichenlaub tanggal 26 Oktober 1941 (untuk 85 kemenangan), dan Schwerter tanggal 23 Juni 1942 (untuk 107 kemenangan). Pada tanggal 29 Agustus 1942, Gordon Gollob menjadi pilot pertama dalam sejarah yang meraih 150 kemenangan udara, dan dengannya dia langsung dianugerahi Brillanten yang merupakan medali militer tertinggi Jerman pada saat itu. Karena kekhawatiran bahwa sang jagoan bisa terbunuh dalam pertempuran, Gollob dilarang terbang untuk seterusnya, dan menghabiskan sisa perang di garis belakang sebagai seorang Jagdfliegerführer dan General der Jagdflieger. Seusai Perang Dunia II Gollob melanjutkan karirnya di dunia politik sebagai Sekjen "Verband der Unabhängigen" (Federasi Independen), sebuah partai nasionalis sayap kanan di negara asalnya Austria. Biografi singkatnya bisa dibaca DISINI
Oberst Günther Freiherr von Maltzahn
(20 Oktober 1910 - 24 Juni 1953) adalah jagoan udara Luftwaffe yang
memperoleh 68 kemenangan udara terkonfirmasi dari 497 misi tempur (33
diantaranya diraih di Front Timur). Dia bertempur di Front Barat, Front
Timur dan Mediterania. Setelah Perang Dunia II usai, Von Maltzahn
bekerja di
bidang agrikultur dan kemudian di "Amt Blank" (yang merupakan
cikal-bakal dari Kementerian Pertahanan Jerman Barat), bagian
rekonstruksi Angkatan Udara. Dia merupakan kandidat kuat posisi
Inspekteur der Bundesluftwaffe, tapi maut keburu menjemputnya di usia 42
tahun pada tanggal 24 Juni 1953 akibat dari Hodgkin lymphoma. Untuk
menghormatinya, sebuah jalan di Fürstenfeldbruck dinamai sebagai
"Günther-von-Maltzahn-Straße". Medali dan penghargaan yang diterimanya:
Flugzeugführerabzeichen; Eisernes Kreuz II.Klasse (7 Oktober 1939);
Eisernes Kreuz I.Klasse (10 Mei 1940); Luftwaffe Ehrenpokale für
Besondere Leistungen im Luftkrieg (23 Maret 1942); Deutsches Kreuz in
Gold #1/140 (23 Desember 1942); serta Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes
#174 (30 Desember 1940) mit Eichenlaub #29 (24 Juli 1941). Namanya juga
disebutkan dalam Wehrmachtbericht edisi 18 November 1940. Biografi
singkatnya bisa dilihat DISINI
Major Walter Matoni
Hauptmann
Manfred Meurer (8 September 1919 - 22 Januari 1944) adalah seorang
pilot pemburu malam Luftwaffe yang berhasil menjatuhkan 65 pesawat musuh
(semuanya di malam hari) yang
diraihnya dalam 130 misi tempur. Termasuk diantara korbannya adalah 40
buah pesawat pembom bermesin empat serta dua buah Mosquito. Dia
mengklaim kemenangan udara pertamanya dalam MISI PERTAMANYA di malam
tanggal 26-27 Maret 1942, tapi ditakdirkan harus mati muda ketika
pesawat Heinkel He 219 A-0 (G9+BB) yang dipilotinya bertabrakan dengan
sebuah Avro Lancaster RAF yang sedang menyerang Berlin di atas wilayah
Magdeburg di malam tanggal 22-23 Januari 1944. Meurer dianugerahi Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes tanggal 16 April 1943
sebagai Oberleutnant dan Staffelkapitän 3.Staffel / I.Gruppe /
Nachtjagdgeschwader 1 (NJG 1) / 1.Jagd-Division / XII.Fliegerkorps /
Luftwaffen-Befehlshaber Mitte, serta Eichenlaub #264 tanggal 2 Agustus 1943 sebagai Hauptmann
dan Staffelkapitän 3.Staffel / I.Gruppe / Nachtjagdgeschwader 1 (NJG 1)
/ 1.Jagd-Division / XII.Fliegerkorps / Luftwaffen-Befehlshaber Mitte. Medali dan penghargaan lain yang diterimanya: Flugzeugführerabzeichen; Eisernes Kreuz II.Klasse (17 April 1942); Eisernes
Kreuz I.Klasse (19 Desember 1942); Luftwaffe Ehrenpokale für Besondere
Leistungen im Luftkrieg (15 Maret 1943); Deutsches Kreuz in Gold (31
Maret 1943); serta Frontflugspange für Jäger in Gold (1943). Biografi
singkatnya bisa dilihat DISINI
Oberst Karl-Gottfried Nordmann (22 November 1915 - 22 July 1982)
Major Walter Nowotny adalah (7 Desember 1920 - 8 November 1944) adalah pilot Luftwaffe asal Austria yang tercatat dalam sejarah sebagai orang pertama di dunia yang meraih 250 kemenangan udara! Selama karir militernya, dia mencatatkan total 258 kemenangan udara terkonfirmasi yang diraih dalam 442 misi tempur (ditambah lagi dengan 22 kemenangan lain yang tidak terkonfirmasi). Dari 258 kill tersebut, 255 diantaranya dibukukan di Front Timur, dan tiga dengan menggunakan salah satu pesawat jet pertama di dunia (Messerschmitt Me 262). Nowotny mencatatkan hampir semua kemenangannya saat menggunakan pesawat Focke-Wulf Fw 190, dengan hanya 50 buah yang diraihnya saat menggunakan Messerschmitt Bf 109. Dalam beberapa kesempatan, dia menjadi "ace in a day" (menembak jatuh setidaknya lima pesawat dalam satu hari), termasuk dua kali "double-ace in a day" (menembak jatuh setidaknya 10 pesawat) di musim panas tahun 1943! Deretan prestasi yang tidak main-main tersebut membuatnya dianugerahi medali Brillanten untuk Ritterkreuz-nya, menjadikan dia sebagai salah satu dari hanya 27 orang di seantero militer Jerman yang mendapatkan penghargaan setinggi itu. Setelah meraih kemenangan udaranya yang ke-250, Nowotny dilarang terbang oleh Panglima Luftwaffe Hermann Göring dan ditugaskan sebagai penguji coba pesawat jet Me 262. Dia sempat mencatatkan tiga kemenangan udara saat menggunakan pesawat ini, sebelum secara tragis terbunuh ketika pesawatnya jatuh akibat gagal mesin tak lama setelah Nowotny mencatatkan kemenangannya yang ke-258. Setelah kematiannya, unit pemburu Jagdgeschwader 7 "Nowotny" dinamakan berdasarkan namanya. Biografi singkatnya bisa dilihat DISINI
Foto
ini memperlihatkan salah satu pilot Luftwaffe yang menjadi
“bayang-bayang” pilot lain yang lebih terkenal. Dia adalah Unteroffizier
Gerhard Proske dari 1.Staffel / Jagdgeschwader 54 (JG 54) yang berpose
di dekat ekor pesawatnya, sebuah Messerschmitt Bf 109 G-2 “Weiße 7”,
Werknummer 10411 (perhatikan lambang Geschwader dan Gruppe-nya di bawah
kokpit, juga celana tebal bergaris bulu yang dikenakannya!). Foto ini
diambil tanggal 1 Oktober 1942 di lapangan udara Krasnowardeisk. Sampai
saat itu Unteroffizier Proske, yang bergabung dengan I.Gruppe/JG 54 di
musim semi 1941, telah mengemas 20 fliegerabschüsse (kemenangan udara).
Beberapa di antaranya dibukukan saat dia menjadi Katschmarek (wingman)
bagi Gruppenkommandeur Hauptmann Erich von Selle (2 Juli 1941 – 14 Desember
1941) dan Hauptmann Franz Eckerle (14 Desember 1941 – 14 Februari 1942. KIA).
Gerhard Proske dianugerahi Eisernes Kreuz I.Klasse dan Frontflugspange
in Bronze. Pada tanggal 30 Januari 1944 Feldwebel Gerhard Proske
(take-off jam 08:30 pagi dengan Focke-Wulf Fw 190 A-6 “Gelbe 1”,
Werknummer 550899) ditembak jatuh oleh pesawat pemburu Rusia bersama
dengan pendatang baru Obergefreiter Helmut Wilhelm (Fw 190 A-5 “Gelbe
2”, Werknummer 304719) saat sedang melakukan terbang pengenalan kondisi
di wilayah udara Vitebsk-Boburisk. Dia lalu menjadi tawanan perang dan
baru kembali ke Jerman setelah perang usai. Jumlah kemenangan totalnya
adalah 29 buah
Major Erich Rudorffer (lahir 1 November 1917) adalah salah satu
penembak jitu paling brilian dari seantero Jagdwaffe, dan tampaknya tak
menemui kesulitan berarti saat harus menembak jatuh lebih dari satu
pesawat musuh dalam satu hari atau dalam satu misi! Matanya yang tajam
serta kemampuan terbangnya yang luar biasa mengantarkannya untuk meraih
224 kemenangan udara terkonfirmasi sehingga menempatkannya dalam urutan
ke-7 pilot paling sukses di dunia
dalam hal jumlah korban yang ditembak jatuh. Skor sedahsyat inu bukannya
diraih tanpa pengorbanan: dia terlibat dalam 1.000 lebih misi udara,
dengan merasakan dogfight dalam 302 diantaranya. Tidak hanya itu, dia
juga merasakan ditembak jatuh oleh musuhnya sebanyak 16 kali dan
melompat keluar dari pesawatnya 9 kali! Dari seluruh kemenangannya, 138
diantaranya diraih di Front Timur, 59 di Front Barat, dan 27 di Afrika
Utara. Medali dan penghargaan yang diraihnya: Medaille zur Erinnerung an
den 1. Oktober 1938; Gemeinsames Flugzeugführer-Beobachterabzeichen;
Verwundetenabzeichen in Schwarz; Eisernes Kreuz II.Klasse (22 Mei 1940);
Eisernes Kreuz I.Klasse (28 Juni 1940); Luftwaffe Ehrenpokale für
Besondere Leistungen im Luftkrieg (20 Oktober 1940); Deutsches Kreuz in
Gold (9 Desember 1941); Vapaudenristin 2.Luokka (Finlandia);
Frontflugspange für Jäger in Gold; Frontflugspange für Zerstörer in Gold
mit Anhänger und Einzatszahl; serta Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes (1
Mei 1941) mit Eichenlaub (11 April 1944) und Schwerter (26 Januari
1945). Namanya juga disebutkan dalam Wehrmachtbericht edisi 30 Oktober
1944. Biografi singkatnya bisa dilihat DISINI
Sumber :
Buku "German Fighter Ace Hans-Joachim Marseille: The Life Story of the Star of Africa" karya Franz Kurowski
Majalah "Luftwaffe im Focus Spezial" No.1 tahun 2003
Foto koleksi pribadi Docarchiv
No comments:
Post a Comment